Anda di halaman 1dari 29

Dermatitis dishidrotik

Oleh

Pembimbing :

Andina Tila Fajrina 110.2004.019

Dr. Rudianto Sutarman , Sp. KK

IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Pendidikan Suku Bangsa Agama Status : An.A : 13 Tahun : Perempuan : Jombang wetan cilegon : Pelajar : SMP : Sunda : Islam : Belum Menikah

Dilakukan autoanamnesa dan alloanamnesa dengan pasien pada tanggal 20 januari 2014 Keluhan Utama: Terdapat keluhan bintil-bintil yang gatal,nyeri dan menjadi luka beruntusan di telapak tangan bagian tengah dan di jari jari tangan kanan sejak 1 bulan SMRS Keluhan Tambahan :
-

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang anak perempuan berusia 13 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Cilegon diantar oleh kedua orangtuanya dengan keluhan terdapat bintil-bintil yang meradang yang gatal dan nyeri di telapak tangan dan jari-jari tangan kanan sejak 1 bulan lalu. Pasien mengaku awalnya bintil-bintil tersebut berisi cairan bening yang gatal dan kemudian digaruk sehingga menjadi luka dan pasien merasa sangat nyeri ,tidak berbau dan sebagian sudah ada yang mengering

Keluhan gatal-gatal di tangan kanannya hampir dikeluhkan tiap saat oleh pasien,dan pasien selalu menggaruknya sehingga bintil pecah dan menjadi luka yang terasa nyeri.Menurut ibu pasien keluhan bintil-bintil ini muncul jika pasien sedang merasa stress misalnya seperti sedang menghadapi ujian.dan bintil tersebut selalu muncul hanya di tangan kanannya saja di tempat lain tidak pernah muncul. Penyakit ini menurut pasien sudah sering terjadi berulang.

Riwayat Pengobatan
Ibu pasien sudah memberikan salep supratetra dan sudah habis 3 tube menurut ibu agar lukanya cepat mengering namun tidak ada perubahan.

Riwayat Atopi
Pasien suka bersin-bersin di pagi hari,Asma(-)

Riwayat Keluarga
Ayah pasien menderita Asma

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sudah pernah menderita penyakit ini sudah sejak pasien berumur 2 tahun dan terus berulang jika ada faktor pemicunya dan sampai saat ini orangtua pasien tidak mengetahui dengan pasti munculnya keluhan ini dan menginginkan pemeriksaan alergi untuk pasien.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis - KU : Baik - Kesadaran : Compos mentis - TD : Tidak dilakukan -Nadi : 84x/menit reguler -Respirasi :20x/menit teratur -Suhu : Afebris.

Kepala Mata KGB Thorak - Cor -Pulmo Abdomen Ekstremitas

:Normocephali :Konjungtiva anemis(-), sklera ikterik(-) :Tidak ada pembesaran (-) : BJ I/II Reguler,murmur(-),gallop(-) : SN Vesikuler di kedua lapang paru, Ronkhi(-/-),wheezing(-/-) : Supel,datar,bising usus(+) normal. : Akral hangat,tidak ada edema dan sianosis di keempat ekstremitas.

Status Dermatologik

Ad Regio : palmar dan manus dextra

Efloresesensi: papul,pustula,plaque(ruam primer),erosi dan ekskoriasi,krusta(ruam sekunder)

Diagnosis
Diagnosis banding : - Dermatitis dishidrotik. - Dermatitis kontak iritan Pemeriksaan penunjang : -Tes patch - Biopsi Lesi - Kerokan kulit Diagnosis kerja : - Dermatitis dishidrotik

Penatalaksanaan
Non medikamentosa:
- Menjaga kebersihan tangan dan kaki - Menghindari faktor-faktor pencetus - Menghindari garukan pada kulit

Medikamentosa:
Topikal - Kortikosteroid cream - Astrigen - Asam salisilat 5% dalam alkohol - Viovorm cream 3% - Kompres KMnO4 1: 5000 Sistemik - Kortikosteroid : methylprednisolon 4 mg 3x1 tab - Antihistamin: cetirizin 2x1 tab

Prognosis
Ad vitam : Ad Bonam Ad sanationam: Ad malam Ad cosmeticum: dubia ad malam

Tinjauan Pustaka Dermatitis Dishidrotik

Pendahuluan
Dermatitis dishidrotik atau vesikular palmoplantar ekzema atau pomfoliks merupakan dermatitis tipe vesikular pada jari, telapak tangan dan kaki. Prevalensi dermatitis dishidrotik di Amerika Serikat adalah 5% dari seluruh penyakit eksema pada tangan. Penyakit ini dapat terjadi pada usia remaja ataupun pada usia lebih tua. Berdasarkan beberapa penelitian penyakit ini lebih sering terkena pada wanita dibandingkan pria dengan perbandingan 2 : 1

Definisi
Dyshidrotic eczema adalah suatu eksema endogen yang ditandai dengan adanya erupsi vesikula menonjol di telapak tangan atau telapak kaki yang bersifat rekuren, akut dan kronis

Etiologi
Penyebab dyshidrotic eczema belum diketahui dengan pasti. Dyshidrotic eczema sering timbul bersamaan dengan penyakit kulit lain misalnya dermatitis atopik, dermatitis kontak, alergi terhadap bahan metal, infeksi dermatofita, infeksi bakteri, lingkungan dan stres. Menurut Burdick (2004), ada beberapa faktor yang mungkin berperan dalam menyebabkan dyshidrotic eczema dan pompholyx, yaitu : 1. Faktor genetik : Kembar monozigot dapat secara serentak dipengaruhi oleh dyshidrotic eczema. 2. Atopi : Sebanyak 50% pasien dengan dyshidrotic eczema dilaporkan baik secara personal maupun keluarga mempunyai atopy diatesis (eksema, asma, hay fever, rinitis alergika)

3. Reaksi id : Timbulnya dyshidrotic eczema tidak selalu berhubungan dengan paparan bahan kimia yang peka atau metal (misalnya kromium, kobalt,karbomix, , diaminodiphenylmethana, parfum, fragrancesdan balsem dari Peru). 4. Infeksi jamur. 5. Stres emosi : Merupakan faktor yang paling memungkinkan menyebabkan dyshidrotic eczema . Banyak pasien melaporkan adanya pompholyx berulang selama periode stres. 6. Faktor lain : Faktor yang dilaporkan bisa menyebabkan dyshidrotic eczema antara lain rokok, kontrasepsi oral, aspirin dan implan metal

Patofisiologi
Mekanisme mengenai terjadinya pomfoliks atau dermatitis dishidrosis sendiri masih belum jelas. Hipotesis paling awal mengemukakan bahwa lesi-lesi vesikel yang timbul pada dermatitis dishidrosis disebabkan oleh sekresi keringat yang berlebihan. Walaupun demikian, hiperhidrosis ( keringat berlebihan) merupakan salah satu tanda yang terlihat secara khas pada 40 % penderita dermatitis dishidrosis.

Dyshidrosis eczema mungkin berhubungan dengan atopy. Sebanyak lima puluh persen penderita mempunyai riwayat dermatitis atopik.
Faktor eksogen misalnya dermatitis kontak terhadap nikel, balsem, kobalt, sensitif terhadap bahan metal, infeksi dermatofita dan infeksi bakteri bisa sebagai salah satu pemicu terjadinya dyshidrotic eczema.

Gejala Klinik
Pada stadium akut dijumpai banyak vesikula, yang berisi cairan, terasa sangat gatal dan munculnya tiba-tiba. Vesikula tersebut kadang-kadang dapat berkelompok dan kemudian membentuk bula yang besar. Pada stadium subakut atau kronis, kulit kering dan berskuama. Pada 80% penderita, mengenai telapak tangan, bagian lateral jari-jari dan hanya 12% yang mengenai telapak kaki.

Histopatologi
Tidak tampak perubahan pada kelenjar keringat. Pada epidermis ditemukan vesikel-vesikel dan tidak terlihat adanya tanda-tanda radang. Secara histologik dijumpai adanya vesikula yang penuh berisi cairan di epidermis.

Diagnosis Banding
Dermatitis kontak iritan pada tangan biasanya mengenai dorsum manus dan sela-sela jari. Pada dyshidrotic eczema, lokalisasi terutama di telapak tangan dan pinggir lateral jari-jari. Vesikel dari dyshidrotic eczema dapat dirancukan dengan psoriasis pustulosa. Namun demikian, psoriasis pustulosa biasanya melibatkan ujung-ujung jari dan kuku yaitu adanya alur-alur ataupun onikolisis selain juga dapat ditemukan lesi-lesi pada tempat lain. Lesi pada psoriasis jelas batasnya dan tidak gatal

Penatalaksanaan
Non medikamentosa: - Menjaga kebersihan tangan dan kaki - Menghindari faktor-faktor pencetus - Menghindari garukan pada kulit -Menggunakan pelembab kulit

Medikamentosa: Topikal Krim kortikosteroid Asam salisilat 5% dalam alkohol Krim vioform 3% memberi hasil yang baik kompres dengan KMnO4 1 : 5000 Pada kasus-kasus yang berat diberikan kortikosteroid sistemik seperti : prednison

komplikasi
Menurut Burdick (2004), komplikasi dari dyshidrotic eczema : Infeksi bakteri sekunder dari vesikel atau bula bisa menyebabkan selulitis, limfadenitis dan septikemia.

Prognosis
Baik jika di terapi dengan pengobatan yang sesuai dan menjauhi pencetus

DAFTAR PUSTAKA
1. Burdick, A.E. 2004, Dyshidrotic Eczema, Department of Dermatology, University of Miami School of Medicine, http ://www.eMedicine.com : 119. Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Suurmond D. Color atlas and synopsis of Clinical Dermatology. New York. United States of America: Mc Graw-Hill Medical PublishingDivision; 2008 Harahap, H. 2000, Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta : 21 Siregar, R.S. 1996, Atlas Berwarna SARIPATI PENYAKIT KULIT, EGC, Jakarta : 142-143

2.

3. 4.

Thanks a lot friends!

Anda mungkin juga menyukai