Anda di halaman 1dari 9

BAB 1 PENDAHULUAN

A.

Latar belakang Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pengaturan metabolisme kolesterol, dan peneralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati. Sirosis hepatis adalah suatu penyakit di mana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh system arsitekture hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat ( firosis ) di sekitar paremkin hati yang mengalami regenerasi. sirosis didefinisikan sebagai proses difus yang di karakteristikan oleh fibrosis dan perubahan strukture hepar normal menjadi penuh nodule yang tidak normal. Peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel menyebabkan banyaknya terbentuk jaringan ikat dan regenerasi noduler dengan berbagai ukuran yang di bentuk oleh sel paremkim hati yang masih sehat. akibatnya bentuk hati yang normal akan berubahdisertai terjadinya penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena pota yang akhirnya menyebakan hipertensi portal. Penyebab sirosis hati beragam. selain disebabkan oleh virus hepatitis B ataupun C, bisa juga di akibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, bergai macam penyakit metabolik, adanya ganguan imunologis, dan sebagainya. Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ke tiga pada pasien yang berusia 45 46 tahun ( setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker ). di seluruh dunia sirosis menempati urutan ketujuh penyebab kematian, 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat . Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis untuk memudahkan kita sebagai calon perawat dalam merawat pasien dengan penyakit sirosis hepatis .

B. 1.

Tujuan Tujuan Umum Untuk mendapatkan gambaran secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan klien sirosis hepatis.

2.

Tujuan khusus Untuk memperoleh gambaran nyata mengenai:

a. b. c. d.

Pengkajian klien sirosis hepatis Diagnosa yang mungkin timbul pada klien sirosis hepatis Intervensi yang akan dilaksanakan pada klien sirosis hepatis Pelaksaan tindakan keperawatan pada klien sirosis hepatis

BAB II PEMBAHASAN A. 1. a. LANDASAN TEORI

KONSEP PENYAKIT Pengertian Sirosis hepatis adalah stadium akhir penyakit hati menahun dimana secara anatomis didapatkan proses fibrosis dengan pembentukan nodul regenerasi dan nekrosis.

b.

Penyebab Beberapa penyebab dari sirosis hepatic yang sering adalah:

1) 2) a) b) 3)

Post nekrotic cirrhosis (viral hepatits) Proses autoimmune: Cronic active hepatitis. Biliary cirhosis Alkoholisme

d. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

Gambaran Klinis Mual-mual, nafsu makan menurun Cepat lelah Kelemahan otot Penurunan berat badan Air kencing berwarna gelap Kadang-kadang hati teraba keras Ikterus, spider naevi, erytema palmaris Asites Hematemesis, melena

10) Ensefalopati e. Pemeriksaan Laboratorium 1) Urine 2) Feses 3) Darah : bila ada ikterus, urobilin dan bilirubin menjadi positif. : ada perdarahan maka test benzidin positif. : dapat timbul anemia, hipoalbumin, hiponatrium.

4) Test faal hati. f. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) g. 1) 2) 3) 4) Prognosis Yang Jelek Adanya ikterus yang jelek. Pengobatan sudah satu bulan tanpa perbaikan. Asites. Hati yang mengecil. Ada komplikasi yang neurologist. Ensefalopati. Perdarahan. Pengobatan Istirahat yang cukup. Makanan tinggi kalori dan protein. Vitamin yang cukup. Pengobatan terhadap penyulit.

2. a. 1) a) b) c) 2) a) b) c) d) e) f) g)

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN Data Fokus Data Subyektif Keluhan perut tidak enak, mual dan nafsu makan menurun. Mengeluh cepat lelah. Mengeluh sesak nafas Data Obyektif Penurunan berat badan Ikterus. Spider naevi. Anemia.Air kencing berwarna gelap. Kadang-kadang hati teraba keras. Kadar cholesterol rendah, albumin rendah. Hematemesis dan melena.

b.

Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah:

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia. Intolerans aktifitas b/d kelemahan otot. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d hipertensi portal. Gangguan perfusi jaringan b/d hematemesis dan melena. Cemas b/d hematemesis dan melena. Gangguan pola nafas b/d ekspansi paru menurun Kerusakan komunikasi verbal b/d gangguan persarafan bicara. Resiko tinggi cedera b/d gerakan yang tidak terkontrol. Kerusakan mobilitas fisik b/d efek kekakuan otot.

10) Defisit perawatan diri b/d keadaan koma.

c.

Rencana Tindakan

1)

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia. Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria hasil: menunjukkan peningkatan nafsu makan.

Rencana tindakan: Intervensi 1. Rasional

Diskusikan tentang pentingnya Nutrisi yang baik dapat mempercepat proses nutrisi bagi klien. penyembuhan. Peningkatan tekanan intra abdominal akibat asites menekan saluran GI dan menurunkan kapasitasnya.

2. Anjurkan makan sedikit tapi sering.

3. Batasi cairan 1 jam sebelum dan sesudah makan. 4. Pertahankan kebersihan mulut. Cairan dapat menurunkan nafsu makan dan masukan. Akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah bau dan rasa tak sedap yang 5. Batasi makanan dan cairan yang menurunkan nafsu makan.

tinggi lemak. 6.

Kerusakan aliran empedu mengakibatkan

pantau intake sesuai dengan diet malabsorbsi lemak. yang telah disediakan. Untuk mencukupi nutrisi intake harus adekuat.

2)

Intolerans aktifitas b/d kelemahan otot.

Tujuan: Klien dapat beraktifitas sesuai dengan batas toleransi. Kriteria hasil: menunjukkan peningkatan dalam beraktifitas.

Rencana tindakan: Intervensi Rasional

1. Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas Stabilitas fisiologis penting untuk contoh: apakah tekanan darah stabil, menunjukkan tingkat aktifitas

perhatian terhadap aktifitas dan perawatan individu. diri. 2. jelaskan pola peningkatan bertahap dari Kemajuan aktifitas contoh: posisi duduk di tempat mencegah aktifitas peningkatan bertahap tiba-tiba

tidur, bangun dari tempat tidur, belajar pada kerja jantung. berdiri dst. 3. Berikan bantuan sesuai dengan kebutuhan Teknik penghematan energi

(makan, minum, mandi, berpakaian dan menurunkan penggunaan energi. eleminasi).

B.

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus : Seorang pasien datang ke UGD sebuah RS dengan keluhan muntah darah berwarna merah kecoklatan di sertai dengan mata dan badannya kuning dan penurunan kesadaran pada pemeriksaan TTV : dijumpai kesadaran pasien somnolen,TD = 80/60 mmHg,nadi 120 x/m.Pada pemeriksaan fisik di jumpain sclera mata kuning, konjungtiva pucat , abdomennya ditemukan asites dan kakinya bengkak.

Asuhan Keperawatan yang diperlukan pasien sebagai pertolongan pertama: 1. Menghentikan muntah darah pasien 2. Memberikan terapi cairan atau menginfus pasien

Diagnosa Keperawatan : 1. Gangguan muntah pemenuhan nutrisi: kurang kebutuhan tubuh b/d anoreksia d/d mual ,

2.

Kelebihan volume cairan b/d penurunan tekanan osmotik plasma d/d asite dan kaki bengkak

3. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif b/d ekspansi menurun d/d muntah darah berwarna merah kecoklatan di sertai dengan mata dan badannya kuning dan penurunan kesadaran pada pemeriksaan TTV : dijumpai kesadaran pasien somnolen,TD = 80/60 mmHg,nadi 120 x/m.Pada pemeriksaan fisik di jumpain sclera mata kuning, konjungtiva pucat

Pengobatan sementara sebelum di tangani dokter :

Istirahat di tempat tidur sampai terdapat perbaikan icterus, asites dan demam Terapi cairan /pemasangan infuse Menghindari penggunaan alcohol, pada penyakit Wilson diberikan D. penicillin 20 mg/kg BB/hari. Pada hepatitis kronik di berikan kortrkosteroid, untuk asites di berikan diet rendah garam.

Mengatasi infeksi dengan antibiotic di usahakan memakai obat-obatan yang jelas tidak hepatotoksik

Reboransia vitamin B kompleks, dilarang makan dan minum yang mengandung alcohol Pengendalian cairan asites, di harapkan terjadi penurunan BB 1 kg/hari, hati-hati bila cairan terlalu banyak dalam suatu saat dapat mencetuskan ensefalopati hepatic.

Penyebab mata dan badan kuning adalah : Penyakit kuning atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan icterus atau jaundice adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya perubahan pada warna kulit, sclera (bagian putih pada mata) dan juga kelenjar ludah yang disebabkan oleh meningkatnya bilirubin pada tubuh manusia. Jika kadar bilirubin dalam tubuh melebihi kapasitas normal maka bilirubin akan memecah dan bercampur dengan darah kemudian akan mempebgaruhi perubahan pada warna kulit dan mata menjadi kekuningan. Bilirubin yang berasal dari bahasa inggris : bilirubin, hematoidin yang merupakan senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus dan dikeluarkan melalui urine. Jika proses pembuangan bilirubin terganggu, maka bilirubin akan mengendap dan semakin meningkat lalu masuk ke dalam aliran darah yang menyebabkan jaundice. Normal bilirubin = 0-1 mg/dL Tdk normal = 2-3 mg/dL

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Sirosis Hepatis adalah penyakit menahun di tandi dengan adanya gangguan struktur hati yaitu timbulnya jaringan baru yang berlebihan dan tidak saling berhubungan yang di kelilingi oleh jaringan perut serta gangguan aliran darah ke hati

B.

Saran Sebagai mahasiswa keperawatan kita harus mengetahui tentang penyakit sitosis ini,hal ini ditujukan apabila mahasiswa menemukan kasus penyakit sirosis hepatis di lingkungannya,mahasiswa dapat melakukan tindakan lebih awal dengan meminta pasien memeriksakan dirinya ke dokter. Selainn itu asuhan keperawatan pada klien dengan sirosis sangat penting dipelajari siswa agar siswa dapat membuat asuhan keperawatan pada klien dengan sirosis dan merawat klien jika berhadapan langsung dengan klien dengan sirosis hepatis.

Anda mungkin juga menyukai