Anda di halaman 1dari 2

Si Kancil Yang Nakal

Suatu hari. Si Kancil merasa sangat lapar, ia berkelana mencari makan kesana kemari. Dan diapun menemukan sebuah kebun timun milik Pak Tani. Wahh segarnya timun-timun itu, huh tapi ada Pak tani disana, akan kutunggu sampai dia pulang. Si kancil mengintai dari dalam semak-semak, menunggu Pak Tani pergi dari sawahnya, sehingga dia bisa memakan timun itu sesuka hatinya. Saat yang ditunggu Kancil tiba, sore itu Pak Tani pulang kerumahnya. Tanpa menunggu lama Si Kancil rakus makan timun Pak Tani, Haha asik, hemm timunnya segar-segar kruk, kruk, kruk begitu lahapnya Si Kancil, sampai kekenyangan. Keesokannya, Pak Tani mendapati kebunnya porak poranda, tanamannya berantakan dan timunnya habis. Melihat bekas gigitan pada remah-remah yang tersisa, Pak Tani tahu itu ulah Si Kancil. Pak Tani tak kehabisan akal, iapun memasang orang-orangan sawah, batok kelapa sebagai kepala, dirangkai kayu sebagai badannya dan caping serta baju kusutnya. Pak Tani juga menambahkan getah nangka di seluruh badan orang-orangannya untuk menjebak Si Kancil. Sore harinya, Pak Tani meninggalkan kebun. Si Kancil siap di balik semak seperti biasa, menunggu Pak Tani benar-benar tak terlihat. Namun kancil terkejut melihat ada Pak Tani lain ditengah kebun tersebut. wah sial nih, ternyata ada Pak tani yang lainnya, tapi ngga papa, aku akan menunggu sampai dia pulang ujar Si Kancil. Namun sampai matahari terbenam, Pak Tani yang itu tetap berdiri ditempatnya. Huuh!! kurang ajar Pak Tani ini, belum tahu dia kekuaatan, aku serang saja dia kalau begitu gerutu Si Kancil. Tak tahan amarahnya Kancilpun menyerang orang-orangan sawah itu, ia pukul kepalanya, ciaaa!! plook, loh kok lengket banget kaki Si Kancil menempel di kepala orangorangan sawah itu dan, ia tinju dengan tangan satunya, plook, tangan satunyapun menempel lagi, ia coba menendang dan plook, kakinya juga menempel di badan orang-orangan sawah itu. hwaaaa!! emaak!! aku ga bisa lepas!!!! Si Kancil menangis semalaman.

Keesokan paginya. Pak tani pergi ke kebun seperti biasa, sesampainya di kebun Haa' itu kan!! Pak Tani melihat Si Kancil menempel di orang-orangan sawahnya. hwaha ha ha ha... Pak Tani tertawa terbahak, bahak. dasar Kancil nakal, kena batunya kamu sekarang, makanya jangan mencuri kamu. Dan Si Kancil pun menunduk malu.

Anda mungkin juga menyukai