Anda di halaman 1dari 11

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU DI DALAM TANAH PADA DUA KONDISI YANG BERBEDA

Oleh Kelompok 4 : Aldy Gunawan (4) Arifa Hamida (10) Farhanna Maulida (16) Malik Muhammad I. (22) Niswah Yanfa N.S. (28) Shifa Nurbaiti (34) Yandizar Ersima S. (40) XII IPA 1

SMA NEGERI 2 BOGOR Jl. Keranji Ujung 1 Budi Agung, Tanah Sareal Bogor 16165 Indonesia Telp/Fax (0251) 8318761 . E-mail: semandabogor@yahoo.co.id Website: www.sman2bogor.sch.id

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Pertumbuhan Kacang Hijau di Dalam Tanah Pada Dua Kondisi yang Berbeda. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, kami mengalami banyak kesulitan maupun hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk senantiasa memberi masukan, kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini. Keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak yang telah memberikan sumbangsih pemikiran, bantuan materi maupun moril. Akhirnya kami mengharapkan semoga laporan penelitian yang sederhana ini dapat berguna bagi perkembangan dunia pendidikan baik di masa sekarang maupun yang akan datang.

Bogor, 30 Juli 2013

Kelompok 4

I.

PENDAHULUAN

1.1 1.2 1.3

Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau, membandingkam perkembangan ditempat gelap dan perkembangan di tempat terang, dan mengetahui tinggi batang.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh ketersediaan cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau, mengetahui pengaruh ketersediaan air dan pengaruh hormone auksin terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau, mengetahui fase-fase pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau.

1.5

Hipotesis

Hipotesis 0: Pertumbuhan kacang hijau yang tidak diberi air dan di tempatkan ditempat gelap tidak memiliki perbedaan. Hipotesis 1: Pertumbuhan kacang hijau yang dipengaruhi oleh air dan sinar matahari.

II.

KAJIAN TEORI

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh

membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali. Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri. Perkecambahan merupakan suatu rangkaian proses kompleks yang menyangkut perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia dari biji. Proses perkecambahan dibagi menjadi 4 tahapan, diantaranya imbibisi (hidrasi) yaitu masuknya air ke dalam embrio, pembentukan dan pengaktifan enzim yang meningkatkan aktivitas metabolik, keluarnya radikula dari kulit biji yang diikuti dengan pertumbuhan kecambah dan defernsiasi pada sel-sel meristem. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan. Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr. A. Pertumbuhan Pada Tumbuhan Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organorgan yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan : 1. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun b. Akar embrionik, yaitu calon akar c. Kotiledon, yaitu cadangan makanan Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah :

a. Daerah pembelahan Sel-sel didaerah ini aktif membelah (meristematik) b. Daerah pemanjangan Berada dibelakang daerah pembelahan c. Daerah Diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah ini daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang. 2. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kembium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Kedalam membentuk feloderm : Sel-sel hidup Keluar membentuk floem : Sel-sel mati

B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan 1. Hormon Pertumbuhan No Nama Hormon 1. Auksin

2.

Giberellin

3.

Sitokinin

Fungsi a. Merangsang perpanjangan sel. b. Merangsang pembentukan bunga dan buah. c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh. d. Mempengaruhi pembengkokan batang. e. Merangsang pembentukan akar lateral. f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi. a. Merangsang pembelahan sel kambium. b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya. c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji. d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa. a. Merangsang proses pembelahan sel. b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah. c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar. d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi. e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan

4.

Gas Etilen

5.

Kalin

6.

Asam Absisat (ABA)

jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens). a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang. b. Mendukung pematangan buah. c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun. d. Mendukung proses pembungaan. e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang. f. Menstimulasi perkecambahan. g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar. a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar. b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang. c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun. d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga. a. Menghambat perkecambahan biji. b. Mempengaruhi pembungaan tanaman. c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian. d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi. / Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi / regenerasi)

7.

Asam traumalin Asam traumalat

2.Nutrisi Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini: 1. Nitrogen (N), peranannya : * Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan. * Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun. * Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein. 2. Fisfor (P), peranannya : * Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik * Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah. * Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah. * Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein 3. Kalium (K), perananya : *Memperlancar fotosintesis *Membantu pembentukan protein dan hidrat arang *Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman *Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman *Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga *Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan. *Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik 4. Magnesium (Mg), perananya : *Merupakan bahan penyusun klorofil

*Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat. *Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak 5. Kalsium (Ca), perananya : *Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian *Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman. 6. Belerang (S), peranannya : *sebagai penyusun utama ion fosfat *Menambah kandungan protein dan vitamin *Membentuk bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun. 7. Klor (Cl) peranannya : *Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman 8. Besi (Fe), peranannya : *Membentuk klorofil 9. Mangan (Mn), peranannya : *Menyusun klorofil dan proses fotosintesis *Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah 10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya : *Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil *Diperlukan pada tanah alkalis dan organik 11. Borium (B), peranannya : *Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil *Meningkatkan produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan 12. Molibdenum (Mo), peranannya : *Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur

III.

METODOLOGI

3.1

Waktu dan Tempat Penelitian Praktikum

Praktikum ini dilakukan di rumah salah satu anggota kelompok kami yaitu Malik yang beralamat di Jl. Mataram blok C3/24 Cimanggu Permai. Untuk percobaan di tempat gelap bertempat di gudang, sedangkan untuk percobaan di tempat terang bertempat di teras rumah. Praktikum ini dilakukan selama 3 hari dimulai dari tanggal 27-30 Juli 2013 dan pemantauan kacang hijau dilakukan setiap setelah subuh dan setelah maghrib.

3.2

Bahan dan Peralatan 3.2.1 Alat

Alat-alat yang kami gunakan pada praktikum ini adalah 3 buah pot, 3 buah Aqua gelas, paku, tanah, penggaris, benang, dan alat tulis.

3.2.2 Bahan Bahan-bahan yang saya gunakan pada praktikum ini adalah 30 biji kacang hijau dan air secukupnya.

3.3 Variabel Variabel Bebas : Intensitas cahaya matahari pada tempat peletakan tumbuhan Variabel Terikat : Pertambahan tinggi tanaman pada proses perkecambahan kacang hijau Variabel Kontrol : Jenis kacang hijau, media tumbuh tanam (tanah), waktu penyiraman tanaman

3.3

Metode Penelitian

1. Siapkan alat dan bahan. 2. Rendam biji kacang hijau selama sehari penuh. 3. Panaskan paku lalu lubangi gelas aqua dengan paku, buat gelas seperti pot. 4. Masukkan tanah kedalam pot dan gelas aqua lalu basahi tanah dengan air. 5. Sebar kacang hijau di dalam pot dan gelas aqua. 6. Letakkan pot di teras yg terkena matahari dan taruh aqua di gudang yg gelap/cahaya redup. 7. Amati selama tiga hari, lihat dan catat setiap perkembangan kacang hijau. 8. Siram setiap malam.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran yang kami lakukan saat penelitian, diperoleh data seperti pada tabel 1 dan tabel 2.

Tabel 1 Percobaan Kacang Hijau Pada Tempat Terang


Biji kacang hijau a b c d e a b c d e a b c d e Ratarata Tinggi pada hari ke(cm) 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3,8 2,7 0 0 5,4 4,9 3,6 0 0 4,6 5,9 4,1 3,5 0 2,57

Tabel 2 Percobaan Kacang Hijau Pada Tempat Gelap


Biji kacang hijau a b c d e a b c d e a b c d e Ratarata Tinggi pada hari ke(cm) 1 4,7 3,2 3,8 4,3 0 4,7 0 5,2 2,8 4,9 5,7 4,5 2,7 3,8 0 3,35 2 9,8 6 7,3 8 0 7 0 7,4 5,6 8,7 10,3 9,1 5,1 7,8 0 6,14 3 13,5 10 13 13,3 0 11,4 0 12,5 9,8 13,4 14,7 13,4 9,7 11,4 0 9,74

Pot A

Pot A

Rata-Rata Pertumbuhan Kacang Hijau


14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0 1 2 3 Tinggi (cm)

Tempat Gelap Tempat Terang


Hari ke-

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran yang kami lakukan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan tinggi kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap dan di tempat yang cukup cahaya (terang). Hal ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, tampak bahwa pertumbuhan kacang hijau pada tempat yang gelap lebih panjang dibandingkan pada tempat yang terang. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan memiliki hormon pertumbuhan diantaranya hormon auksin, hormon giberelin, hormon sitokinin, dll. Hormon auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang daripada di tempat terang karena hormon auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa horomn auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya hormon auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan Tanaman kacang hijau yang ditempatkan dalam kondisi ruang yang gelap memiliki

pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan yang ditempatkan di ruang cukup cahaya karena hormon auksin bersifat menghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Selain cahaya matahari, faktor-faktor internal dan eksternal lainnya dibutuhkan kacang hijau untuk pertumbuhan.

5.2

Saran Pada penelitian pertumbuhan kacang hijau ini sebaiknya dilakukan juga percobaan pada

kacang hijau yang menggunakan unsur hara, agar bisa diteliti pengaruh unsur hara sebagai salah satu faktor eksternal terhadap kacang hijau. Selain itu percobaan ini sebaiknya dilakukan di satu tempat yang sama agar tidak ada perbedaan tekanan udara maupun faktor lainnya.

Daftar Pustaka :

http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-danperkembangan-pada-tumbuhan/ http://infotkrcsmkbaramuli.blogspot.com/2012/10/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap_2.html http://ajeng-rizki.blogspot.com/2011/09/laporan-biologi-pertumbuhan-kecambah.html Tim Penyusun. 2012. Bahas Habis2an Semua Mata Pelajaran SMA Kelas XII IPA. Mata Elang Media: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai