Anda di halaman 1dari 22

@DnS

Yusnia Nur Asyfa


Iis Rosmawati Lisna Yulianingsih Azfar Nasrullah

DEFINISI

HIV AIDS

Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS
Kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV

Struktur Virus HIV


Envelope Capsid
gp4 gp120 p17
Reverse transcriptase (p61) Endonuklease (p31) Protease (p51)

Core (RNA)

Struktur Virus HIV

http://jenis-jenis-penyakit.blogspot.com/2011/03/gambar-virus-hiv.html diakses pada tanggal 12 Desember 2013

KLASIFIKASI
Family : Retroviridae Sub Family : Lentivirinae Genus: Lentivirus

HIV 1

SPESIES

HIV 2

EPIDEMIOLOGI
Tahun 1981, Amerika

Pada Dewasa homoseksual


Tahun 1987, Indonesia WNA di Bali

Sampai sekarang, Kasus AIDS semakin meningkat

ETIOLOGI
Penyebab AIDS : Human Immunodeficiency Virus (HIV) Virus ini pertama kali diisolasi oleh Montagnier dkk di Perancis pada tahun 1983 dengan nama

Lymphadenopathy Associated Virus (LAV)


Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984 mengisolasi

(HIV) III, kemudian atas kesepakatan internasional


pada tahun 1986 nama virus dirubah menjadi HIV, HIV terdiri dari 2 tipe yaitu virus HIV-1 dan HIV-2

karakteristik
Tidak dapat hidup di luar tubuh manusia

Merusak sistem kekebalan tubuh manusia kerentanan


terhadap infeksi penyakit Semua orang dapat terinfeksi HIV Orang dengan HIV : terlihat sehat dan merasa sehat tidak tahu bahwa dirinya sudah terinfeksi HIV Seorang pengidap HIV yang belum menunjukkan gejala dapat menularkan kepada orang lain.

Masuknya HIV ke dalam tubuh

http://www.slideshare.net Diakses tanggal 12 Desember 2013

Patogenesis
Fase Akut
Penurunan limfosit T demam, faringitis, limfadenopati, artralgia, mialgia, letargi, malaise, nyeri kepala, mual, muntah, diare, anoreksia, penurunan berat badan.

Fase Laten
Virus terakumulasi di kelenjar limfe dan terjadi replikasi di kelenjar limfe Limfosit T CD4+ menurun

Fase Kronik
Peningkatan jumlah virion secara berlebihan Terjadi penurunan jumlah limfosit T CD4+ hingga dibawah 300 sel/mm3

Transmisi HIV/ AIDS

TES DIAGNOSTIK
Pre tes konseling
ELISA

Western Blot PCR

Diagnosis pada Dewasa


Klasifikasi menurut CDC
Kategori Klinis A : CD4+ > 500 sel/ml Kategori Klinis B : CD4+ 200-499 sel/ml

Kategori Klinis C : CD4+ < 200 sel/ml

Diagnosis pada Dewasa


Klasifikasi menurut WHO
Stadium I : Bersifat asimptomatik, aktivitas normal dan dijumpai adanya Limfadenopati generalisata.
Stadium II : Simptomatik, aktivitas normal, berat badan menurun <10%, terdapat kelainan kulit dan mukosa yang ringan
Stadium III : Pada umumnya kondisi tubuh lemah, aktivitas di tempat tidur < 50%, berat badan menurun >10%, terjadi diare kronis, demam berkepanjangan, terdapat Kandidiasis orofaringeal, TB paru dalam 1 tahun terakhir, infeksi bakterial yang berat.

Stadium IV : Pada umumnya kondisi tubuh sangat lemah, aktivitas ditempat tidur >50%, terjadi HIV wasting syndrome, semakin bertambahnya infeksi opurtunistik.

Diagnosis pada Bayi


Tampak normal secara klinis selama periode neonatal

Penanda tersering adalah pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii


Gejala umum yang ditemukan pada bayi dengan infeksi HIV adalah gangguan tumbuh kembang, Kandidiasis oral, Diare kronis, atau Hepatosplenomegali. Tes paling spesifik untuk mengidentifikasi infeksi HIV pada bayi adalah PCR (Polymerase chain reaction)

Diagnosis pada Anak


Klasifikasi menurut CDC
Kategori N : gejala ringan Anak tanpa tanda dan gejala infeksi HIV atau hanya mempunyai satu keadaan yang terdapat pada kategori A. Kategori A : gejala sedang Anak dengan 2 atau lebih kriteria seperti Limfadenopati (>0,5cm), Hepatomegali, Splenomegali, Dermatitis, Parotitis, Infeksi pernafasan bagian atas menetap atau berulang, Sinusitis, atau Otitis media. Kategori B : gejala sedang Menunjukkan adanya infeksi HIV, misalnya Anemia (<8g/dl), Neutropenia (<1000/mm3), atau Trombositopenia (100.000/mm3) menetap >30 hari Kategori C : gejala berat Anak yang menunjukkan gejala seperti yang tertera pada definisi kasus HIV, kecuali Pneumonia interstitial limfoid (masuk kategori B).

Diagnosis pada Anak


Gejala mayor

Klasifikasi menurut WHO

Gagal tumbuh kembang atau penurunan berat badan, Diare kronis, demam memanjang tanpa sebab serta Tuberkulosis

Gejala minor
Limfadenopati, Kandidiasis oral, batuk menetap, Distress pernapasan/Pneumonia, infeksi berulang, serta infeksi kulit generalisata

PENCEGAHAN
Abstinence
Be faithful Condom Dont do drug Equipment

PENGOBATAN
Obat anti virus/ anti viral untuk HIV atau AIDS terbagi 4 kelas yaitu :
Penghambatan Fusi seperti Enfuvirtide

Penghambat Nukleosida pengubah transcriptase seperti Didanosine, Lamivudine, Stavudine, Zidovudine


Penghambat HIV Protease seperti Ritonavir Penghambat Non-Nukleosida pengubah Transcriptase seperti Nevirapine

Just wanna say

for your attention

DnS

Anda mungkin juga menyukai