Defenisi ; asma merupakan proses inflamasi kronik dimana yang berperan adalah sel-sel inflamasi maupun struktural dari bronkus.
Epidemiologi asma Prevalensi asma 2,7-12% Inggris 11,9%, AS 4-5%, Indonesia 1,6-36,8% Rata-rata meningkat 5-6%/ tahun Prevalensi di negara maju > berkembang
Gejala asma
Inflamasi
Hipereaktivitas bronkus
MEKANISME ASMA
DIAGNOSIS
Anamnesis Batuk, sesak napas episodik/ mengi dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan Adanya riwayat faktor pencetus sehingga terjadi gejala batuk dan sesak nafas
PEMERIKSAAN FISIS
Tanpa serangan ~ dapat normal Saat serangan ~ Sesak nafas dan batuk-batuk ~ Mengi / whizing kedua paru ~ kontraksi otot bantu napas ~ Pulsus paradoksus
Pemeriksaan fisis akan berubah jika asmanya disertai dg Penyakit penyerta / komplikasi Pneumotorak Pneumonia dll
UJI KULIT
Prick test Scratch test Menentukan faktor atopi Tidak berkorelasi dengan pencetus asma
KLASIFIKASI/DERAJAT ASMA
Ditentukan oleh
Frekuensi serangan
ASMA INTERMITEN
Gejala 1-2 kali seminggu
Gejala asma malam < 2 kali sebulan
aktiviti
Nilai VEP1 atau APE > 80% nilai prediksi
Variabiliti < 20%
tidur Nilai VEP1 atau APE > 60% tetapi < 80% nilai prediksi Variabiliti > 30%
kontinyu Gejala malam hari sering Aktivitas fisik terbatas karena asma Nilai VEP1 atau APE < 60% Variabiliti > 30%
ASMA TERKONTROL
Gejala minimal ( tidak ada) termasuk asma malam Jarang terjadi kambuh / perburukan Kalau kambuh hanya ringan ( tidak ke IGD) Obat-obat bronkodilator minimal Aktiviti berjalan normal Fungsi paru normal/ mendekati normal Eso tidak ada/ minimal Variabiliti harian ape < 20 %
OBAT ASMA
Secara garis besar ada dua golongan obat asma yaitu kontroler dan reliever
Kontroler berperan untuk mencegah jangan terjadi eksaserbasi akut Relievier berperan dalam menghilangkan serangan asma
Komplikasi asma
Korpulmonale kronik
Awalnya serangan asma oleh karena terjadi penyempitan saluran nafas akan terjadi penurunan PO2 sehingga di kompenasasi dg meningkatkan fre nafas ( hiperventilasi) Jika serangan asma tidak teratasi dg cepat akan berlanjut dengan kelelahan otot otot pernafasan sehingga akan terjadi hipoventilasi ditandai dengan penumpukan dari CO2 dan penurunan dari PO2 sehingga terjadi asidosis respiratorik Gagal jantung kanan akibat kelainan paru kronik yang di dahului dengan hipertensi pulmonal
Asma serangan akut adalah keadaan dimana terjadinya peningkatan/perburukan dari gejala asma Serangan akut ini dapat terjadi pada semua derajat asma ( intermiten, persisten ringan, sedang, berat ) Faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma
Makan obat
Sudah lama di kenal dalam terapi penyakit pernapasan dg aerosol 100 th yll hal ini dilakukan dengan .. 1956 di perkenalakannya MDI ( metered dose inhaler ) oleh Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas dengan melakukan pengisapan.
Pendahuluan
Keuntungan inhalasi
Onset kerja cepat Dosis yang dibutuhkan kecil Obat bekerja langsung pada reseptor di saluran nafas sehingga obat tidak mengalami metabolismedi hepar Efek samping minimal
Terapi inhalasi
TI; Pemberian obat secara langsung masuk ke saluran nafas berupa aerosol. Aerosol adalah suspensi partikel dalam bentuk gas Macam2 obat yang dapat di berikan adalah
Bronkodilator, kortikosteroid ( anti inflamasi ), mukolitik, AB
Kerugian
Kosentrasi sampai di paru rendah(10%), 80% di orofaring sehingga; diperlukan koordinasi untuk meningkatkan jumlah obat sampai di bronkus Penggunaan spacer akan meningkatkan konsentrasi obat dibronkus
Spacer
1) Bentuk : Tube, coffee cup Nebulizer, volumatic Baby haler, dll 2) Koordinasi : kurang di perlukan 3) Menurunkan Velocity partikel 4) Propellant lebih mudah menguap Depososi di orofaring
Keuntungan
Kerugian
Nebulizers
Asma akut berat (IGD,ICU)
Gambar nebulizer
pMDI (15%)
pMDI (10 %)
Efek samping
Lokal Iritasi orofaring terutama yang mengandung propelan Kandidiasis terutama pada pemberian kortikosteroid Untuk menghindari efek samping tersebut di anjurkan untuk kumur2 setelah pemakaian obat Sistemik Jarang sekali terjadi; kecuali pada pemakaian yg salah sehingga obat hanya menumpuk di orofaring dan terabsorbsi ke sirkulasi sehingga konsentrasi dalam darah tinggi
Sekian