Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NISRINA NUR AFINA NIM : 105070100111057 KELAS : PD-A 2010 FKUB ABILITY TO TAKE A RISK Dalam pengambilan

risiko kita harus bisa mengkalkulasi risiko. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi atau probability), menentukan dampak yang timul dari risiko yang terjadi (dampak), menghitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula frekuensi x dampak. Mengambil sebuah risiko merupakan sebuah kemauan untuk berubah, mencoba tantangan, dan menerima ide-ide inovatif. Dalam konsep risiko, risiko didefinisikan menjadi sebuah ketidakpastian (uncertainty), konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan, Dalam pengambilan keputusan bisnis, risiko dihubungkan denganrejeki. Semakin tinggi risiko yang diambil, semakin tinggi pula rejeki yang didapat. Untuk mengambil sebuah risiko diperlukan motivasi yang kuat seperti menginginkan pengembalian yang sepadan (return) yang harus dibarengi dengan kemampuan untuk mengkalkulasi risiko dan pada kondisi kepepet yang terjadi jika tidak mampu mengkalkulasi risiko, atau tidak tahu risiko yang dihadapi. Dalam bisnis ada dua jenis risiko yakni risiko murni seperti risiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki, kecelakaan kerja, risiko akibat tuntutan hukum, risiko operasional lainnya, bencana alam (force majure) dan risiko spekulatif seperti risiko perubahan harga input, output, dan risiko kredit. Bentuk kerugian akibat risiko dapat berupa kerugian langsung yakni nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang terjadi ataupun kerugian tidak langsung yakni kemungkinan sales/profit yang gagal diterima, munculnya biaya operasional tambahan, kesempatan investasi yang hilang, dan kerugian lainnya. Untuk mengelola risiko dapat dimuali dari risiko yang memiliki kemungkinan prediksi kerugian terbesar (prinsip Pareto) dan diatasi dengan dikontrol, supaya risiko-risiko tidak muncul, misal: SOP, Quality Control; ditransfer kepada pihak lain, misal: konsumen, supplier dan asuransi; dibiayai sendiri, dibuat cadangan dana untuk membiayai jika risiko terjadi. Risiko dihubungkan dengan banyak disiplin pengetahuan yang berbeda mulai dari asuransi/jaminan sampai dengan teknik sehingga tidak mengejutkan bila pemahamannya sangat beragam sehingga beragam pula defininya. Untuk menjadi seorang entrepreneur juga memiliki risiko tersendiri. 7 resiko atau potensi kerugian yang mungkin dialami oleh seorang entrepreneur saat berkecimpung dalam dunia usaha yaitu ketidakpastian penghasilan, menderita kerugian, kerja keras, mengorbankan kualitas hidup, tingkat stres tinggi, tanggung jawab penuh, dan putus asa.

NAMA : NISRINA NUR AFINA NIM : 105070100111057 KELAS : PD-A 2010 FKUB Dalam mengatasi risiko bisnis dapat dilakukan dengan sebelum memulai usaha, sebaiknya melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha, memilih peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada, mencari informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis, menyesuaikan besar modal usaha yang dimiliki dengan resiko usaha yang diambil. Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreativitas. Selin itu, ditambah dengan mencari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat anda mengambil resiko, ada kemungkinan sangat nyata akan terjadinya kegagalan. Tetapi bila anda tidak mengambil resiko, anda sudah pasti gagal. Memang, beberapa resiko tidak layak ditempuh, tapi menghindari semua resiko, sama saja dengan menghindari hidup. Namun semua resiko ini masih cukup bernilai untuk ditempuh, karena resiko-resiko demikian mengikutkan imbalan yang berharga. Jangan biarkan takut akan resiko menjadi penyebab terbesar kegagalan anda. Hitung kembali. Ambil resiko, dan raihlah imbalan yang tersimpan di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai