Anda di halaman 1dari 9

1.

Definisi Kespro

Definisi Sehat (WHO) Keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh. Jadi sehat berarti bukan sekedar tidak ada penyakit ataupun kecacatan, tetapi juga kondisi psikis dan sosial yang mendukung perempuan untuk melalui proses reproduksi

baik perempuan maupun laki-laki berhak mendapatkan standar kesehatan yang setinggitingginya, karena kesehatan merupakan hak asasi manusia yang telah diakui dunia internasional Definisi Kesehatan Reproduksi Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. Menurut BKKBN, (2001), defenisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan. Menurut ICPD (1994) kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta proses reproduksi. Menurut Drs. Syaifuddin kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan dimana suatu kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan yang khususnya testis menghasilkan spermatozoid dan ovarium menghasilkan sel kelamin perempuan. Menurut Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 kesehatan reproduksi adalah kemampuan seseorang untuk dapat memanfaatkan alat reproduksi dengan mengukur kesuburannya dapat menjalani kehamilannya dan persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko apapun (Well Health Mother Baby) dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal. Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.

Menurut Depkes RI, 2000 kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah menikah.. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial,yang berkaitan dengan alat,fungsi serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit,melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum menikah dan sesudah menikah. Definisi Kesehatan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial. Artinya, sehat tidak hanya suatu keadaan terbebas dari penyakit atau kecacatan. Artinya seseorang yang sehat tidak menglami keluhan fisik, tapi juga merasa terbebas dari tekanan psikologis dan bisa berinteraksi dan berperan secara sosial dengan lingkungannya. Definisi Kesehatan Seksual Kesehatan seksual didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan seksualitas. Kesehatan seksual memerlukan adanya penghargaan terhadap seksualitas seseorang, termasuk dalam hal merasakan kenikmatan seksual dan hubungan seks yang aman tanpa paksaan dan kekerasan. Jadi seseorang bisa bilang bahwa dirinya sehat seksual jika bisa memilih pasangan seksual, merasakan kenikmatan seksual, dan terbebas dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan dan infeksi menular seksual, dan bebas dari segala paksaan dan kekerasan. Definisi Kesehatan Reproduksi Sedangkan kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Jadi seseorang merasa sehat reproduksi jika organ reproduksinya mampu berfungsi dengan baik, bisa menentukan apakah

mau memiliki anak, jumlah anak dan jarak antar anak, serta memilih alat kontrasepsi yang diinginkan tanpa adanya paksaan.

2.

Ruang Kingkup Kesehatan Reproduksi Dalam Siklus Kehidupan Menurut Depkes RI (2001) ruang lingkup kesehatan reproduksi sebenarnya sangat luas,

sesuai dengan definisi yang tertera di atas, karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir hingga mati. Dalam uraian tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi yang lebih rinci digunakan pendekatan siklus hidup (life-cycle approach), sehingga diperoleh komponen pelayanan yang nyata dan dapat dilaksanakan. Secara lebih luas, ruang lingkup kespro meliputi : 1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir 2. Keluarga Berencana 3. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi ( ISR ), trmasuk PMS-HIV / AIDS 4. Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi 5. Kesehatan Reproduksi Remaja 6. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas 7. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis 8. Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya kanker serviks, mutilasi genetalia, fistula dll. Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup kesehatan reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar-fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya 1. ibu hamil dan konsepsi 2. bayi dan anak 3. remaja 4. usia subur 5. usia lanjut

3.

Hak-Hak Reproduksi

Definisi Hak Reproduksi Meliputi hak asasi manusia tertentu yang telah diakui dalam hukum nasional dan internasional, serta dokumen dan perjanjian nasional dan internasional hak asasi manusia. Hak asasi ini berlandasrkan atas pengakuan hak-hak dasar bagi pasngan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab terkait jumlah, jarak dan waktu memilki anak, memiliki akses ke informasi dan pelayanan terkait, dan juga hak untuk mencapai standar kesehatan seksual dan reproduksi optimalnya. Termasuk hak untuk membuat keputusan terkait reproduksi tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan seperti yang disebutkan di Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population Development, Kairo, 5-13 September 1995, paragraph 7.3). Definisi Hak Seksual Hak seksual mencakup hak asasi manusia yang telah diakui oleh hukum nasional dan internasionak, serta dokumen dan perjanjian internasional. Hak asasi ini termasuk hak semua orang untuk bebas dari pemaksaan, diskriminasi dan kekerasan untuk: Menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas terkait dengan seksualitas, termasuk akses ke pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi Mencari dan menyampaikan informasi terkait dengan seksualitas Mendapatkan informasi dan pendidikan seksualitas Menghormati integritas tubuh Memilih pasangan Memutuskan untuk aktif seksual atau tidak Melakukan hubungan seksual Memutuskan untuk menikah atau tidak menikah Memutuskan untuk memiliki atau tidak memiliki dan kapan punya anak Memiliki kehidupan seksual yang memuaskan, menyenangkan dan amanan Sebagai catatan bahwa pemenuhan hak asasi manusia seseorang harus memperhatikan dan menghormati hak asasi orang lain (Organisasi Kesehatan Dunia, Oktober 2002).

Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama, dll) untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga, dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan melahirkan. Hak reproduksi ini didasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi manusia yang diakui di dunia internasional (Depkes RI, 2002).

Menurut Depkes RI (2002) hak kesehatan reproduksi dapat dijabarkan secara praktis, antara lain : A. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik. Ini berarti penyedia pelayanan harus memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan klien, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan klien. B. Setiap orang, perempuan, dan laki-laki (sebagai pasangan atau sebagai individu) berhak memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang seksualitas, reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayanan dan/atau mengatasi masalah kesehtan reproduksi. C. Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak melawan hukum. D. Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat. E. Setiap anggota pasangan suami-isteri berhak memilki hubungan yang didasari penghargaan F. Terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama tanpa unsure pemaksaan, ancaman, dan kekerasan. G. Setiap remaja, lelaki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi, sehingga dapat berperilaku sehat dalam menjalani kehidupan seksual yang bertanggungjawab

H. Setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi dengan mudah, lengkap, dan akurat mengenai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS

Menurut ICPD (1994) hak-hak reproduksi antara lain : A. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi. B. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi C. Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi D. Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan E. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak F. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksinya G. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual H. Hak mendapatkan manfaat kemajuan, ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi I. Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya J. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga

K. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi L. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi

C. adalah:

Menurut Piagam IPPF/PKBI Tentang Hak-hak reproduksi dan Seksual

1. Hak untuk hidup Hak untuk bebas dari risiko kematian karena kehamilan, infeksi menular seksual (IMS) dan HIV-AIDS 2. Hak atas kemerdekaan dan keamanan

Individu berhak untuk menikmati dan mengatur kehidupan seksual dan reproduksi. Kita juga punya hak untuk tidak dipaksa sama siapapun untuk hamil, sterilisasi dan aborsi. 3. Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi Hak untuk bebeas dari segala bentuk pebedaan, termasuk dalam kehidupan seksual dan reproduksi. 4. Hak atas kerahasian pribadi Kita punya hak untuk dapat pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi. Dan pemberi layanan harus menghormati kerahasiaan pribadi kita. 5. Hak atas kebebasan berfikir Bebas dari penafsiran ajaran agama yang sempit, kepercayaan dan tradisi yang ngebatasin kemerdekaan kita untuk berfikir yentang kesehatan seksual dan reproduksi. 6. Hak mendapat informasi dan pendidikan Hak untuk mendapatkan informasi yang engkap tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Informasinya juga harus mudah dimengerti dan membuat kita merasa nyaman akan diri kita, tubuh kita dan seksualitas kita. Informasi yang kita teria harus bisa ngejamin untuk membuat keputusan sendiri dan tidak membuat kita merasa di hakimi. 7. Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga Memiliki kebebasan untuk memilih tanpa paksaaan apalagi ancaman dari siapapun untuk menikah dengan pasangan kita atau memilih untuk tidak menikah. 8. Hak untuk memutuskan mempunyai atau tidak dan kapan waktu memiliki anak

Kebebasan untuk memilih dan memutuskan ingin mempunyai anak atau tidak dan kapan waktunya. Tidak boleh ada yang memaksa perempuan untuk punya anak atau menggugurkan kandungannya. 9. Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual yang tersedia termasuk alat kontrasepsi. Pusat pelayanan harus membuat kita erasa aman dan nyaman. 10. Hak untuk mendapat manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan Kita punya hak untuk dapat pelayanana kesehatan reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima. 11. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik Hak untuk membuat dan mengemukakakn pandangan kita sendiri tentang isu kesehatan reproduksi dan seksual. Pandangan kita itu harus dipertimbangkan secara serius oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Kita juga punya hak untuk mengadakan acara pertemuan atau diskusi tentang isu-isu kesehatan reproduksi dans seksual. 12. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk Hak untuk bilang tidak saat diminta melakukan hubungan seksual atau kegiatan apapun yang tidak kita ungunkan, seperti disentuh atau dipaksa menyentuk ornag lain. Termasuk hak-hak perlindungan anak dari perdagangan, eksploitasi dan penganiayaan seksual. Kita juga punya hak untuk melindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual.

Bagaimana Hak Reproduksi dapat Terjamin?

1. Pemerintah, lembaga donor dan masyarakat harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin semua pasangan dan individu yang menginginkan pelayanan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksualnya terpenuhi; 2. Hukum-hukum dan kebijakan-kebijakan harus dibuat 3. dan dijalankan untuk mencegah diskriminasi, pemaksaan dan kekerasan yang berhubungan dengan sekualitas dan masalah reproduksi; dan 4. Perempuan dan laki-laki harus bekerja sama untuk mengetahui haknya, mendorong agar pemerintah dapat melindungi hak-hak ini serta membangun dukungan atas hak-hak tersebut melalui pendidikan dan advokasi. 5. Konsep-konsep kesehatan reproduksi dan uraian hak-hak perempuan ini diambil dari hasil kerja International Womens Health Advocates Worldwide. 6. Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa kebutuhan-kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain. Hak Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi adalah penting, sehingga perempuan dapat: 1. Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari penyakit, kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau kematian yang berhubungan dengan reproduksi dan seksualitas 2. Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan keinginannya, menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan menjaga kehamilan sampai waktu persalinan 3. Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga ketika mereka menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri

Anda mungkin juga menyukai