Anda di halaman 1dari 18

Gambaran Sonografi Karsinoma Invasif Ductus Mammae Menurut Derajat Histologinya

Abstrak Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efisiensi gambaran sonografi dalam lexicon BI-RADS untuk memprediksikan derajat keganasan dari karsinoma invasive ductus mammae pada wanita ang dimasukkan dalam kategori BI-RADS ! atau "# Materi dan Metode. Dua orang radiologis secara retrospektif mengevaluasi $%% kasus konsekutif karsinoma invasive ductus mammae derajat &-' ang muncul sebagai massa dalam sebuah consensus ang menggunakan lexicon sonografi BIRADS# Derajat histolog ditentukan dari specimen bedah# (kuran efek diukur menggunakan uji tau )oodman dan *ruskal+ sebuah pengukuran asimetris terhadap kekuatan hubungan nominal+ dan hasil diinterpretasikan dalam istilah proporsi penurunan kesalahan# Hasil. Tiga puluh delapan lesi ,&'-. merupakan lesi derajat &+ &"' ,"&-. adalah derajat $+ dan &/0 ,'1-. adalah derajat '+ dengan sebagian besar massa menunjukkan bentuk ang irregular ,0!-. dan gambaran hipoekoik ,0$-.# Dari gambaran sonografi ang ditentukan+ derajat keganasan dapat diprediksikan dengan baik melalui posterior acoustics ,2 3 /#&'+ p 4 /#//&.+ batas lesi ,2 3 /#/"+ p 4 /#//&. dan tepi ,2 3 /#/!+ p 3 /#//&.# Di antara lesi derajat '+ terdapat peningkatan posterior lesi ang lebih signifikan ,"' vs. $5#16 residu standar tetap ,7res. 3 56 p 4 /#//&.+ permukaan ang kasar ,10 vs. "&#$6 7res 3 !6 p 4 /#//&.+ tepi microlobulasi ,&$ vs. "#06 7res 3 '6 p 3 /#//&. daripada ang diharapkan# Sim ulan. Derajat keganasan dari ringan hingga sedang diprediksikan berdasarkan tepi+ batas lesi+ dan gambaran akustik sonografi# *hususn a+ gambaran pada karsinoma invasif ductus mammae derajat ' mungkin lebih dari ang diharapkan ang menggambarkan tepi mikrolobulasi+ permukaan kasar dan peninggian posterior#

8enggunaan ultrasonografi mammae telah terbukti dapat bermakna dalam membedakan lesi padat benigna dan maligna# (ntuk mengakui hal ini+ beberapa kelompok mengusulkan skema klasifikasi+ seperti pada Stavros dkk# Lexicon sonografi BI-RADS mampu membuktikan manfaatn a dalam membedakan massa solid benigna dari maligna# *arsinoma mammae dari berbagai derajat histolog telah menunjukkan gambaran morfologis ang berbeda6 meskipun han a dua penelitian sebelumn a ang benar-benar fokus dalam membandingkan gambaran sonografi dalam karsinoma invasif ductus mammae menurut derajatn a# Dalam sebuah penelitian retrospektif ang melibatkan &$/ pasien ang diagnosis karsinoma ductus mammae# 9amb dkk men elidiki hubungan antara gambaran pencitraan dan derajat histologist# Berkebalikan terhadap ekspektasi bahwa massa ang lebih ganas akan menunjukkan tepi massa ang speculated dan ba angan akustik+ ang mereka menemukan bahwa semakin tinggi derajat tumor lebih memungkinkan untuk menunjukkan peninggian akustik atau posterior dan tepi berdiferensiasi buruk dibandingkan massa dengan derajat ang rendah# Rotstein dan :eerhut melakukan analisis retrospektif dari &0& kasus dengan diagnosis karsinoma ductus mammae derajat ' dan menemukan pula bahwa han a '/- lesi ini ang menunjukkan gambaran klasis ba angan akustik ,acoustic shadow. meskipun hal ini bermakna+ penelitian ini tidak menggunakan klasifikasi BIRADS untuk mengkategorikan gambaran sonografi+ membuat perbandingan atas temuan mereka dengan penelitian masa depan akan cukup sulit# 9ebih lanjut+ 9amb dkk tidak membuat penelitian untuk mengukur kekuatan dari ukuran efek mereka+ dan Rotstein dan :eerhut meneliti lesi derajat ' secara terpisah# (ntuk lebih memahami hubungan antara gambaran sonografi dan derajat malignansi+ peneliti melakukan penelitian retrospektif terhadap karsinoma invasif mammae menggunakan lexicon BI-RADS# 8ada khususn a+ tujuan peneliti adalah untuk menentukan apakah dengan menerapkan descriptor menggunakan lexicon BI-RADS akan lebih efektif dalam membantu kita membedakan karsinoma mammae derajat ' dari derajat lainn a pada wanita ang termasuk dalam kategori BI-RADS ! atau "# (ntuk menetapkan hal ini+ peneliti mendeskripsikan gambaran sonografi karsinoma mammae secara retrospektif dari derajat &+ $+ dan '

berdasarkan lexicon BI-RADS6 membandingkan gambaran ini untuk menilai adan a perbedaan histologin a# Materi dan metode 8ersetujuan ;leh karena penelitian ini merupakan sebuah studi analisis retrospektif+ persetujuan dari institusi tinjauan dibutuhkan#8ersetujuan diperoleh dari rumah sakit untuk peninjauan terhadap rekam medis pasien# 8asien Data dilihat secara retrospektif akan adan a karsinoma invasif ductus mammae pada $5! wanita berurutan pada institusi kami antara April $//$ hingga <ebruari $//1# Seluruh pasien mendapat tindakan biops jarum halus dengan panduan ultrasonografi dan berikutn a menjalani tindakan eksisi massa kanker# Dua puluh dua pasien memiliki dua buah tumor+ dua pasien memiliki tiga buah tumor+ dan sisan a memiliki satu buah tumor# Tinjauan Sonografi 8emeriksaan mammae dilakukan menggunakan dua scanner beresolusi tinggi dengan transduser linier frekuensi tinggi &/-&! =>7 ,Se?uoia scanner dengan &"90w broadband transducer+ Siemens >ealthcare6 dan Aplio scanner+ Toshiba dengan transduser frekuensi tinggi 89T&$/!A@+ Acuson.# Salah satu peneliti+ ang tidak membaca hasil foto+ membuat kumpulan dua foto dengan tampilan orthogonal dari setiap massa dan diberi kode setiap pasangn a untuk mempertahankan kerahasiann a# '// foto massa mammae ini kemudian ditampilkan secara acak pada lembar kerja 8AAS ,Intele8AAS+ version '#5#&+ Intelerad =edical S stems. dan gambaran sonografi dievaluasi menurut terminolog dari edisi keempat leBicon BI-RADS ang dibaca oleh dua orang peneliti+ dengan pengalaman pembacaan pencitraan mammae selama ! dan &$ tahun# Selain itu+ setiap foto dimasukkan dalam kategori final BI-RADS# Tidak ada perlakuan ang diberikan untuk mengukur tahap awal persetujuan terhadap gambaran sonografi atau penilaian kategori final BI-RADS# ang signifikan antara derajat ang berbeda6 dan menilai efektivitas kategori BI-RADS ! dan " dalam memprediksikan derajat

=eskipun radiolog dibutakan terhadap derajat lesin a+ mereka tetap memperhatikan bahwa mereka mengevaluasi massa keganasan dan membatasi diri mereka untuk memasukkan kasus ke dalam kategori BI-RADS !a-c ,suspek abnormalitas+ tiga tingkatan. atau " ,dugaan kuat keganasan.# Satu dari '// foto dimasukkan dalam kategori BI-RADS ' ,mungkin jinak. dab dieksklusikan dari analisis lebih lanjut# Cvaluasi massa pada gambaran sonografi dibatasi pada bentuk ,ireguler+ bulat+ oval.+ orientasi ,parallel atau tidak parallel.+ tepi ,tegas+ mikrolobulasi+ spikulasi+ angular atau tak jelas.+ batas lesi ,permukaan kasar atau halo ekogenik.+ pola echo ,hipoekoik+ isoekoik+ hiperekoik+ kompleks+ atau anekoik.+ dan gambaran akustik posterior ,meninggi+ tidak ada+ memba ang+ atau pola kombinasi.# )ambaran seperti perubahan di sekitar jaringan dan adan a kalsifikasi tidak dimasukkan dalam evaluasi# Bagi setiap kategori+ pembaca foto dibatasi untuk men eleksi han a satu descriptor terbaik dari leBicon BI-RADS6 jika lesi dapat dideskripsikan oleh lebih dari satu descriptor+ pembaca diinstruksikan untuk memilih satu ang paling mengarah pada keganasan# 8atologi Derajat histolog dikumpulkan secara retrospektif dalam sebuah diagram# Derajat tumor ditetapkan pada tindakan eksisi# 8enentuan derajat histolog dari karsinoma invasif ductus mammae dilakukan berdasar modifikasi Clston dan Cllis dari s stem Bloom dan Richardson# Analisis Statistik 8eneliti memprediksikan derajat keganasan secara bervariasi melalui model analisis regresi logistic ordinal tak terkondisi dengan gambaran sonografi sebagai predictor dan usia pasien ,berdasar rerata. serta ukuran lesi sebagai kovariat ,AppendiB &.# Seluruh analasis terhadap predictor dilakukan secara uni variat dan non parametris# (ji Tau )oodman dan *ruskal+ sebuah pengukuran kekuatan hubungan nominal berbasis chi-kuadrat asimetris+ digunakan untuk mengevaluasi derajat pada gambaran sonografi manakah ang dapat memprediksikan derajat histolog karsinoma mammae ,AppendiB $.# Tau berkisar antara / sampai &+ dengan nilai / adalah kategori gambaran sonografi ang tidak membantu dalam memprediksikan

derajat histolog dan nilai & berarti bahwa gambaran ang dapat memprediksikan derajat histolog secara sempurna# Cfikasi kategorisasi final BI-RADS dalam memprediksikan derajat histolog dinilai melalui uji Somers d+ sebuah analisis hubungan ordinal langsung dan asimetris# (ji Somers d bernilai dari D& hingga &+ dengan nilai / mengidikasikan bahwa nilai kategori BI-RADS tidak membantu dalam memprediksikan derajat dan nilai & atau -& menunjukkan bahwa kategori mampu memprediksikan derajat secara sempurna ,tanda minus mengindikasikan arah hubungan.# (ntuk penjelasan mengapa pengukuran hubungan tau dan d dipilih sebagai pengganti uji korelasi 8earson ang sering dipakai+ dapat dilihat pada AppendiB '# Dengan evaluasi gambaran sonografi ang multiple ,delapan+ mencakup kategorisasi final BI-RADS.+ nilai E dapat ditentukan ,E 3 /#/". dengan metode >olm-Bonferronii# )ambaran bagian frekuensi sel mana ang signifikan secara statistic ,E>B 4 /#/". ang diharapkan bertanggungjawab terhadap efek kemudian dianalisis lanjut melalui residu standar tetap ,7 res. untuk men oroti univariat ang diamati ,Tabel &.# Hasil Temuan *linis+ Sonografi dan 8atologi 8opulasi penelitian ini terdiri atas $5! wanita ,rerata usia 1/#% FSDG &$#0 tahun6 interval usia+ $0-%& tahun6 median 1& tahun.# =assa ang diamati pada ultrasonografi memiliki rerata ukuran &#" cm dengan SD /#% cm# Distribusi derajat tumor terhadap populasi penelitian adalah &'- ,'0H$%%.+ "&- ,&"'H$%%. dan '1,&/0H$%%. untuk derajat &+ $ dan '# Derajat berdasar 8embedahan dan )ambaran Sonografi Analisis multivariate 8enulis memprediksikan derajat pembedahan melalui uji regresi kogistik ordinal dengan gambaran sonografi sebagai predictor+ dan usia pasien ,rerata. dan ukuran lesi sebagai kovariat ,)ambar &-".# (ntuk setiap gambaran sonografi+ kategori dasar dimasukkan sebagai kelompok referensi# Tidak ada penilaian terhadap interaksi di antara predictor# *ategori dengan frekuensi sel ang diharapkan kurang dari & dikeluarkan ,satu kasus

dimana tepi lesi tegas dan dua kasus dengan polaecho

ang hiperekoik.+

men isakan $%1 kasus# Setelah ini+ tidak ada gambaran dimana lebih dari $/- sel dalam table two-way contingency memiliki frekuensi kurang dari "# Asumsi proportional odds sangat baik ,I$&! 3 &"#%'+ p 3 /#'$.6 sehingga+ model nominal tidak dieksplorasi# =odel lengkap berbeda secara bermakna dari model konstan ,I$&! 3 &/!#"+ p 4 /#///&.+ menunjukkan bahwa gambaran sonografi+ sebagai sebuah kumpulan+ berbeda secara bermakna dengan derajat menurut pembedahan# Jariasi ang dihitung adalah dari sedang hingga besar+ dengan uji Somers d 3 /#"%+ sebagaimana kemungkinan prediksi ang tepat dari klasifikasi derajat menurut pembedahan dengan c 3 /#0# dengan mengabaikan struktur kumulatif dari prediksi ,missal menggunakan prediksi modal.+ model ini memiliki nilai prediktif positif ,88J. 1' H 05 3 /#5$ untuk grade '+ &$" H $/" 3 /#1& untuk grade $+ dan & H ! 3 /#$" untuk grade &+ sedangkan nilai kesuksesan men eluruh adalah &0% H $%1 3 /#1!# :ilai ini membandingkan penggunaan derajat biops ang sangat baik terhadap 88J dalam menentukan derajat pembedahan dalam sampel penelitiK "" H 1! 3 /#01 untuk derajat '+ &&1 H &0/ 3 /#11 untuk derajat $+ and $' H!$ 3 /#"" untuk derajat &+ dengan nilai kesuksesan men eluruh aitu &%! H $01 3 /#10 ,&! kasus han a memiliki derajat menurut pembedahan.# Dalam model ini+ ukuran lesi kovariat merupakan predictor derajat ang bermakna,I$& 3 &'#/&+ p 3 /#///'.# Dengan odds ratio $#&" ,%"- AI+ &#!$-'#$".+ nilai perbandingan massa ang dinilai derajat ' daripada derajat & atau $+ atau ang dinilai derajat $ atau ' daripada derajat & melipatganda pada setiap unit peningkatan ukuran lesi# Di antara gambaran sonografi+ satu-satun a predictor signifikan dari derajat sonografi adalah gambaran akustik posterior ,I $' 3 $0#&"+ p 4 /#///&.# Dibandingkan dengan ba angan akustik+ gambaran ang sering muncul pada kategori derajat ang lebih tinggi adalah $#%" ,&#'0D1#$'. untuk pola kombinasi+ &/#15 ,!#!'D$"#51. untuk peninggian+ and $#5& ,&#''D"#"&. untuk tidak adan a gambaran apapun# Analisis univariat D Tabel $ merangkum hasil analisis statistic univariat nonparametric ang digunakan untuk menentukan apakah gambaran sonografi individu dapat memprediksikan secara akurat derajat histologist dari tumor

tersebut# Tabel ' menunjukkan kemungkinan derajat keganasan kondisional ang ditentukan sesuai keberadaan kategori gambaran sonografi# Tabel !. Distribusi Derajat 9esi berdasarkan *ategori )ambaran Sonografi

Tabel ". )ambaran sonografi ang memprediksikan derajat histologi

Tabel #. *emungkinan Derajat =alignansi terhadap *ategori )ambaran Sonografi

Gambar !. *arsinoma invasif ductus mammae derajat & pada wanita "" tahun# Sonogram mammae menunjukkan massa &+& cm ang tampak ireguler+ tepi anguler+ orientasi nonparallel+ halo ekogenik+ tekstur hipoekoik+ dan adan a ba angan akustik posterior# =assa ini dikategorikan sebagai BI-RADS "#

Gambar ". *arsinoma invasif ductus mammae derajat & pada wanita 5' tahun# Sonogram mammae menunjukkan massa /+! cm ang berbentuk bulat+ tepi mikrolobulasi ,panah.+ orientasi nonparallel+ batas kasar+ tekstur hipoekoik+ dan gambaran akustik posterior ang netral# =assa ini dikategorikan sebagai BIRADS !a#

Gambar #. *arsinoma invasif ductus mammae derajat $ pada wanita 1" tahun# Sonogram mammae menunjukkan massa &+& cm ,panah. ang tampak ireguler+ tepi tak jelas+ orientasi nonparallel+ halo ekogenik+ tekstur hipoekoik+ dan adan a ba angan akustik posterior# =assa ini dikategorikan sebagai BI-RADS "

Gambar $. *arsinoma invasif ductus mammae derajat $ pada wanita 50 tahun# Sonogram mammae menunjukkan massa &+$ cm ang tampak ireguler+ tepi speculated ,panah.+ orientasi nonparallel+ batas kasar+ tekstur hipoekoik+ dan adan a ba angan akustik posterior# =assa ini dikategorikan sebagai BI-RADS "#

Gambar %. *arsinoma invasif ductus mammae derajat ' pada wanita !/ tahun# Sonogram mammae menunjukkan massa &+" cm ang tampak ireguler+ tepi mikrolobulasi+ orientasi parallel+ batas kasar+ tekstur hipoekoik+ dan adan a peninggian akustik posterior# =assa ini dikategorikan sebagai BI-RADS !c# Bentuk massa D Bentuk massa kurang efektif dalam menentukan derajat tumor ,2 3 /#/$+p 3 /#/!" L E>B 3 /#/&.# *eban akan massa ,0!-. berbentuk ireguler ,)ambar &-".# Orientasi massa D ;rientasi massa juga kurang efektif dalam memprediksikan derajat tumor ,2 3 /#/&+ p 3 /#/$!%. ,)ambar ".# Tepi massa D Tepi massa dapat cukup memprediksikan derajat histolog ,2 3 /#/!+ p 3 /#//& 4 E>B 3 /#//0.# Di antara &/% lesi derajat '+ distribusi kategori tepi berbeda secara signifikan dari apa ang diharapkan jika tepi massa tidak memprediksikan derajat+ dengan tepi mikrolobulasi ang lebih signifikan daripada ang diharapkan ,&$#/ vs "#0+ Zres 3 '+ p /#//&. dan lebih sedikit tepi tak jelas ang bermakna ,!#/ vs &1#5+ Zres 3 M!#$+ p 4 /#//&.# Di antara &"' lesi derajat $+ terdapat lesi dengan tepi mikrolobulasi ang lebih sedikit dan signifikan ,!$ vs "&+ Zres 3 M$#$+ p /#/&!. daripada ang diharapkan dan tepi tak jelas ang lebih /#/&0.# Saat tepi lesi dikategorikan signifikan ,'/#/ vs $'#"+ Nres 3 $#&+ p

sebagai mikrolobulasi daripada tepi tak jelas+ perbandingann a adalah 0#"5 kali ,$#05-$"#"1. lebih besar bahwa massa tersebut masuk dalam derajat ' daripada derajat $ dan &!#!/ kali ,1#1!-'&#$&. lebih besar daripada derajat & ,)ambar &+ '+ !.#

Batas lesi D Batas lesi cukup menentukan derajat histolog ,2 3 /#/"+ p 3 /#//& 4 E>B 3 /#//5.# Di antara &/0 lesi derajat '+ terdapat gambaran permukaan ang kasar lebih signifikan dari ang diharapkan ,10#/ vs!"#$+ Zres 3 !+ p 4 /#//&. dan juga gambaran halo ekogenik ang lebih sedikit# Di antara &"' lesi derajat $+ terdapat gambaran permukaan kasar ang lebih sedikit dan bermakna daripada ang diharapkan ,"!#/ vs 5&#%+ Zres 3 M!#&+ p 4 /#//&. dan juga gambaran halo ekogenik ang lebih ,10#/ vs "&#$+ Zres 3 !+ p 4 /#//&.# Saat batas lesi dikategorikan sebagai permukaan kasar daripada ekogenik+ perbandingann a '#/! kali ,/#$$-!$#"". lebih besar bahwa lesi adalah derajat ' daripada derajat $ dan $#11 kali lebih besar bahwa lesi tersebut derajat ' daripada derajat &# #ola echo D Tekstur echo massa tidak efektif dalam memprediksikan derajat histolog ,2 3 /#/&+ p 3 /#$&/.# Sebagian besar ,0$-. massa nampak sebagai massa hipoekoik ,)ambar &-".# $am%aran akustik posterior D )ambaran akustik posterior dapat memprediksikan derajat histolog secara efektif ,2 3 /#&'+ p 4 /#//&+ 4 E>B 3 /#//1.# Di antara &/0 lesi derajat '+ terdapat lebih signifikan kasus dengan peninggian posterior daripada ang diharapkan ,"'#/ vs $5#1+ Zres 3 5+ p 4 /#//&. dan lebih sedikit signifikan gambaran dengan ba angan akustik ,&'#/ vs '5#&+ Zres 3 M1#&+ p 4 /#//&.# Di antara &"' lesi derajat $+ terdapat lebih sedikit kasus ang signifikan dengan gambaran peninggian posterior daripada ang diharapkan+ ,$&#/ vs '0#0+ Zres 3 M!#5+ p 4 /#//&. dan lebih ban ak kasus ang signifikan dengan gambaran ba angan akustik ,15#/ vs "$#/+ Zres 3 '#5+ p 4 /#//&.# Di antara '0 lesi derajat &+ terdapat lebih sedikit kasus ang signifikan dengan peninggian posterior daripada ang diharapkan ,$#/ vs %#$+ Zres 3 M'+ p 3 /#//&. dan lebih ban ak kasus ang bermakna dengan gambaran ba angan akustik ,$$#/ vs &$#%+ Zres 3 '#'+ p & /#//&.# Saat gambaran akustik dikategorikan sebagai peninggian daripada ba angan+ terdapat perbandingan &'#/ kali ,$#&!-5%#&0. lebih besar bahwa lesi tersebut termasuk derajat ' daripada derajat $ dan perbandingan !!#0" kali ,$%#/&1%#'$. lebih besar sebagai lesi derajat ' daripada derajat & ,)ambar "#. Derajat menurut 8embedahan dan *ategorisasi BI-RADS 8enilaian akhir BI-RADS tidak memprediksikan derajat histolog secara baik ,d 3 -/#/%+ p 3 /#&/'.# 8engetahuan ang telah dijelaskan sebelumn a bahwa

peneliti mengevaluasi massa malignansi+ 8enilai membatasi diri mereka dalam memasukkan kasus dalam ! kategori BI-RADSK !a-c ,suspek abnormalitas+ tiga tingkatan. atau " ,dugaan kuat keganasan.# (ntuk mengetahui apakah skala ang dipotong tersebut akan memiliki kekuatan prediktif ang lebih baik+ fata dianalisis ulang dengan penilaian akhir dikotomi antara kategori " dan ang dikategorikan !c atau dibawahn a# Dengan skala ang dipotong+ kategori BI-RADS tidak memprediksikan derajat histolog dengan efektif , d 3 M/#&$+ p 3 /#/!&.+ tetapi temuan ini mungkin merupakan positif palsu ang memiliki makna ang sangat penting ,E>B 3 /#/&$" 4 p 3 /#/!&.# Selain itu+ hal ini memprediksikan derajat histolog dalam arah ang salah+ dengan lebih sedikit kasus dari &/0 lesi derajat ' daripada nilai derajat " ang diharapkan ,"" vs 1'#$+ Zres 3 M$#/+ p 3 /#/$'. dan secara bersamaan lebih ban ak bernilai derajat ,"' vs !"#0+ Zres 3 M$#/+ p 3 /#/$'.# Diskusi 8enelitian ini terutama berfokus dalam menentukan gambaran sonografi leBicon BI-RADS manakah ang paling baik dalam mengkaraterisasikan karsinoma invasif ductus mammae derajat tinggi pada wanita ang dimasukkan dalam kategori penilaian akhir BI-RADS ang akan mengarah pada hasil biops ,missal !a-c dan ".# 9ebih lanjut+ peneliti ingin mengevaluasi apakah kategori penilaian akhir itu sendiri dapat menjadi predictor ang baik terhadap derajat histolog # Cvaluasi bentuk lesi ditujukan dalam sebuah model penelitian tidak langsung ang sebelumn a dilakukan oleh Rotstein dan :eerhut ang menggunakan ratio lebar-kedalaman sebagai patokann a# 8emeriksaan secara eksklusif terhadap lesi derajat '+ mereka melaporkan bahwa sebagian besar berbentuk bulat ,dengan rasio lebar-kedalaman adalah &. ,''-. atau ellipsoid ,dengan ratio lebar-kedalaman kurang dari &. ,!/-.# Dalam penelitian ini+ sebagian besar memiliki karsinoma invasif ductus mammae derajat tinggi ,0$-.+ derajat sedang ,05-. dan derajat rendah ,0/-. menunjukkan bentuk ang ireguler+ criteria keganasan ang menunjang radiolog untuk mengklasifikasikan massa setidakn a sebagai kategori BI-RADS !# =eskipun bentuk lesi dapat

menjadi indicator kuat dari suatu keganasan+ peneliti menemukan bahwa hal ini kurang efektif dalam membedakan antara derajat histolog ,O 3 /#/$.# 8eneliti mendapatkan tepi massa merupakan hal spikulasi Ddua bentuk ang efektif dalam membedakan antar derajat keganasan ,O 3 /#/!.# =eskipun tepi ang anguler dan ang dianggap sebagai criteria keganasanD didapatkan dalam frekuensi ang cenderung sama di antara tiga kategori berbeda+ tepi lesi ang mikrolobulasi dan tak jelas memiliki perbedaan antara lesi derajat ' dan lesi derajat lain karena lesi derajat tinggi menunjukkan lebih ban ak mikrolobulasi dan lebih sedikit tepi ang tak jelasHkabur# 8revalensi tepi lesi mikrolobulasi ang tinggi inidengan rendahn a prevalensi tepi lesi ang tak jelasHkabur mungkin merefleksikan lemahn a reaksi desmoplastik dalam jaringan sekitarn a# Sebelumn a+ kelemahan relative dari reaksi desmoplstikdalam tumor derajat tinggi dibandingkan dengan lesi tumor derajat rendah dan sedang mungkin terlibat untuk menjelaskan mengapa bentuk lesi sering muncul sebagai lesi baik+ sedangkan trend terakhir adalah untuk memicu spikulasi# 8erbandingan langsung dari hasil PtepiQlesi terhadap penelitian sebelumn a cukup sulit karena penelitian sebelumn a menggunakan descriptor ang berbeda# Rotstein dan :eerhut mengkarakterkan tepi lesi dari &0& lesi derajat ' ang dievaluasi menggunakan ultrasonografi dengan 05- agresif ,PspiculatedQ+ mikrolobulasi+ atau anguler.+ &&- sebagai non-agresif ,halus dan baik.+ dan $- sebagai lesi sedang# =eskipun Pgambaran halusQ tampak jelas terhadap tepi tegas dan kurang sesuai terhadap tepi tak jelas+ peneliti tidak mengubah kategori agresif mereka# Dalam memetakan criteria peneliti ke dalam skala Rotstein dan :eerhut+ &/0 lesi derajat ' dalam penelitian ini %"- di antaran a adalah agresif+ &- non-agresif+ dan '- tak jelas# =eskipun perbedaan prevalensi lesi agresif dalam dua penelitian adalah signifikan+ tetapi tidak demikian perbedaan dalam subkategori ini ,/#/$-/#&".# hal serupa+ meskipun perbedaan prevalensi lesi derajat ' dalam dua penelitian nilain a signifikan ,-/#&" hingga -/#/".+ cukup meragukan bahwa temuan kami dapat dibandingkan karena han a $ dari $%% massa ang kami evaluasi lintas derajat ang tepi lesin a tampak tegas# Selama decade ini Dperbedaan ang lama antara onset pengumpulan data dalam studi berurutan ini+ sangatlah mungkin bahwa frekuensi ang lebih tinggi dan resolusi spasial ang lebih baik dari alat

ultrasound kami membua lebih sedikit kesalahan dalam mengklasifikasikan tepi lesi sebagai tepi tegas# 8enjelasan ang sama untuk penelitian oleh 9amb dkk+ ang mengumpulkan data dari tahun &%%1 hingga &%%5+ mengidentifikasi &/! tepi lesi sebagai Ptepi tak jelasQ ,%/-. atau Ptepi jelasQ ,&/-.+ dan tidak terdapat perbedaan bermakna dalam definisi tepi lesi antar derajat lesi# Dari seluruh gambaran sonografi+ gambaran akustik posterior merupakan predictor terkuat ,O 3 /#&'. dalam menentukan derajat histolog # Dibandingkan dengan lesi derajat & dan derajat $+ lesi derajat ' lebih memungkinkan untuk menunjukkan peninggian posterior dan lebih sedikit menunjukkan ba angan posterior+ ang secara klasik dianggap sebagai predictor sonografi ang baik terhadap keganasan# Saat menganalisis ulang menggunakan metodologi kami+ data dari 9amb dkk juga menunjukkan bahwa gambaran akustik merupakan predictor derajat lesi ang kuat ,O 3 /#&/+ p 3 /#//$.# 9esi derajat ' lebih ang memungkinkan dalam menunjukkan peninggian posterior daripada

diharapkan ,&0#/ vs &&#$+ Zres 3 '#$+ p 4 /#//&. dan lebih sedikit menunjukkan ba angan posterior daripada ang diharapkan ,&!#/ vs $/#!+ Zres 3 M$#1+ p 4 /#//".# 9esi derajat $ lebih sedikit menunjukkan peninggian posterior daripada ang diharapkan ,$#/ vs 0#/+ Zres 3 M'#/+ p 3 /#//&.# Sedangkan lesi derajat & lebih memungkinkan dalam menunjukkan ba angan posterior ,&$#/ vs 1#%+ Zres 3 $#5+ p 4 /#//!.# >al serupa+ Rotstein dan :eerhut menemukan rendahn a gambaran ba angan akustik ang tidak diharapkan di antara massa derajat '# Beberapa teori telah dicantumkan kemudian untuk menjelaskan temuan peninggian akustik posterior dalam lesi derajat '+ gambaran ang normaln a dikaitkan dengan lesi mammae jinak# *oba ashi mengungkapkan bahwa sel-sel dalam massa mammae mungkin sebanding terhadap peninggian tersebut# Sehingga peneliti kemudian berharap bahwa lesi dengan derajat ang lebih tinggi dapat menunjukkan kecepatan proliferasi ang lebih cepat dan akan menghasilkan selularitas ang lebih tinggi+ ang akan menimbulkan peningkatan peninggian posterior# Sebuah penelitian oleh )o77i dkk+ melaporkan bahwa kesatuan dari jaringan tumor+ khususn a jumlah permukaan histologist antara komponen seluler dan fibrotik tumor+ ang kemudian akan menentukan gambaran akustik posterior dari tumor tersebut# 9emahn a reaksi desmoplastik juga dapat menjelaskan

temukan kami dalam hal ini# Saat ini+ penjelasan sebenarn a terhadap gambaran ini masih belum dapat dipastikan# Dengan adan a respon terhadap echogenisitas+ tidak terdapat perbedaan signifikan ang tercatat di antara derajat ang berbeda+ dan keban akan lesi ,0$-. muncul sebagai lesi hipoekoik# Seperti ang dilaporkan dalam penelitian oleh Schrading dan *uhl+ kami mengamati karsinoma tunggal derajat tinggi RADS III+ ang dieksklusikan dari analisis lanjutan# >al ang menarik+ batas lesi ditemukan dapat memprediksi derajat lesi ,O 3 /#/".+ dengan batas kasar sebagai gambaran ang lebih sering dikaitkan dengan massa derajat tinggi# >al ini dapat dikaitkan dengan PpenekananQ tepi ang secara klasik diamati dalam lesi derajat tinggi+ ang juga dikaitkan terhadap lemahn a reaksi desmoplastik ang dipicu oleh lesi tersebut# =eskipun demikian+ hasil ini diperkuat oleh penelitian terakhir dari massa malignansi# Sebuah tujuan sekunder dari penelitian ini adalah untuk men elidiki apakah penilaian akhir BI-RADS kategori !a hingga " dapat memprediksikan derajat histolog dari karsinoma invasif ductus mammae pada wanita ang akan direkomendasikan untuk menjalani biops # =eskipun kategorisasi ini kurang efektif saat semua subkategori dari kategori ! digunakan sebagai tingkat ang berbeda ,mungkin karena reliabilitas antartingkat ang rendah.+ menggabungkan skala han a menjadi kategori ! dan " akan menghasilkan perbedaan ang baik ,d 3 -/#&$.6 :amun+ temuan ini harus disikapi dengan skeptis+ karena nilai E >B 3 /#/&$" 4 p 3 /#/!&# Rang lebih buruk+ skala ini dikalibrasi secara buruk dengan terlalu ban akn a lesi kategori ! ang diprediksikan sebagai derajat ' dan terlalu sedikit lesi kategori "# Dari data ang ada+ kemungkinann a adalah beberapa gambaran sonografi ang merupakan predictor ang baik terhadap keganasan dan sangat mempengaruhi kategori penilaian akhir ikut dimasukkan+ seperti bentuk ireguler atau ba angan posterior+ ang bukan merupakan predictor baik terhadap derajat tumor sebenarn a# ang men ebutkan han a persetujuan antar pengamat ang adil di antara para radiolog dalam melakukan penilaian batas lesi ang tampak men erupai fibroadenomaK kasus tunggal ang dimasukkan dalam BI-

8enelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan# *arena penelitian berdesain retrospektif+ temuan kami han a bermakna bila diaplikasikan pada wanita dengan lesi malignansi ang telah jelas+ padahal idealn a seharusn a kita menggambarkan wanita dalam cara ang prospektif# 9ebih lanjut+ penelitian ini tidak dapat secara lengkap menirukan kondisi klinis sebenarn a karena analisis dilakukan terhadap foto ang diseleksi+ bukan berdasar evaluasi sonografi terhadap lesi ang dilakukan pada waktu ang sebenarn a# 9ebih lanjut lagi+ radiolog diminta untuk men eleksi satu criteria BI-RADS saja+ padahal+ dalam praktek normaln a+ lebih dari satu criteria dapat diaplikasikan terhadap lesi tersebut# Radiolog juga mengetahui bahwa penelitian ini han a melibatkan lesi malignansi ang telah terbukti secara histologis6 pengetahuan ini mungkin dapat membuat mereka mengalami bias dalam menentukan derajat lesi ang lebih tinggi dibandingkan bila kasusn a tidak demikian# Bahkan jika permasalahan ang telah disebutkan sebelumn a itu dihilangkan+ terdapat permasalahan dalam variabilitas antar pengamat penelitian terkini ang penting dalam mendeskripsikan gambaran sonografi ang dideskripsikan dalam leBicon BI-RADS# Sebuah bahwa gambaran sonografi tertentu ang lebih baik daripada lainn a6 mengungkapkan individu sebagaimana

menunjukkan kesepakatan antar pengamat

penelitian ini tidak men ertakan variabilitas ini untuk diperhitungkan# =eskipun terdapat beberapa keterbatasan+ penelitian ini memberikan informasi ang penting mengenai evaluasi sonografi lesi mammae ang terbatas dalam konteks leBicon BI-RADS# Simpulann a+ peneliti telah membuktikan bahwa derajat malignansi dapat diprediksikan dari ringan hingga sedang dengan gambaran sonografi dari tepi lesi+ batas lesi+ dan gambaran akustik posterior# *hususn a+ karsinoma invasif ductus mammae derajat ' ang menunjukkan lebih ban ak tepi mikrolobulasi daripada tepi tak jelas dan gambaran ekogenik batas lesi ang kasar dan menimbulkan gambaran peninggian posterior desmoplastik ang lebih ban ak dibandingkan gambaran ba angan akustik# Temuan ini mungkin dapat dijelaskan+ setidakn a+ akibat reaksi ang relatif lemah# 8enelitian lanjutan sangat penting untuk menguraikan potensi penuh dari sonografi dalam evaluasi lesi malignansi

mammae# :amun+ penelitian ini memberikan sedikit wawasan terhadap pentingn a alat diagnostik ini#

Anda mungkin juga menyukai