Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis
hemoragik.
29/01/2014
ETIOLOGI
29/01/2014
29/01/2014
EPIDEMIOLOGI
Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995); dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998, sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999.
29/01/2014
29/01/2014
29/01/2014
Perdarahan
Nyeri akut
29/01/2014
Demam dengue
Demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua/ lebih manifestasi klinis :
Demam akut antara 2-7 hari, biasanya bifasik Minimal terdapat satu dari manifestasi pendarahan :
Nyeri kepala Nyeri retro-orbital Mialgia/ atralgia Ruam kulit Manifestasi pendarahan (petekie/ rumple leede +) Leukopenia Pemeriksaan serologi dengue positif
10
Rumple leede + Petekie, ekimosis, atau purpura Pendarahan mukosa (tersering epistaksis/ pendarahan gusi), atau pendarahan di tempat lain Hematemesis/ melena
Peningkatan hematokrit >20% Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibanding nilai Ht sebelumnya
Perbedaan utama ditemukan kebocoran plasma pada Tanda kebocoran plasma seperti efusi 29/01/2014 pleura, ascites, atau hipoproteinemia DBD
DERAJAT DHF
29/01/2014
11
Trombosit
Hematokrit
SGOT/SGPT Protein/ albumin Ureum, kreatinin Elektrolit
29/01/2014
Imuno serologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap dengue. IgM: terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang setelah 60-90 hari. IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.
29/01/2014
13
Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura
29/01/2014
14
Tatalaksana AWAL
29/01/2014
15
29/01/2014
16
29/01/2014
17
29/01/2014
18
Protokol tatalaksana berdasarkan Perhimpunan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
Protokol 1
Protokol 2
Protokol 3
Protokol 4
29/01/2014
Protokol 5
19
PROTOKOL 1
29/01/2014
20
PROTOKOL 2
29/01/2014
21
PROTOKOL 3
29/01/2014
22
Kasus DBD
PROTOKOL 4
Perdarahan spontan dan masif : - epistaksis tidak terkendali, hematemesis melena, perdarahan otak
Syok (-)
Hb, ht Trombo, Leuko, pemeriksaan hemostasis (KID) Golongan darah, uji cocok serasi
KID (+)
Transfusi komponen darah Prc (Hb<10g/dL) FFP TC (Trombo<100.000)
KID (-)
transfusi komponen darah - PRC (Hb<10g/dL) - FFP - TC (Trombo<100.000) *pemantauan Hb,Ht,Trombo tiap 4-6jam *ulang pem hemostasis 24jam kemudian
**heparinisasi 5000-10000/24jam drip *pemantauan Hb,Ht,Trombo tiap 4-6jam *ulang pem hemostasis 24jam kemudian Cek APTT tiap hari, target 1,5-2,5 kali kontrol
29/01/2014
23
PROTOKOL 5
29/01/2014
24
KOMPLIKASI
Ensefalitis dengue Gagal ginjal akut Edema paru
PROGNOSIS
Pada DHF yang ditangani dengan cepat, prognosisnya akan baik. Namun jika terlambat dan sudah mengalami syok serta perdarahan hebat, maka akan menjadi buruk.
29/01/2014
25
29/01/2014
26