DEFENISI
Tidak ada satu perangkat hukum yang merumuskan defenisi malpraktek Malpraktek adalah praktek buruk dari seorang yang memegang suatu profesi dalam arti umum (notaris, dokter, pengacara dan lainlain) Malpraktek medik adalah malpraktek yang khusus ditujukan hanya kepada profesi medis, sering dipakai istilah malpraktik
Malpraktek Medik (World Medical Association 1992) Medical malpractice involves the physician failure to conform the standard of care for treatment of the patient condition, or lack of skill or negligence in providing care to the patient which is the direct cause of an injury to the patient
Malpraktek medis berhubungan dengan kegagalan tenaga medis dalam melakukan prakteknya sesuai dengan standar pelayanan terhadap kondisi pasien, atau kurangnya kemampuan atau ketidakpedulian dalam penyediaan pelayanan terhadap pasien yang menjadi penyebab utama terjadinya cedera terhadap pasien
Sementara para dokter menggunakan definisi malpraktek sebagaimana dianut oleh WMA Peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak pernah ada yang menyinggung secara spesifik tentang malpraktek. Hasil negatif dari upaya pertolongan dokter tidak dapat dipersalahkan, asalkan sudah dipenuhi syarat-syarat standar profesi (UU No. 29 thn 2004 pasal 50)
WMA membedakan antara malpraktek medik dengan kemalangan / kecelakaan medik An injury occurring in the course of medical treatment which could not be foreseen and was not the result of any lack of skill or knowledge on the part of the treating physician is untoward result, for which the physician should not bear any liability
Ada 4 kriteria WMA yang dapat digunakan sebagai petunjuk tentang terjadinya malpraktek, yaitu :
1.
2.
3. 4.
A duty of care owed towards the complainant. Adanya hubungan dokter-pasien yang mengakibatkan timbulnya kewajiban dokter untuk mengobati/merawat pasien. Disini termasuk tugas dan kewajiban dokter untuk menerapkan standard dan prosedur yang telah ditetapkan. A breach of that duty of care. Adanya pelanggaran oleh dokter terhadap tugas dan kewajiban untuk mengobati/merawat pasien. Some harm or injury done. Timbulnya cidera atau luka atau kerugian yang membahayakan. Injury done directly related or caused by the breach of the duty. Cidera atau luka atau kerugian yang timbul merupakan akibat langsung dari pelanggaran dokter terhadap tugas dan kewajibannya dalam mengobati/merawat pasien.
Hanya kelalaian/negligence yang sudah mencapai tingkat tertentu (grossnegligence/culpa lata) bisa melanggar hukum/kriminal
Jenis-jenis malpraktek:
1. Malpraktek Etik Pelanggaran yg dilakukan oleh dokter yg bertentangan dgn kode etik kedokteran yg dituangkan ke dalam KODEKI yg merupakan standar etik, prinsip/norma yg berlaku bagi kalangan dokter.
2. Malpraktek Yuridik Terdiri dari M. Perdata & M.Pidana 3. Malpraktek Administratif/Disiplin Pelanggaran terhadap hukum administratif negara yang dilakukan oleh dokter atau disiplin kedokteran
DASAR GUGATAN KASUS PIDANA GUGATAN PIDANA Mulai digeser ke kasus pidana Keluarga melapor ke Polisi Kejaksaan, Pengadilan Dasar KUHP : - 359, kelalaian menyebabkan meninggal - 360, kelalaian menyebabkan luka berat - 304, membiarkan orang yang perlu pertolongan - 349, aborsi - 344, euthanasia - 284, penyerangan seksual - 267-268, keterangan palsu - 322 jo PP 10/66, membocorkan rahasia kedokteran
MELAKUKAN MEDIASI / NON LIGITASI OLEH BP2A - Upaya dan saling pengertian - Buktikan kebenaran informasi medis (RM, Ket.dokter, perawat) HASIL MEDIASI - Terjadi perdamaian - Tidak terjadi perdamaian tuntutan, gugatan ke Kepolisian (Pidana) ke Pengadilan Negeri (Perdata)
TIMBUL SURAT PENGADUAN (SP) KE POLISI - Terjadi tindakan melawan hukum, kelalaian PROSES PEMERIKSAAN DI KEPOLISIAN - Panggilan Polisi ke dokter atau melalui IDI - Antisipasi panggilan dengan persiapan bukti - Penuhi panggilan dengan didampingi Kuasa Hukum (sering diminta RM tapi diberikan Resume Medis) - Jelaskan dan buktikan kebenaran informasi medis (dlm RM, keterangan dokter, perawat) TINDAK LANJUT POLISI - Pemeriksaan saksi lain termasuk saksi ahli - SP3 atau lanjutkan penanganan kasus ke Kejaksaan
KEJAKSAAN
- Pemeriksaan Tersangka, Saksi - Mencari bukti RM, keterangan dokter, perawat - Dapat terjadi penahanan tahanan di LP tahanan Kota dll - Tersangka tetap didampingi Penasehat Hukum - Bila cukup bukti ke PN
PENGADILAN - Berkas Perkara dilimpahkan Kejaksaan ke Pengadilan (pidana) - Gugatan dari Pasien / Kel. / Kuasa pasien - Pengadilan bentuk Majelis Hakim - Pemeriksaan dalam persidangan - Pembuktian melalui RM dan keterangan dokter, perawat, saksi ahli dll - Tuntutan Jaksa - Eksepsi Penasehat Hukum - Replik JPU - Duplik Penasehat Hukum
PEMBUKTIAN DI PENGADILAN
DUGAAN MALPRAKTEK
DALIL PENGGUGAT (PASIEN, KEL / KUASA HUKUM) - Informasi medis yang didapat / didengar
- Saksi ahli dapat memberikan argumen ilmiah yg membenarkan dr (tidak ada standar profesi/SPM/SOP/Pasal2 UU atau Kodeki yg dilanggar) = Praktek lazim, kecuali: Res Ipsa Loquitor (The think speaks for it self)
JAWAB DALIL PENGGUGAT - Buktikan informasi medis (RM, Keterangan dokter, perawat) - Keterangan ahli dokter yang selingkung - Dokumen pendukung