Anda di halaman 1dari 1

KEBIASAAN LULUS UJIAN NASIONAL Ekspresi seseorang akan terungkap akibat atas apa yang telah mereka rasakan.

Baik itu karena ada perasaan senang atau gembira maupun tidak. Ekspresi muncul karena keberhasilan atau kegagalan diri sendiri atau karena orang lain. Salah satu ekspresi yang sering muncul dan meluapluap tanpa memperhatikan situasi bahkan tidak lagi mengindahkan larangan seperti pada saat menerima pengumuman kelulusan SMA yang dirinya dinyatakan lulus. Berbagai ekspresi yang dilakukan dengan cara mereka masing-masing. Ada yang melakukan aksi corat-coret baju, coratcoret tembok milik umum atau milik pribadi, ada yang kompoi atau kebut-kebutan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan mungkin ada yang berbuat di luar batas normal seperti mabuk-mabukan dll. Masih banyak yang mungkin dapat mereka lakukan tentang hal-hal yang sifatnya tidak terpuji atau tidak baik bagi dirinya sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Namun demikian mungkin masih banyak juga yang melakukan ekspresi dari sisi positif seperti menyumbangkan pakaian SMA mereka ke panti asuhan atau ke orangorang yang mesih membutuhkannya, berdoa dengan hikmad, tulus dan iklas, atau mengadakan syukuran bersama teman-teman, mengajak makan bersama, foto bersama, mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membimbingnya selama ia masih sekolah. Masih banyak jenis ekspresi yang dapat dilakkukan oleh siswa baik itu dari sisi positif maupun dari sisi negatifnya. Kira mengharapkan ekspresi yang dilakukan oleh siswa adalah ekspresi dari sisi positif, namun kenyataan yang terjadi lebih banyak dari sisi negatif atau sama sekali tidak ada manfaatnya bahkan merugikan diri sendiri atau lingkungannya. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi guru yang membimbing siswa-siswanya untuk mengubah atau membentuk mereka sehingga hal-hal buruk atau yang tidak menguntungkan dapat dihindari. Sungguh hal yang sangat sulit untuk membentuk karakter siswa yang terbaik, namun kemungkinan itu masih ada sekalipun persentasinya sangat kecil. Pembinaan lebih dini merupakan modal utama, pembinaan sedapat mungkin diarahkan ke hal-hal yang sifatnya sosial atau saling tolong menolong antar sesama terutama yang memang membutuhkan pertolongan. Pembinaan lebih dini artinya pembinaan diberikan bukan pada saat siswa tersebut menerima selebaran tentang pengumuman hasil ujiannya akan tetapi diberikan saa mereka duduk di kelas X, XI, atau XII semester terakhir sekedar untuk mengingatkan mereka. Dan jika hari H telah tiba mungkin dapat kita lakukan pengumuman tersebut di hadapan orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita, misalnya di panti asuhan, dan lain-lain tentu jika pihak-pihak terkait tidak merasa keberatan dan dapat dilaksanakan tanpa mengganggu pihak-pihak tertentu. Pengumuman untuk tingkat SMTA telah usai, namun belum untuk tingkat SMP dan SD. Kita mengaharapkan ada sekolah yang bersedia mensponsori untuk melakukan ekspresi dari sisi positif yang mungkin menjadi contoh atau teladan bagi sekolah-sekolah yang lain untuk tahun-tahun mendatang. Saat ini belum terlambat buat lulusan tingkat SMA yang baru untuk melakukan yang baik. Sebuah renungan untukmu siswa SD, SMP atau SMTA khusus kelas VI, IX atau XII : Wahai pemuda-pemudi harapan bangsa, Engkau berdiri tegak di sana menatap ke depan dengan tatapan kosong, Adakah di benakmu harapanmu apa untuk apa ke depan? Adakah di pikiranmu untuk apa dan bagaimana Engkau berbuat ? Mungkinkah Engkau bertanya kepada angin yang berhembus menepis pipimu ? Mungkinkah Engkau bertanya kepada pohon-pohon atau benda-benda mati yang ada di sekitarmu ? Sudahkah Engkau bertanya pada dirimu, apa yang sudah Engkau perbuat, baik pada dirimu maupun pada orang lain ? Pernahkah Engkau bertanya untuk apa dan untuk siapa ? Renungkanlah SUMBER :

http://nunusdwinugroho.wordpress.com/2011/05/16/kebiasaan-kelulusan-siswa-sma-smp-dansd/#more-1287 post 16 Mei 2011

Anda mungkin juga menyukai