Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN Myelitis transversalis adalah suatu proses inflamasi akut yang mengenai suatu area fokal di medula spinalis

dengan karakteristik klinis adanya perkembangan baik akut atau sub akut dari tanda dan gejala disfungsi neurologis pada saraf motorik, sensorik dan otonom dan traktus saraf di medula spinalis.1,2 Myelitis transversalis adalah suatu sindrom yang jarang dengan insiden antara satu sampai delapan kasus baru setiap satu juta penduduk pertahun. Karakteristik myelitis transversalis ditandai dengan adanya inflamasi di dalam medula spinalis dan mempunyai manifestasi klinis berupa terjadinya disfungsi neural dari jaras-jaras motorik, sensoris dan otonom sebagai akibat jaras tadi melewati daerah di batas rostral inflamasi. Sering ditemukan keluhan adanya disfungsi sensoris dan bukti adanya inflamasi akut dibuktikan dengan MRI dan punksi lumbal.1 Dr. Suchett-Kaye seorang neurologis dari Inggris pada tahun 1948 mengenalkan terminologi acute transverse myelitis dalam laporannya terhadap suatu kasus komplikasi myelitis transversalis setelah pneumonia. Transverse menggambarkan secara klinis adanya band like area horizontal perubahan sensasi di daerah leher atau torak. Sejak saat itu, sindrom paralisis progresif karena inflamasi di medula spinalis dikenal sebagai myelitis transversalis. Inflamasi berarti adanya pengaktifan sistem imun yang ada pada daerah lesi dan potensial menimbulkan kerusakan.1,3 Ketika level maksimal defisit neurologi mendekati 50%, pasien sudah kehilangan seluruh gerakan tungkai, disfungsi kandung kencing dan 8094% pasien mengeluh

numbness, parestesia, dan disestesia. Simptom otonom terdiri dari meningkatnya gangguan berkemih
dan defekasi, kesulitan atau tak dapat mengosongkannya atau adanya konstipasi saluran pencernaan serta adanya gangguan seksual.1,3 Myelitis transversalis dapat terjadi idiopatik atau bersama-sama dengan suatu penyakit inflamasi. Penderita myelitis transversalis harus ditawarkan untuk mendapatkan terapi imunomodulator seperti steroid dan plasmapheresis (belum ada konsensus sebagai suatu strategi terapi yang tepat). Kebanyakan pasien dengan myelitis transversalis adalah penyakit monophasic.1

Pada gambar VC berikut itu terlihat terjadi myelitis karena terinfeksi oleh varicella zooster.

Pada gambar disamping intensitas signal berkurang, terlihat yang TI agak gelap terus yang T II lebih putih karena jaringannya mengalami peradangan karena infeksi sehingga disebut dengan mielitis.

Anda mungkin juga menyukai