Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERCULOSIS PARU

Oleh: LAILA SETIAWATI OGI TAUFAN HAMID SITI NUR KHOTIMAH

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 20 !

SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERCULOSIS PARU

P"#"# B$h$%$& S'( P"#"# B$h$%$& S$%$)$& T$)*e+ W$#+' H$),- T$&**$l Te./$+ Pe&0e)$.$h A1 L$+$) Bel$#$&*

: Penyakit Menular : Tuberculosis Paru : Keluarga pasien di ruang Teratai : Penderita Tuberculosis Paru : 11.00-12.00 WIB : Kamis ! "ktober 201! : #uang Teratai #$%& Banyumas : "gi Tau'an (amid

Tuberculosis )TB*+ adala, penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang ,ampir seluru, organ tubu, dapat terserang ole,nya tapi bakteri ini lebi, sering mengin'eksi organ paru-paru )-0.+ dibandingkan bagian lain tubu, manusia. Penyakit TB paru merupakan penyakit mena,un/kronis dan menular. Penyakit ini dapat diderita ole, setiap orang tetapi paling sering menyerang orang-orang yang berusia antara 10 1 !0 ta,un terutama mereka yang bertubu, lema, kurang gi2i atau yang tinggal satu ruma, dan berdesak-desakan bersama penderita TB*. 3ingkungan yang lembab gelap dan tidak memiliki 4entilasi memberikan andil besar bagi seseorang ter5angkit TB*. Penyakit Tuberkulosis dapat disembu,kan namun akibat dari kurangnya in'ormasi berkaitan cara pencega,an dan pengobatan TB* kematian akibat penyakit ini memiliki pre4alensi yang besar. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk 5umla, penderita TB. $etiap ta,un muncul 000 ribu kasus baru dan lebi, dari 160 ribu lainnya meninggal.

B1 T'2'$& $1 T'2'$& I&%+)'#%,"&$l U.'. $etela, dilakukan penyulu,an keluarga pasien dan penderita tuberculosis mampu mema,ami tentang penyakit tuberculosis. (1 T'2'$& I&%+)'#%,"&$l Kh'%'% $etela, penyulu,an di,arapkan penderita tuberculosis dan keluarga mampu 7 1. 2. !. 6. 0. Menyebutkan pengertian tuberculosis Menyebutkan penyebab tuberculosis Menyebutkan cara penularan tuberculosis Menyebutkan ge5ala klinis tuberculosis Men5elaskan pencega,an dan pengobatan tuberculosis

C1 C,),-C,), Pe%e)+$ D,3,# 1. $eluru, keluarga pasien di ruang Teratai #$%& Banyumas. 2. Keluarga dengan anggota keluarga yang terkena tuberculosis. D1 M$+e), 1. Pengertian tuberculosis 2. Penyebab tuberculosis !. *ara penularan tuberculosis 6. 8e5ala klinis tuberculosis 0. *ara pencega,an dan pengobatan tuberculosis E1 Me+"3e 1. *erama, 2. &iskusi / Tanya 5a9ab F1 Me3,$ 1. 3*& 2. 3aptop

G1 Ke*,$+$& Pe&4'l'h$& N"1 1. T$h$/ Pembukaan W$#+' 0 menit Ke*,$+$& Pe&*$2$) Kel'$)*$ 3$& /$%,e& a. Memberikan salam a. Men5a9ab salam b. Men5elaskan TI% b. Mendengarkan dan dan TIK menyimak c.Men5elaskan kontrak c. Mendengarkan dan 2. Pelaksanaan 20 menit pembela5aran a. Men5elaskan pengertian tuberculosis b. Men5elaskan penyebab tuberculosis b. a. menyimak Mendengarkan menyimak dan mencatat ,al-,al yang penting. Mendengarkan menyimak dan mencatat ,al-,al yang penting. c. Men5elaskan ge5ala- c. ge5ala tuberculosis Mendengarkan menyimak dan mencatat ,al-,al yang penting. d. Men5elaskan cara penularan tuberculosis e. Men5elaskan cara pencega,an dan pengobatan tuberculosis '. Tanya 5a9ab / diskusi g. Men5a9ab pertanyaan dari pasien g. Memberikan '. Mendengarkan dan menyimak 5a9aban yang diberikan ole, penga5ar e. d. Mendengarkan menyimak dan mencatat ,al-,al yang penting. Menanyakan ,al,al yang kurang 5elas

pertanyaan kepada pasien sesuai TI% dan TIK !. Penutup 0 menit a. Menyimpulkan materi b. Mengucapkan salam penutup

g.

