Data Keluarga
Nama pasien/usia: Ny. N/55 tahun
Kondisi Rumah
: (foto terlampir)
Rumah dihuni oleh 4 orang yaitu pasien, anak pasien yang paling
bungsu bersama suami dan cucu pasien. Sumber penerangan : PLN. Sumber air : PDAM dan air sumur dengan menggunakan mesin air. Rumah berdinding beton, terdiri dari dari beberapa ruangan yaitu:
Ruangan tamu terdiri dari 5 jendela ukuran Panjang 1,5 meter lebar
0,75 meter disertai dengan ventilasi udara setiap diatas jendela dengan ukuran 0,5 m x 0,75 m dan 1 pintu keluar ukuran 2 meter x 1 meter yang disertai ventilasi udara diatasnya Ruangan tengah (keluarga) terdiri 2 jendela ukuran Panjang 1,5 meter lebar 0,75 meter disertai dengan ventilasi udara setiap diatas jendela dengan ukuran 0,5 m x 0,75 m Kamar tidur 4 buah dengan masing-masing dilengkapi jendela 1 buah dengan ukuran 1 m x 0,75 m dan ventilasi 1 buah dalam satu kamar, keadaan kamar cukup bersih dengan ventilasi dan penerangan. 1 ruangan samping yang dilengkapi 1 jendela ukuran Panjang 1 meter lebar 0,75 meter disertai dengan ventilasi udara diatas jendela dengan ukuran 0,75 m x 0,5 m dan 1 pintu keluar ukuran 2 meter x 1 meter yang disertai ventilasi udara diatasnya dan disertai 1 kamar mandi + WC 1 buah dapur dengan ventilasi dan penerangan yang cukup dan bersih Pembuangan sampah di tempat pembuangan umum
Kesan: Sanitasi dan pencahayaan baik untuk ruangan yang dihuni oleh
jarak antara rumah tidak cukup jauh. Warga di sekitar lingkungan pasien sangat ramah dan hidup kekeluargaan di tempat ini cukup baik. Lingkungan sekitar cukup bersih.
Pohon Keluarga
yang lalu. Nyeri dirasakan seperti diremas-remas dan terasa perih. Nyeri ini disertai dengan rasa mual namun pasien tidak muntah. Pasien mengatakan perutnya terasa kembung. Pasien juga mengeluh sering bersendawa dan setelah bersendawa pasien merasa panas di kerongkongannya.
yang lalu. Pasien juga mengaku sudah sering berobat ke puskesmas dan diberikan obat makan dan setelah itu keluhan berkurang. Nyeri tersebut akan timbul lagi karena pasien makan tidak teratur. Nyeri berkurang jika setelah makan, dan nyeri akan semakin bertambah jika pasien telat makan. Pasien juga mengaku pada saat perutnya terasa lapar kadang-kadang pasien memakan nangka dan sawo untuk menghilangkan laparnya, namum nyeri semakin bertambah. Pasien mempunyai kebiasaan makan makanan bersantan yang pedas, pasien juga menyukai sambal mangga. Pasien juga suka mengkonsumsi kopi yang dia minum pada pagi hari. Pasien juga mengatakan suka mengkonsumsi jamu-
Pemeriksan Fisik
Keadaan sakit Kesadaran Suhu Tekanan darah Nadi
Pernafasan
Kulit
: tampak sakit sedang : compos mentis : 36,3C : 120/80 mmHg : 84 x/menit : 20 x/menit : baik : lembab : ada : 75 Kg : 160 Cm
Kepala
: Normocephal Mata : Conjunctiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil iskhor, refleks cahaya (+/+)
THT
Thorak
Paru : Inspeksi: Simetris kiri dan kanan Palpasi : Fremitus kiri dan kanan normal Perkusi : Sonor Auskustasi: suara nafas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/Jantung : Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari medial di midklavikula sinistra ICS V Perkusi : batas jantung dalam batas normal Auskultasi:BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah Rutin :
WBC : 6300 /mm3 RBC : 4,700 juta/mm3 Hb : 13,5 gr/dL Hematokrit : 37,3 % Trombosit : 330.000/mm3
Pemeriksaan Asam Urat: 4,5 mg/dL Pemeriksaan GDS: 130 mg/dL Pemeriksaan Kolesterol: 135 mg/dL Pemeriksaan anjuran :
Pemeriksaan Endoskopi Tes serologi untuk H. Pylori antigen-antibody
Diagnosis :
Gastritis Kronis
Diagnosis Banding :
Ulkus Peptikum
GERD
Manajemen
Promotif
kambuh jika pasien stress, pasien telat makan, pasien banyak mengkonsumsi makanan yang besantan, pedas, dan makanan yang banyak mengandung gas Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari mengkonsumsi jamu-jamuan dan kopi yang juga merupakan faktor yang dapat memperberat penyakit. Selain dapat memperberat penyakit pasien, jamujamuan dan kopi juga tidak baik untuk kesehatan. Meningkatkan daya tahan tubuh pasien dengan rajin berolahraga yang teratur minimal 2 kali dalam seminggu selama 30 menit seperti berjalan di sekitar rumah.
Preventif :
Usahakan jangan sampai telat makan. Aturlah jam
makan setiap harinya. Makanlah 3 kali sehari yakni sarapan pada pagi hari, makan siang dan makan malam. Jika diantara jam makan pasien merasa lapar segeralah mengkonsumsi makanan misalnya makanan ringan seperti wafer atau roti Mengurangi makanan yang dapat menyebabkan penyakit pasien kambuh seperti mengurangi makanan yang pedas mengurangi makanan yang banyak mengandung gas seperti kol, nangka, terutama minuman soda Menghindari stress dan berpikir positif jika terdapat masalah, misalnya jika pasien memilki masalah, coba untuk dibicarakan untuk menyelesaikannya Jika pasien muntah, usahakan 15 menit setelah muntah untuk makan kembali. Walaupun sedikit tapi sering.
Kuratif
Non Medikamentosa : Diet makanan lembek seperti nasi bubur Meningkatkan daya tahan tubuh seperti dengan
Medikamentosa :
Ranitidin tab 3 x 150 mg sebelum makan selama 5
hari Domperidon tab 3 x 5 mg sebelum makan selama 5 hari Vit B Komplek tab 2 x 1 setelah makan selama 5 hari
Alternatif 1
Omeprazol tab 1x20 mg sebelum makan selama 14
hari
Cara membuat
Ambil dua ruas kunyit setelah itu kupas kulitnya lalu
cuci sampai bersih. Kunyit yang sudah bersih kemudian di parut lalu diperas untuk diambil sarinya dengan bantuan air matang.
Aturan pakai
Minumlah sari kunyit tersebut 2 kali sehari sebanyak 1
gelas pagi dan sore. Dalam beberapa hari khasiatnya pasti bisa terasa.
Dissability Limitation :
(-)
Rehabilitatif :
Melatih jam makan yang teratur. Sehingga diharapkan
pasien dapat merubah perilakunya menjadi lebih baik yang pada akhirnya dapat mengurangi kambuhnya penyakit pasien.
