Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS CONDILOMA ACUMINATA KASUS Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke klinik kulit kelamin pku muhammadiyah

dengan keluhan utama terdapat daging tumbuh seperti kutil di pangkal batang penis. Kutil muncul 3 bulan yang lalu. Kutil mula-mula hanya satu namun makin lama bertambah. Kutil terasa nyeri jika ditekan, gatal (-). Pasien belum menikah dan menyangkal pernah berhubungan seksual. Pasien mengaku pernah menggunakan handuk milik teman untuk membersihkan kemaluan. Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ukk pada pangkal penis berupa papul berwarna kecoklatan, jumlah multiple, pada penekanan terasa nyeri. Pasien di diagnosis dengan condyloma acuminata. Terapi yang didapatkan tca 70% dioleskan di bagian lesi. PERASAAN TERHADAP PENGALAMAN Pada waktu ditanya apakah pernah berhubungan seksual pasien menyangkal. Padahal penyakit ini berhubungan dengan infeksi menular seksual. Apakah memang benar penyakit ini dapat menular melalui handuk? Saya penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut. EVALUASI Apakah penyakit ini dapat menular tanpa melalui hubungan seksual? Apa saja factor risiko nya? ANALISIS Virus yang menyebabkan KA adalah Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah virus DNA yang merupakan virus epiteliotropik (menginfeksi epitel) dan tergolong dalam famili Papovaviridae. Dengan menggunakan cara hibridisasi DNA, sampai saat ini telah dapat diisolasi lebih dari 100 tipe HPV.1,2 Telah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi HPV tipe tertentu pada genital dengan terjadinya karsinoma serviks. Berdasarkan kemungkinan terjadinya displasia epitel dan keganasan maka HPV dibagi menjadi low risk HPV, yaitu tipe 6 dan 11 yang sering ditemukan pada KA dan neoplasia intraepithelial serviks derajat ringan; dan high risk HPV, yaitu tipe 16 dan 18 yang sering ditemukan pada displasia derajat tinggi dan keganasan.1,2

Patogenesis Kutil genital umumnya merupakan tumor jinak yang bisa sembuh sendiri, namun bisa kambuh dalam periode waktu tertentu. Masa inkubasi KA berlangsung antara 1-8 bulan (rata-rata

2-3 bulan). Infeksi HPV ditularkan melalui mukosa dan kulit yang abrasi, kontak seksual, dan dari ibu yang terinfeksi ke bayinya melalui jalan lahir.2 Formasi kutil bisa mulai dengan kerusakan epitel dan diikuti masuknya virus ke dalam sel pada lapisan germinal basal. Virus bermultiplikasi dalam nukleus sel dan terjadi stimulasi pertumbuhan sel. Infeksi akut bisa bersifat asimptomatik atau menghasilkan kondiloma bentuk datar atau eksofitik.2 Beberapa lesi primer bisa tumbuh invasif menjadi karsinoma sel skuamosa. Mekanisme induksi tumor invasif oleh HPV belum sepenuhnya bisa dijelaskan, namun sudah diketahui adanya hubungan HPV dengan kejadian kanker serviks.2 Pada pria tempat yang sering terkena adalah glans penis, muara uretra eksterna, sulkus koronarius, korpus, dan pangkal penis. Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, kadang-kadang pada porsio uteri. Pada wanita yang banyak mengeluarkan fluor albus atau wanita yang hamil, pertumbuhan penyakit menjadi lebih cepat.1,2 Tipe HPV yang berhubungan dengan lesi genital dapat dikelompokkan seperti :2 Kondiloma akuminata : 6, 11, 42, 44, 51, (53), 55, 67 Neoplasma intraepitel : 6, 11, 16, 18, 30, 31, 33, 34, 35, 39, 40, 42, 43, 45, 51, 52, 56, 57, 59, 61, 62, 64 Carcinoma : 6, 11, 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 54, 56, 66

Faktor Risiko Terdapat penelitian tentang factor risiko infeksi HPV di antaranya infeksi HPV genital yang berkaitan dengan kontak seksual yang bukan hubungan seksual (intercourse), yaitu jari-vulva, penis-vulva, oral-penis yang didapatkan oleh wanita yang masih perawan 7,9% (95% CI:3,517,1)3

Terdapat pula beberapa factor risiko yang berkaitan dengan infektifitas dan penularan HPV. Di antaranya pemakaian kondom, usia muda, circumsisi, immune suppression, dsb.

Saya belum menemukan adanya laporan kasus maupan penelitian klinis tentang factor risiko penularan HPV melalui penggunaan pakaian, handuk, maupun benda lain yang terinfeksi hpv. Namun terdapat penelitian in vitro yang menyatakan bahwa fomites (objek yang tidak bergerak yang dapat menularkan infeksi virus) dapat menularkan infeksi hpv4.

Daftar Pustaka

1. Fahmi Daili S. Infeksi Menular Seksual. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Hal : 140-145 2. Wolff K, Lowel AG, Stephen IK, Barbara AG, Amy SP, David JL, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York : McGraw Hill. 2008 ; p.900-907 3. N. Burchell a, . R. (2006). Chpater6: Epidemiology and transmission dynamics of genital HPV
infection. Vaccine, 52-61.

4. 94. Roden, R. B., D. R. Lowy, and J. T. Schiller. 1997. Papillomavirus is resistant to dessication. J.
Infect. Dis. 176:1076-1079. [PubMed]

Anda mungkin juga menyukai