Men5a9ab pertanyaan

a. Mendengarkan menyimak dan mencatat ,al-,al yang penting b. Men5a9ab salam

H1 U)$,$& T'*$% 1. Tugas Moderator a. Membuka acara. b. Men5elaskan tu5uan penyulu,an dan mengatur 5alannya acara penyulu,an. c. Menutupkan acara. 2. Tugas Penya5i a. Menggali pengeta,uan audiens/keluarga. b. Men5elaskan pokok ba,asan penyulu,an. c. Bertanya pada audiens/keluarga. d. Menyimpulkan materi. !. Tugas "bser4er Menge4aluasi 5alannya penyulu,an. 6. Tugas :asilitator a. Mem'asilitasi 5alanya penyulu,an. b. Memberi moti4asi kepada audiens yang bertanya. H1 E5$l'$%, 1. $ebutkan pengertian tuberculosis; 2. $ebutkan ge5ala klinis tuberculosis; !. $ebutkan cara penularan tuberculosis; 6. $ebutkan cara pencega,an dan pengobatan tuberculosis; I1 D$6+$) P'%+$#$ Mans5oer dkk. 2000. Selekta kapita kedokteran. <akarta7 =8*

$melt2er $u2anne * . 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth =disi > ?olume 1. <akarta 7 =8*

TUBERKULOSIS PARU 7TBC8

I1 Pe&*e)+,$& Beberapa de'inisi mengenai Tuberkulosis Paru )TB*+ yaitu7 a.Tuberkulosis )TB*+ adala, penyakit akibat kuman Mycobakterium tuberkulosis sistemis se,ingga dapat mengenai semua organ tubu, dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi in'eksi primer )Mans5oer 2000+. b. Tuberkulosis paru adala, penyakit in'eksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat 5uga ditularkan ke bagian tubu, lainnya terutama meningen gin5al tulang dan nodus lim'e )$u2anne dan Brenda 2001+. c. Tuberkulosis paru adala, penyakit in'eksius yang terutama menyerang parenkim paru )$melt2er et al 2001+. d. Tuberkulosis atau TB )singkatan yang sekarang ditinggalkan adala, TB*+ adala, suatu penyaki yang disebabkan ole, in'eksi kompleks Mycobacterium tuberculosis )id.9ikipedia.org+. Berdasarkan beberapa de'inisi mengenai tuberkulosis diatas maka dapat dirumuskan ba,9a tuberculosis )TB+ paru adala, suatu penyakit in'eksius yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang parenkim paru bersi'at sistemis se,ingga dapat mengenai organ tubu, lain terutama meningen tulang dan nodus lim'e. II1 F$#+") Pe&4e($( Pe&4$#,+ TBC @gens in'eksius utama Mycobacterium tuberkulosis adala, batang aerobik ta,an asam yang tumbu, dengan lambat dan sensiti' ter,adap panas dan sinar ultra 4iolet dengan ukuran pan5ang 1-6/um dan tebal 0 !-0 A/um yang tergolong kuman Mycobacterium tuberkulosis kompleks adala,7 a+. Mycobakterium tuberculosis b+. Varian asian c+. Varian african I d+. Varian asfrican II e+. Mycobakterium bo is

Kelompok kuman Mycobakterium tuberkulosis dan Mycobakterial othetan Tb )mott atipyeal+ adala, 7 a+. Mycobacterium cansasli b+. Mycobacterium a ium c+. Mycobacterium intra celulase d+. Mycobacterium scrofulaceum e+. Mycobacterium malma cerse '+. Mycobacterium !enopi III1 M$&,6e%+$%, Kl,&,% 8e5ala penyakit TB* dapat dibagi men5adi ge5ala umum dan ge5ala k,usus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. 8ambaran secara klinis tidak terlalu k,as terutama pada kasus baru se,ingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik. 1. 8e5ala sistemik/umum antara lain sebagai berikut7 a+. &emam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama biasanya dirasakan malam ,ari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti in'luen2a dan bersi'at ,ilang timbul. b+. Penurunan na'su makan dan berat badan. c+. Batuk-batuk selama lebi, dari ! minggu )dapat disertai dengan dara,+. d+. Perasaan tidak enak )malaise+ lema,. 2. 8e5ala k,usus antara lain sebagai berikut7 a+. Tergantung dari organ tubu, mana yang terkena bila ter5adi sumbatan sebagian bronkus )saluran yang menu5u ke paru-paru+ akibat penekanan kelen5ar geta, bening yang membesar akan menimbulkan suara BmengiC suara na'as melema, yang disertai sesak. b+. Kalau ada cairan dirongga pleura )pembungkus paru-paru+ dapat disertai dengan kelu,an sakit dada. c+. Bila mengenai tulang maka akan ter5adi ge5ala seperti in'eksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya pada muara ini akan keluar cairan nana,.

d+. Pada anak-anak dapat mengenai otak )lapisan pembungkus otak+ dan disebut sebagai menin"itis )radang selaput otak+ ge5alanya adala, demam tinggi adanya penurunan kesadaran dan ke5ang-ke5ang. IV1 P$+"6,%,"l"*, Mycobacterium tuberculosis masuk ke dalam tubu, manusia melalui udara yang ter,isap ke dalam paru-paru menempel pada bronc,iale atau al4eolus dan memperbanyak diri setiap 1> 1 26 5am menyebabkan proli'erasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding antara basil dengan organ yang terin'eksi )tuberkel+. Basil menyebar melalui kelen5ar geta, bening menu5u kelen5ar regional dan menimbulkan reaksi eksudasi timbul lesi primer yang menyebabkan kerusakan 5aringan atau nekrosis didaera, paru. <aringan nekrosis tersebut dikeluarkan ole, penderita pada saat batuk apabila kerusakan yang bertamba, berat pada 5aringan paru dapat ter5adi ca4erne dan apabila di dalam ca4erne tersebut terdapat banyak pembulu, dara, yang peca, menyebabkan batuk dara,. $istem imun berespons dengan melakukan reaksi in'lamasi. :agosit )neutro'il dan makro'ag+ menelan banyak bakteri D lim'osit spesi'ik-tuberkulosis melisis )meng,ancurkan+ basil dan 5aringan normal. #eaksi 5aringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam al4eoli menyebabkan bronkopneumonia. In'eksi a9al biasanya ter5adi 2-10 minggu setela, pema5anan. V1 Kl$%,6,#$%, 1. Pembagian secara patologis 7 a+. Tuberkulosis primer ) *,ild ,ood tuberculosis +. b+. Tuberkulosis post primer ) @dult tuberculosis +. 2. Berdasarkan pemeriksaan da,ak TB Paru dibagi men5adi 2 yaitu 7 a+. Tuberkulosis Paru BT@ positi'. b+. Tuberkulosis Paru BT@ negati4e !. Pembagian secara akti'itas radiologis 7 a+. Tuberkulosis paru ) Koc, pulmonal + akti'. b+. Tuberkulosis non akti' .

c+. Tuberkulosis Euiesent ) batuk akti' yang mulai sembu, +. 6. Pembagian secara radiologis ) 3uas lesi + a+. Tuberculosis minimal yaitu terdapatnya sebagian kecil in'iltrat non kapitas pada satu paru maupun kedua paru tapi 5umla,nya tidak melebi,i satu lobus paru. b+. Moderateli ad anced tuberculosis yaitu adanya kapitas dengan diameter tidak lebi, dari 6 cm 5umla, in'iltrat bayangan ,alus tidak lebi, dari satu bagian paru. Bila bayangannya kasar tidak lebi, dari satu pertiga bagian satu paru. c+. #or ad anced tuberculosis yaitu terdapatnya in'iltrat dan kapitas yang melebi,i keadaan pada moderateli ad anced tuberculosis. 0. Berdasarkan aspek kese,atan masyarakat pada ta,un 1-F6 @merican T,orasic $ociety memberikan klasi'ikasi baru7 a+. Karegori " yaitu tidak perna, terpa5an dan tidak terin'eksi ri9ayat kontak tidak perna, tes tuberculin negati'. b+. Kategori I yaitu terpa5an tuberculosis tetapi tidak tebukti adanya in'eksi disini ri9ayat kontak positi' tes tuberkulin negati'. c+. Kategori II yaitu terin'eksi tuberculosis tapi tidak sakit. d+. Kategori III yaitu terin'eksi tuberculosis dan sakit. A. Berdasarkan terapi W(" membagi tuberculosis men5adi 6 kategori 7 a+. Kategori I 7 ditu5ukan ter,adap kasus baru dengan sputum positi' dan kasus baru dengan batuk TB berat. b+. Kategori II 7 ditu5ukan ter,adap kasus kamb u, dan kasus gagal dengan sputum BT@ posit'. c+. Kategori III 7 ditu5ukan ter,adap kasus BT@ negati' dengan kelainan paru yang tidak luas dan kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori I. d+. Kategori I? 7 ditu5ukan ter,adap TB kronik. VI1 K"./l,#$%, Menurut &epkes #I )2002+ merupakan komplikasi yang dapat ter5adi pada penderita tuberculosis paru stadium lan5ut yaitu 7

a. (emoptisis berat )perdara,an dari saluran napas ba9a,+ yang dapat mengakibatkan kematian karena syok ,ipo4olemik atau karena tersumbatnya 5alan napas. b. @telektasis )paru mengembang kurang sempurna+ atau kolaps dari lobus akibat retraksi bronc,ial. c. Bronkiektasis )pelebaran broncus setempat+ dan 'ibrosis )pembentukan 5aringan ikat pada proses pemuli,an atau reakti'+ pada paru. d. Penyebaran in'eksi ke organ lain seperti otak tulang persendian dan gin5al. VII1 C$)$ Pe&0e*$h$& Te)h$3$/ Pe&4$#,+ TBC 1+. Imunisasi B*8 pada anak balita ?aksin B*8 sebaiknya diberikan se5ak anak masi, kecil agar ter,indar dari penyakit tersebut. 2+. Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TB* maka ,arus segera diobati sampai tuntas agar tidak men5adi penyakit yang lebi, berat dan ter5adi penularan. !+. <angan minum susu sapi menta, dan ,arus dimasak. 6+. Bagi penderita untuk tidak membuang luda, sembarangan. 0+.Pencega,an ter,adap penyakit TB* dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak udara dengan penderita minum obat pencega, dengan dosis tinggi dan ,idup secara se,at. Terutama ruma, ,arus baik 4entilasi udaranya dimana sinar mata,ari pagi masuk ke dalam ruma,. A+.Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak meluda,/mengeluarkan da,ak di sembarangan tempat dan menyediakan tempat luda, yang diberi lisol atau ba,an lain yang dian5urkan dokter dan untuk mengurangi akti4itas ker5a serta menenangkan pikiran.

VIII1 Pe.e),#%$$& Pe&'&2$&*-D,$*&"%+,# 1. Pemeriksaan 3aboratorium

a+. Kultur $putum 7 Positi' untuk Mycobacterium tuberculosis pada ta,ap akti' penyakit. b+. Gie,l-Heelsen )pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan dara,+ 7 Positi' untuk basil asam-cepat. c+. Tes kulit )MantouI potongan ?ollmer+ 7 #eaksi positi' )area indurasi 10 mm atau lebi, besar ter5adi 6>-F2 5am setela, in5eksi intradcrmal antigen+ menun5ukkan in'eksi masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menun5ukkan penyakit akti'. #eaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti ba,9a TB akti' tidak dapat diturunkan atau in'eksi disebabkan ole, mikobakterium yang berbeda. d+. @nemia bila penyakit ber5alan mena,un. e+. 3eukosit ringan dengan predominasi lim'osit. '+. 3=& meningkat terutama pada 'ase akut umumnya nilai tersebut kembali normal pada ta,ap penyembu,an. g+. 8&@ 7 mungkin abnormal tergantung lokasi berat dan sisa kerusakan paru. ,+. Biopsi 5arum pada 5aringan paru 7 Positi' untuk granuloma TBD adanya sel raksasa menun5ukkan nekrosis. i+. =lektrolit 7 &apat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya in'eksiD conto, ,iponatremia disebabkan ole, tak normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB paru kronis luas. 2. #adiologi a+. :oto t,oraI 7 In'iltrasi lesi a9al pada area paru atas simpanan kalsium lesi sembu, primer atau e'usi cairan peruba,an menun5ukan lebi, luas TB dapat termasuk rongga akan 'ibrosa. Peruba,an mengindikasikanTB yang lebi, berat dapat mencakup area berlubang dan 'ibrous. Pada 'oto t,oraI tampak pada sisi yang sakit bayangan ,itam dan dia'ragma menon5ol ke atas. b+. Bronc,ogra'i 7 merupakan pemeriksaan k,usus untuk meli,at kerusakan bronc,us atau kerusakan paru karena TB.

c+. 8ambaran radiologi lain yang sering menyertai TB* )bayangan ,itam radio lusen dipinggir paru atau pleura+. !. Pemeriksaan 'ungsi paru

adala,

penebalan pleura e'usi pleura atau empisema penumot,oraks

Penurunan kualitas 4ital peningkatan ruang mati peningkatan rasio udara residu7 kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder ter,adap in'iltrasi parenkim/'ibrosis ke,ilangan 5aringan paru dan penyakit pleural. I91 Pe&$+$l$#%$&$$&-Pe&*"($+$& 1+. :armakologi Terdapat 2 macam si'at/akti4itas obat ter,adap tuberculosis yaitu sebagai berikut7 a. @kti4itas bakterisid &isini obat bersi'at membunu, kuman-kuman yang sedang tumbu, )metabolismenya masi, akti'+. @kti4itas bakteriosid biasanya diukur dengan kecepataan obat tersebut membunu, atau melenyapkan kuman se,ingga pada pembiakan akan didapatkan ,asil yang negati' )2 bulan dari permulaan pengobatan+. b. @kti4itas sterilisasi &isini sterilisasi di,entikan. Pengobatan penyakit Tuberculosis da,ulu ,anya dipakai satu macam obat sa5a. Kenyataan dengan pemakaian obat tunggal ini banyak ter5adi resistensi. %ntuk mencega, ter5adinya resistensi ini terapi tuberculosis dilskukan dengan memakai perpaduan obat sedikitnya diberikan 2 macam obat yang bersi'at bakterisid. &engan memakai perpaduan obat ini kemungkinan resistensi a9al dapat diabaikan karena 5arang ditemukan resistensi ter,adap 2 macam obat atau lebi, serta pola resistensi yang terbanyak ditemukan iala, IH( obat diukur bersi'at dari angka membunu, kekambu,an kuman-kuman setela, yang pertumbu,annya lambat )metabolismenya kurang akti'+. @kti4itas pengobatan

@dapun 5enis obat yang dipakai adala, sebagai berikut 7 N" 1 2 ! 6 0 A F > O($+ P),.e) Isonia2id )(+ #i'ampisin )#+ Pira2inamid )G+ $treptomisin =tambutol )=+ Tiaseta2on ?iomisin Kapreomisin O($+ Se#'&3e) =konamid Protionamid $ikloserin Kanamisin P@$ )Para @mino $aliciclyc @cid+

2. Pengobatan TB ada 2 ta,ap menurut &=PK=$.2000 yaitu 7 a. Ta,ap intensi' Penderita mendapat obat setiap ,ari dan dia9asi langsung untuk mencega, ter5adinya kekebalan ter,adap ri'ampisin. Bila saat ta,ap intensi' tersebut diberikan secara tepat penderita menular men5adi tidak tidak menular dalam kurun 9aktu 2 minggu. $ebagian besar penderita TB BT@ positi' men5adi negati' )kon4ersi+ pada ak,ir pengobatan intensi'. Penga9asan ketat dalam ta,ab intensi' sangat penting untuk mencega, ter5adinya kekebalan obat. b. Ta,ap lan5utan Pada ta,ap lan5utan penderita mendapat obat 5angka 9aktu lebi, pan5ang dan 5enis obat lebi, sedikit untuk mencega, ter5adinya kekambu,an. Ta,ap lan5utan penting untuk membunu, kuman persisten )dormant+ se,ingga mencega, ter5adinya kekambu,an.

Anda mungkin juga menyukai