Anda di halaman 1dari 3

Depinisi Supervisi Pengertian Supervisi berasal dari bahasa Inggris Supervision yang terdiri atas dua kata, yaitu

super dan vision. Kata super berarti atas atau lebih, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau. Jika digabungkan mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan. M. Ngalim Purwanto merumuskan supervisi sebagai suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Rumusan dari M. Ngalim Purwanto lebih menekankan pada pengembangan kemampuan personal dari para guru dan pegawai lainnya untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Hal ini dilakukan dengan mengadakan aktivitas-aktivias pembinaan, dengan adanya pembinaan kemampuan guru dan personil sekolah lainya diharapkan memiliki kompetensi yang baik dan kegiatan sekolah akan berjalan dengan baik.

Kemudian Dalam buku Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan karangan Piet A. Sahertian, mengatakan bahwa supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran.

Beberapa pendapat ahli merumuskan pengertian supervisi, antara lain :

Ben M. Harris, dalam bukunya Supervisor Behaviour in Education (1975), menyatakan supervise ialah apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-alat dalam rangka mempertahankan atau mengubah pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi langsung pencapaian tujuan instruksional sekolah.

Prof. Dr. Baharudin Harahap, dalam bukunya Supervisi pendidikan (1983), menyatakan supervise ialah kegiatan yang dijalankan terhadap orang yang menimbulkan atau yang potensial menimbulkan komunikasi dua arah.

Drs. Ametembun, dalam bukunya Supervisi Pendidikan (1975), menyatakan supervise pendidikan adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu belajar-mengajar dikelas pada khususnya.

Definisi supervisi dalam Carter Goods Dictionary of Education yang dikutip Oteng Sutisna, supervise didefinisikan sebagai:

segala usaha dari para pejabat sekolah yang diangkat dan diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain dalam perbaikan pengajaran; melibat stimulasi pertumbuhan professional dan perkembangan dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar dan evaluasi pengajaran.

Selanjutnya Dalam buku Kimball yang direvisi oleh T.Lovel, "Supervisi pengajaran dianggap sebagai sistem tingkah laku formal yang dipersiapkan oleh lembaga untuk menyiapkan interaksi dengan sistem perilaku pengajar dengan cara memelihara, mengubah dan memperbaiki rencana serta aktualisasi kesempatan belajar siswa",

Kemudian Soejipto dan Raflis Kosasi merumuskan definisi supervisi secara sederhana, yaitu semua usaha yang dilakukan oleh supervisor untuk memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki pengajaran.

Pedoman Supervisi dari Depdikbud; "Supervisi yang dimaksud adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah dasar agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik".

Dari rumusan di atas pada dasarnnya mempunyai kesamaan secara umum, bahwa kegiatan supervisi ditunjukan untuk perbaikan pengajaran melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa supervisi/pengawasan merupakan suatu aktifitas untuk memperbaiki dan

meningkatkan professional guru sehingga mereka dapat mengatasi masalah sendiri. Dengan demikian perlu adanya pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan oleh kepala sekolah terhadap para guru dan personalia sekolah kearah peningkatan mutu belajar mengajar.

Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.

Supervisi pendidikan berfungsi untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan, Penilaian (evaluation) lebih menekankan pada aspek daripada negative, Perbaikan (improvement) dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya., Pembinaan berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi

Tujuan akhir dari supervisi pendidikan adalah meningkatkan professional guru dan karyawan sekolah guna menunjang akuntabilitas siswa dalam belajar, sehingga siswa benar-benar UUD 45.

Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha perbaikan situasi belajar mengajar. Akan tetapi nampaknya masih terdapat banyak keragaman pendapat dalam menafsirkan istilah tersebut akan membawa implikasi yang berbeda pula dalam pelaksanaannya. Untuk memberikan kerangka acuan mengenai pengertian supervisi, ada baiknya kita mengkaji kembali beberapa pendapat para ahli. Neagley (1980: 20) dikutip oleh Made Pidarta, mengemukakan bahwa setiap layanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disini diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang intruksional, belajar dan kurikulum, dalam usahanya mencapai tujuan sekolah. Kimbal Wiles (1956: 8) berpendapat bahwa Supervision is an assitance in the development of a better teaching-learning situation,yaitu suatu bantuan dalam pengembangan peningkatan situasi belajar mengajar yang lebih baik N. A. Ametembun (1981: 5) Merumuskan bahwa supervisi pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan. Pendidikan yang dimaksudkan berupa bimbingan atau tuntutan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya, dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai