Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 7

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2012

KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr.Wb Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang karena atas limpahan rahmat dan anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MORBILITAS ini dengan baik. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen mata kuliah KEPENDUDUKAN yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, terutama terkait penulisan makalah ini. Adapun makalah ini penulis rangkum dari sumber yang dapat dipercaya yang penyajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka. Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna penyempurnaannya di masa mendatang. Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita dalam bidang KEPENDUDUKAN sebagaimana yang kita semua harapkan.

Samata, November 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................2 DAFTAR ISI ..............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................4 A. Latar Belakang ..................................................................................4 B. Tujuan Penulisan ...............................................................................5 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 1. Ukuran morbilitas ..............................................................................6 2. Ukuran angka insidensi .....................................................................6 3. Metode angka insidensi .....................................................................8 4. Waktu angka insidensi ......................................................................8 5. Prinsip prinsip penggunaan angka insidensi ..................................10 6. Insidensi dan angka serangan ...........................................................16

7. Sumber resmi informasi dan data morbiditas ....................................18 8. BAB IV Peruntunan catatan dan registrasi morbiditas ...................................22

PENUTUP ...............................................................................................23 A. Kesimpulan ........................................................................................23 B. Saran ..................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang

dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan, dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal morbilitas. Morbilitas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera, atau gangguan pada suatu populasi. Morbilitas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera, atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbilitas juga mengacu pada angka kesakitan, jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok orang yang

berisiko. Angka morbilitas digunakan sebagai indicator status kesehatan. Pada tahun 1959, WHO menetapkan tiga ukuran morbiditas dalam laporan the expert committee on health statistics,yaitu: 1.Jumlah orang yang sakit 2. Periode atau lama sakit yang dialami 3. Durasi (waktu : jam, hari, minggu, bulan) penyakit. Di dalam epidemiologi , ukuran utama morbilitas adalah angka insidensi dan prevalensidan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut. B. Tujuan Penulisan 1. Meyajikan rate dan rasio digunakan dalam konsep insidensi,prevalensi dan morbiditas (kesakitan) terkait lainya 2. Mendefinisikan istilah yang berkaitan dengan morbilitas 3. Menyajikan insidensi dan angka insidensi

4. Menyajikan prevalensi dan angka prevalensi 5. Mengulas sumber data dan informasi morbilitas

BAB II PEMBAHASAN A. Ukuran Morbiditas Ada tiga angka kesakitan kunci yang digunakan dalam epidemiologi, yaitu : B. Angka Insidensi Insidensi digunakan sebagai alat ukur rate dari kasus baru penyakit, gangguan, atau cedera yang terjadi dalam satu populasi. Insidensi adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang muncul dalam suatu periode waktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dalam periodewaktu tertentu.untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebel umnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : a.Data tentang jumlah penderita baru b.Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru ( Population at Risk ). 1.Isu-isu seputar pembilang / penyebut dalam angka insidensi Penyebut yang digunakan dalam angka insidensi harus secara akurat

mewakili jumlah o r a n g y a n g b e r i s i k o a t a u j u m l a h o r a n g y a n g d i t e l i t i dalam kelompok atau populasi. Seiring perjalanan waktu, jumlah orang yang berisiko dalam

populasi akan berubah. Beberapa orang mulai berisiko di akhir periode yang ditetapkan sebagai periode penelitian, sementara yang lain mulai bebas dari risiko sesaat setelah periode penelitian dimulai. Dalam insidensi, hanya individu yang berisiko yang akan terkena penyakit, dengan kata lain, populasi berisiko, harus

dimasukkan d a l a m p e n ye b u t . Pada populasi yang lebih besar akan lebih baik jika data penyebut tidak dikoreksi dengan cara mengeluarkan individu yang tidak berisiko.

Contoh, jika kasus campak dihitung dengan menggunakan data sensus dari suatu kabupaten sebagai penyebutnya, kasus mereka yang pernah

terkena campak jangan disingkirkan. a. Pembilang dalam Insidensi Peran pembilang dalam insidensi adalah untuk menyediakan informasi yang spesifik tentang kejadian suatu penyakit. Jika jumlah kasus atau orang beragam,pmbilang harus dapat dengan jelas menunjukkan perbedaan perbedaannya. P e r i o d e w a k t u y a n g digunakan untuk menghitung insidensi harus cukup untuk menjamin stabilitas pembilang itu. Pembilang adalah jumlah kasus baru atau insidensi yang di mulai dalam satu periode waktu. Pada populasi yang lebih kecil, dan kelompok-kelompok seperti sekolah ,pabrik, universitas, dan rumah sakit pembilang dari angka insidensi harus merupakan jumlah yang tepat dari kasus baru atau kejadian dimulainya sakit

atau orang yang jatuh sakit pada kelompok tertentu dalam suatu periode waktu, sementara penyebut angka insidensi harus mencakup mereka yang bebas dari penyakit pada permulaan periode waktu itu. b. Penyebut orang-waktu/orang-tahun Pada studi prospektif, yaitu pada investigasi yang melacak kasus seiring perjalanan waktu ke depan, orang-tahun (person year) digunakan sebagai penyebut dalam perhitungan angka insidensi. Orang-tahun digunakan ketika banyak factor datang secara bersamaan seperti usia, jenis kelamin, ras, dalam periode waktu yang bervariasi dan jika variasi waktu itu disebabkan oleh individu yang keluar dan masuk penelitian pada waktu yang berbeda dan pada usia yang berbeda, semua itu membuat perhitungan menjadi sulit. Karakteristik perorangan dan waktu yang digunakan sebagai informasi penyebut dalam angka insidensi berjangka pendek.Jika ukuran sampel besar, resiko rendah dan periode waktunya panjang

M a s a l a h ya n g muncul adalah apabila pajanan terhadap risiko tidak jelas sementara waktu penelitian tidak tetap dan kegiatan- kegiatan individu beragam selama periode waktu tersebut. Masalah lain adalah bahwa seiring perjalanan waktu, usia juga bertambah sehingga kemungkinan besar dapat menimbulkan perubahan pada data. Ada 3 hal yang harus ada untuk mendapatkan validitas orang-tahun, yaitu : 1) Propabilitas penyakit atau risiko harus konstan selama periode penelitian; 2) Diasumsikan bahwa mereka yang keluar / mengundurkan diri dari penelitian

memiliki tingkat patologi yang sama dengan mereka yang tetap bertahan dan mengikuti penelitian sampai terakhir; 3) Untuk beberapa subjek, kondisi patologis mungkin sangat parah dan

memburuk dengan cepat sehingga orang tertentu di observasi kurang daro periode penelitian yang seharusnya 2. Metode angka insidensi Angka insidensi digunakan untuk penyakit akut menular berjangka pendek (misal kolera atau campak) atau dapat digunakan untuk mengukur kondisi kronis atau berjangka panjang (misal kanker atau diabetes mellitus). Ada dua pendekatan yang digunakan untuk angka insidensi, yaitu : a.Angka insidensi kumulatif Merupakan salah satu metode dengan jumlah orang yang berisiko digunakan sebagai penyebut. Angka ini digunakan dalam penelitian longitudinal. Rate dapat berubah dari waktu ke waktu dan semakin panjang periode waktu yang digunakan, semakin besar kemungkinan seseorang untuk melakukan

kesalahan dalam merata-Ratakan rate yang berbeda. Jadi, insidensi kumulatif digunakan untuk mengkaji sekelompok orang yangdiikuti periode waktu yang sama. b.Force of morbidity Dalam Force of morbidity, populasi dan elemen waktu digunakan dalam peny ebut, yang pembilangnya meliputi jumlah kasus baru dari suatu penyakit atau ganggu an. Jumlah ini adalah jumlah kasus baru suatu penyakit yang terjadi per unit populasi dan pada kurun waktu tertentu. Metode ini juga digunakan untuk memperkirakan risiko yang dimilikiseseorang yang sehat untuk terkena suatu penyakit selama periode waktu tertentu. Forceof morbidity disebut juga dengan kepadatan insidensi (incidence density). perkembangan selama

3. Waktu dalam insidensi Waktu dalam atau tanggal d i t e m u k a n n ya KLB sangat penting

s t u d i d a n p e n e n t u a n insidensi. Insidensi

adalah estimasi yang

akurat terhadap risiko atau kemungkinan terkena suatu penyakit dalam periode waktu tertentu dan penyebutnya hanya mencakup populasi yang berisiko.Angka insidensi harus meliputi satu periode waktu dan memiliki keterbatasan khusus d a l a m e l e m e n w a k t u n ya . E l e m e n waktu harus m e m p u n ya i

t a n g g a l a w a l d a n t a n g g a l a k h i r , misalnya satu tahun. Angka serangan digunakan untuk menganalisis epidemic pada

populasi kecil tertentu yang terpajan. Beberapa penyakit atau kejadian yang menyebabkan cedera, seperti

keracunan makanan, terpajan zat kimia, atau kejadian yang berhubungan dengan lingkungan.

4. Prinsip-prinsip penggunaan angka insidensi a. Angka insidensi dapat digunakan untuk mengestimasi propbilitas atau risiko terkena suatu penyakit selama satu periode waktu tertentu; b. Jika angka insidensi meningkat , kemungkinan atau propabilitas risiko terkena penyakit juga meningkat;
c. Jika angka inisdensi secara konsisten lebih tinggi selama kurun waktu tertentu

dalam

satu

tahun (

seperti saat musim dingin), risiko terkena

p e n ya k i t p a d a s a a t i t u m e n i n g k a t , misalnya angka influenza paling tinggi terjadi saat musim dingin (waktu); d.Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi diantara mereka yang tinggal di suatu tempat tertentu, risiko seseorang untuk terkena penyakit meningkat jika ia tinggal ditempat tsb (tempat); e.Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi diantara mereka yang memiliki factor-faktor gaya hidup tertentu, risiko terkena penyakit akan meningkat di kalangan kelompok itu (orang); f.Insidensi yang tinggi menyiratkan bahwa jumlah kasus yang baru juga banyak sehingga risiko meningkat; g.Jika angka insidensi penyakit terbukti memang tinggi, keberadaan suatu epidemic atau kemungkinan terjadinya suatu epidemic dapat diketahui dan diperkirakan.

5.Risiko pada morbiditas

Risiko adalah propabilitas terjadinya suatu penyakit , cedera , kondisi , kematian atau kejadian terkait lainnya yang mungkin menimbulkan hasil

10

merugikan

dan

yang dapat mempengaruhi status kesehatan suatu populasi

yang memiliki kebiasaan negative. Populasi penyebut berisiko merupakan kelompok yang digunakan sebagai

dan harus dibatasi hanya pada mereka yang dapat terpajan atau

mengalami penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, ataupun kematian. Focus utama ahli epidemiologi adalah populasi yang berisiko. Penetapan populasi semacam ini dapat dilakukan secara langsung. Akan tetapi, kompleksitas yang sesederhana apapun dari kelompok populasi ini tidak boleh diabaikan begitu pula dengan setiap aspek yang tidak boleh

dipandang sekilas saja karena semua aspek yang berkaitan dengan kejadian penyakitmungkin penting untuk investigasi wabah. Salah satu masalah dalam populasi yang berisiko adalah bahwa populasi yang dilibatkan dalam penelitian sering dihitung dalam kerangka waktusatu tahun.Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : a. Incidence Rate Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Manfaat Incidence Rate adalah : 1) Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi 2) Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi 3) Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.

11

b. Attack Rate Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama. Manfaat Attack Rate adalah : 1.Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. 2. Makin tinggi nilai AR,maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut. c. Secondary Attack Rate A d a l a h J u m l a h p e n d e r i t a b a r u s u a t u p e n ya k i t ya n g t e r j a n g k i t pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi

orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu

populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).

6.Istilah dalam morbilitas .Risk Ratio Salah satu topic pokok yang berkaitan dengan risiko adalah risk satio. Risk ratio adalahdari dua risiko yang terpisah. ratio disebut juga risiko insidensi komulatif dan berkaitan erat dengan rate ratio. Risk ratio berasal dari perbandingan probabilitas pengembangan suatu penyakit. Risk ratio juga digunakan Relative risk adalah ukuran tradisional yang digunakan untuk mengkaji asosiasi diantara karakteristik kelompok penyakit.
12

Relative risk adalah rasio dari angka insidensi penyakit diantara

mereka yang

terpajan suatu penyakit dibandingkan dengan angka (rate) mereka yang tidak terpajan penyakit itu. jika periode waktu penyakit memiliki durasi yang sudah pasti. Pada penyakit yang memiliki masa inkubasi lama atau bervariasi, penetapan risk ratio

membutuhkan periode observasi yang cukup lama. Selama periode waktu yang cukup pendek risk ratio atau risiko dari setiap kelompok populasi akan mendekati 2,0 tetapi jika periode waktu memanjang, semua anggota kelompok akan terpajan. Rate ratio akan tetap konstan pada 2,0selama periode observasi yang lebih lama, tetapi risk ratio akan mendekati 1,0 karena risiko perorangan meningkat. b.Relative Risk Rasio probabilitas terkena penyakit atau kematian yang terjadi diantara mereka yang terpajan suatu penyakit dibandingkan dengan risiko mereka yang tidak terpajan penyakit tersebut adalah hal yang berkaitan dengan relative risk. Dalam relative risk ada dua asumsi yang digunakan. Asumsi 1 : Frekuensi penyakit atau kejadian dalam suatu populasi harus kecil. Asumsi 2 : Kasus kasus penyakit atau kejadianharus mewakili kasus yang ada dalam populasi dan control studi merupakan perwakilan darimereka yang bukan kasus. Relatif risk dinyatakan dalam bentuk ratio, juga disebut sebagai risk ratio karena relativerisk merupaka rasio terhadap risiko menjadi sakit jika anda tidak berpenyakit. Relative risk digunakan untuk mengukur rasio peluang menjadi sakit bagi anggota kelompok yang beresiko,tetapi belum terpajan agens atau patogen, yang kemudian dibandingkan dengan mereka yangterpajan.

13

Relative yang terpajan

risk

adalah rasio insidensi dengan insidensi

penyakit dalam kelompok penyakit dalam kelompok

dibagi

yang tidak terpajan, dan yang hasilnya

didapat dengan membagi insidensi satu

kelompok ( yang terpajan) dengan insidensi kelompok lain (yang tidak terpajan). Rasio dari risiko didasrkan pada rasio 1,0. Rasio 1,0 atau lebih menunjukkan bahwa risiko meningkat untuk mereka yang tidak terpajan. Kelompok yang tidak terpajan merupakan kelompok pembanding dan digunakan sebagai pembilang

dalam rumus. Sebaliknya risk rasiokurang dari 1,0 menunjukkan penurunan risiko bagi mereka yang tidak terpajan. c.Attributable Risk Attributable risk adalah angka penyakit pada orang yang terpajan yang dapat secaralangsung dihubungkan dengan pajanan penyakit tersebut. Atrributable risk dihitung dengan cara mengurangi angka insidensi ( angka kematian ) penyakit terpajan. Diasumsikan bahwa penyebab penyakit memiliki peluang yang samauntuk menyebabkan KLB penyakit atau kesakitan baik pada individu yang terpajan pada individu yang tidak terpajan dari individu yang

maupun individu yang tidak terpajan. Attributable risk adalah adalah risiko perorangan atauselisih/perbedaan risiko. Jika faktor dalam populasi di ubah demi kepentingan populasi itu sendiri, faktor risiko akan dihitung berdasarkan population attributable risk proportion ( disebut juga population attributable risk fraction, jika tidak dikalikan 100). Population attributable risk proportion adalah proporsi angka penyakit pada keseluruhan kelompok studi atau dalam keseluruhan populasi.

14

Ukuran

ini dihitung dengan cara mengambil

rate dari populasi total

kemudian dikurangi dengan rate dari kelompok yang tidak terpajan untuk mendapatkan total orang yang terpajan. Hasil akhirnya adalah adalah proporsi rate total yang mewakili population: d . R e l a t i v e R i s k d a n A t t a c k R a t e

Relative risk termasuk rasio sejati dan disajikan dalam rasio. Jika relative risk dihitung dengan menggunakan angka serangan (attack rate), hasil akhirnya adalahrasio angka serangan. Pendekatan yang terbaik adalah dengan menggunakan rasiodari yang terpajan dan sakit dibagi dengan yang tidak terpajan dan sakit. Relative risk dapat digunakan dalam angka serangan untuk mengukur risiko pajanan terhadap keracunan makanan atau pajanan terhadap zat kimia atau risiko di industri. e.Faktor Risiko dan Promosi Kesehatan Salah satu area risiko yang menarik banyak perhatian di zaman ini adalah faktor risiko pada penyebab penyakit, ketidakmampuan, cedera, kondisi, gangguan, dan kematian. Fokus pada factor risiko adalah penting karena fokus tersebut akan menunjukkan arah intervensi, pendidikan kesehatan, promosi

kesehatan, pencegahan dan perlindungan kesehatan. Dalam epidemiologi, faktor risiko juga telah diperhitungkan pada beberapa aspek yang berbeda termasuk istilahnya yang dipergunakan

secara bergantian dengan agens penyebab. Dewasa ini istilah tersebut sering dipakai pada penyakit kronis atau penyakit akibat gaya hidupdan perilaku. Faktor risiko adalah perilaku atau pajanan yang berhubungan dengan peningkatan risiko terhadap penyakit, cidera,

15

kondisi, atau ketidakmampuan yang dapat dialami di kemudian hari. Jika suatu risiko tertentu berhubungan dengan peningkatan frekuensi kejadian penyakit, gangguan, cidera, ketidakmampuan, atau kematian dini, dan asosiasi itu dapat dijelaskan berdasarkan sebagai faktor risiko. Faktor risiko tidak hanya penting untuk mengidentifikasi, tetapi juga hubungan sebab akibat, hal itu dapat dinyatakan

dibutuhkan di dalam pengukuran status kesehatan. Frekuensi, bobot masalah, tingkat pajanan dalam populasi, dan tindakan pencegahan, kesemuanya itu bergantung pada data penelitian yang memperlihatkan efek faktor risoko ituterhadap kelompok atau populasi. Dengan demikian faktor apapun yang berhubungan penyakit,

ketidakmampuan, cedera, atau kematian yang diwakili oleh suatu peningkatan pada relative risk adalah faktor risiko.Satu hal yang berkaitan dengan faktor risiko adalah risk marker. Risk marker adalah perilaku aktivitas, atau perbuatan kunci yang sudah dibuktikan dengan baik dan jelas berkaitan dengan peningkatan peluang

mendapatkan penyakit. Risk marker adalah suatu faktor risiko yangdapat dinyatakan sebaga indikator peningkatan risiko yang harus diamati dan dimodifikasi didalam kelompok penelitian atau keseluruhan kelompok populasi. Faktor risiko mirip dengan indikator status kesehatan, tetapi lebih spesifik pada satu penyakit atau kondisi dan dapat diubahatau dikurangi.

Insidensi dan Angka Serangan Sebagian dari populasi terkadang beresiko menjadi sakit atau terpajan penyakit atau cedera selama periode waktu tertentu.

16

Periode waktu yang terbatas sering kali dikaitkan dengan berkumpulnya sekelompok orang di suatu lokasi untuk menghadiri acara khusus, atau mungkin akibat pajanan di tempat kerja. Dengan demikian rentang waktu KLB hanya berlangsung singkat dan

terbatas pada kelompok orang tertentu. Jika hal ini terjadi, perhitungan insidensi menjadi lebih mudah. P e r i o d e w a k t u p a j a n a n d a n r i s i k o ya n g t e r b a t a s d a n kelompok masyarakat yang beresiko yang juga terbatas merupaka cirri unik angka serangan (attack rate). Angka serangan adalah angka insidensi komulatif dan dipakai

dalamepidemi.Istilah angka infeksi terkadang digunakan bersama sama dengan angk a serangan. Angka serangan menunjukkan insidensi orang sakit yang menampakkan tanda tanda dan gejala penyakit dan juga mencakup kasus infeksi yang tidak tampak. Sebenarnya suatu serangan tersusun dari jumlah orang yang sakit akibat penyakit tertentu dalam periode waktu tertentu dandalam kelompok tertentu.Konsep epidemiologi dipakai untuk menentukan ada tidaknya asosiasi diantara risiko pajanan pada suatu kejadian khusus dan penyakit tertentu. Ada tiga rumus angka serangan: 1.Angka serangan kasar (crude attack rate) 2.Angka serangan umum (general attack rate ) 1.Angka serangan Sekunder

17

Angka serangan sekunder dipakai dalam investigasi penyakit infeksius dengan periode waktu yang terbatas dan pathogen yang terlibat memiliki masa inkubasi pendek. Angka serangan sekunder sering digunakan pada saat kasus suatu penyakit yang terjadi di dalam rumah yang berdekatan kelompok kerja yang sama, dan saat kasus primer penyakit terjadi di dalam periode waktu dalam

kelompok yang sama terkena penyakit. Jika orang lain dalam kelompok jatuh sakitdan kejadiannya diakibatkan oleh infeksi primer,termasuk kasus sekunder.Mereka yang jatuh sakit akibat terinfeksi kasus primer ditentukan dengan menggunakan angka serangan sekunder.

Prevalensi Prevalensi adalah jumlah kasus penyakit, orang yang terinfeksi,atau

kondisi yang ada pada satu waktu tertentu, dihubungkan dengan besar populasi dari kasus berasal. Insidensi memasukkan jumlah kasus baru sementara prevalensi

tidak. Prevalensi setara dengan insidensi yang dikalikan dengan rata-rata durasi kasus.Faktor yang mempengaruhi prevalensi dalam suatu populasi :Penyakit baru muncul di populasi sehingga menyebabkan angka insidensi meningkatkanm e n u r u n k a n prevalensi.Harapan hidup yang lebih lama berarti dapa t meningkatkan prevalensi penyakit kronis. Angka Prevalensi Angka prevalensi sebanding dengan angka insidensi dikalikan deengan ratarata durasi penyakit. Prevalensi dipengaruhi oleh dua elemen, 1 individu yang terkena penyakit masa lalu,

18

2 d u r a s i p e n ya k i t . Intervensi dan penanganan akan memperpanjang masa hidup dan akan berpengaruh pada penurunan angka prevalensi.Angak prevalensi dan informasi yang didapat dariangka tersebut akan membantu dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akantempat tidur rumah sakit. Ada dua konsep tambahan prevalensi.: prevalensi seumur hidup yaitu jumlahtotal individu yang mengalami suatu kondisi,masalah atau penyakit selama hidup.konsep lainnyaadalah prevalensi tahunan.Prevalensi tahunan dalah jumlah total individu yang mengalami suatukondisi,masalah,dan penyakit pada waktu tertentu. Kasus penyakit yang dimulai sebelum tanggaldimulainya perhitungan prevalensi tetap berlanjut sampai dalam periode penelitian, dimasukkan dalam

angka prevalensi tahunan. Kasus yang dimulai sebelum akhir masa studi,berlangsungsepanjag tahun

atau sembuh saat penelitian berakhir juga dimasukkan dalam perhitungan. Prevalensi Periode P r e v a l e n s i p e r i o d e m e n c a k u p t o t a l i n d i v i d u ya n g p e r n a h m e n g a l a m i p e n ya k i t ya n g menjadi sorotan pada periode waktu tertentu. Prevalensi periode dimulai pada satu titik waktudan berhenti pada satu titik waktu.Perhitungan juga memasukkan kasus baru yang terjadi selama periode, begitu dengan kekambuhan penyakit selama periode waktu yang berurutan.

19

Point Prevalence Point prevalence adalah jumlah kasus individu yang mengalami penyakit,kondisi,atau kesakitan pada satu titik waktu yang spesifik-jumlah kasus yang ada pada satu titik waktu. Point prevalence mengukur keberadaan penyakit ,kondisi pada satu titik waktu yang singkat, secarateoritis menghentikan waktu semenit,sejam.

Sumber resmi informasi dan data statistik morbilitas Lima area data statistik kesehatan yang umumnya digunakan dalam epidemiologi: 1.Laporan penyakit menular 2.Catatan klinis dan catatan medis rumah sakit 3.Catatan perusahaan dan lembaga 4.Survei kesehatan dan penyakit 5.Observasi berkelanjutan terhadap insidensi kesakitan dalam masyarakat Sumber data dan Laporan penyakit menular Laporan dan publikasi yang disusun dan disebarluaskan oleh departemen kesehatan baik tingkat lokal, negara bagian, maupun tingkat federal merupakan sumber utama data penyakitmenular. The center for Disease Control menerbitkan MMWR (Morbidity and MortalityWeeklyR e p o r t ) y a n g m e r u p a k a n p u s a t i n f o r m a s i k e s a k i t a n y a n g p a l i n g u m u m d a n p a l i n g l u a s penyebarannya di Amerika Serikat.The Center for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan satu sistem standar pelaporan untuk semua jenis penyakit dengan fokus utama pada penyakit yang harus dilaporkan.

20

Pencatatan yang mencakup luka tembak, AIDS, abortus, kelainan kongenital, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi status kesehatan. Pelaporan penyakit pada awalnya berasal dari dokter dan laboraturium, yang kemudian melaporkannya pada departemen kesehatan. Pelaporan penyakit yang harus dilaporkan atau penyakit yang mengancam jiwa seseorang juga dapat dilaporkan secara langsung ke CDC. Akantetapi, jika berkaitan dengan respon tercepat yang dapat diberikan pada suatu epidemi, mereka yang dapat memberikan respon yangtercepat adalah mereka yang paling dekat jaraknya dengan pasien.Pelaporan penyakit

masih kurang lengkap dan kurang konsisten. Upaya telah dilakukanuntuk menjadikan proses pelaporan semakin efektif dan semakin mudah bagi sumber-sumber pelaporan dewasa ini, dokter dapat menelepon, mengirim faks, atau mengisi kartu pos. Beberapadokter merasa rag untuk melaporkan penyakit yang dapat membawa aib, seperti AIDS dan PMS,yang diderita anggota keluarga atau orang yang memegang posisi/kedudukan tertentu. Dokter secara hukum dan etik wajib melaporkan kejadian semua penyakit yang harus dilaporkan, termasuk penyakit yang mungkin berkaitan dengan aib. Penyakit biasa yang seringdilihat oleh dokter dan penyakit

yang jarang terjadi sehingga sulit untuk dikenali mungkin akan luput dalam pelaporan. Semakin jarang atau semakin serius suatu penyakit seperti rabies, kolera, pes, atau penyakit Lyme, semakin besar kemungkinannya untuk dilaporkan. Pelaporan kondisi yang biasa mungkin penting untuk menunjukkan suatu epidemi, tetapi bisa jadi tidak dialporkan.Kontak pertama atau titik masuk pada sistem pelayanan kesehatan, kemungkinan besar dengan dokter perawatan primer, merupakan kejadian kontak pertama dengan sumber pelaporan.Dokter diwajibkan melaporkan kasus penyakit yang dapat dilaporkan atau kejadian tidak biasake departemen kesehatan setempat.

21

Catatan klinis dan catatan medis rumah sakit Dari luar, catatan medis rumah sakit dan klinik tampak seperti sumber data penyakit yang reliabel. Akan tetapi, hal ini tidak selalu benar. data dari catatan medis bisa menjadi bias. Akibat sistem baru pembayaran di muka yang menggunakan diagnosis dari kelompok terkait, dokter cendrung membuat suatu diagnosis yang dapat memberikan pendapatan terbesar bagi

rumahs a k i t . Diagnosis primer mungkin akan dijadikan diagnosis sekunder jika m e m a n g d a p a t menghasilkan uang yang lebih banyak. Dengan alasan yang beragam, data kesakitan dari rumah sakit tidak selalu mencerminkant i n g k a t a n p e n ya k i t d a l a m m a s ya r a k a t . T i d a k s e m u a o r a n g p e r g i k e d o k t e r a t a u k l i n i k u n t u k mendapatkan pelayanan kesehatan jika mereka sakit, apa yang diobati di ruangan dokter

belumt e n t u d i l a p o r k a n m a u p u n d i m a s u k k a n d a l a m c a t a t a n r u m a h s a kit. Peruntunan catatan dan registrasi morbilitas Registrasi peyakit adalah suatu sistim terorganisasi untuk mengidentifikasi dan mencatat tentang semua kasus peyakit yang berhasil didiagnosis .istilah rigister dan regestry digunakan untuk berhatian .untuk lebih tepatnya ,istilah register mengacu pada laporan aktual atau laporan berasal dari data dasar yang ada pada komputer . register adalah suatu file data peyakit atau file t e r t e t u a t a u k o n d i s i k e s e h a t a n l a i n ya n g d a p a t m e m e n g a r u h i s t a t u s kesehatan suatu

a t a u komunitas.registry (registrasi) adalah sistim pengumpulan data registar peyakit yang berkaitan dengan data.
22

BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan, dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal morbiditas. Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera, atau gangguan padasuatu populasi. Di dalam epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi dan prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indicator tersebut. Epidemi Propagted disebabkan Oleh penularan penyakit menular baik secara langsung maupun tidak dari satu individu ke individu lainnya dan sumber penularan penyakitnya bias beragam. Epidemi propagated

terjadi akibat penularan orang ke orang B.Saran Semoga dengan adanya makalah ini, dapat ,menambah pengetahuan bagi pembacanya mengenai segala sesuatu tentang morbilitas yaitu angka kesakitan yang ada di dalam masyarakat.

23

DAFTAR PUSTAKA sudut-sepi.blogspot.com morbiditas . Yang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00 demografi-on.blogspot.com/.../bagaimana-morbilitas-di. Yang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00 id.wikipedia.org/wiki/morbiditasYang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00

24

Anda mungkin juga menyukai