Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PERKEMBANGAN SISTEM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

OLEH: KESMAS A KELOMPOK 3


AZWAR ASNI SYAMSU ALAM 70200111017 ASWARIN PRASTIANI 70200111018 DIAH RINAWATI DIAN ARDYANTI EKO ARDIANSYAH ERNAWATI 70200111019 70200111020 70200111021 70200111022

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang dianugerahkan kepada kita sekalian sehingga dengan nikmat tersebut penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Perkembangan Sistem Penegakan Hukum di

Indonesia sesuai dengan apa yang diharapakan.


Melihat kualitas maupun mutu kesehatan masyarakat yang memang masih perlu mendapatkan perhatian khusus, maka penulis sebagai salah satu bagian dari masyarakat juga merasa perlu memberikan kontribusi positif dalam rangka mewujudkan jiwa kepemimpinan dengan menegakan hokum dengan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah dengan judul Perkembangan Sistem Penegakan Hukum di Indonesia dengan harapan agar mutu dan kualitas penegakan hokum di Indonesia dapat lebih optimal. Meskipun penulis telah berusaha secara maksimal dalam penyusunan laporan ini, namun penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak memiliki keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan penulis sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bekal ilmu pengetahuan ke depan.

Makassar, 1 November 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... A. Latar Belakang ............................................................................................................. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................... A. Pengertian Hukum .............................................. B. Beberapa Pendapat dari Para Ahli Tentang Pengertian Hukum . C. Pendapat Hukum sesuai Para Ahli................................................................

i ii 1 1 2 2 2 3 3 3

D. Perkembangan hukum di Indonesia Pada Masa Pendudukan Belanda dan Jepang


........................................................................................................................ . E. Perkembangan Hukum di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan,Masa Orde 4

Lama,Orde Baru,dan Reformasi.............................................................


BAB III PENUTUP ...............................................................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................................................................... B. Saran 6 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................

6 7

ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa, aiatem penegakan hukum memiliki peranan yang sangat vital dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas, baik itu dari segi ekonomi, sosial, akhlak, maupun kualitas penegakan hukum masyarakatnya. Salah satu bidang hukum yang memiliki kontribusi yang cukup besar adalah system penegakan hukum. Dewasa ini, tidak sedikit masyarakat yang belum mendapatkan keadilan bahkan telah menjamur dimana-mana system penegakan hukum yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Barangkali belum adanya sosok penegak hokum yang adil sehingga pada umumnya system penegakan hokum kadangkala masih banyak yang melenceng dari ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, dibutuhkan system penegakan hokum yang adil dan bijak sebagai konsep dasar pemahaman tentang keadilan sosial. Adapun ketentuan hokum, merupakan suatu penerapan konsep kehidupan yang jujur dan adil. Agar supaya dapat menciptakan individu, kelompok atau masyarakat yang jujur dan adil dalam meningkatkan keadilan sosial. Adapun hasil dari system penegakan hukum yang benar tersebut adalah dalam bentuk perilaku yang menjadi pribadi yang jujur dan adil. System penegakan hukum merupakan salah satu aspek krusial yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan derajat kesejahteraan sosial masyarakat, sehingga masyarakat sebagai agen dalam penegakan hokum yang adil dapat hidup produktif secara social. Sebagai salah satu negara yang memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia tidak lepas dari peranan vital penegakan hukum. Oleh karena, itu pemerintah lebih rinci mengatur hal tersebut dalam suatu Undang-undang tentang hukum serta memiliki visi untuk mencapai masyarakat Indonesia yang damai. Walaupun demikian, dewasa ini masih terdapat diaktomi dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas kesejahteraan masyarakat di Indonesia sehingga tidak ironis jika kita masih sering dihadapkan pada problema kehidupan terkait dengan kualitas kesejahteraan social masyarakat. 1

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana bagaimana perkembangan system penegakan hokum di Indonesia. C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mendapatkan dan mengetahui informasi mengenai perkembangan system penegakan hokum di Indonesia D. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi penulis Diharapkan dapat menambah wawasan penulis terkait disiplin ilmu yang dimiliki makalah ini. 2. Bagi Pemerintah dan Instansi Terkait Makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu opini atau masukan dan sebagai bahan pertimbangan yang bersifat evaluatif. 3. Bagi Masyarakat Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai wahana sosialisasi terkait dengan perkembangan system penegakan hokum di Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Hukum

Pengertian tentang hukum itu sulit untuk diseragamkan karena ada beberapapandangan, tinjauan dan kajian dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang berpendapat bahwa hukum merupakan peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara atau lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa. Memaksa memiliki makna bahwa mengharuskan untuk dipatuhi dan jika tidak mematuhi akan mendapatkan sanksi dari negara atau pejabat yang berwenang. B. Beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian hukum:
1. Grotius, dalam De Jure Belli ac Facis tahun 1625. Hukum adalah peraturan tentang moral yang menjamin keadilan. 2. Ultrech dalam bukunya yang berjudul : PENGANTAR DALAM HUKUM INDONESIA, Hukum adalah himpunan-himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan laranganlarangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyrakat itu. 3. Van Volenhoven, dalam Het Adatrecht Van Nederlands Indie. Hukum adalah suatu gejala dalam keadaan bentur dan membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala-gejala lainnya.

