Anda di halaman 1dari 5

BAB III PUASA ITU SEBAGAI REVOLUSI DIRI

Oleh M. Soleh, M.Si

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat agung dan memiliki keistimewaan tersendiri. Bulan ramadahan merupakan pusat tarinig terbesar bagi umat islam di seluruh dunia, dengan output yang diharapkan berupa peningkatan kualitas umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena semakin berkualitas ibadah puasa yang kita lakukan, maka maka akan semakin berkualita pula output yang dihasilkan. Diantara 12 bulan dalam satu tahun, Allah SWT memuliakan Ramadahan dengan mnjadikannya sebagai sayyidusy-syuhur (penghulu bulan-bulan).

Bulan Pembakaran Arti ramadhan secara bahasa adalah membakar. Ini karena dalam sejarah, pada bulab ini iklim di jazirah Arab biasanya sangat panas. Namun secara filosofis makna membakar bisa dikaitkan dengan arti yang lebih luas. Salah satunya adalah proses pembakaran nilai-nilai dalam diri manusia. Ibarat mesin, dibulan ini manusia akan mengalami proses pembakaran untuk menjadi ebih baik. Mesin apapun di dunia ini baru akan bergerak jika terjadi proses pembakaran. Secanggih apaupn mesinnya, tanpa bahan bakar dan proses pembakaran, tidak akan mungkin dapat bergerak, tidak mungkin dapat beproduksi, dan tak mungkin menghasilkan apa-apa. Secara biologis, tubuh manusia juga akan rusak tanpa adanya proses pemabakaran. Penumpukan lemak dalam tubuh tanpa pemabkaran hanya akan menghasilkan kolesterol.

Begitulah ramadhan, mulia dan disucikan karena melalui bulan ini jiwa manusia dibakar, sehingga hawa nafsu yang menempel dalam jiwanya terbakar, hangus dan menguap. Dengan prose situ, fitrah manusia yang selama ini tertutupi oleh kotoran hawa nafsu akan menampakkan jati dirinya yang suci, berkilau, dan mengeluarkan sinarnya yang sejati. Tanpa jiwa yang mengalalmi proses pembakaran, manusi tak ada

bedanya dengan onggokan tulangdan daging. Tapi manusia yang jiwanya suadah dibakar sempurna akan selalu bernilai tinggi, sekalipun ia berada di tempat yang kotor. Ramadhan setiap tahun dating untuk membersihkan kembali jiwa-jiwa emas yang kotor agar menjadi kembali berkilau.

Kewajiban Puasa

Kewajiban esensial dalam bulan ramadhan adalah ibadah puasa, karena itu, bulan ramadhan sering disebut bulan puasa. Ibadah puasa ini tidak hanya dibebankan kita, umat Nabi Muhammad saw. Tetapi juga kepada umat-umaat terdahulu, sebagaimana firman Allah :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertakwa. (Q.S Al-Barah : 183).

Meski tata cara pelaksanannya antara satu umat dengan umat nabi Muhammad berbeda, namun tujuannya sama, yaitu taqwa puasa disyariatkan dengan target terbinanya insan muttaqin (pribadi taqwa). Setidakknya pribadi taqwa ini meiliki dua dimensi ; dimensi individual dan dimensi sosial.

Kesalehan Individu Kesalehan individu merupakan target utama puasa seseorang yang berpuasa berarti secara lahir ia telah bertaqawa (patuh pada perintah illahi). Pelaksanaan ibadah puasa secara langsung mencermikan ketaqwaan. Secara tidak langsung, puasa juga menuntut pelakunya agar mengimplementasikan pesan-pesan yang terkandung

dalam puasa, yaitu terjaganya diri dari segala sikap dan tindakan tercela. Disadari atau tidak, suasan ramadhan mengondisikan kita untuk meningkatkan penglaaman ajaran

agama. Dari bangun tidur hingga bangun tidur lagi, kita disibukkan dengan baerbagai ibadah. Tak heran bila setiap kali memasuki bulan ramadhan serta merta kita merasakan adanya perubahan nuansa religius. Nilai yang paling luhur dalam puasa adalah adanya motivasi yang dapat membangkiitkan kesadaran keagamaan, sehingga puasa yang dapat membentuk insan muttaqien adalah puasa yang dapat menerapkan nilai-nilai ketaqwaan dalam dimensi hidup lainnya. Rasulullah saw bersabda yang artinya Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan tindakan jahat, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minum.

Kesalehan Sosial Selain memberikan dorongan pada diri untuk hidup lebih selektif dan berhati-hati, puasa juga menuntut pelakunya agar meningkatkan kesalehan sosialdengan dimensi eksternal puasa. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk solidaritas sosial kepada mereka yang terbiasa lapar dan dahaga karena kekurangan. Jika kita terbiasa seharihari makan dan minum sekenyangnya, dengan menu yang serba mewah, maka ketika merasakan lapar dan dahaga karena puasa, hati harus lebih tergerak untuk lebih eduli kepada fakir miskin yang setiap hari kekurangan. Pengalaman lapar dan dahaga itu harus mendorong kepedulian sosial kepada sesama

Keutamaan Bulan Ramadhan Rasulullah saw bersbada yang artinya : Bulan ramadhan datang maka dibukakan pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta diikatlah setan-setan. Kemudian Imam Ahmad meriwayatkan suatu hadist dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya : Di dalam bulan ramadhan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat sebelumnya : pertama; bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada bau minyak kasturi. Kedua; para malaikat selalu meminta ampunan untuk mereka hingga mereka berbuka. Ketiga ; setiap hari Allah menghiasi surga-Nya sambil berkata Hai hamba-Ku yang saleh ingin melepaskanbeban penderitaannya dan mereka rindu untuk memasukimu. Keempat ;pada bulan ini diikatkan setan-setan yang durhaka sehingga

mereka tidak leluasa mencapai apa yang dicapainya pada bulan lain. Kelima ; mereka diampuni Allah SWT pada malam yang terakhir, lalu para sahabat bertanya Wahai rasululllah apakah itu malam lailatul Qadar? Beliau menjawab. tidak, karena orangorang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekerjaanya.

Amalan Kebajikan Di Bulan Ramadhan Amalan kebajikan yang seyogyanya kita lakukan di bulan ramadhan adalah cukup banyak, diantaranya adalah : 1. Bersedakah. Rasul saw bersabda yang artinya seutama-utama sedekah adalah sedekah bulan ramadhan dalam riwayat lain, beliau bersabda yang artinya Barang siapa memberikan makan berbuka kepada seorang yag berpuasa, niscaya dia memperoleh pahala sebagai yang diperoleh oleh orang yang berpuasa itu dengan tidak kurang sedikitpun. Dalam riwayat lain Nabi bersabda yang artinya Peliharalah dirimu walaupun dengan sebiji anak kurma. 2. Memabaca Al-Quran. Rasulullah saw bersabda yang artinya sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-quran dan mengajarkannya kepada orang lain. Dalam hadist lain Rasullah saw bersabda yang artinya : Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka akan memperoleh suatu kebajikan. Saya tidak menagatkan Alif Lam Mim satu huruf. Tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf. 3. Menghidupkan malam-malam ramadhan. Rasulullah swa bersabda yang artinya ; Bulan ramadhan adalah bulan yang Allah fardukan atas ka mu puasanya dan aku telah memusnahkan bagimu qiyamnya (shalat malam). Maka barang siapa berpuasa di sinag harinya dan shalat pada malamnya karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahaladan keridaan-Nya, niscaya keluarlah dia dari dosanya seperti hari dilahirkaan oleh ibunya.

Pelajaran Dari Ibadah Puasa Kalau kita cermati hikamah dan makna ibadah puasa yang kita jalani, maka kita akan mendapat banyak pelajaran berharga didalam membangun pondasi iman kita. 1. Ibadah puasa mendorong umat islam untuk memiliki siat jujur dan ikhlas, kedua sifat ini merupakan elemen dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. 2. Ibadah puasa mendorong umat islam untuk menjadi umat yang produktif dan efisien. Allah dan Rasul-Nya telah banyak memberikan insentif bagi peningkatan produktivitas amal ibadah seorang muslim. Allah SWT telah menyatak secara eksplisit bahwa setiap perbuatan hambanya akan mendapat balasan yang berlipat-lipat dan tidak terhingga. 3. Ibadah puasa mengajak kita untuk mencintai masjid. Intensitas aktivitas masjid biasanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada bulan ramadhan jika dibandingkan dengan bulan lain. Hal ini diharapkan kedepannya umat islam diharapkan senantiasa menjadikan masjid sebagai pusat segala aktivitas. 4. Ibadah puasa mengajarkan kepada kita untuk memiliki kepekaan dan

kepedulian sosial yang tinggi dengan meningkatkan pengeluaran zakat, infak, dan shadaqah.

Anda mungkin juga menyukai