Anda di halaman 1dari 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

AGREGAT

Agregat adalah material berbutir yang digunakan untuk lapisan permukaan perkerasan jalan. Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan jalan, yaitu 90-95 % berdasarkan persentase berat, atau 75-85 % agregat berdasarkan persentase volume. engan demikian kualitas perkerasan jalan

ditentukan juga dari si!at agregat dan hasil "ampuran agregat dengan material lain. #kuran besar butiran dibedakan sebagai agregat kasar, dengan ukuran butiran $ % in"i &',(5 mm) yaitu bahan yang tertahan pada saringan no.* dan agregat halus, bahan yang lolos saringan no.* dan tertahan pada saringan no.+00 &0,075 mm). ,ang lolos saringan no.+00 dikategorikan sebagai abu batu.

2.1.1. Jenis Agregat 2.1.1.1. Agregat berbutir kasar

-i!at-si!at agregat berbutir kasar . a. /ekuatan dan kea0etan

#ntuk menghindari terjadinya kerusakan akibat beban lalu-lintas maka, agregat harus mempunyai suatu kekuatan dan kekerasan untuk memikul beban lalu-lintas dan daya tahan terhadap "ua"a. 90-95% agregat, mempunyai peranan penting dalam perkerasan jalan yang ber!ungsi sebagai penstabil mekanis.

+-1

+-+

-i!at kekuatan dan kea0etan agregat dipengaruhi oleh . 2radasi /ompak dan keras &toughness) #kuran maksimum /adar lempung 3entuk butir 4ekstur permukaan. b. /emudahan melekatnya aspal pada agregat

/emudahan melekatnya aspal pada agregat, dipengaruhi oleh . 5enis agregat 6orositas 7eterial yang melapisi permukaan.

7akin bervariasinya jenis batuan agregat, makin bervariasi pula berat jenis yang dipunyai bahan, dengan demikian dapat ditentukan proporsi desain "ampuran yang diren"anakan. 6orositas tidak terlalu berpengaruh terhadap adhesi agregat dan aspal, tapi lebih kepada kuantitas aspal yang akan diserap oleh agregat. 6ada permukaan agregat, terutama dari agregat alam bisa terlapisi oleh bahan lain seperti, minyak, oksida, gipsum, air berlebih, tanah dan lain-lain. ,ang jelas akan mengganggu pengikatan aspal kepada agregat.

2.1.1.2.

Agregat berbutir halus

+-(

Agregat berbutir halus adalah agregat dengan ukuran butir lebih halus dari saringan 8o.* dan tertahan saringan no.+00, biasanya berupa pasir murni, hasil s"reening dari mesin peme"ah batu, atau kombinasi dari keduanya. 4idak ada nilai batas gradasi untuk bahan berbutir halus, ke"uali bah0a agregat yang lolos saringan no.+00. Agar tahan lama dan "ampuran mudah dikerjakan, harus memenuhi ketentuan diba0ah ini .

Tabel 2.1. Persyaratan Agregat

alus A!US " !#!#S SARINGAN 2$$ 7a: 5 % 7a: +0 % 7a: 15 %

JENIS AGREGAT BERBUTIR 6asir murni 9asil s"reening batu kapur 9asil s"reening batuan lain

3ila pasir berasal dari sumber alam, kehilangan soundness pada material yang bertahan pada saringan no.50 adalah ; 15 %. -edangkan pasir yang mengandung garam dari sumber di pantai, diyakini tidak mengganggu "ampuran, bahan tersebut dapat dipakai.

2.1.1.%.

Si&at Agregat Sebagai 'aterial Perkerasan Jalan

-i!at agregat merupakan salah satu !aktor penentu kemampuan jalan memikul beban lalu-lintas dan daya tahan terhadap "ua"a. -i!at agregat yang menentukan kualitasnya sebagai material perkerasan jalan adalah gradasi, kebersihan, kekerasan dan ketahanan agregat, bentuk butir, tekstur permukaan, porositas, kemampuan untuk menyerap air, berat jenis, dan daya pelekatan dengan aspal.

+-*

2.1.1.%.1.

Gra(asi Agregat

2radasi adalah susunan butiran agregat sesuai ukuran, gradasi agregat diperoleh dari analisis pemeriksaan dengan menggunakan 1 set saringan. -atu set saringan dimulai dari pan dan diakhiri dengan tutup saringan.
Tabel 1.2. Ukuran Bukaan Saringan Ukuran Saringan * in"i (1<+ in"i ( in"i +1<+ in"i + in"i 11<+ in"i 1 in"i = in"i > in"i Bukaan )**+ 100 90 75 '( 50 (7,5 +5 19 1+,5 Ukuran Saringan (<8 in"i 8o.* 8o.8 8o.1' 8o.(0 8o.50 8o.100 8o.+00 Bukaan )**+ 9,5 *,75 +,(' 1,18 0,' 0,( 0,15 0,075

2radasi agregat dapat dikelompokkan menjadi . 1. Agregat bergradasi baik Agregat bergradasi baik adalah agregat dengan ukuran butirnya terdistribusi merata dalam satu rentang ukuran butiran. 3erdasarkan ukuran butir agregat dominan menyusun "ampuran agregat, maka agregat bergradasi baik dapat dibedakan atas . a. Agregat bergradasi kasar adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai susunan ukuran menerus dari kasar sampai dengan halus, tetapi dominan berukuran agregat kasar.

+-5

b. Agregat bergradasi halus adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai susunan ukuran menerus dari kasar sampai halus, tetapi dominan berukuran agregat halus. 2. Agregat bergradasi buruk Agregat bergradasi buruk tidak memenuhi persyaratan gardasi baik. 4erdapat ma"am nama gradasi agregat yang dapat dikelompokkan ke dalam agregat bergradasi buruk, seperti . a. Agregat bergradasi seragam adalah agregat yang hanya terdiri dari butirbutir agregat berukkuran sama atau hampir sama b. Agregat bergradasi terbuka adalah agregat yang distribusi ukuran butirnya sedemikian rupa sehingga pori-porinya tidak terisi dengan baik ". Agregat bergradasi senjang adalah agregat yang distribusi ukuran butirnya tidak menerus, atau ada bagian ukuran yang tidak ada, jika hanya sedikit sekali

2.1.1.%.2.

,aya Tahan Agregat

aya tahan agregat merupakan ketahanan agregat terhadap adanya penurunan mutu akibat proses mekanis dan kimia0i. Agregat dapat mengalami degradasi, yaitu perubahan gradasi, akibat pe"ahnya butir-butir agregat. ?aktor-!aktor yang mempengaruhi tingkat degradasi yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis agregat, gradasi "ampuran, ukuran partikel, dan besarnya energi yang dialami oleh agregat tersebut.

2.1.1.%.%.

,aya !ekat As-al Terha(a- Agregat

+-'

aya lekat aspal terhadap agregat dipengaruhi oleh si!at agregat terhadap air. 2ranit dan agregat yang mengandung sili"a merupakan agregat yang bersi!at hydrophilic, yaitu agregat yang mudah diresapi air, hal ini mengakibatkan agregat tersebut tak mudah dilekati aspal. -ebaliknya agregat seperti diorit, andesit, merupakan agregat hydrophobic, yaitu agregat yang tidak mudah dilekati dengan air, tetapi mudah dilekati dengan aspal.

1.1.1...

'ineral /iller

7ineral !iller adalah agregat halus yang lolos saringan no.+00, berupa abu &dust). Abu kapur atau abu semen diyakini dapat memperbaiki adhesi antara aspal dan agregat. #ntuk persyaratan mineral !iller, apakah abu kapur atau lainnya, gunkan tabel berikut .

Tabel 2.%. Persyaratan 'ineral /iller /A AA A@A -@?A4 #7#7 2#76ACA8 6AA4@/DC 3#/AA8 -AA@82A8 &77) 0,' 2radasi 0,15 0,07* 7AB 1 % 4@ A/ A A % CECE- -AA@82A8 100 90-100 70-100

2.2. ASPA! Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, dan bersi!at termoplastis. Aspal dapat dide!inisikan sebagai material perekat, ber0arna hitam atau "oklat tua, dengan unsur utama bitumen. Aspal yang digunakan dalam perkerasan jalan, terdiri dari beberapa jenis, yaitu .