C.

Berikut pendapat hukum menurut para ahli : Menurut Aristoteles bahwa hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim. Menurut R.Soeroso SH, hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.

Menurut Abdulkadir Muhammad, SH bahwa hukum adalah segala peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mempunyai sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Hukum di Indonesia adalah negara yang menganut sistem hukum campuran dengan sistem hukum utama yaitu sistem hukum Eropa Kontinental. Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuanketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Selain itu di Indonesia juga berlaku sistem hukum adat dan sistem hukum agama yang mengikat masyarakatnya. Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan yang berlaku di suatu wilayah. Hukum adat cenderung masih mengandung unsur kepercayaan terhadap nenek moyang di wilayah tersebut yang sulit untuk di tinggalkan.Sedangkan hukum agama adalah sistem hukum yang berdasarkan ketentuan agama tertentu yang terdapat dalam Kitab Suci masing-masing agama. D. Perkembangan hukum di Indonesia Pada Masa Pendudukan Belanda dan Jepang Sepanjang sejarah, Indonesia pernah dijajah beberapa negara antara lain Belanda,Inggris,dan Jepang. Negara penjajah mempunyai kecenderungan untuk menanamkan nilai serta system hukumnya di wilayah jajahan, sementara masyarakat yang terjajah juga mempunyai tata nilai dan hokum sendiri. Ketika Indonesia dikuasai Belanda pertama kali, yaitu oleh VOC,tidak banyak perubahan dibidang hokum. Namun ketika diambil alih oleh Pmerintahan Belanda,banyak peraturan perundangan yang diberlakukan di Hindia-Belanda baik itu dikodifikasi (seperti BW,WvK,WvS) maupun tidak dikodifikasi (seperti RV,HIR). Namun ternyata Belanda masih membiarkan berlakunya hokum adat dan hokum lain bagi orang asing di Indonesia. Kemudian pada tahun 1917 Pemerintah Hindia-Belanda memberi kemungkinan bagi golongan non Eropa untuk tunduk pada aturan hokum perdata dan hokum dagang golongan Eropa melalui apa yang dinamakan penundukkan diri. Dengan demikian terdapat pluralism hokum atau tidak ada unifikasi hokum saat itu, kecuali hokum pidana yaitu pada tahun 1918 dengan memberlakukan WvS (KUH Pidana) untuk semua golongan. Selain itu badan peradilan dibentuk tidak untuk semua golongan penduduk. Masing-masing golongan mempunyai badan peradilan sendiri. 4

Pada tahun 1942 Pemerintahan bala tentara Jepang menguasai Indonesia. Peraturan penting yang dikeluarkan Pemerintah yaitu beberapa Peraturan Pidana,kemudian ada Osamu Seirei nomor 1 tahun 1942 yang dalam salah satu pasalnya menentukan badan/lembaga pemerintah serta peraturan yang sudah ada masih dapat berlaku asalkan tidak bertentangan dengan pemerintahan bala tentara Jepang. Hal ini penting untuk mencegah kekosongan hokum dalam system hokum diIndonesia pada masa itu. E. Perkembangan Hukum di Indonesia Pada Awal Kemerdekaan,Masa Orde Lama,Orde Baru,dan Reformasi. Setelah kemerdekaan,Indonesia bertekat untuk membangun hokum nasional yang berdasarkan kepribadian bangsa melalui pembangunan hokum. Secara umum hokum Indonesia diarahkan kebentuk hokum tertulis. Pada awal kemerdekaan dalam kondisi yang belum stabil, masih belum dapat membuat peraturan untuk mengatur segala aspek kehidupan bernegara. Utuk mencegah kekosongan hokum, hokum lama masih berlaku dengn dasar pasal 2 aturan peralihan UUD 1945, Pasal 192 Konstitusi RIS (Pada saat berlakunya konstitusi RIS) dan Pasal 142 UUDS 1950 (ketika berlaku UUDS 1950). Sepanjang tahun 1945 1959 Indonesia menjalankan demokrasi Liberal, sehingga hokum yang ada,cenderung bercorak responsif dengan ciri partisipatif, aspiratif, dan limitatif. Pada masa Orde Lama Pemerintah (Presiden) melakukan penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945. Demokrasi yang berlaku adalah Demokrasi Terpimpin yang menyebabkan kepemimpinan yang orotiter. Akibatnya hokum yang terbentuk merupakan hokum yang konserfatif (ortodok) yang merupakan kebaikan dari hokum responsive,karena memang pendapat Pemimpinlah yang termuat dalam produk hokum. Pada tahun 1966 dimulainya orde baru yang membawa semangat untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Namun Soeharto sebagai penguasa cenderung otoriter. Hokum yang lahir kebanyakan hokum yang kurang/tidak responsif. Hokum hanya sebagai pendukung pembangunan ekonomi karena pembangunan dari PELITA IPELITA VI dititik beratkan pada sekitar ekonomi. Setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pada tahun 1998, Indonesia memasuki era refomasi yang bermaksud membangun kembali tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembenahan system hokum termasuk agenda penting reformasi. Langkah awal yang dilakukan yaitu mealakukan amandemen atau perubahan terhadap UUD 1945, karena UUD sebelumnya merupakan hokum dasar yang menjadi acuan dalam kehidupan bernegara disegala bidang. Setelah itu diadakan pembenahan dalam pembuatan peraturan perundangan, baik yang mengatur bidang baru maupun perubahan/penggantian peraturan lama untuk disesuaikan dengan tujuan reformasi. 5

F. Peranan Pemerintah Dalam Implementasi Hukum pada Masing-masing Periode Berbicara bagaimana peranan pemerintah dalam implementasi hokum diIndonesia terkait dengan politik hokum yang dijalankan Pemerintah, arena politik hokum itumementukan produk hokum yang dibuat dan implementasinya. Pada masa penjajahan Belanda, Politik hukumnya tertuang dalam Pasal 131 IS (Indische Staatsregeling) yang mengatur hokum mana yang berlaku untuk tiap-tiap golongan penduduk. Adapun mengenai penggolongan penduduk terdapat pada Pasal 163 IS. Berdasarkan poltik hokum itu, diindonesia masih terjadi Pluralisme Hukum. Setelah Indonesia merdeka, untuk mencegah kekosongan hokum dipakailah aturan peralihan seperti yang terdapat Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Pasal 192 Konstitusi RIS dan Pasal 142 UUDS 1950. Hokum tidak terlalu berkembang pada awal kemerdekaan, akan tetapi implementasinya relative baik yang ditandai lembaga peradilan yang mandiri.hal ini merupakan efek dari berlakunya demokrasi Liberal yang member kebebasan kepada warga untuk berpendapat. Sebaliknya pada masa Orde Lama, peran pemimpin (Presiden) sangat dominan yang menyebabkan implementasi hokum mendapat campur tangan dari Presiden. Akibatnya lembaga peradilan menjadi tidak bebas. Ketika Orde Baru berkuasa, politik hukum yang dijalankan Pemerintah yaitu hukum diarahkan untuk melegitimasi kekuasaan Pemerintah, sebagai sarana untuk mendukung sector ekonomi dan sebagai sarana untuk memfasilitasi prses rekayasa social.hal ini dikarenakan Pemerintah Orde Baru lebih mengutamakan bidang ekonomi dalam pembangunan. Perubahan terjadi ketika memasuki era reformasi yang menghendaki penataan kehidupan masayarakat disegala bidang. Semangat kebebasan dan keterbukaaan (transparansi) menciptakan kondisi terkontrolnya langkah Pemerintah utnuk mendukung agenda reformasi termasuk bidang hokum. Langkah-langkah yang diambil antara lain pembenahan peraturan perundangan, member keleluasaan kepada lembaga peradilan dalam menjalankan tugasnya serta member suasana kondusif dalam rangka mengembangkan sistem kontrol masyarakat untuk emndukung penegakan hukum.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Masalah penegakan hukum di Indonesia harus segera ditangani agar bangsa Indonesia menuju bangsa yang adil dan jujur ,serta patut dikembangkan sistem penegakan hukum yang benar-benar sesuai ketentuan hukum yang berlaku tanpa adanya berbagai macam ketimpangan lagi. Masalah penegakan hukum harus ditangangi oleh seluruh Warga Negara Indonesia, pejabat hukum harus dapat menangani kasus hukum tanpa pandang bulu. Dengan menumbuhkan perbaikan kinerja aparat, hukum pun harus terus menerus diperbaiki membuat undang-undang hukum yang jelas dan tidak bisa disuap oleh uang ataupun materi lainnya, kemudian masyarakat juga harus tertib hukumdan tidak ada toleransi akan pemurusan hukuman. Tak luput pula harus didasarkan pada hati nurani dari seluruh warga negara, serta didukung dengan keimanan dan ketaqwaan. Penegakan hukum yang konsisten harus terus diupayakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap hukum di Indonesia. Semua harus bekerja sama untuk membangun Negara Indonesia yang adil, jika salah, harus dihukum sesuai hukum yang berlaku tanpa pengecualian apakah orang tersebut merupakan anak Presiden ataukan anak seorang buruh. B. Saran Semoga penulisan makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, serta pembaca dapat memahami perkembangan sistem penegakan hukum di Negara Indonesia.Dan dapat dimanfaatkan dalam aplikasi kehidupan sehari hari.

DAFTAR PUSTAKA
sudut-sepi.blogspot.com Ilmu Hukum . Yang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00 hukum-on.blogspot.com/.../bagaimana-hukum-di. Yang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00 id.wikipedia.org/wiki/HukumYang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00 hamdanzoelva.wordpress.com/.../hukum-dan-polit. Yang diakses tanggal 28 Oktober 2012.Pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai