Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

MOLA HIDATIDOSA

DISUSUN OLEH : ASIH ROMAYANTI PEMBIMBING : Dr. Iman SF Wirayat, s OG Dr. A!ity" #an$a%i& s OG, M.'&s

STASE OBSTETRI DAN GINE(OLOGI RSUD SOREANG )*++

BAB I PENDAHULUAN I.+. LATAR BELA(ANG Mola Hidatidosa adalah salah satu penyakit trofoblas gestasional (PTG), yang meliputi berbagai penyakit yang berasal dari plasenta. Para ahli genekologi dan onkologi sependapat untuk mempertimbangkan kondisi ini sebagai kemungkinan terjadinya keganasan, dengan molahidatidosa berprognosis jinak dan khoriokarsinoma yang ganas, sedangkan molahidatidosa invasive sebagai borderline keganasan. Pada mola hidatidosa kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan berkembang kenjadi keadaan patologik.. rekuensi Mola banyak ditemukan di !egara " negara asia, #frika dan #merika latin dari pada di !egara " negara barat. Mola hidatidosa merupakan penyakit $anita dalam masa reproduksi antara umur %& tahun sampai '& tahun. Penyebab Mola tidak diketahui pasti, fa(tor " fa(tor yang dapat menyebabkan antar lain ) keadaan sosioekonomi yang tinggi dan parietas tinggi. *eluhan dari penderita seperti gejala " gejala hamil muda yang kadang " kadang lebih nyata dari kehamilan biasanya. Penanganan molahidatidosa tidak terbatas pada evakuasi kehamilan mola saja, tetapi juga membutuhkan penanganan lebih lanjut berupa monitoring untuk memastikan prognosis penyakit tersebut.

BAB II PEMBAHASAN DEFINISI Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana seluruh villi korialisnya mengalami perubahan hidrofobik. Mola hidaatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan yang tidka disertai janin dan vili korialis mengalami perubahan hidrofik. Pada beberapa kasus sebagian pertumbuhan dan perkembangan vili korialis berjalan normal sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang bahkan sampai aterm. EPIDEMIOLOGI Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di #sia, #frika, #merika latin dibandingkan dengan negara " negara barat. +inegara " negara barat dilaporkan %),-- atau ,--- kehamilan . dinegara " negara berkembang %)%-- atau .-- kehamilan. /oejoenoes dkk (%0.1) melaporkan %)2& kehamilan, 3s +r. 4ipto Mangunkusumo 5akarta %)6% Persalinan dan %)'0 kehamilan7 8uat # siregar (Medan) tahun %02, ) %% " %. per %--- kehamilan7 /oetomo (/urabaya) ) %)2Persalinan7 +jamhoer Martaadisoebrata (9andung) ) 0: ,% per %--- kehamilan. 9iasanya dijumpai lebih sering pada umur reproduksi (%&:'& tahun) dan pada multipara. 5adi dengan meningkatkan paritas kemungkinan menderita mola lebih besar. PATOGENESIS #da beberapa teori yang menerangkan patogenesis dari penyakit trofoblas. Pertama missed abortion yaitu mudigah mati pada kehamilan 6:& minggu ( missed abortion ), karena itu terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan (airan dalam jaringan mesenkim dari vili dan akhirnya terbentuklah gelembung:gelembung. Menerut 3eynolds, kematian mudigah itu disebabkan kekurangan gi;i berupa asam folik dan histidine pada kehamilan hari ke %6 dan ,%. Hal ini yang menyebabkan gangguan angiogenesis. Teori !eoplasma dari Park yang menyatakan bah$a yang abnormal adalah sel:sel trofoblas yang mempunyai fungsi yang abnormal pula, dimana terjadi resorpsi (airan yang berlebihan kedalam vili, sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.

#da juga teori sitogenetika, yaitu mola hidatidosa komplit berasal dari genom paternal (genotype '.<< sering, '.<y jarang, tapi '.<<nya bersal dari reproduksi haploid sperma dan tanpa kromoson dari ovum). Mola parsial mempunyai .0 kromoson terdiri dari kromoson , haploid paternal dan % haploid maternal (triploid, .0<<< atau .0<<y) dari % haploid ovum dan lainnya reduplikasi haploid paternal dari satu sperma atau fertilisasi dispermia.

PATOLOGI /ebagian dari villi berubah menjadi gelembung " gelembung berisi (airan jernih merupakan kista " kista ke(il seperti anggur dan dapat mengisi seluruh (avum uteri. /e(ara histopatologi( kadang " kadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. 9isa juga terjadi kehamilan ganda mola adalah ) satu jenis tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola besarnya bervariasi, mulai dari yang ke(il sampai yang berdiameter lebih dari % (m. se(ara mikroskopik terlihat trias ) o Proliferasi dari trofoblas o +egenerasi hidropik dari stroma villi o Terlambat atau hilangnya pembuluh darah dan stroma. Mola hidatidosa terbagi menjadi ) %. Mola Hidatidosa /empurna /uatu kehamilan yang berkembang tidak $ajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili khorialis berubah menjadi kumpulan gelembung yang jernih yang mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yang lebih mudah terlihat sampai beberapa (m dan bergantung dalam beberapa (m dan bergantung dalam beberapa kelompok dari tangkai yang tipis. Massa tersebut dapat tumbuh (ukup besar sehingga memenuhi uterus yang besarnya biasa men(apai ukuran uterus kehamilan normal lanjut. =illi korionik berubah menjadi suatu massa vesikel " vesikel jernih. >kuran vesikel bervariasi dari yang sulit dilihat, berdiameter sampai beberapa sentimeter dan sering berkelompok " kelompok menggantung pada tangkai ke(il. Temuan Histologik ditandai oleh) : +egenerasi hidrofobik dan pembengkakan /troma =ilus : Tidak adanya pembuluh darah di vilus yang membengkak : Proliferasi epitel tropoblas dengan derajat bervariasi

: Tidak adanya janin dan amnion. ,. Mola Hidatidosa Parsial /e(ara makroskopik tampak gelembung mola yang disertai janin atau bagian dari janin. >mumnya janin mati pada bulan pertama atau ada juga yang hidup sampai (ukup besar atau bahkan aterm. Perubahan hidatidosa bersifat fokal serta belum begitu jauh dan masih terdapat janin atau sedikitnya kantong amnion. Pada sebagian vi?i yang biasanya avaskuler terjadi pembengkakan hidatidosa yang berjalan lambat, sementara vi?i lainnya yang vaskuler dengan sirkulasi darah fetus:plasenta yang masih berfungsi tidak mengalami perubahan. 9ila ada mola yang disertai janin ada dua kemungkinan, pertama kehamilan kembar dimana satu janin tumbuh normal dan hasil konsepsi yang satu lagi mengalami mola parsial. ETIOLOGI Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor " faktor yang dapat menyebabkan antara lain ) aktor ovum ) ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan. ?munoselektif dari Tropoblast yaitu dengan kematian fetus, pembuluh darah pada stroma villi menjadi jarang dan stroma villi menjadi sembab dan akhirnya terjadi hyperplasia sel:sel trofoblast keadaan sosioekonomi yang rendah keadaan sosial ekonomi akan berpengaruh terhadap pemenuhan gi;i ibu yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembentukan ovum abnormal yang mengarah pada terbentuknya mola hidatidosa paritas tinggi
Ibu dengan paritas tinggi, memiliki kemungkinan terjadinya abnormalitas pada kehamilan

berikutnya, sehingga ada kemungkinan kehamilan berkembang menjadi mola hidatidosa kekurangan protein sesuai dengan fungsi protein untuk pembentukan jaringan atau fetus sehingga apabila terjadi kekurangan protein saat hamil menyebabkan gangguan pembentukan fetus se(ara sempurna yang menimbulkan jonjot:jonjot korion

infeksi virus dan fa(tor kromosom yang belum jelas.

GE#ALA (LINIS a. #menorrhoe dan tanda " tanda kehamilan #danya tanda:tanda kehamilan disertai dengan perdarahan. Perdarahan ini biasa intermitten, sedikit:sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian karena perdarahan ini, maka umumnya mola hidatidosa masuk 3/ dalam keadaan anemia. Perdarahan uterus abnormal yang bervariasi dari spotting sampai perdarahan hebat merupakan gejala yang paling khas dari kehamilan mola dan pertama kali terlihat antara minggu keenam dan kedelapan setelah amenore. /ekret berdarah yang kontinyu atau intermitten dapat berkaitan dengan keluarnya vesikel:vesikel yang menyerupai buah anggur b. >terus sering membesar lebih (epat dari biasanya tidak sesuai dengan usia kehamilan. (. Tidak dirasakan tanda " tanda adanya gerakan janin maupun ballottement ke(uali pada mola parsial. d. Hiperemesis gravidarum , Pasien dapat mengalami mual dan muntah (ukup berat. e. Preklampsi dan eklampsi sebelum minggu ke " ,' f. *eluar jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan diagnosa pasti g. *adar gonadotropin (horion tinggi dalam darah dan urin h. @mboli paru. Penyulit lain yang mungkin terjadi ialah emboli sel trofoblas keparu:paru. /ebetulnya pada tiap kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke peredaran darah kemudian keparu:paru tanpa memberikan gejala apa:apa tetapi pada mola kadang:kadang jumlah sel trofoblas ini demikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru:paru akut yang bisa menyebabkan kematian. i. Tirotoksikosis Tanda:tanda tirotoksikosis, adanya hipertiroidisme dimana sekitar 1 A pasien dengan takikardi, tremor dan kulit yang hangat. mola yang disertai tirotoksikosis mempunyai prognosis yang lebih buruk, baik dari segi kematian maupun kemungkinan terjadinya keganasan. 9iasanya penderita meninggal karena krisis tiroid j. *ista lutein unilateralBbilateral Mola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein. >mumnya kista imi segera menghilang setelah jaringan mola dikeluarkan, tetapi ada juga kasus:kasus dimana kista

lutein baru ditemukan pada $aktu follo$ up. *asus mola dengan kista lutein mempunyai resiko ' kali lebih besar untuk mendapatkan degenerasi keganasan dikemudian hari dari pada kasus:kasus tanpa kista. DIAGNOSIS %. *linis a. 9erdasarkan anamnesis Terdapat gejala:gejala hamil muda yang kadang:kadang lebih nyata dari kehamilan biasa *adangkala ada tanda toksemia gravidarum Terdapat beberapa perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur, $ama tengguli tua atau ke(oklatan seperti bumbu rujak. Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih besar) dengan tua kehamilan sehamsnya *eluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada) yang merupakan diagnosa pasti. b. Pemeriksaan fisik C ?nspeksi ) o muka dan kadang:kadang badan kelihatan kekuningan yang disebut muka mola (mola fa(e) o kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas. C Palpasi ) o >terus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek o Tidak teraba bagian:bagian janin dan ballotement dan gerakan janin. o #danya fenomena harmonika ) darah dan gelembung mola keluar dan fundus uteri turun lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru C #uskultasi ) tidak terdengar bunyi denyut jantung janin C Pemeriksaan dalam ) o Memastikan besarnya uterus o >terus terasa lembek o Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis

,. 8aboratorium Pengukuran kadar Hormon *arionik Ganadotropin (H4G) yang tinggi maka uji biologik dan imunologik (Galli Mainini dan Plano test) akan positif setelah titrasi (penge(eran) ) : Galli Mainini %B6-- (D) maka suspek molahidatidosa : galli mainini %B,-- (D), maka kemungkinan mola hidatidosa atau hamil kembar. 9ahkan pada mola atau koriokarsinoma, uji biologi( atau imunologik (airan serebrospinal dapat menjadi positif. 6. 3adiologik : Plain foto abdomen:pelvis ) tidak ditemukan tulang janin : >/G ) ditemukan gambaran sno$ strom atau gambaran seperti badai salju. '. >ji /onde ((ara #(osta:sison) Tidak rutin dikerjakan. 9iasanya dilakukan sebagai tindakan a$al (urretage. &. Histopatologik +ari gelembung:gelembung yang keluar, dikirim ke 8ab. Patologi #natomi .. Pemeriksaan histologik ) Mola hydatidosa komplit ) gambaran proliferasi trofoblas, degenerasi hidrofik vi?i khorialis dan berkurangnya vaskularisasi B kapiler dalam stromanya Mola hydatidosa parsial ) gambaran edema vilinya fokal dan proliferasi trofoblasnya ringan dan terbatas pada lapisan DIAGNOSA BANDING : *ehamilan ganda : #bortus iminens : Hidroamnion : *ario *arsinoma

(OMPLI(ASI o Perdarahan yang hebat sampai syok o Perdarahan berulang:ulang yang dapat menyebabkan anemia o ?nfeksi sekunder o Perforasi karena tindakan atau keganasan o Menjadi ganas (PTG) pada kira:kira %2:,-A kasus, akan menjadi mola destruens dan koriokarsinoma. PENATALA(SANAAN %. @vakuasi a. Perbaiki keadaan umum. *oreksi dehidrasi Transfusi darah bila ada anemia (Hb E 2 grA) 9ila ada gejala pre:eklampsia dan hiperemesis gravidarum diobati. 9ila ada gejala tiroktoksikosis dikonsulkan ke 9agian Penyakit +alam

b. : 9ila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap., 9ila *analis servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan %, jam kemudian dilakukan kuret. (. Memberikan obat:obatan #ntibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum penderita. d. 1:%- hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk membersihkan sisa:sisa jaringan. e. 5ika mola terlalu besar dan takut perforasi bila dilakukan kerokan, ada beberapa institute yang melakukan histerotomia untuk mengeluarkan mola. e. Histeriktomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 6- tahun, Paritas ' atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih. Pengeluaran jaringan mola #da , (ara yaitu ) a. *uretase

%. +ilakukan setelah keadaan umum diperbaiki dan setelah pemeriksaan persiapan selesai (pemeriksaan darah rutin, kadar : h4G serta foto thoraks), ke(uali bila jaringan mola sudah keluar spontan. ,.9ila kanalis servikalis belum terbuka, maka dilakukan pemasangan laminaria dan kuretase dilakukan ,' jam kemudian. 6./ebelum kuretase terlebih dahulu siapkan darah &-- (( dan pasang infus dengan tetesan oksitosin %- ?> dalam &-- (( +e<trose &A '. *uretase dilakukan sebanyak ,< dengan interval minimal % minggu &. /eluruh jaringan hasil kerokan dikirim ke laboratorium Patologi #natomi b. Histerektomi Tindakan ini dilakukan pada $anita dengan ) %. >mur F 6& tahun ,. #nak hidup F 6 orang 6. Terapi profilaksis dengan sitostatika +iberikan pada kasus mola dengan risiko tinggi akan terjadi keganasan misalnya pada umur tua dan paritas tinggi yang menolak untuk dilakukan histerektomi atau kasus mola dengan hasil histopatologi yang men(urigakan. 9iasanya diberikan Methotre<ate atau #(tinomy(in +. pemberian methotre<ate jika ) Pengamatan lanjutan sukar dilakukan #pabila ' minggu setelah evakuasi mola, uji kehamilan biasa tetap positif. Pada high risk mola

'. Pemeriksaan tindak lanjut a. Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya kemungkinan keganasan setelah mola hidatidosa, lama penga$asan berkisar % sampai , tahun b. /elama penga$asan penderita dianjurkan memakai kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma dan pemeriksaan fisis dilakukan setiap kali pada saat penderita datang (ontrol (. Pemeriksaan kadar :h4G dilakukan setiap minggu sampai ditemukan kadar :h4G normal 6< berturut:turut

