Anda di halaman 1dari 8

1.

Definisi stomatitis aftosa rekuren(SAR) Stomatitis aftosa rekuren adalah suatu peradangan dengan tanda khas berupa adanya ulser oval rekuren pada mukosa mulut tanpa tanda-tanda adanya penyakit lain. Ulser mempunyai ukuran yang bervariasi 1-30mm, tertutp selapu kuning keabu-abuan, berbatas tegas, dan dikelilingi pinggiran yang eritematus, dan dapat bertahan untuk beberapa hari atau bulan. Karakteristik ulser yang sakit terutama terjadi pada mukosa mulut yang tidak berkeratin yaitu mukosa bukal, labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum mole, dan mukosa orofaring. SAR dapat membuat frustasi pasien dan dokter gigi dalam merawatnya karena kadang-kadang sebelum ulser yang lama sembuh ulser baru dapat timbul dalam jumlah yang lebih banyak.harahap,hartono,jurge, zunt,marwati 2. Etiologi dan pathogenesis Etiologi dan pathogenesis SAR belum diketahui pasti. Ulser pada SAR bukan karena satu factor saja tetapi terjadi dalam lingkungan yang memungkinkannnya berkembang menjadi ulser. Factor-faktor ini terdiri dari trauma, stress, hormonal, genetic, merokok, alergi, dan infeksi mikroorganisme atau factor imunologi. Dokter sebaiknya mempertimbangkan bahwa factor-faktor tersebut dapat memicu perkembangan ulser SAR. Tidak ada teori yang seragam tentang adanya imunopatogenesis dari SAR, adanya disregulasi imun dapat memegang penan terjadinya SAR. Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa adanya respon imun yang diperantarai sel secara berlebiahan pada pasien SAR sehingga menyebabkan ulserasi local pada muokosa . Respon imun itu berupa aksi sitotoksin dari limfosit dan monosit pada mukosa mulut dimana pemicunya tidak diketahui.killic,scully,anonymous8,mirowski

Beberapa kelompok bakteri dan virus diduga sebagai penyebab SAR tetapi sampai sekarang belum terbukti dengan benar. Streptococcus diduga sangat berpengaruh dalam pathogenesis SAR baik secara langsung maupun melalui stimulusantigen yang mungkin melakukan reaksi silang dengan mukosa mulut , tetapi penelitian menunjukkan bahwa limfosit merespon streptococcus sanguis dan S. mitis pada pasien SAR tidak berbeda dengan kelompok control. Beberapa penelitian telah dilaporkan bahwa tidak ada bukti yang memdukung teori virs sebagai penyebab SAR.jurge, anonymous10,eart a. Genetic Factor ini di anggap mempunyai perananyang sangat besar pada pasien yang menderita SAR. Factor genetic SAR diduga berhubungan dengan peningkatan jumlah human leucocyte antigen(HLA), namun beberapa ahli masih menolak hal tersebut. HLA menyerang sel-sel melalui mekanisk=me sitotoksik dengan jalan mengkatifkan sel-sel mononukleus ke epithelium. Sircus berpendapat bahwa bila kedua orang tuamenderita SAR kemungkinan timbul SAR pada anak-anaknya. Pasien dengan riwayat keluarga SAR akan menderita SAR apad usia muda dan lebih berat dibandingkan pasien tanpa riwayat keluarga SAR.jurge,mirowski,anonymous10,adhwa b. Trauma Ulser dapat terbentuk pada daerah bekas terjadinya luka penetrasi akibat trauma. Pendapat ini didukung oleh hasil pemeriksaan klinis, bahwa sekelompok ulser terjadi setelah adanya trauma ringan pada mukosa mulut. Umunya ulser terjadi karena tergigit saat berbicara, kebiasaan buruk atau saat mengunyah, akibat perawatan gigi, makan atau minuman yang terlalu panas. Trauma bukan merupakan factor yang

berhubungan dengan berkembangnya SAR pada semua penderita tetapi trauma dapat dipertimbangkan sebagai factor pendukung.adhwa,lewis,guyford,houston c. Alergi Alergi adalah suatu respon imun spesifik yang idak diinginkan (hipersensitifitas) terhadap allergen tertentu. Allergen merupakan suatu reaksi antigen dan antibody. Antigen ini dinamakan allergen , merupakan substansi protein yang dapat bereaksi dengan antibody , tetapi idak bias membentuk antibodinya sendiri. SAR dapat terjadi karena sensitifitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur, lipstick atau permen karet dan bahan gigi palsu atau bahan tambalan atau bahan makanan. Setelah berkontak dengan beberapa bahan yang sensitive , mukosa akan meradang dan edematous. Gejala ini disertai dengan rasa panas, kadang-kadang timbul gatl-gatal, dapat juga berbentuk vesikel kecil, tetapi sifatnya sementara dan akan pecah membentuk daerah erosi kecil dan ulser yang kemudian akan berkembang menjadi SAR.pratiknyo,eart d. Stres Stress merupakan respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi trus menerus berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Stress dinyatakan merupakan asalah satu factor yang berperan secara todak langsung terhadap ulser stomatitis rekuren. Aktifnya hormin glukokortikoid pada orang yang mengalami stress dapat menyebabkan meningkatnya katabolisme protein sehingga sistesis protein menurun. Akibatnya metabolism sel terganggu sehingga rentan terhadap rangsangan atau mudah terjadi ulser. Menurut penelitian Macnally,

menunjukkkan kebanyakan orang yang menderita ulser mempunya level stress yang meningkat.adhwa, lubis, mcnally e. Hormonal Pada wanita sekelompok SAR sering terlihat pada masa pra menstruasi bahkan banyak yang mengalami berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan factor hormonal. Hormone yang dianggap berperan penting adalah progesterone dan estrogen. Dua hari sebelum menstruasi akan terjadi penurunan estrogen dan

progesterone secara mendadak. Penuruna estrogen mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke daerah perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel-sel termasuk rongga mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap jaringan mulutdan rentan terhadap iritasi local sehingga mudah terjadi SAR. Progesterone dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.adhwa,lewis 3. Gambaran klinis Ada tiga tahap perkembangan ulser SAR, yaitu: a. Tahap praulserasi, meliputi infiltrasi sel mononukleus ke dalam initi vakuola epithelium. Tahap ini diikuti dengan degenerasi sel epitel suprabasal yang disertai oleh mononukleus , sebagian besar limfosit mesuk ke dalam lamina propia. b. Tahap ulserasi, meliputi penambahan infiltrasi sel mononukleus pada jaringan (terutama epithelium). Tahap ini disertai edema yang lebih luas dan degenerasi dari epithelium yang brkembang menjadi ulser yang sebenarnya dengan mambran fibrin yang menyelubungi ulser. c. Tahap penyembuhan, meliputi regenerasi dari epithelium.jurge, lewis,scully19

Tidak semua SAR mempunyai tanda-tanda klinis yang sama. Terlihat adanya variasi apad ukuran , kedalaman, dan rentang wakt terjadinya ulser. Berdasarkan hal tersebut SAR di bagi menjadi tiga tipe yaitu stomatitis aftosa rekuren tipe minor, stomatitis aftosa rekuren tipe mayor, dan stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis. adhwa a. SAR tipe minor Tipe minor mengenai sebagian besar pasien SAR yaitu 75-85% dari keseluruhan SAR, yang ditandai dengan adanya ulser berbentuk bulat dan oval, dangkal, dengan diameter 1-10mm, dan dikelilingi pinggiran yang eritematous. Ulserasi tipe minor cenderung mengenai daerah-daerah non keratine, seperti mukosa labial, mukosa bukal, dan dasar mulut. Ulserasi bias tungga atau multiple yang terdiri atas 4-5 ulser dan akan sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas jaringan parut.jurge,lewis,scully19 b. SAR tipe mayor Tipe mayor diderita 10-15% dari penderita SAR atau lebih parah dari tipe minor. Ulser biasanya tunggal, berbentuk oval dan berdiameter sekitar 1-3 cm, berlangsung selama 4 minggu atau lebih dan adapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa mulut, termasuk daerah-daerah berkeratine. anonymous8,scully19 Ulser yang besar, dalam dan bertumbuh dengan lambat biasanya terbentuk dengan bagian tepi yang menonjol serta eritematous dan mengkilat, yang menunjukkan bahwa terjadi edema. Selalu meninggalkanjaringan parut setelah sembuh dan jaringan parut tersebut terjadi karena keparahan dan lamanya ulser.lewis,gayford,scully19

c. SAR tipe herpetiformis Herpetiformis pada tipe inii dipakai karena bentuk klinisnya (yang dapat terdiri dari 100 ulser kecil-kecil pada satu waktu) mirip dengan gingivostomatitis herpetic primer, tetapi virus-virus herpes tidak mempunyai peran pada etiologi SAR tipe herpetiformis. SAR tipe ini jarang terjadi yaitu sekitar5-10% dari kasus SAR. Setiap ulser berbentuk bulat dan oval, mempunyai diameter 0,5-3mm dan bila ulser bergabung bentuknya tidak teratur. Setiap ulser berlangsung selama satu minggu sampai 2 bulan dan tidak akan meninggalkan bekas jaringan parut.lewis,scully19 4. Diagnosis Diagnosis SAR didasarkan pada gambarana klinis dari ulser serta riwayat penyakitnya. Perhatian khusus ditujukan pada umur terjadinya, lokasi, lama(durasi), serta frekuensi ulser. Setiap hubungan dengan hormone, stress, dan alergi harus dicatat. Pemeriksaan tambahan diperlukan seperti pemeriksaan sitologi. Biopsy, dan kultur bila ulser tidak kunjung sembuh. Penderita dan dokter perlu waspada terhadap kelainan-kelainan lain di dalam mulut yang mirip dengan SAR, misalnya stomatitis herpetika dan kanker mulut. Stomatitis herpetika disebakan olej virus Herper Simplektipe 1. Lesi awal berbentuk vesikel, lesi matang berbentuk ulser kecil tapi pinggiran eritema, lesi berkelompok, lokasinya pada mukosa berkeratine dan dapat menular ke orang lain. Kanker mulut dapat menyerupai stomatitis aftosa, hanya pada yang ganas biasanya tidak sakit. Dan tidak pernah bias sembuh, disertai pembesaran kelenjar getah bening. Kelainan ini biasanya terjadi pada usia lanjut, perokok atau pecandu alcohol.zunt,gayford,eart

5. Terapi dan perawatan Terapi SAR dilakukan secara simtomatik ditujukan untuk mengurangi rasa

sakit,memperpendek masa perjalana lesi, mengurangi jumlah dan besar ulser atau mencegah munculnya lesi baru. Banyak obat-obatan, termasuk vitamin, obat kumur antiseptic, streroid topical dan imunomodulator sistemik, dianjurkan sebagai pengobatan untuk SAR. Untuk kasus ringan, bias diberikan antiseptic lokaldan anestesi yang melindungi ulser dari gesekan dalam rongga mulut saat berfungsi dan melindungi agar tidak berkontak dengan makanan yang asam atau pedas dan untuk mengurangi rasa perih. Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan salep yang mengandung topical steroid atau obat sistemik bila penderita tidak merespon terhadap obat topical.zunt,adhwa,gayford,lewis,

Anda mungkin juga menyukai