Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Banyak materi ajar ,yang dijadikan bahan pembelajaran salah satunya adalah

sains. Sains tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia dalam setiap aktivitasnya selalu berhadapan dengan pengetahuan alam. Jika manusia mengenal sains dengan benar, maka tidak akan terjadi kesalahan dalam menafsirkan fenomena alam. Dengan memahami sains, manusia akan terhindar dari salah persepsi tentang gejala alam yang terjadi. Dulu orang sering terjebak dalam mitos karena tidak memahami konsep sains yang benar. Sebagai contoh terjadinya gerhana dihubungkan dengan cerita fiktif yang tidak mendasar. Mengingat pentingnya sains dalam kehidupan manusia, maka perlu sekali menanamkan konsep yang benar. Dengan penanaman konsep yang benar, maka setiap peristiwa alam yang terjadi akan ditanggapi secara ilmiah. anggapan yang

ilmiah tidak akan terjadi secara tiba!tiba, tapi harus melalui proses yang memerlukan pembelajaran. "embelajaran tentang alam terjadi melalui serangkaian proses yang cukup panjang. "engalaman yang diperoleh manusia dapat dijadikan pembelajaran dalam mengenal fenomena alam. Dalam mempelajari sains tidak cukup hanya dengan transfer ilmu pengetahuan yang bersifat informasi kepada siswa. "embelajaran sains harus melalui kajian yang ilmiah tentang materi yang dipelajari. Jika hal ini dilakukan dengan benar, maka pada #

akhirnya pembelajaran sains akan lebih bermakna bagi diri siswa. $ebermaknaan materi yang dipelajari karena siswa belajar dengan seluruh panca inderanya. "roses yang dilakukan siswa meliputi% pengamatan, pengenalan, pengertian, pengetahuan, perbuatan, keterampilan, perasaan, minat, penghargaan, dan sikap. Dalam mempelajari sains, metode atau cara yang digunakan dalam penerapannya harus melalui proses pembelajaran yang masuk akal, sesuai dengan kenyataan dan karakteristik anak. &al ini selaras dengan tujuan "endidikan 'asional menurut (ndang!(ndang )epublik *ndonesia 'o. +, "endidikan 'asional, "asal - berbunyi% .Bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berta/wa kepada uhan 0ang Maha 1sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab2.# ahun +,,- tentang Sistem

"endidikan menurut (ndang!(ndang tersebut memberikan kejelasan bagi penyelenggara pendidikan untuk dapat semaksimal mungkin mewujudkan arah tujuan dalam proses pembelajaran yang tepat guna, sehingga peserta didik diharapkan tidak hanya dapat menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajari saja, namun mereka juga bersinergi dengan tuntutan perkembangan peradaban. $enyataan ini disadari bahwa
#

Undang-undang SISDIKNAS 20 Tahun 2003 (Jakarta: Absolut, 2003), pp.12-13

kemajuan di berbagai bidang kehidupan membutuhkan tenaga profesional yang cakap dan terampil dalam menghadapi permasalahan hidup. "roses pembelajaran sains yang masih didominasi dengan metode ceramah dapat menimbulkan sikap verbalisme pada diri siswa. Siswa akan mengenal istilah tanpa memahami hakikat yang sebenarnya. $emampuan dalam menguasai strategi pembelajaran mutlak dikuasai oleh guru SD, hal ini bertujuan agar siswa memahami konsep yang diajarkan. 3gar konsep yang diajarkan dapat dipahami siswa, maka yang harus dilakukan adalah mengubah cara lama dalam proses belajar mengajar. 4ara lama yang lebih menekankan dominasi guru hendaknya dikurangi dengan lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sains. 3gar pembelajaran sains di SD dapat menarik perhatian siswa diperlukan strategi yang akan membawa siswa kepada proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. "aradigma baru dirumuskan sebagai siswa aktif mengkonstruksi, guru membantu dengan sebuah kata kunci memahami pikiran siswa untuk membantu siswa belajar. "embelajaran dengan model seperti di atas berorientasi pada bagaimana cara siswa berpikir untuk mendapatkan pengalaman baru. Belajar merupakan proses untuk memperoleh pengalaman baru. "engalaman baru berupa informasi pengetahuan. "erlu diingat bahwa setiap siswa memiliki pengalaman awal. "engalaman awal

merupakan material yang perlu diarahkan agar siswa dapat menghubungkan pengalaman awal dengan pengalaman baru yang dikonstruksi menjadi pengetahuan.

$eterampilan proses dalam menyampaikan mata pelajaran sains di sekolah dasar harus lebih dioptimalkan oleh guru. &al ini dapat dilakukan melalui pendekatan in/uiry.+ "endekatan in/uiry adalah pendekatan mengajar dimana siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri. Dengan pendekatan in/uiry, siswa dikondisikan pada proses pencarian ilmu sebagai suatu kebenaran. "encarian kebenaran dalam sains harus dilakukan melalui proses sampai pada taraf menyimpulkan berdasarkan pembuktian. Sebagaimana diketahui bahwa pembelajaran sains tidak lepas dari pembuktian. Dengan pembuktian maka akan ditemukan pemecahan masalah yang akan membimbing siswa untuk bersikap ilmiah. "embelajaran sains di SD dengan pendekatan in/uiry dapat menciptakan kondisi belajar yang merangsang minat siswa. Siswa akan termotivasi untuk mengetahui akan suatu hal. Memotivasi siswa dalam pembelajaran sains diupayakan dengan memberikan materi yang menantang. Materi dirancang untuk menumbuhkan sikap ilmiah. Salah satu di antaranya membangkitkan rasa ingin tahu bagi siswa. $eingintahuan siswa dalam pembelajaran sains jangan melalui pemberian informasi secara langsung dari guru. "roses pencarian dalam pembelajaran sains adalah hal yang penting. "embelajaran sains yang dilaksanakan dengan pendekatan in/uiry dapat membimbing siswa untuk berpikir kreatif. "eran guru dalam pendekatan in/uiry hanya memberikan pancingan. Siswa akan berupaya memecahkan masalah yang
+

http: //( www.google.co.id/ Inquiry endidi!an)

dihadapi dengan eksperimen. Melalui eksperimen inilah siswa dapat menjawab permasalahan. $onsep yang ditemukan siswa melalui eksperimen akan menjadi sumber informasi yang tertanam kuat dalam memori siswa. Di lain pihak, tingkat pemahaman konsep sains di sekolah dasar sekarang ini masih rendah. )endahnya tingkat penguasaan konsep ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain% siswa kurang mampu menerapkan apa yang telah dipelajari terhadap situasi nyata dalam kehidupan sehari!hari.- "enguasaan konsep yang rendah akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar. 3gar penguasaan konsep dalam sains dapat ditingkatkan diperlukan keefektifan guru dalam merencanakan dan menyajikan materi pelajaran dengan benar. &al ini sesuai dengan pendapat 6agne dalam 'atawijaya bahwa untuk mencapai suatu kematangan, ada dua aspek penting yang harus dilakukan guru, yakni perencanaan dan penyajian.5 7aktor lain yang mempengaruhi tingkat penguasaan konsep adalah pendekatan yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. "endekatan yang kurang efektif akan menghambat siswa untuk mengembangkan kreativitas dalam berpikir. $enyataan di lapangan, sarana dan prasarana yang ada di sekolah dasar banyak yang tidak berfungsi. Sebagai contoh $* sains sebagai sarana untuk percobaan sains tidak dapat digunakan karena kondisinya tidak terawat dan sudah tidak lengkap. 8aboratorium sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembelajaran sains berubah

Conny R. Sem a!an, "kk., "urnal eneli#ian endidi!an Da$ar (#o$yakarta: %emba$a &enel t an '('& #o$yakarta, 1))*), p.+3 5 Rohman ,ata! -aya% $i!ologi endidi!an (Jakarta: .ep" kbu", 1))1), p. /3

fungsi menjadi kelas atau tempat penyimpanan barang. Bahkan guru kurang mengembangkan langkah!langkah dalam melaksanakan eksperimen. Masalah!masalah yang timbul seperti inilah yang menarik perhatian peneliti untuk dapat menemukan cara menanamkan konsep sains. Dengan penanaman konsep yang benar, maka siswa akan memahami materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat menghubungkan antara konsep dengan fakta secara tepat. :leh karena itu, penelitian tentang peningkatan hasil belajar sains melalui pendekatan in/uiry menjadi sangat penting dilaksanakan akibatnya hasil belajar sains siswa akan meningkat.

B.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

fokus penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut% Bagaimana pendekatan in/uiry dapat meningkatkan hasil belajar sains tentang energi panas dan bunyi di kelas *; SD' 6edong ,< "agi Jakarta imur=

C. a.

Tujuan Penelitian Secara umum, meningkatkan hasil nelajar, motivasi serta minat belajar *"3 kelas *; melalui pendekatan in/uiry .

b.

Secara khusus, mendapat ilmu pengetahuan secara ilmiah diluar kelas, disamping itu pula penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman empiris dalam wawasan berpikir secara intelektual yang nantinya akan didesiminasikan diakhir perkuliahan sebagai salah satu tanda kelulusan. >

D. a.

MANFAAT MASALAH Bagi siswa, pembelajaran dengan pendekatan in/uiry diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, dan siswa lebih meyakini kebenaran pengetahuan yang diperolehnya, sehingga siswa akan mampu menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari!hari.

b.

Bagi guru, sebagai wahana yang dapat membantu pembelajaran sains dengan model pendekatan in/uiry. 3kibatnya pembelajaran sains yang disajikan akan membantu siswa lebih bersikap ilmiah, membuka wawasan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa.

c.

Bagi instansi sekolah, agar lebih mengembangkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran sains dan menghasilkan lulusan yang lebih terampil dan bermutu.

d.

Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan keterampilan proses pembelajaran sains agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari!hari.

Anda mungkin juga menyukai