Anda di halaman 1dari 23

BAB V

KOMPONEN REL
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui fungsi, bentuk dan sifat rel untuk struktur jalan rel.
2. Mengetahui perhitungan perencanaan tipe rel sesuai PD 1 tahun 1!"#.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui fungsi, bentuk, dimensi dan bagian komponen rel.
2. Menghitung klasifikasi dan ukuran rel $ang digunakan di %ndonesia.
&. Menjelaskan sifat rel untuk struktur jalan rel $ang terkait dengan perencanaan stabilitas
dan keausan.
'. Merencanakan tipe rel dan berbagai karakteristikn$a $ang digunakan untuk struktur
jalan rel menurut PD 1 tahun 1!"#.
A. PENGERTIAN UMUM
(el merupakan struktur balok menerus $ang diletakkan di atas tumpuan bantalan $ang berfungsi
sebagai penuntun)mengarahkan pergerakan roda kereta api. (el juga disediakan untuk
menerima secara langsung dan men$alurkan beban kereta api kepada bantalan tanpa
menimbulkan defeksi $ang berarti pada bagian balok rel diantara tumpuan bantalan. *leh itu,
harus memiliki nilai kekakuan balok tertentu sehingga perpindahan beban titik roda dapat
men$ebar secara baik pada tumpuan di bantalan.
(el juga berfungsi sebagai struktur pengikat dalam pembentukan struktur jalan rel$ing kokoh.
*leh sebab itu, bentuk dan geometrik rel dirancang sedemikian sehingga dapat berfungsi
sebagai penahan ga$a akibat pergerakan dan beban kereta api. Pertimbangan $ang diperluakan
dalam membuat geometrik rel adalah :
1. Permukaan rel harus dirancang memiliki permukaan $ang cukup lebar untuk membuat
tegangan kontak diantara rel dan roda sekecil mungkin.
2. +epala rel harus cukup tebal untuk memberikan umur manfaat $ang panjang.
&. ,adan rel harus cukup tebal untuk menjaga dari pengaruh korosi dan mampu menahan
tegangan lentur serta tegangan horisontal.
'. Dasar rel harus cukup lebar untuk dapat mengecilkan distribusi tegangan ke bantalan baik
melalui pelat andas maupun tidak.
-. Dasar rel juga harus tebal untuk tetap kaku dan menjaga bagian $ang hilang akibat korosi.
#. Momen inersia harus cukup tinggi, sehingga tinggi rel diusahakan tinggi dan mencukupi
tanpa baha$a tekuk.
.. /egangan horisontal diusahakan dapat direduksi oleh kepala dan dasar rel dengan
perencanaan geometrikn$a $ang cukup lebar.
Bab V Komponen Rel
". Stabilitas horisontal dipengaruhi oleh perbandingan lebar dan tinggi rel $ang mencukupi.
!. /itik Pusat sebaikn$a di tengah rel.
1. 0eometrik badan rel harus sesuai dengan pelat sambung.
11. 1ari2jari kepala rel harus cukup besar untuk mereduksi tengangan kontak.
Pertimbangan lainn$a adalah perencanaan rel dengan berat $ang sama tetapi memiliki
geometrik $ang berbeda sesuai dengan tujuan $ang diinginkan. 3ontohn$a, 4(4 5American
Railways Association6 membagi rel menjadi kelas 4 dan ,. +epala rel jenis 4 dibuat tipis
dengan tujuan agar momen inersia tinggi sehingga rel ini dipakai untuk kereta api berkecepatan
tinggi. 7ain haln$a dengan kepala rel jenis , $ang dibuat sedemikian sehingga memiliki
momen inersia cukup untuk menahan baha$a aus karena beban gandar $ang tinggi dengan
kecepatan kereta api sedang.
B. KOMPOSISI BAHAN REL
1. Komposs Ba!an
(el dipilih dan disusun dari beberapa komposisi bahan kimia sedemikian sehingga dapat tahan
terhadap keausan akibat gesekan akibat roda dan korositas. Dalam klasifikasi 8%3 dikenal &
macam rel tahan aus 5wear resistance rails 9 :(6, $aitu rel :(24, :(2, dan :(23.
+omposisi)kadar kimia bahan karbon 536 dan Mn diberikan dalam /abel -.1. (el $ang
digunakan di %ndonesia 5P1+46 saat ini merupakan rel :(24, dimana termasuk jenis baja
dengan kadar $ang tinggi 5high steel carbon6, sedangkan :(2, dan :(23 merupakan baja
dengan kadar 3 $ang sedang dan rendah. Percobaan di laboratorium 5Masutomo et al. 1!"26
menunjukkan bahwa rel dengan kadar karbon $ang tinggi lebih tahan aus daripada baja berkadar
karbon sedang.
/abel -.1 +adar 3 dan Mn pada rel :( dan P1+4
Jens Rel " Mn
:(24 ,# 9 ,.- ," 9 1,&
:(2, ,- 9 ,#- 1,& 9 1,.
:(23 ,'- 9 ,# 1,. 9 2,1
P1+4 ,# 9 ," ,! 9 1,1
+etahanan aus rel :(24 hingga mencapai 2 9 ' kali lebih baik daripada rel biasa. +eausan rel
maksimum $ang diijinkan oleh PD 1 tahun 1!"# diukur dalam 2 arah $aitu pada sumbu
;ertikal 5a6 dan pada arah '-< dari sumbu ;ertikal 5e6. 0ambar -.1 menunjukkan ukuran2ukuran
keausan rel menurut PD 1 tahun 1!"#. =ilai2nilai maksimum tersebut ditentukan berdasarkan :
e
maksimum
> ,-' h 9 ' 5-.16
a
maksimum
> dibatasi oleh kedudukan kasut roda dan pelat sambungan. =ilai maksimum
keausan rel ;ertikal tercapai pada saat $ang bersamaan dengan keausan
maksimum pada roda dan sa$ap kasut roda 5flens6 tidak sampai menumbuk
pelat sambung.
&!
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
0ambar -.1 =ilai maksimum keausan rel menurut PD 1 tahun 1!"#
2. Jens Rel #en$an Komposs Ba!an K!%s%s
Pada lintas $ang berat 5beban lalu lintas tinggi6, kerusakan rel sering terjadi $ang disebabkan
oleh gesekan dan benturan roda kendaraan pada rel, selain juga dapat diakibatkan oleh pengaruh
korositas lingkungan. +erusakan ini terjadi pada keseluruhan bagian rel $ang lemah.
8ntuk mengatasi permasalahan di atas, maka dipilih rel dengan penambahan komposisi khusus
pada bagian2bagian rel tertentu sesuai dengan kerusakan dominan $ang terjadi. Pada kerusakan
rel $ang terjadi pada ujung rel atau sambungan dapat diakibatkan oleh mutu ral rendah, kondisi
pemasangan sambungan dan geometrik rel $ang sudah buruk, dan kondisi roda kendaraan
5kereta6. 8ntuk itu digunakan rel dengan pengerasan di ujung rel atau dikenal sebagai end-
hardened rails . Perbandingan komposisi kimia dan bentuk rel dengan pengerasan pada ujung
dan rel standar dijelaskan dalam 0ambar -.2 dan 0ambar -.&.

0ambar -.2 Perbandingan komposisi kimia rel pengerasan di ujung dan rel standar
'
Bab V Komponen Rel
0ambar -.& ,entuk struktur makro rel dengan pengerasan di ujung
,esarn$a tegangan kontak gesekan roda dengan rel dapat men$ebabkan kerusakan kepala rel
dengan sangat cepat baik karena keausan maupun kelelahan 5fatigue6. +ondisi ini sering terjadi
terutaman$a pada jalan rel dengan radius kecil. 8ntuk mengatasi tegangan kontak di atas maka
dapat digunakan rel dengan pengerasan di kepala 5head hardened rails6. +euntungan
penggunaan rel ini adalah peningkatan umur manfaat rel hingga mencapai 2 kali lipat dan harga
lebih rendah dari nilai peningkatann$a. +epala rel dengan kedalaman hingga mencapai 1 mm
mempun$ai kekuatan minimal 1&. kg)cm2 dan bagian badan berkekuatan ! kg)cm2.
Penggunaann$a di %ndonesia dapat dilihat pada geometrik jalur angkutan batubara +ereta 4pi
,abaranjang di Sumatera Selatan. 0ambar -.' di bawah ini menunjukkan komposisi dan
bentuk rel dengan pengerasan di bagian kepala.
". BENTUK &AN &IMENSI REL &I IN&ONESIA
1. Ben'%( #an &mens Rel
Suatu komponen rel terdiri dari ' bagian utama 50ambar -.-6, $aitu :
1. Permukaan (el untuk pergerakan kereta api atau disebut sebagai running surface 5rail
thread6,
2. +epala (el 5head6,
&. ,adan (el 5web6,
'. Dasar (el 5base6.
'1
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY

0ambar -.' +omposisi kimia dan bentuk rel dengan pengerasan di kepala
0ambar -.- ,agian pada komponen rel
8kuran)dimensi bagian2bagian profil rel di atas dijelaskan dalam /able -.2 untuk dimensi rel
$ang digunakan di %ndonesia sesuai PD 1 tahun 1!"#. Penamaan tipe rel untuk tujuan
klasifikasi rel di %ndonesia disesuaikan dengan berat 5dalam kilogram, kg6 untuk setiap 1 meter
panjangn$a, misaln$a : tipe ( -' berarti rel memliki berat sekitar -' kg untuk setiap 1 meter
panjangn$a. ,eberapa contoh gambar rel standard dapat dilihat pada 0ambar -.# dan 0ambar
-... Penamaan ini juga digunakan oleh beberapa =egara lain diantaran$a klasifikasi oleh
4(?4, 4frika 8tara dan ((3 sebagaimana dijelaskan dalam /able -.&.
/abel -.2 +lasifikasi tipe rel di %ndonesia
'2
Bab V Komponen Rel
1",) 2', 1# . 1' 1-! -','
8%3 -')
(-'
1., 1- #&," 12. 1-& -,' (-
1#,- .',& 1- 1.2 #,&' (#
1&,#21., 1&,- #",- 11 1&" '2,1"
(1'4)
('2
11,!21&,#21., 1&,- #" 11 1&" '1,-2
(1')
('1
11,!21&,# 11 -" 1- 1&' &&,'
(&)
(&&
#,"21,2 1 -& ! 11 2-,.'
(2)
(2-
Panjang Standar)
normal 5m6
/ebal ,adan
5mm6
7ebar
+epala
5mm6
7ebar
+aki
5mm6
/inggi
5mm6
,erat
5kg) m6
/ipe
1",) 2', 1# . 1' 1-! -','
8%3 -')
(-'
1., 1- #&," 12. 1-& -,' (-
1#,- .',& 1- 1.2 #,&' (#
1&,#21., 1&,- #",- 11 1&" '2,1"
(1'4)
('2
11,!21&,#21., 1&,- #" 11 1&" '1,-2
(1')
('1
11,!21&,# 11 -" 1- 1&' &&,'
(&)
(&&
#,"21,2 1 -& ! 11 2-,.'
(2)
(2-
Panjang Standar)
normal 5m6
/ebal ,adan
5mm6
7ebar
+epala
5mm6
7ebar
+aki
5mm6
/inggi
5mm6
,erat
5kg) m6
/ipe
0ambar -.# Profil rel ( # dan ( -'
'&
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
0ambar -.. Profil ( 2' dan ( '1
/abel -.& ,eberapa tipe rel $ang digunakan di negara lain
Masing2masing profil rel memiliki dimensi momen inersia, jarak terhadap garis netral luas
penampang $ang berbeda untuk keperluan perencanaan dan pemilihan dimensi $ang tepat untuk
struktur jalan rel sebagaimana dijelaskan dalam /abel -.& PD 1 tahun 1!"#.
2. Penen'%an &mens Rel

Penentuan dimensi rel didasarkan kepada tegangan lentur $ang terjadi pada dasar rel akibat
beban dinamis roda kendaraan 5Sbase6. /egangan ini tidak boleh melebihi tegangan ijin lentur
baja 5Si6. 1ika suatu dimensi rel dengan beban roda tertentu menghasilkan Sbase @ Si, maka
dimensi ini dianggap cukup.
''
Bab V Komponen Rel
/abel -.' Dimensi profil ( '2, ( -, ( -' dan ( #
5Sumber : Peraturan Dinas =o.1 tahun 1!"#6
2.1 Te$an$an I)n
/egangan ijin tergantung pada mutu rel $ang digunakan. 8ntuk perencanaan dimensi rel $ang
akan digunakan, Perumka 5%ndonesia6 menggunakan dasar kelas jalan untuk menentukan
tegangan ijinn$a. /abel -.' menjelaskan tegangan ijin setiap kelas jalan dan tegangan dasar rel
untuk perhitungan dimensi rel.
2.2 Pe*!'%n$an &mens Rel
Dalam perhitungan perencanaan dimensi rel digunakan konsep Abeam on elastic foundationA
sebagaimana telah dijelaskan dalam ,ab '. Secara umumn$a, alur perhitungan dimensi rel
dapat dijelaskan dalam 0ambar -.& di bawah. Pada dasarn$a, pembebanan untuk roda tunggal
denganjarak roda $ang jauh saat ini hampir tidak ada. Sebagian besar roda digabung dalam satu
bogie $ang memiliki 2 atau & roda. *leh karena itu, akan terjadi reduksi momen maksimum
$ang terjadi pada titik di bawah beban roda akibat superposisi dan konfigurasi roda.
/abel -.- /egangan ijin profil rel berdasarkan kelas jalan di %ndonesia
'-
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
0ambar -." ,agan alir perencanaan dimensi rel
8ntuk reduksi perhitungan momen akibat konfigurasi roda ' 5,,6 dan # 5336 digunakan
persamaan sebagai berikut :
a. +onfigurasi roda ' 5,,6 :
( )
'B
P
,.- Ma
sinBi cosBo e
'B
P
Ma
BC
'
1 i

5-.26
b. +onfigurasi roda # 5336 :
'#
3alculate Ps
3alculate Pd
(ail Parameters:
(ail /$pe,
(ail Moment of %nertia,
(ail Modulus of ?lasticit$,
Section Modulus ,ase,
/rack Stiffness
/raffic Design,
Speed Design
3alculate
M
a
> ."- M
maC
> 5M
a
D $6)%
C
S
base
> M
a
):
b
Bab V Komponen Rel
( )
'B
P
,"2 Ma
sinBi cosBo e
'B
P
Ma
BC
#
1 i

5-.&6
1ika konfigurasi roda tidak diperhitungkan maka digunakan persamaan reduksi momen sebagai
berikut :
'B
P
,"- Ma
5-.'6
3ontoh perhitungan :
Diketahui +elas 1alan E dengan da$a lintas 2 juta ton per tahun. /ekanan gandar $ang
dibebankan oleh lokomotif 33 sebesar 1" ton. (encanakan profil rel $ang sesuai F
1awaban :
Digunakan profil (2'2, data perancangan 5PD 1 tahun 1!"#, lihat tabel -.'6 sebagai berikut :
+elas 1alan %E dengan E
rencana
> 1,2- E
maksimum
> 1,2- 5"6 > 1 km)j
+ekakuan jalan rel > 1" kg)cm
2
Momen inersia ( '2 > 1&#! cm
'
/ahanan momen dasar > 2 cm
&
Modulus elastisitas rel 5?6 > 2,1 D 1
#
kg) cm
2
1. Perhitungan Momen :
'
1
1&#! 1 1 2 '
1"
'
-
#! 1
1
1 1 !
"2
#

,
_

,
_

1
]
1

+

,
,
,
,
'B
P
,"2 Ma
Ma > 2-!21..-. kgcm
2. /injauan terhadap /egangan %jin +elas 1alan :
G
C
>
H
%
$ M
>
1&#!
"# # -. 2-!21. . .
> 12!..&- kg)cm
2
5 @ 2 kg) cm
2
6I*+F
&. /injauan terhadap /egangan $ang terjadi di dasar rel :
S
base
>
:b
Ma
>
2
2-!21..-.
> 12!#.! kg)cm
2
5 @ 1&'&.- kg) cm
2
6I*+F
'.
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
". UMUR REL
Panjang pendekn$a umur rel ditentukan oleh mutu rel 5berkaitan dengan komposisi bahan kimia
pen$usun rel6, keadaan lingkungan dan beban $ang bekerja 5da$a angkut lintas6. Dalam
perencanaan struktur jalan rel, perancangan umur rel diperlukan untuk memperkirakan umur
aus, pemeliharaan dan tahun penggantian rel. %ni akan berkait dengan perencanaan keselamatan
pergerakan kereta api di atas rel. Dalam proses perencanaan umur rel, dapat dilakukan dengan
pendekatan analisis melalui tiga aspek, $aitu :
1. +erusakan pada ujung rel,
2. +eausan rel, baik pada bagian lurus maupun tikungan,
&. 7elah.
1. Ke*%sa(an pa#a %)%n$ *el+
Sebelum digunakann$a rel panjang dan menerus, biasan$a digunakan rel pendek dengan
panjang #," hingga 1 meter pada struktur jalan rel. *leh karena itu, jalur rel $ang panjang
diperlukan batangan rel dan konstruksi sambungan diantara rel $ang lebih ban$ak. Salah satu
indikasi $ang menentukan batasan umur rel disini adalah kerusakan rel pada sambungan.
,eberapa kerusakan $ang ditimbulkan diantaran$a diakibatkan oleh :
a. ,eban gandar $ang berlebihan 5overload6,
b. 7ebar celah $ang terlalu besar,
c. Mutu rel,
d. ,eda tinggi diantara rel2rel di konstruksi sambungan,
e. Diameter roda $ang kecil,
f. +ondisi kendaraan rel,
g. 1ari2jari permukaan rel,
h. +ekakuan jalan rel dan
i. +ecepatan kendaraan rel.
+erusakan pada ujung rel di sambungan di atas akan mengakibatkan adan$a kerusakan terhadap
struktur jalan rel oleh hantaman roda pada sambungan. ,eberapa contoh implikasi kerusakan
struktur jalan rel tersebut adalah :
a. /ercabutn$a tarpon dari bantalan,
b. (etakn$a pelat sambungan rel,
c. 7onggarn$a baut2baut sambungan rel,
d. Pemompaan 7umpur di bawah bantalan $ang berakibat rendahn$a umur bantalan, dan
e. +etidakstabilan geometrik.
+erusakan2kerusakan di atas dapat dicegah dengan melakukan pemeliharaan dan perbaikan
kerusakan pada ujung rel dengan cara :
a. Melakukan pengerasan pada ujung rel 5end hardened layer6,
b. Pengelasan pada kerusakan rel di sambungan, dan
c. Pola pemeliharaan rel $ang baik.
2. Pe*!'%n$an Nla Kea%san Rel
Pada umumn$a rel diukur berdasarkan nilai keausan $ang terjadi. Meskipun demikian, semakin
meningkatn$a beban gandar 5untuk lalu lintas tinggi6, umur rel tidak han$a diukur berdasarkan
keausanmelainkan dipertimbangkan pula masalah kelelahan dan shelling.
'"
Bab V Komponen Rel
2.1 Pe*samaan Um%* Rel
AREA 5American Railway Engineering Association6 menurunkan model persamaan empirik
umum $ang digunakan untuk menentukan umur rel berdasarkan keausan $aitu :
/ > + : D
.-#-
5-.-6
dimana
/ > umur rel 5juta ton6
+ > konstanta kondisi rel
1alan ,aru : ,!-&"
(el J 12&(? : ,!"1
3:( : 1,&-'' 9 1,&!&
Kigh Silicon (ail : 1,'21 9 1,'#1#
1ika tidak ada data lain dapat digunakan harga + > ,-'-
Pada kondisi geometrik alinemen horiLontal, dapat digunakan harga perbandingan
nilai + terhadap jalan lurus, sebagaimana dijelaskan pada /abel -.-.
: > berat rel 5lb)$ard6, dimana 1 lb)$d > .'!# kg)m
D > da$a angkut lintas 5juta ton)tahun atau million gross tons, mgt6,
dimana 1 mgt > .!! juta ton
2.2 Pe*,obaan Kea%san
Selain menggunakan persamaan di atas 5Persamaan -.-6, digunakan pula metode perhitungan
keausan dengan percobaan di laboratorium maupun lapangan. ,eberapa contoh spesifikasi
keausan $ang dihasilkan dari percobaan ini adalah pembatasan keausan ,-# in)1 mgt untuk
rel 11-(? dan ,-" in)1 mgt untuk 1&2 (? 58ni;ersit$ of %llinois6, ,2" in)mgt untuk 1&#
(? 5Marembski N 4bbot6, dan lain2lain.
/abel -.- Kubungan diantara jari2jari lengkung terhadap nilai +
Sumber : Ka$ 51!"26
'!
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
3ontoh Perhitungan :
Direncanakan sebuah konstruksi jalan rel baru 5tanpa pelumasan6 dengan da$a lintas 1 juta ton
per tahun, dengan menggunakan rel tipe ( -'. 1alan rel rencana bergeometrik sebagai berikut :
1 km bergeometrik lurus, - km lengkung horiLontal dengan ( > " m, 1 km dengan ( > #-
m dan 1- km dengan ( > '- m.
1awaban :
1. Perhitungan nilai konstanta, +.
8ntuk jalan baru digunakan nilai + > ,!-&", karena tidak semua jalan merupakan jalur lurus,
maka nilai + dihitung sebagai berikut :
+
1
> 1 km jalur lurus : 1 D ,!-&" D 1, 5lihat tabel6 > !,-&"
+
2
> - km jalur lengkung ( > " m : - D ,!-&" D ,.' 5lihat tabel6 > &,-2!#
+
&
>1 km jalur lengkung ( > #- m : 1 D ,!-&" D ,#1 5lihat tabel6 > -,"1"1"
+
'
> 1- km jalur lengkung (>'- m : 1- D ,!-&" D ,'! 5lihat tabel6 > .,1'&
+ >
1arak /otal
+ =ilai /otal
>
km '
+ + + +
' & 2 1
+ + +
> ,#'.
2. Perhitungan nilai /.
: > berat rel > -' kg)m D 2.1# > 1",! lbs)$d
D > 1 juta ton > 11.1 mgt
/ > + : D
.-#-
> ,#'. D 1",! D 11.1
.-#-
> 2.&.11 mgt > 2'",2-. juta ton
&. 8mur rel
8 >
ton)tahun juta 1
ton juta 2'",2-.
> 2',"2 tahun
-. Pe*!'%n$an Um%* Rel be*#asa*(an Kelela!an
1alan rel adalah struktur elastis $ang dibebani secara siklus 5c$clic6, oleh itu, baha$a lelah
sangat mungkin terjadi. 3iri kerusakan ini adalah dimulain$a retak $ang semakin lama semakin
melebar dan diakhiri dengan patah. Pada ken$ataann$a, beban lalu lintas $ang berat lebih
memberikan kontribusi dominan terhadap penentuan umur rel. 1ika tegangan total di kepala rel,
akibat beban kombinasi tegangan lentur, kontak dan suhu melebihi tegangan lelah maka umur
rel dihitung berdasarkan umur lelah.
-.1 Te$an$an .an$ Be(e*)a # Kepala Rel
1. /egangan 7entur 5Sl6
:a
M
Sl 5-.#6
-
Bab V Komponen Rel
dimana,
Sl > tegangan lentur
M > momen lentur
:a > tahanan momen atas
2. /egangan +ontak 5Sk6, (umus K(. /homas :
&
2
&
1
2
,2.1
2
1
(
(
(
2
P 2&-
Sk

,
_

5-..6
dimana,
Sk > tegangan kontak 5psi6
P > beban dinamis 5lbs6
(1 > 1ari2jari roda kereta 5inch6
(2 > 1ari2jari rel 5inch6
&. /egangan Suhu 5Ss6,
6 t O5t ?
7
P7 ?
Ss
?
7 Ss
4?
P7
P7
6 t O5t 7 Pt O 7 P7
P
P



5-."6
dimana,
7 > panjang rel
tp > suhu pemasangan5<36
t > suhu maksimum di lapangan 5<36
> koefisien muai panjang > 1,-.1
2-
)<3
'. /egangan 7elah 5Sf6,
/egangan lelah adalah batas umur rel $ang dihitung dengan analisis keausan atau analisis lelah.
,esarn$a tegangan lelah tergantung mutu rel dan standar pembuatan rel $ang disajikan dalam
grafik tegangan ;s siklus 50rafik S= 3ur;e6.
0rafik S= disusun berdasarkan teori Linear Cumulative Damage 5Miners6, dengan megambil
asumsi bahwa :
1. /egangan kombinasi @ tegangan lelah
2. Pengaruh beban dianggap berterusan
&. /idak ada retak awal
'. /idak ada baha$a negatif dari siklus beban
-. 4sumsi ,eban : 0rafik S= adalah linear dan ,atas 8mur 7elah 1
.
siklus
-1
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
0ambar -.! +ur;e S2= 5Siklus 9 /egangan6
8mur rel dapat ditentukan dari grafik di atas dengan persamaan di bawah ini :
tahun
D
1
7 rel umur
=
Q
=
Q
...
=
Q
=
Q
=
Q
D
Sf
Sti
=e
=i
i
i
n
n
&
&
2
2
1
1
k
1

+ + + +

,
_

5-.!6
dimana,
=i > siklus pen$ebab failure pada tegangan Sti (siklus
k > kemiringan atau slo!e pada S2= diagram
=e > batas berulangn$a beban jika terjadi lelah
i > siklus $ang bekerja untuk setiap beban Sti
= > siklus per waktu 5siklus)tahun6
&. STABILITAS REL PANJANG
Menurut PD 1 tahun 1!"#, rel dapat diklasifikasikan sesuai dengan panjangn$a, meliputi :
1. (el Standar, dengan panjang 2- meter 5sebelumn$a # 9 1 meter6
2. (el Pendek, dengan panjang maksimum 1 meter atau ' C 2- meter
&. (el Panjang, adalah rel $ang mempun$ai panjang statis, $aitu daerah $ang tidak
terpengaruh pergerakan sambungan rel, biasan$a dengan panjang minimal 2 meter
Sambungan rel adalah titik2titik perlemahan dan jika terjadi beban kejut $ang besar pada
sambungan akan dapat merusak struktur jalan rel. *leh itu, rel dari pabrik akan diproduksi 2-
meter dan selanjutn$a akan dilas dengan Rflash butt weldingS untuk mendapatkan rel2rel pendek
-2
St
1
1
.
St
n
Sf
k
=
1
=
2
=
n
St
2
/egangan
Siklus
Bab V Komponen Rel
dan di lapangan dapat disambung lagi dengan las Rthermit weldingS sehingga akan menjadi rel
panjang.
Dalam perencanaan, rel panjang perlu diperhatikan panjang minimum dan stabilitasn$a
terutama akibat pengaruh ,aha$a /ekuk 5buckling6 oleh ga$a longitudinal dan perubahan suhu.
*leh karena itu, sebagai pen$elesaiann$a, rel tidak boleh berkembang bebas dan han$a akan
dihambat oleh perkuatan pada bantalan dan balas.
1. Penen'%an Pan)an$ Mnm%m Rel Pan)an$
Permasalahan $ang ditimbulkan dalam rel panjang adalah penentuan panjang minimal rel
panjang $ang diakibatkan oleh dilatasi !emuaian sebagaimana dituliskan dalam persamaan
berikut :
7 > 7 / 5-.16
dimana :
7 > Pertambahan panjang 5m6
7 > Panjang rel 5m6
> +oefisien muai panjang 5T 3
21
6
/ > +enaikan temperature 5T 36
Menurut hukum "ooke, ga$a $ang terjadi pada rel dapat diturunkan menjadi persamaan sebagai
berikut :
7
4 ? P7
U

5-.116
dimana :
? > modulus elastisitas #oung 5kg)cm
2
6
4 > luas penampang 5cm
2
6
1ika disubstitusi persamaan 5-.16 pada 5-.116, maka akan menjadi :
U > ? 4 / 5-.126
Diagram ga$a normal sesuai persamaan -.12 dapat digambarkan sebagai :
Diagram ga$a lawan bantalan dapat digambarkan sebagai berikut :
-&
7
U > ? 4 /
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
Panjang l dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
V > * M >
r
P/ O 4 ?
5-.1&6
r > tg > ga$a lawan bantalan per satuan panjang 5-.1'6
8ntuk mendapatkan panjang minimum rel panjang digunakan persamaan 5-.1&6 dan 5-.1'6
sebagai berikut :
7 W 2 V 5-.1-6
dimana V dihitung dengan persamaan -.1'.
dengan demikian pers$aratan 7 X 2 V digunakan untuk penentuan panjang rel pendek.
3ontoh Perhitungan :
Digunakan konstruksi rel dengan bantalan beton pada rel tipe (.'2 5? > 2,1 1
#
kg)cm
2
6,
dimana ga$a lawan bantalan diketahui sebesar '- kg)m, dan > 1,2 1
2-
T3
21
. 1ika rel
dipasang pada 2T 3 dan suhu maksimum terukur - T 3, tentukan panjang rel minimum $ang
diperlukan F
1awaban :
0unakan persamaan -.1& untuk menentukan nilai V :
V >
( )
'-
2 2 - 1 1,2 -',2# 1 2,1
- #


> !1,1-#" m
Panjang minimum rel (.'2 $ang dipers$aratkan dengan bantalan beton > 7
7 > 2 V > 2 !1,1-#" > 1"2,&1&# m
Dibulatkan menjadi kelipatan 2- m sebagai : 7 Y 2 m.
2. Ga.a lon$'%#nal /Longitudinal Creep Resistance0
-'
V V

U > ? 4 / > r l
MZ *Z M *
Bab V Komponen Rel
0ambar -.1 +erusakan akibat ga$a longitudinal
5Kida$at N (achmadi, 216
0ambar -.1 menunjukkan kerusakan pada rel panjang akibat ga$a longitudinal. 0a$a
longitudinal 5Longitudinal Cree! Resistance6 pada rel panjang dapat ditentukan melalui
pengaruh perubahan suhu, sebagai berikut :
2.1 Ga.a a(ba' s%!%
P > ?4 5t2tp6 5-.1#6
dimana,
P : ga$a longitudinal akibat perubahan suhu,
? : modulus elastisitas baja
t
p
: suhu pemasangan
Dalam penentuan suhu pemasangan, PD. =o.1 tahun 1!"# memberikan aturan bahwa untuk rel
ukuran standar dan rel pendek $ang panjangn$a - m ditentukan sebesar 2T3 $aitu suhu
terendah $ang pernah diperoleh pada pengukurann$a di Semarang sedangkan rel lainn$a
diambil suhu tertinggi $ang menghasilkan besar celah maksimum 1# mm 5Penjelasan PD.1
tahun 1!"# hal. &21. s.d. &21"6. ,atas suhu maksimum untuk semua jenis rel ditentukan sebagai
suhu tertinggi $ang menghasilkan celah sebesar 2 mm.
2.2 Pe*$e*a(an samb%n$an /Gap0
1ika suhu mulai meningkat, rel mera$ap $ang ditahan oleh bantalan dan balas sampai menutup
sambungan. 4da bagian $ang bergerak 5breathing length6 dan ada bagian $ang tidak
bergerak)tetap 5static$ unmovable6. *leh karena itu, diperlukan gap 5celah6 dengan batasan
terukur supa$a struktur ujung rel tidak cepat rusak.
8ntuk rel pendek dan standar digunakan persamaan untuk menghitung celah)gab sebagai
berikut :
0 > 7 5' 9 t6 [ 2 5-.1.6
Sedangkan untuk rel panjang digunakan penurunan persamaan sebagai berikut :
Ditinjau suatu elemen rel di daerah muai sepanjang dC 5sebagaimana dijelaskan pada 0ambar
-.116, pada jarak C dari ujung rel. 4kibat adan$a perubahan suhu, maka terdapat perpanjangan
d0 $ang besarn$a sebagai :
d0 > d0
1
\ d0
2
5-.1"6
0ambar -.11 Strukturisasi elemen rel pada daerah muai
--

C
dC
7dm
Ps 9 (5C6
(5C6
(5C6 > r

P5C6 > Ps > ?.4../
4
,

Hb
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
dimana :
d0
1
> perpanjangan elemen dC jika tidak ada tahanan balas
d0
2
> perpanjangan $ang dihambat oleh tahanan balas
untuk :
d0
1
> .t.dC 5-.1!6
d0
2
>
?4
dC (
5H6

5-.26
maka persamaan -.1" menjadi :
d0 > .t.dC 2
?4
dC (
5H6

5-.216
1ika diketahui bahwa : Ps > ?.4..t 50ambar -.116, maka dapat diperoleh :
.t >
EA
%s
5-.226
sehingga :
d0 > d&
?4
( 2 Ps
5H6
5-.2&6
Dari persamaan -.1., besar celah pada rel diperoleh :
0 >

d' > d& R %s (


EA
(
)b
*
& (

5-.2'6
Dari gambar -.11 terlihat bahwa :
d& R %s (
)b
*
& (

> luas *4, > ] 7


dm
P
S
5-.2-6
Sesuai dengan persamaan -.1&, diperoleh bahwa :
7
dm
>
r
P/ O 4 ?
5-.2#6
Maka :
0 >
EA
(
]
r
P/ O 4 ?
?.4../ 5-.2.6
0 > ? 4
2
5t2tp6
2
) 2r 5-.2"6
Dalam (ailwa$ /echnical (esearch %nstitute 9 1=(, persamaan -.2" diturunkan untuk nilai r
$ang tetap 5r > +.d0, dimana + > koefisien reaksi balas awah horiLontal6. Dari hasil analisis
-#
Bab V Komponen Rel
1=(, perbedaaan antara r tetap dan tidak tetap adalah 1 9 & mm. *leh karena itu besar celah
untuk rel panjang dapat juga ditentukan menggunakan persamaan :
0 > 2
2r
t6 5- O 4 ?
2 2
+

5-.2!6
-. Ga.a Te(%( /B%,(ln$ 1o*,e0
0a$a /ekuk 5,uckling Uorce6 dapat ditentukan dengan persamaan :
^b D_
:l
^b
_l
1#D
3 _
?%
l
_
Pb
2
2 2
s
2
2
+ +
5-.&6
dimana,
%s > momen inersia 52 %$6 5cm
'
6
? > modulus elastisitas rel > 2,1.1
#
kg)cm
2
3 > koefisien torsi penambat 5tm)rad, kgm)rad6
D > jarak bantalan 5cm6
: > tahanan lateral balas 5kg)meter6
l > panjang ketidaklurusan 5meter6
^b > ketidaklurusan, misalignment 5meter)cm)mm6
,eberapa koefisien jalan rel diatas ditentukan dari pengujian di laboratorium, seperti :
a. Ta!anan To*s Penamba'+
=ilai koefisien torsi penambat diperolehi dari pengujian terhadap penambat di laboratorium.
Satuan koefisien $ang diperolehi adalah ton inch)rad
.-
.
0ambar -.12 Pengujian tahanan torsi penambat di laboratorium
5Kida$at N (achmadi, 216
b. Ta!anan Momen La'e*al
/ahanan momenlateral dapat diketahui dengan pengujian tahanan momen lateral dari struktur
rel, penambat dan bantalan.
-.
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
0ambar -.1& Pengujian tahanan momen lateral di laboratorium
5Kida$at N (achmadi, 216
,. Ta!anan Balas
/ahanan balas 5ballast resistance6 dapat diketahui dengan pengujian tahanan lateral dan
longitudinal balas. /ahanan lateral dapat diperbesar dengan memperberat bantalan,
penggemukan bahu jalan dan memakai safety ca!s.
0ambar -.1' Pengujian tahanan
balas di laboratorium
5Kida$at N (achmadi, 216
2. &s'*b%s Ga.a Lon$'%#nal 3
Perhitungan distribusi ga$a longitudinal pada rel dapat dihitung berdasarkan tahapan berikut
ini :
/entukan nilai 0a$a 7ongitudinal Maksimum 5P maksimum6 menggunakan persamaan
-.1#.
/entukan lebar dan suhu dimana celah tertutup maksimum 50 maksimum6, menggunakan
persamaan -.2".
/entukan nilai2nilai ga$a longitudinal lainn$a berdasarkan ;ariasi suhun$a.
-"
Bab V Komponen Rel
3ontoh Persoalan :
Diketahui (.'2 dengan 4 > -',2# cm
2
dan ? > 2,1 1
#
kg)cm
2
, dipasang pada suhu 2# T3 pada
bantalan beton dengan tahanan balas '- kg)m. 1ika lebar celah direncanakan sebesar 1& mm
dan suhu lapangan maksimum dari pengamatan sebesar - T3, tentukan distribusi ga$a
longitudinaln$a F
1awaban :

1. P maksimum terletak pada t maksimum > - T3.
P maksimum > ?4 5t2tp6
> 2,1 1
#
. -',2# . 1,2 1
2-
T3
21
. 5- 9 2#6
> &1.1.-,# kg.
2. Suhu 5t
1
6 dimana celah tertutup maksimum 50 > 6.
e
(
> 0)2 > 1&)2 > #,- mm
e
+
> ?4
2
5t2tp6
2
)2r > 2,1 1
#
. -',2# . 51,2 1
2-
T3
21
6
2
. 5t
1
9 2#6
2
) 2 5'-6
dari subtitusi e
(
dalam e
+
diperoleh bahwa :
t
1
9 2# T3 > 1!,! T3, sehingga t
1
> '',! T3
&. 0a$a longitudinal pada saat celah tertutup 5t
1
> '',! T36
P pada t
1
> ?4 5t2tp6
> 2,1 1
#
. -',2# . 1,2 1
2-
T3
21
. 5'',! 9 2#6
> 2-."'2 kg.
Secara grafis dapat digambarkan distribusin$a sebagai berikut :
+eterangan :
4, D : Sambungan (el
4, 9 3D : Daerah ,ergerak 5breathing length6
, 9 3 : Daerah Statik 5static area,unmovable6
E. LATIHAN SOAL
Suatu jaringan jalan rel akan dibangun pada suatu sta. 12.& hingga sta. 22.!. 1alan rel
direncanakan dilewati lalu lintas 1 juta ton)tahun dan digunakan (.-' dengan modulus
elastisitas rel 2,' D 1
#
kg)cm
2
. 1enis bantalan $ang digunakan adalah bantalan beton
monolithic $ang dipasang di atas lapisan balas dengan nilai tahanan bahan balas di bawah
bantalan beton adalah ' kg)m.
1. /entukan jumlah rel panjang $ang diperlukan.
2. 1ika rel dipasang di atas bantalan beton pada suhu 2 < 3 dengan gap 5celah diantara rel
1 mm6, tentukan diagram distribusi ga$a longitudinal rel panjang dengan suhu
maksimum '" < 3.
-!
B B A " " &
P maksimum > ?4 5t
mak
2tp6
P > ?4 5t
1
2tp6
Prasarana Transportasi Jalan Rel
Jurusan Teknik Sipil UMY
&. /entukan tingkat suhu dan nilai ga$a longitudinal dimana rel panjang merambat hingga
menutupi celah rel secara penuh.
/entukan panjang minimum rel panjang (.'2 $ang dipasang pada bantalan ka$u 5r > 2.
kg)m6 F 3atatan : ketentuan lain dapat dilihat pada PD.1 tahun 1!"#.
/entukan celah rel dengan 7 > 2- m dan suhu pemasangan 2 < 3 F
/entukan celah rel panjang (.'2 $ang dipasang pada bantalan ka$u 5r > 2. kg)m6 dengan
suhu pemasangan &< 3 dan suhu maksimum terukur - < 3 menggunakan persamaan
1=( F
/entukan dimensi rel dengan jika diketahui +elas 1alan %E dengan da$a lintas - juta ton per
tahun. /ekanan gandar $ang dibebankan oleh lokomotif 33 sebesar 1" ton. (encanakan
profil rel $ang sesuai F
Direncanakan sebuah konstruksi jalan rel baru 5dengan pelumasan6 dengan da$a lintas "
juta ton per tahun, dengan menggunakan rel tipe ( '2. 1alan rel rencana bergeometrik
sebagai berikut : &- km bergeometrik lurus, 2 km lengkung horiLontal dengan ( > ## m, &
km dengan ( > "- m dan 12 km dengan ( > ' m.
1. &A1TAR PUSTAKA
1. ,anks, 1.K. 22. %ntroduction to /ransportation ?ngineering. Mac0raw Kill. 2
nd
?dition.
,oston. -2 p.
2. ?s;eld, 3. 1!"!. Modern (ailwa$ /rack. M(/ Publication. 0erman$.
&. Ka$, :.:. 1!"2. (ailroad ?ngineering. Second ?dition. :ile$.
'. Kida$at, K. N (achmadi. 21. (eka$asa 1alan (el. 3atatan +uliah. Penerbit %/,.
,andung.
-. P1+4. 1!"#. Perencanaan +onstruksi 1alan (el 5Peraturan Dinas =o.16. ,andung.
#. P1+4. 1!"#. Penjelasan Perencanaan +onstruksi 1alan (el 5Peraturan Dinas =o.16.
,andung.
.. Selig, ?./. dan :aters, 1.M. 1!!'. /rack 0eotechnolog$ and Substructure Management.
/homas /elford.
#

Anda mungkin juga menyukai