d. /etelah itu pemeriksaan dilanjutkan setiap bulan sampai kadar :h4G normal selam .< berturut:turut e. 9ila terjadi remisi spontan (kadar :h4G, pemeriksaan fisis dan foto thoraks setelah satu tahun semuanya normal) maka penderita tersebut dapat berhenti menggunakan kontrasepsi dan hamil lagi f. 9ila selama masa observasi kadar :h4G tetap atau bahkan meningkat atau pada pemeriksaan klinis, foto thoraks ditemukan adanya metastasis maka penderita harus dievaluasi dimulai pemberian kemoterapi. ,. Penga$asan 8anjutan (follo$:up) ?bu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral pil. 5ika kehamilan menjadi positif akan menyulitkan observasi. +inasihati untuk Mematuhi jad$al periksa ulang selama ,:6 tahun ) C /etiap minggu pada Tri$ulan pertama C /etiap , minggu pada Tri$ulan kedua C /etiap bulan pada . bulan berikutnya C /etiap , bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 6 bulan. : /etiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan ) a. Gejala *linis ) *eadaan umum, perdarahan b. lakukan Pemeriksaan dalam dan pemriksaan inspekulo tentang ) : *eadaan /erviks : >terus bertambah ke(il atau tidak : kista lutein bertambah ke(il atau tidak. (. 8aboratorium 3eaksi biologis dan imunologis air seni ) : %< seminggu sampai hasil negatif : %<, minggu selama Tri$ulan selanjutnya : %< sebulan dalam . bulan selanjutnya : %<6 bulan selama tahun berikutnya

: *alau hasil reaksi titer masih (D) maka harus di(urigai adanya keganasan. *eganasan masih dapat timbul setelah 6 tahun pas(a terkenanya mola hidatidosa. PROGNOSA *ematian pada mola hidatidosa disebabkan oleh perdarahan, infeksi, payah jantung atau tirotoksikosis. +inegara maju kematian karena mola hamper tidak ada lagi. #kan tetapi, dinegara berkembang masih (ukup tinggi yaitu berkisar antara ,,,A dan &,1A. /ebagian pasien mola akan segera sehat kembali setelah jaringanya dikeluarkan, tetapi ada sekelompok perempuan yang kemudian menderita degenerasi keganasan menjadi koriokarsinoma. Persentase keganasan yang dilaporkan oleh berbagai klinik sangat berbeda:beda, berkisar antara &,&.A. 9ila terjadi keganasan, maka pengelolaan se(ara khusus pada devisi onkologi ginekologi.

BAB III (ESIMPULAN %. Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh villi *orialisnya mengalami perubahan hidrofobik ,. Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di #sia, #frika dan #merika 8atin 6. Mola hidatidosa terbagi menjadi ) a. Mola hidatidosa sempurna b. Mola hidatidosa parsial '. Perdarahan pervaginaan dari ber(ak sampai perdarahan berat merupakan gejala utama dari mola hidatidosa &. +iagnosis ditegakkan berdasarkan #namnesa, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium, radiologik dan histopatologik .. Penatalaksanaan ) a. @vakuasi ) *uret atau kuret isap b. Penga$asan lanjut ) Periksa ulang selama ,:6 tahun (. Terapi profilaksis ) Pemberian Metotreksat (MTG) 1. *omplikasi ) : /yok : #nemia : ?nfeksi /ekunder

DAFTAR PUSTA(A %. 4uninngham. .G. dkk. HMola HidatidosaI Penyakit Trofoblastik Gestasional Jbstetri Killiams. @disi ,%. =ol ,. Penerbit 9uku *edokteran. @GG 5akarta. ,--.. Hal 06-:062. ,. Martaadisoebrata. +, L /umapraja, /. Penyakit /erta *elainan Plasenta L /elaput 5anin. ?8M> *@9?+#!#!. Mayasan 9ina pustaka /#3KJ!J P3#K?3JH#3+5J. 5akarta.,--, Hal 6'%:6'2. 6. Mo(htar. 3. Penyakit Trofoblas. /?!JP/?/ J9/T@T3?. 5ilid ?. @disi,. Penerbit 9uku *edokteran. @4G. 5akarta. %002. Hal. ,62:,'6. '. Pra$irohadjo, /. L Kiknjosastro, H. Mola Hidatidosa. ?8M> *#!+>!G#!. Mayasan 9ina Pustaka /#3KJ!J P3#K?3JH#+5J. 5akarta. %000. Hal . ,.,:,.'
&. /astra$inata, /.3. Mola Hidatidosa. J9/@T@T3? P#TJ8JG?*. 9agian Jbstetri dan

Ginekologi akultas *edokteran >niversitas Padjajaran. @8/T#3 J %02%. Hal62:',.

/@T. 9andung.

Anda mungkin juga menyukai