Anda di halaman 1dari 7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA
Share

More

Next Blog

Create Blog

Sign In

SAK ETA G ANE


HT T P : //A S I S - HUS R I N. B L O G S P O T . C O M / A S I S . S A K ET A @ FA C EB O O K . C O M A S I S . S A K ET A @ G M A I L . C O M HT T P : //FA C EB O O K . C O M /A S I S . S A K ET A

S A B T U, 29 O K T O B ER 2011

P ENG I K UT

PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH
A. Pendahuluan Perkembangan pesat y ang terjadi dalam pembangunan di Indonesia tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan hubunganny a akan kepastian pendaftaran tanah. Karena tanah jelas menjadi aspek utama dan penting dalam pembangunan, dimana seluruh kegiatan pembangunan y ang dilakukan oleh masy arakat memerlukan tanah untuk melakukan kegiatan tersebut. Untuk tercapainy a kepastian pendaftaran tanah tersebut maka Peny elenggaraan Pendaftaran Tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 0 Tahun 1 961 (selanjutny a akan disebut sebagai PP 1 0/1 961 ) y ang telah berlaku sejak tahun 1 961 dipandang memiliki substansi y ang sudah tidak dapat lagi memenuhi tuntutan zaman untuk memberikan kepastian atas pendaftaran tanah tersebut. Oleh karenany a pada tanggal 8 Juli 1 997 pemerintah menetapkan dan mengundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1 997 tentang Pendaftaran Tanah (selanjutny a akan disebut sebagai PP 24/1 997 ) untuk menggantikan PP 1 0/1 961 tersebut. PP ini berlaku tiga bulan sejak tanggal diundangkanny a (Pasal 66) y ang berarti secara resmi mulai berlaku diseluruh wilay ah Indonesia sejak tanggal 8 Oktober 1 997 dengan Peraturan Pelaksanany a adalah Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1 997 (selanjutny a akan disebut sebagai PerMen 3/1 997 ). Sementara semua peraturan perundang-undangan sebagai pelaksana dari PP 1 0/1 961 y ang telah ada masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diubah atau diganti berdasarkan PP 24/1 997 ini (Pasal 64 ay at (1 ) ). PP 24/1 997 y ang menggantikan PP 1 0/1 961 ini merupakan peraturan pelaksana dari amanat y ang ditetapkan dalam Pasal 1 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1 960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (y ang selanjutny a akan disebut UUPA) y ang mengatur:"Untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilay ah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan y ang diatur dengan Peraturan Pemerintah". Proses dan prosedur
asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html
M ENG ENA I S A YA A SI S H U SRI N ARSIP BLOG

201 1 (1 ) Oktober (1 ) PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMER...

**** EMPAT BERSAUDARI **** KAKAK PERTAMA **** **** NAMA **** 1 .BAHRIM H.MASAINDI 2.ABD ASIS.HUSRIN 3.SANIA HUSRIN 4.SUPARDI H. MASAINDI **** NAMA ORTU **** - HUSRIN MASAINDI - RAKIDA BADARUDDIN **** NAMA ANAK dan ISTRI SAY A **** *** ISTRI *** - KARTINI ASY URA *** ANAK *** - TY AS WULANDARI
1/7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA
LI HA T P R O FI L LENG K A P K U

Pendaftaran tanah menurut PP 24/1 997 inilah y ang akan menjadi pembahasan dalam makalah ini B. Persamaan dan Perbedaan substansi antara PP 24/1 997 dengan PP 1 0/1 961 PP 24/1 997 masih mempertahankan sejumlah substansi y ang diatur dalam PP 1 0/1 961 y aitu sebagai berikut: 1 . Tujuan dan sistem Pendaftaran tanah 2. Cara pendaftaran tanah Pey empurnaan y ang dilakukan pada dasarny a adalah mengenai penegasan tentang hal-hal berikut y ang terdapat pada PP 24/1 997 : 1 . Pengertian Pendaftaran Tanah 2. Asas-asas dan tujuan peny elenggaraan pendaftaran tanah 3. Penegasan, peny ederhanaan, serta peny ingkatan tata cara pendaftaran tanah 4. Penggunaan teknologi modern dalam pengukuran dan pemetaan 5. Pembukuan bidang tanah y ang data fisik atau data y uridisny a masih disengketakan 6. Adany a kekuatan pembuktian lewat sertifikat 7 . Peran dan tanggung jawab Pejabat Pembuat akta Tanah (PPAT) C. Asas-Asas Pendaftaran Tanah Asas y ang dianut untuk Pendaftaran tanah diatur berdasarkan Pasal 2 PP 24/1 997 y akni sebagai berikut: 1 . Sederhana Maksudny a adalah substansiny a mudah dibaca atau dipahami oleh semua lapisan warga negara Indonesia dan juga prosedurny a tidak perlu melewati birokrasi y ang berbelit-belit hany a perlu melewati seksi pendaftaran tanah saja 2. Aman Keamanan disini berarti akan memberikan rasa aman bagi pemegang sertifikat apabila mereka telah melakukan prosedur pendaftaran tanah dengan teliti dan cermat 3. Terjangkau Berkaitan dengan kemampuan finansial seseorang untuk membay ar biay a, khussuny a harus memeperhatikan agar tidak memberatkan pihak-pihak y ang ekonominy a lemah. Intiny a agar jangan sampai pihak ekonomi lemh tidak melakukan pendaftaran tanah hany a karena masalah tidak mampu membay ar 4. Mutakhir Setiap data y ang berkaitan dengan pendaftaran tanah haruslah data y ang terbaru, y ang menunjukan keadaan riil pada saat y ang sekarang. Setiap ada perubahab fisik atau benda-benda diatasny a atau hal y uridis atas tanah harus ada datany a (selalu ada pembaharuan data) 5. Terbuka Dokumen-dokumen atau datadata baik fisik atau y uridis bersifat terbuka dan boleh diketahui oleh masy arakat. Asas ini bertujuan agar bila ada hal-hal y ang meny impang atau disembuny ikan dapat diketahui D. Tujuan Diselenggarakan Pendaftaran Tanah Dalam ketentuan Pasal 3 PP 24/1 997 diny atakan dengan tegas bahwa pendaftaran tanah mempuny ai tiga tujuan, y aitu: 1 . Memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun, dan hak-hak lain y ang teraftar agar dengan mudah dapat membuktikan diriny a sebagai pemegang hak y ang bersangkutan. Kepastian hukum ini diberikan dalam benuk sertifikat kepada pemegang hak tersebut, dimana sertifikat ini bukan sekedar fasilitas, melainkan merupakan hak bagi pemegang hak atas tanah y ang dijamin oleh undang-undang. Hal ini merupakan pengejewantahan langsung dan tujuan utama dari ketentuan Pasal 1 9 UUPA. 2. Meny ediakan informasi kepada
asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html

2/7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA

pihak-pihak y ang berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data y ang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bdang tanah dan satuan-satuan rumah susun y ang sudah terdaftar Hal ini khususny a berguna bagi calon pembeli y ang perlu mengetahui data y ang tersimpan mengenai oby ek y ang akan mereka beli sehingga terjadi transparansi 3. Untuk terselenggarany a tertib administrasi pertanahan E. Pengertian Pendaftaran Tanah Pasal 1 angka 1 PP 24/1 997 mengatur: Rangkaian kegiatan y ang dilakukan oleh Pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan peny ajian serta pemeliharaan data fisik dan data y uridis, dalam bntuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti hakny a bagi bidang-bidang tanah y ang sudah ada hakny a dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu y ang membebaniny a Y ang dimaksud rangkaian kegiatan pendaftaran tanah adalah pendaftaran dalam bidang data fisik y akni mengenai tanahny a itu sendiri seperti lokasiny a, batas-batasny a, luas bangunan atau benda lain y an ada diatasny a. Berikutny a adalah data y uridis mengenai hakny a y akni hakny a apa, siapa pemegang hakny a, ada atau tidak adany a hak pihak lain. Sementara terus-menerus artiny a Setiap ada pengurangan, perubahan, atau penambahan maka harus dilakukan pendaftaran ulang, y ang akan membuat sertifikat tersebut mengalami perubahan, misalny a perubahan tipe rumah. F. Oby ek Pendaftaran Tanah Oby ek pendaftaran tanah diatur dalam ketentuan Pasal 9 ay at (1 ) PP 24/1 997 sebagai berikut: Oby ek pendaftaran tanah meliputi: a. bidang-bidang tanah y ang dipuny ai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai b. tanah hak pengelolaan c. tanah wakaf d.hak milik atas satuan rumah susun e. hak tanggungan f. tanah negara G. Sistem Pendaftaran y ang Digunakan Sistem Pendaftaran y ang digunakan adalah sistem pendaftaran Hak (Registration of titles). Dalam sistem ini setia penciptaan hak baru dan perbuatan-perbuatan hukum y ang menimbulkan perubahan kemudian juga harus dibuktikan dengan suatu akta (pendaftaran terus-menerus). Tetapi dalam peny elenggaraan pendaftaranny a, bukan akta tersebut y ang didaftar melainkan hakny a tersebutlah y ang didaftarkan, sementara akta hany a merupakan bukti dan sumber datany a. Selain itu juga terdapat buku tanah sebagai dokumen y ang memuat data fisik dan data y uridis y ang dihimpun dan disajikan serta diterbitkanny a sertifikat sebagai surat tanda bukti hak y ang didaftar. H. Sistem Publikasi y ang Digunakan Pada garis besarny a dikenal dua sistem publikasi y aitu sistem publikasi positif dan sistem publikasi negatif. Sistem publikasi positif selalu menggunakan sistem pendaftaran hak, maka harus ada buku tanah sebagai bentuk peny impanan dan peny ajian data y uridis, selain itu juga ada sertififkat hak sebagai surat tanda bukti hak. Sistem
asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html 3/7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA

publikasi negatif bukan pendaftaranny a y ang diperhatikan, tetapi sahny a perbuatan hukum y ang dilakukan y ang menentukan berpindahny a hak kepada pembeli, dimana pendaftaran tidak membuat orang y ang memperoleh tanah dari pihak y ang tidk berhak menjadi pemegang hakny a y ang baru. Sistem publiksi y ang digunakan dalam PP 24/1 997 adalah sistem publikasi negtif y ang mengandung unsur positif. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan PP 24/ 1 997 Pasal 32 ay at (1 ) dan Penjelasanny a. Dalam Pasal 32 ay at (1 ) disebutkan mengenai sertifikat sebagai alat pembuktian y ang kuat y ang berarti merupakan sistem publikasi positif karena melihat pada pendaftaran sebagai bukti hak. Sementara dalam Penjelasan Pasal 32 disebutkan sertifikat tersebut sebagai tanda bukti y ang kuat dalam arti bila tidak dapat dibuktikan sebalikny a, sehingga hak dari sertifikat tersebut menjadi tidak mutlak, bila dapat dibuktikan bahwa sertifikat tersebut didapatkan dengan melakukan perbuatan hukum y ang tidak sah dalam jangka waktu 5 tahun. Disinilah unsur sistem publikasi negatif tersebut ada. I. Peny elenggara dan Pelaksana Pendaftaran Tanah Ada 4 organ y ang berperan dalam urusan sebagai peny elenggara dan pelaksana pendaftaran tanah ini y akni sebagai berikut: 1 . Badan Pertanahan Nasional Sesuai ketentuan Pasal 1 9 UUPA dan Pasal 5 PP 24/1 997 y akni bertindak sebagai peny elenggara pelaksanaan pendaftaran tanah tersebut 2. Kepala Kantor Pertanahan Sesuai ketentuan Pasal 6 PP 24/1 997 Dalam hal ini bertindak sebagai pelaksana Pendaftaran Tanah kecuali mengenai kegiatan-kegiatan tertentu y ang ditugaskan kepada pejabat lain, y aitu kegiatan-kegiatan y ang pemanfaatanny a bersifat nasional atau melebihi wilay ah kerja Kepala Kantor Pertanahan. 3. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Pengertian PPAT diatur dalam ketentuan Pasal 1 Angka 24 PP 24/1 997 . Kegiatan PPAT adalah membantu Kepala Kantor Pertanahan dalam melaksanakan kegiatan dibidang pendaftaran tanah, khususny a dalam kegiatan pemeliharaan data pendaftaran 4. Panitia Ajudikasi Tugas dari Panitia Ajudikasi adalah melaksanakan pendaftaran tanah secara sistematik untuk membantu tugas Kepala Kantor Pertanahan seperti diatur dalam Pasal 8 PP 24/1 997 . Pengertian dari Ajudikasi ini sendiri diatur dalam Pasal 1 Angka 8 PP 24/1 997 . J. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Pelaksanaan pendaftaran tanah meliputi kegiatan pendaftaran tanah utnk pertama kali dan pemeliharaan data pendaftaran tanah 1 . Kegiatan Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali Dalam pasal 1 3 PP 24/1 997 ditentukan : (1 ) Pendafataran tanah untuk pertama kali dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadic (2) Pendaftaran tanah secara seitematik didasarkan pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di wilay ah-wilay ah y ang ditetapkan oleh Menteri (3) Dalam suatu desa/kelurahan belum ditetapkan sebagai wilay ah pendaftaran tanah secara sy stematic sebagaimana imaksudkan pada ay at (2), pendaftarany a dilaksanakan mwlalui pendaftaran tanah secara sporadic (4)
asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html 4/7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA

Pedaftaran tanah secara sporadic dilaksanakan atas permintanaan pihak y an berkepentingan. Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran tanah y ang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah y ang belum didaftar. Kegiatan pendaftaran tanah utnuk pertama kali adalah : a. pengumpulan dan pengolahan data fisik, y ang meliputi pengukuran dan pemetaaan; pembuatan peta dasar pendaftaran; penetapan batas bidang-bidang tanah; pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran; pembuatan daftar tanah, dan pembuatan suarat ukur. b. pembuktian hak dan pembukuanny a, y ang meliputi pembuktian hak baru; pembuktian hak lama; pembuukuan hak c. penerbitan sertipikat peny ajian data fisik dan y uridis e. peny impanan daftar umum dan dokumen Pendaftaran tanah untuk pertama kali dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadic. Pendafataran tanah secara sistemeatik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali y ang dilakukan secara serentak y ang meliputi semua objek pendaftaran tanah y ang belum didaftar dalam wilay ah atau bagian wilay ah suatu desa atau kelurahan. Pendaftaran tanah secara sistematik ini didasarkan pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di wilay ah-wilay ah y ang ditetapkan mentri. Dalam hal suatu wilay ah belum ditetapkan sebagai wilay ah pendaftaran tanah secara sistematik, maka pencaftaranny a dilaksanakan melalui pendaftaran tanah seecara sporadic. Pendaftaran secara sporadic adalah kegiatan pendafataran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendafataran tanah dalam suatu wilay ah secara indiv idual atau masal. Pendaftaran tanah secara sporadic ini tentuny a dilakukuan atas permintaan pihak y ang berkepentingan, tanpa adany a suatu penetapan terlebih dahulu dari menteri atas tanah tersebut. 2. Kegiatan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah Dalam pasal 36 PP 24/2007 ditentukan bahwa: (1 ) Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan pada data fisik atau data y uridis oby ek pendaftaran tanah y ang telah terdaftar (2) Pemegang hak y ang bersangkuta wajib mendaftarkan perubahan sebagaimana dimaksud pada ay at 1 kepada Kantor Pertanahan Kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah ini dilakukan terhadap tanah-tanah y ang sebelumny a sudah terdaftar. Pendaftaran ini harus dilakukan ketika pihak y ang memiliki tanah tesebut ingin memindahkan hakny a melalui jual beli, tukar menukar, hibah, dan perbuatan hukum pemindahan hak lainny a, kecuali pemindahan hak melalui lelang y ang hany a dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta y ang dibuat oleh PPAT. Kegiatan pemeliharaan data pendafataran tanah meliputi : a. Pendaftaran peralihan dan pembebanan hak b. Pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lainny a K. TAHAP PROSES PERMOHONAN Tata cara permohonan dan pemberian hak atas tanah berlangsung dalam tahap sebagai berikut: 1 . Pemohon mengajukan permohonan tertulis kepada pejabat y ang berwenang memberikan hak y ang
asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html 5/7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA

dimohon memberikan hak y ang dimohon, melalui Kantor Sub Direktorat Agraria setempat. Formulir surat permohonan telah disediakan oleh Kantor Sub Direktorat Agraria. (kantor agraria tingkat Kabupaten/Kotamady a). 2. Kantor Sub Direktorat Agraria memeriksa dan minta dipersiapkan surat-surat y ang diperlukan, antara lain: a. surat keterangan pendaftaran tanah b. gambar situasi/surat ukur c. fatwa tata-guna tanah d. risalah pemeriksaan tanah oleh panitia A 3. Berkas permohonan y ang lengkap oleh Kantor Sub Direktorat Agraria dikirim kepada Gubernur/Kepala Daerah setempat melalui Kantor Agraria Prov insi setempat. 4. Kalau wewenang pemberian hak y ang dimohon ada di tangan Gubernur/Kepala Daerah, maka Kepala Direktorat Agraria atas nama Gubenur mengeluarkan Surat Keputusan Pemberian Hak (SKPH). Jika wewenang dimaksud ada di tangan Menteri Dalam Negeri, maka berkas permohonan y ang lengkap disertai pertimbangan setuju atau tidak oleh Kepala Direktorat Agraria dikirimkan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Agraria. Direktur Jenderal Agraria atas nama Menteri Dalam Negeri kemudian mengeluarkan Surat Keputusan Pemberian Hak. 5. Surat Keputusan Pemberian Hak Diserahkan kepada pemohon. 6. Pemohon memenuhi semua persy aratan y ang dicantumkan dalam Surat Keputusan Pemberian Hak. 7 . Hak atas tanah itu didaftarkan oleh pemohon di Kantor Sub Direktorat Agraria setempat. 8. Kantor Sub Direktorat Agraria mengeluarkan sertifikat hak atas tanah dan meny erahkanny a kepada pemegang hak.
DI P O S K A N O LEH A S I S HUS R I N DI 04. 53

+1 Rekomendasikan ini di Google

T I D A K A D A KOM EN T A R: P O S KA N K O M E N T A R

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Google Account

Publikasikan

Pratinjau

Beranda
asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html 6/7

1/20/14

Saketa Gane: PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTA

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

asis-husrin.blogspot.com/2011/10/prosedur-pendaftaran-tanah-menurut.html

7/7

Anda mungkin juga menyukai