Anda di halaman 1dari 109

Perkembangan Anak

Masa Usia 0-5 thn penting karena - keberhasilan - Kegagalan Mempengaruhi Menentukan Tahap Berikutnya

Perkembangan Mental Anak : Mulai Masa Bayi Masa Pubertas. Masa Umur * > 0 - 1 tahun : Kebutuhan minuman / makanan harus segera. Mula-mula siapa pemberi tidak penting lama-lama menjadi penting > mampu untuk membedakan menjadi tergantung rasa percaya - >berkembang * 1 - 4 tahun : - Motorik makin matang - Perkembangan bahasa - Daya Memahami berkembang - Ketergantungan berkurang

Pengamatan meningkat Ingin tahu Ingin mencoba Sering mengalami kecelakaan Orang tua berubah sikap sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya : 1. Mendisiplinkan 2. Melarang kegiatan-kegiatan anak

> 5 - 7 tahun : . Lingkungan bermain makin luas . Berfikir lebih nyata . Belajar berdiri sendiri . Menghargai hak orang lain . Peranan ayah makin meningkat . Keterampilan meningkat tetapi -> ada cepat dan ada lambat

. Lingkungan rumah - luar rumah Lebih kaya / bervariasi . Upaya berbuat atau menghargai orang lain . Ayah menjadi Idola - Kebanggaan.

> 7 - 11 tahun : . Rasa ketergantungan menurun . Penyesuaian diri dengan lingkungan . Sikap bermain - bekerja

. Peningkatan tanggung jawab


. Kepercayaan diri meningkat

PERKEMBANGAN INISIATIF DAN KEMAMPUAN

Perubahan Tubuh anak : > 8 - 10 tahun ANAK

Pria - Bahu Lebar - Ejakulasi - Perubahan Suara - Pembesaran : 1. Penis 2. Scrotum

Wanita - Pinggul Lebar - Menstruasi - Perubahan Buah Dada - Pembesaran 1. Uterus 2. Ovarium

11 - 20 tahun :

Masa Pubertas dan Remaja


- Seksuil matang - Menuntut persamaan hak menghapus kedudukan

rendah anak dewasa


- Masa dengan komplik Pandangan - pendapat ingin turut dipertimbangkan - Peningkatan kemampuan dalam diri sendiri - Keterbatasan dan ketergantungan

PERKEMBANGAN DAN KELAKUAN


Gangguan perkembangan adalah sekumpulan kelainan neurologi yg berhubungan satu sama lain, tidak progresif yang terjadi pada anak. Disini ditunjukkan untuk penyaringan dan pemeriksaan perkembangan neurologi dalam hal kemungkinan adanya ketidakmampuan perkembangan.

Perkembangan
Perkembangan dibagi dalam 5 bidang keterampilan: cognitive(visuomotor dan language), motorik, sosial dan adaptive. Setiap bidang menunjukkan spektrum normal dan abnormal. Pemeriksaan abnormal pada satu bidang meningkatkan resiko kekurangan pada bidang lain dan dokter, harus mempertimbang kan pemeriksaan yang teliti pada seluruh bidang keterampilan. Diagnosis perkembangan adalah batasan fungsi dan klasifikasi yang tidak mengkhususkan satu etiologi atau diagnosis medis.

Bidang motorik: penilaian bidang motorik termasuk pemeriksaan keduanya ketermapilan motorik kasar dan halus. Pemeriksaan neurologi motork yang lengkap harus dilakukan termasuk pemeriksaan : tonus, kekuatan, koordinasi, refleks tendon, refleks primitif dan reaksi sikap. Bidang cognitive : pemeriksaan bidang cognitive termasuk pemeriksaan keterampilan bahasa ekspresif dan represif) dan keterampilan pemecahan problem/visual-motor. Bidang sosial dan adaptif: pemeriksaan bidang sosial dan adptif termasuk pemeriksaan ketermapilan sosial, aktifitas kehidupan sehari-hari, affect, temperament dan interaksi komunikasi antar perorangan.

DEVELOPMENTAL QOUTIENT (DQ)


Developmental Quotient (DQ) dapat diukur untuk setiap bidang perkembangan: Developmental age DQ = -------------------------- x 100 Chronological age 1. DQ menunjukkan persentase perkembangan anak disesuaikan dengan perkembangan normal seusianya pada waktu pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan 2 kali dengan jarak waktu tertentu lebih baik daripada pemeriksaan sekali saja.

2. Istilah peramal terbaik untuk intelektual dihari yang akan datang tetapi keterlambatan sedikit bahasa ekspresi sering prognosis baik, pada bidang lain yang tidak ada kekurangannya. Perkembangan bahasa dibagi 2 kategori: reseptif dan ekspresif masing-masing dibuat pada DQ terpisah.

DELAY (Keterlambatan) Keterlambatan adalah perbuatan/perlakuan nyata dibawah nilai rata-rata ( DQ<70) pada keterampilan tertentu. Keterlambatan dapat terjadi pada satu bidang atau beberapa bidang.

DEVIASI (Penyimpangan) Penyimpangan diartikan perkembangan yang tidak sesuai dalam satu bidang, seperti perkembangan milestone terjadi diluar yang seharusnya. Penyimpangan tak perlu dikatakan abnormal, tetapi harus menyadari kenapa problema itu terjadi. Contoh: seorang bayi yang merangkak sebelum duduk, yaitu bayi dengan perkembangn lengan lebih dini.

DISSOCIATION (Hubungan) Hubungan diartikan sebagai suatu keadaan penting kecepatan perkembangan yang berbeda diantara 2 bidang cognitive dan motorik. Contoh : perbedaan cognitive-motorik yang terdapat pada anak dengan retardasi mental atau palsi cerebral.

GANGGUAN COGNITIVE 1. Retardasi mental : ditandai dengan fungsi intelektual dibawah rata-rata (IQ<70-75) dengan terbatasnya dalam 2 atau lebih bidang keterampilan berikut: komunikasi, mengurus diri sendiri, kehidupan dirumah, keterampilan sosial, penggunaan komunikasi, kerja sendiri, kesehatan dan keamanan, fungsi akademik, kesenangan dan bekerja. Retardasi mental terjadi sebelum usia 18 tahun. Uji psikometrik formal diperlukan membuat diagnosis retardasi mental. Pasien dengan retardasi mental dirujuk ke dokter perkembangan anak atau psikologist untuk uji DQ pada satu-satu bidang < 70 atau bila mengalami kesulitan belajar.

2. Gangguan Komunikasi: bidang ini merupakan suatu grup yang dibagi kedalam gangguan bahasa ekspresif, gabungan reseptif-ekspresif, reseptif, ganguan fonologik dan gugup (stuttering). Gangguan perkembangan bahasa ditandai dengan kekurangan membandingkan (comprihention), produksi atau penggunaan bahasa. Diagnosis banding termasuk; tuli, tidak bisa bahasa tertentu, gangguan bahasa ekspresif, ketidakbisaan campuran ekspresifreseptif dan gangguan bahasa reseptif, mutism, autism.

3.

Learning Diasbility (LD) (Ketidakmampuan Belajar) Ketidakmampuan belajar merupakan kelompok atau grup heterogen yang kenyataannya pada satu atau lebih tujuh bidang berikut: keterampilan dasar membaca, reading comprehention, oral ekspresion, history comprehention, written eksprestion, ketermapilan matematika dan ulasan matematik. Ketidakmapuan belajar khusus didiagnosis bila seseorang dinilai dengan uji standar pada satu bidang ternyata dibawah yang diharapkan untuk usianya, sekolahnya dan tingkat intelektualnya.

GANGGUAN MOTORIK Palsi cerebral adalah gangguan pergerakan dan sikap akibat lesi otak yang menetap sewaktu masa perkembangan otak. Tetapi manifestasinya bisa berobah dengan partum buhan dan perkembangan otak. Anak dengan gangguan motorik yang nyata dapat dikenali pada setiap usia. Diagnosi palsi cerebral harus dibuat sebelum umur 12 bulan, walaupun ratarata usia diagnosis 13 bulan. Klasifikasi palsi cerebral adalah: hemiplegia, diplegia, kuadriplegia, duoblehemiplegia (tetraplegia), monoplegia dan triplegia.

GANGGUAN KELAKUAN 1. Attention deficit / hyperactive disorder (ADHD) ADHD adalah gangguan neurobehaviour ditandai dengan kurang perhatian, impulsivity dan hyperactive. Gejala harus bertahan lebih dari 6 bulan, terjadi sebelum usia 7 tahun dan ada bukti terjadi pada 2 atau lebih tempat yang berbeda. Prevalensi rata-rata 3-5% usia sekolah, anak laki-laki lebih banyak dari perempuan. Diagnosis berdasarkan pada Diagnostic and Statistical Manual of Menthal Disorder edition 4 (DSMIV)

Penilaian Diagnosis dapat ditegakkan secara klinik dan berdasarkan percakapan pada orangtua dan anak. Masukan dari sekolah mengenai pelajaran, kelakuan dalam kelas dan kebutuhan perhatian dan integrasi. Skor (Conners parent and teacher, skor guru dari ADHD) rating scale IV digunakan mengukur beratnya gejala dasar dan mengamati keberhasilan pengobatan.

Pengobatan Berbagai model pendekatan yang mungkin adalah: 1. Farmakoterapi. Pada kebanyakan kasus diberi psychostimulants (methyl phenidate, dextroamphetamine, amphetamine dan methyl phenidate long action, adalah pilihan pertama). Dengan adanya efek samping perlu dipertimbangkan untuk merujuk ke spesialis agar menganjurkan obat lain seperti : clonidine, bupropion, dan magnesium pemoline

2. Pengobatan psychosocial, termasuk modifikasi kelakuan, latihan orang tua, modifikasi ruang kelas (duduk di baris depan, perbandingan guru/murid kecil) latihan keterampilan sosial dan sokongan organisasi bagi family.

2. Autism
Autism anak, adalah gangguan perkembangan perilaku yang berat ditandai dengan gangguan interaksi sosial dan komunikasi, keterbatasan aktifitas dan perhatian, dan gerakan motorik berulang-ulang, ritual dan mannerismus. Permulaan fungsi yang abnormal terjadi sebelum umur 3 tahun 75% anak autism disertai retardasi mental Termasuk Autism, Retts disorder, Chilhood disintegrative disorder, Aspergers disorder dan pervasive developmental disorder not otherwise

3. Perpasive Developmental Disorders,

Penyaringan Perkembangan dan Penilaian A. Perkembangan Mailstone B. Denver Development Assesment (Denver II) 1. Denver II adalah alat menyaring anak normal yang berumur 0-6 tahun. Digunakan pada anak yang tersangka normal. Dengan ini dapat ditentukan keterlambatan perkembangan. Anak ini harus dinilai lebih lanjut untuk diagnosis pasti. Penyaringan anak dalam 4 bidang: personal sosial, motor halus, motor kasar dan bahasa.

2. Menghitung umur anak lahir setelah 38 minggu kehamilan, umur premature harus dikoreksi sampai umur 2 tahun. 3. Scoring item yang dilewati, dilaporkan penjaga anak dituliskan R. Setiap item yang terpotong atau dekat pada garis umur harus dinilai sebagai; Pass, Fail, Tidak ada kesempatan atau Ditolak. Pemeriksaan setiap item sebgai berikut:

a. Advanced, anak melewatinya dengan komplet, jatuh sebelah kanan garis umur b. Normal, anak lewat, gagal atau menolak dimana garis umur jatuh pada persentile ke 25 dan 75. c. Hati-hati, anak gagal atau menolak item dimana garis umur terletak diantara persentile 75 dan 90. d. Terlambat, anak gagal atau menolak item yang komplit terletak ke sebelah kiri garis umur.

3. PEMERIKSAAN Anak gagal penyaringan, bila mempunyai dua atau lebih keterlambatan. Penilaian ulang anak dilakukan 3 bulan berikutnya, bila satu item terlambat dan/atau dua berhatihati. Anak lewat penyaringan dan maksimal satu hati-hati. Tambahan lagi beberapa anak disebut istilah untestable bila sejumlah item ditolak atau tidak ada kesempatan melakukan item tersebut. Petunjuk merujuk adalah uji gagal atau klasifikasi tak teruji pada dua penyimpanagn berturutan.

C. CAT/CLAMS (CAPUTE SCALE) 1. Capute Scale adalah alat pemeriksaan yang memberikan developmental quotion secara kuantitatif untuk visual-motor, problemsolving dan kebiasaan bahasa. CLAMS (Clinical Linguistik and Auditory Milestone Scales) digunakan untuk pemeriksaan milestone bahasa dari lahir sampai umur 36 bulan. CAT (Clinical Adaptive Test) terdiri dari item problem-solving untuk umur lahir sampai 36 bulan.