+-7

Aspal Alam

. Aspal gunung &Ao"k Asphalt), Aspal Asphalt)

anau &Cake

Aspal 3atuan . Aspal minyak, 4er &jarang dipakai sebagai bahan perkerasan, karena "epat mengeras)

2.2.1. Jenis As-al 3erdasarkan tempat diperolehnya, aspal dapat dibedakan menjadi . 1. Aspal alam yaitu aspal yang didapat di suatu tempat di alam, dan dapat digunakan sebagaimana diperolehnya atau dengan sedikit pengolahan +. Aspal minyak adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi. Aspal minyak dibedakan menjadi . a. Aspal Keras-panas, aspal ini berbentuk pada pada temperatur ruangan b. Aspal Dingin-cair, aspal ini digunakan dalam keadaan "air dan dingin

2.2.2. Si&at ki*ia0i As-al Aspal terdiri dari senya0a hidrokarbon, nitrogen, dan logam lain, sesuai jenis minyak bumi dan proses pengolahannya. 7utu kimia0i aspal ditentukan dari komponen pembentuk aspal. Aspal yang digunakan untuk perkerasan jalan berasal dari bahan dasar aspal. ?ungsinya pada perkerasan jalan adalah . a. -ebagai bahan pengikat, dengan butiran agregat b. -ebagai bahan pengisi, mengisi rongga antar butir dan pori-pori agregat itu sendiri.

+-8

2.2.%. Ke-ekaan As-al Terha(a- Te*-eratur Aspal adalah material yang termoplastis, berarti akan menjadi keras atau lebih kental jika temperatur berkurang dan akan lunak atau lebih "air jika temperatur bertambah. -i!at ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan temperatur kepekaan terhadap temperatur dari setiap jenis aspal berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh komposisi kimia0i aspalnya, 0alaupun mungkin mempunyai nilai penetrasi atau viskositas yang sama pada temperatur tertentu. 2.2... /ungsi As-al Sebagai 'aterial Perkerasan Jalan Aspal yang digunakan sebagai material perkerasan jalan ber!ungsi sebagai . a. 3ahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara sesama aspal b. 3ahan pengisi, mengisi rongga antar butir agregat dan pori-pori yang ada didalam butir agregat itu sendiri #ntuk dapat memenuhi kedua !ungsi aspal itu dengan baik, maka aspal haruslah memiliki si!at adhesi dan kohesi yang baik, serta pada saat dilaksanakannya mempunyai tingkat kekentalan tertentu. 2.2.1. Pe*eriksaan Si&at As-al 6emeriksaan aspal perlu dilakukan untuk menentukan si!at !isik dan kimia0i aspal. 6emeriksaan aspal dapat dikelompokan atas . 1. 6engujian untuk menentukan komposisi aspal +. 6engujian untuk mendapatkan data yang berguna bagi keselamatan kerja. (. 6engujian konsistensi aspal *. 6engujian durabilitas aspal 5. pengujian kemampuan mengikat aspal

+-9

'. 6engujian berat jenis aspal yang dibutuhkan untuk meren"anakan "ampuran aspal.

2.2.2. Pengu3ian 'arshall 6engujian kinerja beton aspal padat dilakukan melalui pengujian 7arshall, yang dikembangkan pertama kali oleh 3ru"e 7arshall dan dilanjutkan oleh #.-. Forps Dngineers, bertujuan untuk memeriksa dan menentukan stabilitas "ampuran agregat dan aspal terhadap kelelehan plastis &!lo0), serta analisis kepadatan dan pori dari "ampuran padat yang terbentuk. Alat 7arshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring &"in"in penguji) berkapasitas ++,+ /8 dan flowmeter. roving ring digunakan untuk mengukur nilai stabilitas, dan flowmeter untuk mengukur kelelehan plastis atau !lo0. 3enda uji 7arshall berbentuk silinder berdiameter 10 "m dan tinggi 7,5 "m.

ari pengujian diatas maka dapat diperoleh data-data . 1. +. (. /adar Aspal 3erat Golume -tabiiltas, angka stabilitas menunjukan kekuatan dan ketahan terhadap beban *. 5. '. 7. /elelehan plastis &!lo0) Golume pori dalam benda uji &G@7) Golume antara agregat dalam benda uji &G7A) /uosien, adalah ratio antara nilai stabilitas dan kelelehan

+ - 10

8. e!!ekti! 9. 10.

6enyerapan aspal, memberikan gambaran berapa kadar aspal

4ebal !ilm aspal /adar aspal e!!ekti!

Anda mungkin juga menyukai