PENDAHULUAN
Vertigo keluhan yang sering dijumpai dalam praktek; sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness); deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau sefalgi, karena di kalangan awam kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.
Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar merujuk pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistim keseimbangan.
Terdapat empat tipe dizziness yaitu vertigo, lightheadness, presyncope, dan disequilibrium. Yang paling sering adalah vertigo yaitu sekitar 54% dari keluhan dizziness yang dilaporkan pada primary care.2
TINJAUAN PUSTAKA
2. tahap transmisi
impuls saraf yang dikirim dari reseptor disalurkan oleh saraf aferennya menuju ke pusat keseimbangan di otak. saraf aferen tersebut adalah: n.vestibularis, n.optikus, dan n.spinovestibuloserebelaris.
3. tahap modulasi
beberapa kelompok inti di otak berperan mengolah informasi dari saraf eferen untuk dilakukan proses modulasi, komparasi, integrasi/koordinasi dan persepsi. kelompok inti tersebut: inti vestibularis, serebelum, okulomotorius, hipotalamus dan korteks serebri
Definisi
Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar.
Epidemiologi
Vertigo gejala yang sering didapatkan dengan prevalensi sebesar 7%. Beberapa studi telah mencoba untuk menyelidiki epidemiologi dizziness yang meliputi vertigo dan non vestibular dizziness. Dizziness telah ditemukan menjadi keluhan yang paling sering, yaitu sebesar 20-30% dari populasi umum.
Vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria (2:1) dan sekitar 88% pasien mengalami episode rekuren.
Etiologi
Keadaan lingkungan Obat-obatan Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster. Kelainan Neurologis: Tumor otak, sklerosis multipel, patah tulang otak Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak (transient ischemic attack) pada arteri vertebral dan arteri basiler.
Klasifikasi
Vertigo Periferal
Terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakit seperti benign parozysmal positional vertigo, penyakit meniere, vestibular neuritis, dan labyrinthitis.
Vertigo Sentral
Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
Vertigo Perifer
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) 2. Mnires Disease BPPV adalah gangguan vestibuler yang paling sering ditemui, dengan gejala rasa pusing berputar diikuti mual muntah dan keringat dingin, yang dipicu Ditandai dengan vertigo yang intermiten dan diikuti dengan keluhan oleh perubahan posisi kepala terhadap gaya gravitasi tanpa adanya 3. Vestibular neuritis pendengaran. Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah), dan keterlibatan lesi di susunan saraf pusat. tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh Ditandai dengan vertigo, mual, ataxia, dan nistagmus. Hal ini berhubungan pada telinga. 10 Mnires disease terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo Penyebab BPPV adalah idiopatik, selain idiopatik, penyebab terbanyak dengan infeksi virus pada nervus vestibularis. Labirintis terjadi dengan otologik. Mnires disease merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. trauma kepala diikuti neuritis vestibularis, migraine, implantasi gigi komplek gejala yangdengan sama disertai dengan tinnitus atau penurunan Hal ini dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau dan operasi telinga, dapat juga pendengaran. bakteri telinga atau gangguan metabolic. 8 sebagai akibat dari posisi tidur yang lama pada pasien post operasi atau bed rest total lama.
Vertigo Sentral
1. Migraine 2. Vertebrobasilar insufficiency Selby and Lance (1960) menemukan vertigo menjadi gejala yang sering 3. Tumor intracranial Terjadi dengan episode rekuren dari suatu vertigo dengan onset akut dan dilaporkan pada 27-33% pasien dengan migraine. Sebelumnya telah spontan. Terjadi bagian beberapa detik sampai beberapa menit. Lebih ganda sering pada dikenal sebagai dari aura (selain kabur, penglihatan dan Jarang memberi manifestasi klinik vertigo dikarenakan kebanyakan adalah usia tua dan pada basilar paien yang memiliki factor cerebrovascular disarthria) untuk migraine dimana juga resiko didapatkan keluhan sakit tumbuh secara lambat sehingga ada waktu untuk kompensasi sentral. disease. Berhubungan dengan gejala visual meliputi inkoordinasi, jatuh, kepala sebelah. Gejalanya adalah penurunan pendengaran atau gejala neurologis. dan lemah.
Penyebab
Vertigo Sentral Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular (otak, batang otak, serebelum) iskemik batang otak, vertebrobasiler insufisiensi, neoplasma, migren basiler
Masa laten Habituasi Intensitas vertigo Telinga berdenging dan atau tuli
Diantaranya :diplopia, parestesi, gangguan sensibilitas dan fungsi motorik, disartria, gangguan serebelar Tidak ada Tidak Ringan Tidak ada
Patofisiologi Vertigo
Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
Rangsang yang berlebihan menyebabkan hiperemi kanalis semisirkularis sehingga fungsinya terganggu; akibatnya akan timbul vertigo, nistagmus, mual dan muntah.
Terjadi ketidakcocokan masukan sensorik dari kedua sisi/3 jenis reseptor AKT. Ketidakcocokan tersebut menimbulkan kebingungan sensorik di sentral sehingga timbul respons yang dapat berupa nistagmus, ataksia atau sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang, berputar (yang berasal dari sensasi kortikal).
Ketidaksesuaian antara pengalaman gerakan yang sudah disimpan diotak dengan gerakan yang sedang berlangsung.
Teori otonomik
Perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai usaha adaptasi gerakan/perubahan posisi, gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan
Peranan neurotransmiter dalam mempengaruhi sistim Teori saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala neurohumoral vertigo
Teori sinap
Pelepasan CRF (corticotropin releasing factor) dari hipotalamus akibat rangsang gerakan. CRF adalah meningkatnya sekresi stres, merangsang korteks limbik/hipokampus (ansietas), lokous coerulus ke arah simpatis dan parasimpatis
Gejala Klinis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologik
Pemeriksaan nervus cranialis untuk mencari tanda paralisis nervus, tuli sensorineural, nistagmus. Rombergs sign
Heel-to- toe walking test Unterberger's stepping test 1 (Pasien disuruh untuk berjalan spot dengan mata tertutup jika pasien berputar ke salah satu sisi maka pasien memilki lesi labirin pada sisi tersebut).
Diagnosis Penunjang
Tes audiometric Vestibular testing Evalusi laboratories dan Evalusi radiologis
Penatalaksanaan
Antihistamin - Betahistin - Dimenhidrinat (Dramamine) - Difhenhidramin Hcl (Benadryl) Antagonis Kalsium - Cinnarizine (Stugerone) Fenotiazine - Promethazine (Phenergan) - Khlorpromazine (Largactil) Obat Simpatomimetik - Efedrin Obat Penenang Minor - Lorazepam - Diazepam Obat Anti Kholinergik - Skopolamin
KESIMPULAN
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
TERIMA KASIH . . .