Dinas Kesehatan Kota Jambi Puskesmas III Pakuan Baru Jl.Jendral Soedirman no. 75 Dokter : Winda Zal Tomi SIP : No.123/SIP/2013 Tanggal : 11Oktober 2013 R/ Ranitidin tab 150 mg No. XV STR: 225/STR/2013
No. X
Pro
: Ny. N / 55 tahun
Dinas Kesehatan Kota Jambi Puskesmas III Pakuan Baru Jl.Jendral Soedirman no. 75 Dokter : Winda Zal Tomi 225/STR/2013 SIP : No.123/SIP/2013 Tanggal : 11 Oktober 2013 R/ Omeprazole tab 20 mg S1dd Tab I a.c R/ Sucralfat syrp S3 dd I cth a.c btl. I No. XIV STR:
Dinas Kesehatan Kota Jambi Puskesmas III Pakuan Baru Jl.Jendral Soedirman no. 75 Dokter : Winda Zal Tomi STR: 225/STR/2013 SIP : No.123/SIP/2013 Tanggal : 11 Oktober 2013 R/ Lanzoprazole tab 10 mg S1dd Tab I a.c R/ Domperidone tab 5 mg S3 dd Tab I a.c No.XV No. XIV
Pro
: Ny. N / 55 tahun
Pro
: Ny. N / 55 tahun
Alamat : RT.15 Kel. Tambak Sari Resep Tidak Boleh Ditukar Tanpa Sepengetahuan Dokter
Alamat : RT.15 Kel. Tambak Sari Resep Tidak Boleh Ditukar Tanpa Sepengetahuan Dokter
: permanen
: baik Pencahayaan rumah: baik Saluran buang limbah: baik Sumber air bersih : PDAM Tempat sampah tertutup : iya Rasio luas bangunan rumah dengan anggota keluarga 7 m2/orang : ya
kebersihan diri : ya Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun : ya Tersedia tempat pembuangan sampah : ya Menjaga lingkungan rumah tampak bersih : ya Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari : ya Memberantas jentik di rumah seminggu sekali : tidak Makan buah dan sayur setiap hari : tidak Melakukan aktifitas fisik tiap hari: ya Tidak merokok di dalam rumah : tidak
saat ini : tidak Apakah ada anggota keluarga yang pernah terkena masalah kesehatan yang sama dengan pasien sebelumnya : ada Siapa yang membantu jika ada anggota keluarga yang menderita sakit : semua anggota keluarga Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarga yang menderita sakit : ya Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien : ya Apakah keluarga mengetahui masalah penyebab masalah kesehatan yang dialami pasien : tidak Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami pasien : ya Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami pasien bila tidak diobati/dirawat : tidak Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan keluarganya : petugas kesehatan Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan tersebut : perlu berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
gastritis kronis Disini tidak ada hubungan keadaan rumah dengan penyakit yang diderita pasien.
psikologis dikeluarga tidak ada hubungannya dengan penyakit pasien, karena didalam keluarga pasien berhubungan baik dengan anak-anaknya
pasien yaitu jadwal makan yang terlambat dan makan yang tidak teratur. Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung. Selain itu pasien juga mengatakan suka mengkonsumsi jamu-jamuan dan kopi yang juga merupakan faktor yang dapat memperberat penyakit pasien.
makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat.
yaitu dengan memodifikasi gaya hidup yang sehat seperti mengatur pola makan dengan benar, hindari stres, dan berpikir positif
RENCANA PROMOSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN DAN KEPADA KELUARGA
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini
akan kambuh jika pasien stress, pasien telat makan, pasien banyak mengkonsumsi makanan yang pedas, dan makanan yang banyak mengandung gas Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari mengkonsumsi jamu-jamuan dan kopi yang juga merupakan faktor yang dapat memperberat penyakit. Selain dapat memperberat penyakit pasien, jamu-jamuan dan kopi juga tidak baik untuk kesehatan. Meningkatkan daya tahan tubuh pasien dengan rajin berolahraga yang teratur minimal 2 kali dalam seminggu selama 30 menit seperti
suatu peradangan dari mukosa lambung yang dapat disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, mengkonsumsi makanan yang bersifat pedas, asam dapat menyebabkan kambuhnya penyakit pasien. Sehingga nantinya diharapakan pasien dapat merubah pola makannya agar tidak telat makan dan dapat mengurangi makanan yang bersifat asam, pedas, bergas
ini bila dibiarkan dan tidak memperhatikan faktor pencetus yang dapat menyebabkan kekambuhan dapat menyebabkan komplikasi seperti tukak lambung hingga perforasi (bocornya) lambung, atrofi (mengecilnya) lambung sehingga proses penyerapan vitamin serta zat besi dapat terganggu. Oleh sebab itu pasien dianjurkan untuk : Mengatur pola makan yang baik yakni mengatur jadwal makan, jangan sampai terlambat makan Minum obat teratur Jangan merokok dan jauhkan diri dari asap rokok
TERIMA KASIH