Anda di halaman 1dari 3

Siapa tak kenal Universitas Indonesia atau biasa disingkat UI ?

Sebagai Informasi , UI
memiliki

perpustakaan terbesar di kawasan Asia bahkan dunia . Pasti semua orang

mempunyai mimpi untuk mengenyam pendidikan di Universitas yang terletak di wilayah


Depok,Jawa Barat tersebut. Tidak terkecuali bagi saya . Memang tidaklah mudah untuk
dapat masuk dan belajar di UI karena ada puluhan ribu saingan kita dari seluruh Indonesia
sementara kuota sangat amatlah terbatas. Mungkin Saya adalah salah satu yang beruntung
dapat diterima di salah satu Universitas terbaik di Indonesia melalui jalur SNMPTN(seleksi
rapor) dan tidak harus repot-repot mengikuti SBMPTN(ujian tulis). Seperti mimpi karena
saya dapat mengalahkan saingan saya dari seluruh Indonesia terutama pada Fakultas MIPA
jurusan Fisika . Senang rasanya dapat mengikuti jejak kakak saya yang sudah terlebih dahulu
diterima di UI.
Mengapa mau masuk UI ? Pertama karena saya ingin mengikuti rekam jejak kakak
saya yang sudah diterima di Universitas ini sejak dua tahun lalu tetapi alasan utama saya
masuk ke UI tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menuntut ilmu di salah satu Universitas
terbaik milik bangsa Indonesia yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah saya
(Bogor).Apalagi di UI memiliki prodi yang saya minati yaitu fisika.Untuk dapat memasuki
UI ini saya melalui proses yang sangat panjang dan penuh rintangan karena tidaklah sedikit
yang ingin memasuki UI.
Dari awal masuk SMA saya berkeinginan masuk Universitas yang favorit , seperti
UI,ITB dan UGM . Saya belajar sekuat tenaga agar dapat diterima di salah satu Universitas
tersebut melalui seleksi rapor mengingat nilai rapor semester 1-5 yang akan digunakan
sebagai acuan . Alhamdulillah pada semester pertama di SMA saya berhasil menjadi juara
kelas yang membuat saya semakin yakin dapat masuk ke salah satu Universitas itu. Pada
semester kedua juga saya belajar lebih giat lagi agar nilai rapor saya dapat naik dari
sebelumnya , dan pada akhirnya saya berhasil mempertahankan status juara kelas pada
semester ini.
Memasuki kelas 11 SMA saya memilih jurusan IPA karena bakat saya ada di situ dan
juga saya menyukai hal-hal yang berbau angka serta tidak terlalu menyukai hafalan .Saya
juga berencana untuk masuk jurusan Fisika jika berkuliah nanti. Mengingat prestasi saya
sebelumnya , saya ditempatkan di kelas unggulan yang memuat beberapa juara kelas sewaktu
kelas 10 . Hal itu tidak membuat nyali saya ciut untuk dapat bersaing dengan mereka malahan
saya termotivasi untuk dapat mengalahkan mereka. Ternyata nasib baik tidak mengikuti saya

untuk ketiga kalinya. Walaupun tidak berhasil menjadi juara kelas namun saya masih berhasil
mempertahankan peringkat 5 besar . Pada semester keempat saya sudah mumbulatkan tekad
untuk masuk ke UI pada jurusan fisika untuk itu saya sering berkonsultasi kepada guru BK
saya. Mengingat tidak ada alumni saya yang pernah mengambil fisika , itu membuat peluang
masuk kecil namun saya tidak menghiraukan hal tersebut . Sampai semester kelima saya
berhasil mempertahankan ritme nilai saya yang tidak naik-turun dan bersiap menghadapi
ujian sesungguhnya yaitu UN(Ujian Naional) tahun depan.
Menginjak kelas 12 , kegiatan semakin sibuk karena harus les kesana-kemari di suatu
bimbingan belajar namun itu demi mewujudkan cita-cita ku untuk dapat masuk UI. Pergi
sekolah pagi dan pulang ke rumah malam hari sudah menjadi bumbu-bumbu tersendiri tahun
ini. Sekalipun hujan deras , tetap saya paksakan untuk mengikuti les demi mengejar ilmu.
Saya juga tidak mau mengecewakan orang tua yang sudah menguluarkan uang yang
jumlahnya tidak sedikit untuk mambayar les saya. Tidak terasa UN sudah di depan mata dan
saya optimis dapat melumat semua soalnya dengan mudah karena sudah belajar dengan giat.
Namun apa yang terjadi ? UN tahun ini menganut soal-soal standar Internasional , seketika
saya sempat down karena nilai UN juga dipakai untuk masuk perguruan tinggi.
Pasca UN perjuangan belumlah berakhir karena harus mempersiapkan hal terburuk
jikalau gagal diterima lewat jalur SNMPTN. Setiap hari saya harus pergi ke tempat les untuk
mengikuti kelas untuk tes tulis . Tidak lupa untuk berdoa kepada Yang Kuasa supaya dapat
diterima di jalur SNMPTN.Hari-hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga , yaitu saat
pengumuman kelulusan UN . Saya dan semua teman sekolah saya lulus 100 %. Senang ?
sudah pasti karena hasil belajar 3 tahun tidak sia-sia namun perasaan masih belum tenang
dikarenakan belum pengumuman SNMPTN . Selang beberapa hari , hasil SNMPTN
diumumkan dan alhamdulillah akhirnya perjuangan saya selama ini diganjar dengan tulisan
Selamat Anda lulus di pilihan pertama. Betap bahagianya saya mendapati bahwa selama ini
pengorbanan saya tidak sia-sia.
Dalam prodi fisika yang saya ambil nanti , saya cenderung memilihi tentang geofisika
sebagai acuan saya dalam peminatan di semester lima nanti. Bukan tanpa alasan saya
memilih itu , mengingat Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki potensi minyak
dan pertambangan yang besar , saya berniat untuk membina agar semua pekerja yang bekerja
di Indonesia dalam sektor minyak dan pertambangan adalah orang pribumi asli. Pasti kalian
sudah tahu PT.Freeport yang terkenal dengan sektor tambangnya. Namun , hanya sebagian

kecil keuntungan yang diraup Indonesia sebagai negara dimana PT.Freeport ada dikarenakan
perusahaan asing lah yang mengomandoi kerja di sana yang hasilnya sekitar 90% lebih untuk
negara asalnya.Kita memiliki kontrak kerja hampir 20 tahun lagi dengan negara asing yang
mengurusi PT.Freeport.
Jika saja perusahaan-perusahaan ternama yang memiliki prospek dari apa yang
dihasilkannya tidak dikuasai negeri asing , bukan tidak mungkin negeri ini menjadi salah satu
negara maju yang sangat kaya akan bisnis tambang maupun minyak. Maka dari itu saya
mengambil jurusan fisika ini untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju yang tidak
tertinggal dari negara-negara lainnya.

http://www.aktual.co/jalanjajan/214949ini-dia-perpustakaan-terbesar-di-dunia

Anda mungkin juga menyukai