Anda di halaman 1dari 52

OBAT OBATAN DI BIDANG OBSTETRI

PEMBIMBING : Dr. Donii I.K., Sp.An, Msi.Med.


DISUSUN OLEH : Handi Suntama E (406127135)

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATA RSUD KOTA SEMARANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

PENDAHULUAN

EMERGENSI

IBU

TI N D A K A N OBAT

BAYI

EPINEFRIN / ADRENALIN SULFAS ATROPIN EFEDRIN DEXAMETASON

OBAT EMERGENSI UMUM

Epinefrin / Adrenalin
(Pregnensi Kategori C)

Indikasi
Henti jantung
Syok

Dosis
RJP 1mg IV
Anafilaksis 0,3 0,5 IM / SK Asma 0,3 0,5 IM / SK

Perdarahan
Asma bronkial

Anafilaksis

Syok berat 0,1 0,25mg (1:10.000) IV 10-15 mnt + drip 1 4 mcg/menit

Farmakodinamik
bekerja reseptor adrenergik (1, 2, 1, 2)
Relaksasi otot polos bronkus Stimulasi jantung Dilatasi vaskuler otot skeletal,

Kontriksi vaskuler perifer

Farmakokinetik
Absorpsi
Oral tidak dirusak enzim MAO & COMT di usus dan hati. SC 5 10 menit, inhalasi 1 menit, IV langsung

Metabolisme: oleh MAO & COMT di neuron adrenergik Ekskresi urin

Efek samping
Kardiovaskuler
Angina, aritmia, flushing, hipertensi, peningkatan kebutuhan oksigen, pallor, palpitasi, arrest, takikardi, vasokontriksi, ektopik ventrikuler.

SSP
Anxietas, pusing, sakit kepala, insomnia.

Gastrointestinal
Tenggorokan kering, mual, muntah, xerostomia.

Genitourinaria
Retensi urin akut pada pasien dengan gangguan aliran kandung kemih

Sulfas Atropin
(Pregnensi Kategori C)

Indikasi dan dosis


RJP, bradikardi
Devasa IV 0,5 mg, diulang tiap 3 5 menit sesuai indikasi dengan dosis maksimumnya 3mg Anak anak IV/IM/SK 10 20 mcg/kg

Pramedikasi
Dewasa IV/IM/SK 0,4 0,6 mg; PO 0,4 0,6 mg tiap 4 6 jam Anak anak < 5 kg 0,02mg/kgbb, > 5 kg 0,01 0,02 mg/kgbb dengan dosis maksimal 0,4 mg

Reversi dari blokade neuromuskuler


IV 0,015 mg/kg + neostigmin IV 0,02 mg /kg

Bronkodilatasi
Dewasa inhalasi 0,021 mg/kg setiap 6 8 jam Anak anak 0,05 mg/kg setiap 6 8 jam

Farmakodinamik
Merupakan antimuskarinik antagonis kompetitif asetilkolin
Menrunkan sekresi saliva, bronkus, lambung, dan merelaksasi otot polos bronkus.

Tonus dan motilitas gastrointestinal berkurang, tekanan sfingter esofagus bagian bawah berkurang.
Tekanan intraokuler mengingkat.

Farmakokinetik
Onset
PO 30 menit 2 jam IM 5 40 menit Inhalasi 3 5 menit IV 45 60 detik Intratekal 10 20 detik

Efek puncak IV 2 menit, inhalasi 1 2 jam. Metabolisme: hati Ekskresi: urin paling utama

Efek samping
Retensi urin Mulut kering Konstipasi Pusing Nyeri kepala Dilatasi pupil Takikardi

Efedrin
(Kategori Pregnensi C)

Indikasi
Bronkospasme atau asma bronkial, Meningkatkan tekanan aliran pembuluh darah Memperkuat kontraksi otot jantung dll

Dosis
Dewasa 25 50 mg IM/SC, 5 25 IV (boleh diulang tiap 5 10 menit) PRN maksimum 150mg/hari Anak anak 2 3 mg/kgbb

Farmakodinamik
Mempengaruhi sistem saraf adrenergik secara langsung maupun tidak langsung yang

bekerja pada reseptor alfa dan beta


adrenergik.

Farmakokinetik
HL 2,5 3,6 jam Onset: IV langsung, IM 10 20 menit

Durasi: 3 6 jam (PO), 60 menit (IV/SC)


Metabolisme: hati Ekskresi: urin sebagian besar

Efek samping
Ansietas,
Gangguan kesadaran Sulit tidur, pusing, Sakit kepala, Mual muntah

Kontraindikasi
Hipersensitif
Wanita hamil dengan TD >130/80 Digunakan bersamaan dengan agen simpatomimetik lain

Dexametason
(Kategori Pregnensi C)

Indikasi dan dosis


Anti-inflamasi
Inflamasi dengan dexametason IV/IM 0,75 0,9 mg/hari atau PO dengan dosis terbagi 2 4 x sehari.

Edem serebri
10 mg IV, kemudian 4 mg IM tiap 6 jam sampai ada perbaikan klinis dan dapat dikurangi setelah 2 4 hari

Syok
Digunakan 1 6mg/kg IV dosis tunggal atau 40mg Iv diulang 2 6 jam PRN

Alergi
Hari pertama 4 8 mg IM, Tiap hari dosis di turunkan setengah sampai hari ke 5 6

Bronkospasme
Inhalasi 30mcg/ semprotan m3

Farmakodinamik
Meningkatkan sintesis surfaktan

Kerja langsung pada sel hemostatik insulin dan glukagon


Mengurangi inflamasi Meningkatkan efek obat-obatan adrenergik beta terhadap produksi APM-siklik, Menghambat mekanisme bronkokonstriktor. Menekan proliferasi limfosit melalui sitolisis langsung, Dll.

Farmakokinetik
Waktu paruh 2 3.5 jam Onset: IM 8 24 jam Kadar puncak IM 8 jam, PO 1 2 jam Metabolisme: hati Ekskresi: sebagian besar urin, sisanya feses

Efek samping
Superesi kelenjar adrenal
Imunossupresi

Kontraindikasi
Infeksi jamur
Hipersensitif

Diabetes melitus
GI perforasi

Malaria serebral
Bersamaan dengan vaksin hidup

Osteoporosis
Chusing sindrom

dll

MAGNESIUM SULFAT (MgSO4) METILDOPA OKSITOSIN ALKALOID ERGOT PROSTAGLANDIN

OBAT EMERGENSI OBSTETRI

MAGNESUM SULFAT (MgSO4)


(pregnensi kategori D)

Indikasi
Eklampsia dan profilaksis pada pasien dengan pre-eklampsia berat.

Dosis
IV (4-5g dicairkan dalam 250ml NS/D5W) + 10g (10ml dari 50% larutan murni) terbagi diberikan IM tiap bokong.

Efek terapeutik
Disarankan konsentrasinya 1,8 3,0 mmol/L dalam plasma untuk terapi eklampsia.

Efek toksik
Hilangnya refleks patella (3,5 - 5 mmol/L) Kelumpuhan pernapasan (5 - 6,5 mmol/L) Serangan jantung (>12,5 mmol/L)

Farmakodinamik
MgSO4 bekerja dengan menghambat atau menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan menghabat transmisi neuromuskular dengan cara menggeser kalsium pada sinaps. Efeknya
Kardiovaskuler: impuls SA node Sel: mendorong pergerakan kalsium, kalium dan natrium Gastrointestinal: retensi osmotik dari cairan dalam kolon distensi & peristaltik

Farmakokinetik
Onset: IV langsung, IM 1jam Durasi: IV 30min, IM 3 4 jam Distribusi: 30% terikat protein, 1-2% ekstraseluler Ekskresi: Urin

Efek samping
Penurunan kontraksi uterus Hiporefleksia Gagal nafas Sirkulasi kolaps Hipotermi Hipotensi Dll

Kontraindikasi
Hipersensitif Kerusakan miokard Koma diabetikum Heart block Hipermagnesemi

METILDOPA
(pregnensi kategori B)

Indikasi
Hipertensi pada kehamilan Target diastole 95 -105 mmHg

Dosis
Terapeutik min 2 x 125 mg/hari Terapeutik max 3g/hari HT pasca-bedah IV drip intermiten 250 1000/6jam

Farmakodinamik
Stimulasi alfa-adrenergik sentral aliran simpatis jantung dan vaskularisasi perifer

Farmakokinetik
Onset: PO3-6jam, IV 4-6jam Durasi: PO 12-24 jam, IV 10-16jam Ikatan protein minimal Metabolisme di hati Ekskresi urin 70%, feses 30%

Efek samping
Sedasi Mulut kering Hipotensi postural Pusing Sakit kepala

Kontraindikasi
Penyakit hati aktif Hipersensitif Feokromositoma Diberikan bersama MAOI

SLE

OKSITOSIN
(pregnensi kategori X)

Indikasi
Menginduksi persalinan Memperkuat kontraksi persalinan saat melahirkan Mengontrol perdarahan setelah melahirkan Merangsang kontraksi uterus pada wanita dengan keguguran tidak lengkap atau terancam.

Dosis
10 unit USP/ml IM/IV (1 unit USP = 2mcg hormon murni)

Farmakodinamik
Oksitosin merangsang frekuensi dan kekuatan otot polos uterus. Efeknya tergantung esterogen , esterogen efek oksitosin

Farmakokinetik
Waktu paruh: 3 5 min Durasi: IV 1 jam, IM 2 3 jam # ikatan protein Metabolisme: cepat di hancurkan di hati dan ginjal Ekskresi: feses, urin

Efek samping
Disritmia Pendarahan postpartum Muntah-muntah hebat Spasme otot Neonatal seizure Fetal death dll

Kontraindikasi
KPD Malpresentasi Fetal distres Hipertonik uteri

ALKALOID ERGOT
(pregnensi kategori X)

Indikasi
Postpartum hemoragik

Dosis
0,2 mg IM/IV boleh di ulang 2 4 jam, max 5 dosis 0,2 0,4 mg PO tiap 6 12 jam PRN 48jam / atoni uteri teratasi

Farmakodinamik
Alkaloid memperngaruhi adrenoreseptor, reseptor dopamin, reseptor 5-HT, dll vasokontriksi, durasi, & frekuensi kontraksi uterus aliran darah uterus

Farmakokinetik
Onset: PO 5 15 min, IM 2 5 min, IV segera Durasi: PO 3jam, IM 3jam, IV 45min Metabolisme di hati Ekskresi di urin dan feses

Efek samping/toksik
Diare Mual Aktivasi pusat muntah Gangren Infark usus

Kontraindikasi
Hipertensi Keracunan Hamil Hipersensitif Penggunaan jangka panjang Saat menyusui

PROSTAGLANDIN
(pregnensi kategori X)

Indikasi
Terminasi kehamilan Aborsi

Dosis
20mg suppositoria intravaginal tiap 3 5 hari sampai aborsi (dinoprostone). 250mg IM dosis tunggal (Carboprost trometamin)

Farmakodinamik
Prostaglandin bersifat oksitoksik ovulasi, luteolisis, kontraksi uterus.

Farmakokinetik
Waktu paruh 2,5 5 min Onset: 10 min Durasi: 2 3 jam Metabolisme: paru, ginjal, limpa, jaringan lain Ekskresi: banyak di urin, sedikit di feses

Efek samping
Gastrointestinal (M,M,D) Hipotensi Takikardi Demam Nyeri perut

Kontraindikasi
Asma bronkial PID Penyakit paru

Obat Obatan Lain


Antikonvulsan
Trimethadion malformasi dan mental retardasi. Asam valproat spinabifida
Carbamazepine malformasi kraniofasial, tungkai bawah minor dan keterlambatan perkembangan. Phenytoin fetal hydantoin sindrom

Kardiovaskuler
Adenosine SVT pada kehamilan Verapamil memiliki resiko hipotensi, bradikardi, atau asistol dengan fetal efek sekunder. Heparin digunakan untuk pasien hamil dengan resiko trombosis intravaskuler. Warfarin kontraindikasi terhadap kehamilan (pregnensi kategori X).

Kesimpulan
Walaupun nyawa pasien telah terselamatkan, obat obatan yang kita berikan tidak lepas dari resiko yang akan diterima oleh pasien, maka dari itu setidaknya sebagai dokter kita dapat menjelaskan resiko tersebut walau tak bisa dihindari.

Anda mungkin juga menyukai