2. Scoring Scoring dikerjakan dengan perhitungan berdasarkan umur sebagai grup usia tertinggi dimana anak melakukan uji komplit. Setiap hasil menurut usia yang diperiksa dibagi dengan umur kronologis kali 100 menjadi development qoution DQ<70 adalah keterlambatan dan akan dirujuk.

Penilaian Visual-Motor dan Keterampilan Problem-Solving Untuk uji ini penting mengamati bagaimana melakukan dan menilainya. 1. Goodennough-Harris Draw a Person a. Prosedur ; berikan anak sebuah pensil dan sehelai kertas kosong. Suruh anak menggambar orang, gambar orang terbaik sebisa mungkin (gambar seluruh bagian-bagian tubuh orang) b. Scoring; tanyakan anak, menerangkan gambar tersebut. Berilah satu nilai untuk setiap bagian yang ditentukan (scoring maksimal 51) dan bandingkan terhadap anak normal yang umurnya sesuai.

2. Gessel-Drawing, sewaktu menggunakan gambar gessel pemeriksaan tidak diharapkan menunjukkan gambar untuk pasien. 3. Gessel Block Skill; struktur kubus harus didemonstrasikan kepada anak termasuk umur perkembangan pada mana setiap struktur dapat dilaksanakan.

Penilaian anak tersangka terlambat perkembangan A. Keterlambatan perkembangan milestone 1. Anamnesis termasuk komplikasi kehamilan, kelahiran, masa neonatus, penyakit terdahulu dan anamnesis keluarga 2. Anamnesis perkembangan milestone, memeriksa kecakapan yang diperoleh masa lalu. 3. Anamnesis pendidikan anak semasa usia sekolah B. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan terdiri dari fisik umum, mencari bentuk abnormal dan penilaian perkembangan neurologi ( pemerikasaan neurologi, repleks primitif dan postural)

2. Refleks primitif / postural Refleks primitif ada pada saat lahir dan menghilang pada umur 6-9 bulan. Reaksi postural nampak setelah refleks primitive menurun dan mendahuli fungsi motorik volunter. Profil reaksi dapat membantu pengenalan bayi resiko cerebral palsi atau kerusakan motorik bila digunakan dalam hubungannya dengan pemeriksaan neurologi atau refleks primitif menetap/meningkat untuk ketidakmampuan perkembangan.

C.

Penyaringan Perkembangan 1. Uji penyaringan yang sesuai, berbeda-beda dengan golongan umur. Keterlambatan pada penyaringan dirujuk untuk uji formal. 2. Pemeriksaan keterlambatan dapat dikalkulasi pada setiap area perkembangan, bila developmental quotient (DQ) <70 % dikatakan perkembangan terlambat. Contoh; seorang anak 13 bulan belum berjalan tetapi dapat berjalan sewaktu kedua lengan dipegang ( contoh perkembangan anak demikian sesuai dengan umur 10 bulan) maka DQ 10/13=77% berarti tidak dipertimbangkan keterlambatan.

Attention Defisit Hyperactive Disorder ( ADHD )

Pendahuluan
Attention Defisit Hyperactive Disorder (ADHD) : Gangguan perkembangan psikiatri pada anak dan remaja Banyak ditemukan diklinik dan masyarakat

Definisi
ADHD : Gangguan perilaku akibat gangguan neurobiologik Kekurangan fungsi kontrol Memusatkan perhatian Motorik Emosi

Kejadian
3 5% pada anak usia sekolah :6:1

Etiologi
Genetik Environment

Gejala Klinik
Gejala utama ADHD : kesulitan memusatkan perhatian anak seolah-olah tidak mendengar perhatian mudah beralih oleh rangsang dari luar

Hiperaktifitas dan impulsifitas Terlalu aktif Tidak mengenal lelah Tidak dapat duduk diam Tangan dan kaki selalu bergerak Sering berlari-lari atau memanjat Terlalu banyak bicara Tidak dapat menunggu giliran atau antrian Sering usil atau mengganggu orang lain

Diagnosa
Klinik : Tidak mampu memusatkan perhatian Hiperaktif-impulsifitas Bukan disebabkan ggn psikiatri lain termasuk Autistic Disorder Syndrome

Pencitraan
MRI FMRI Kelainan pada sirkuit fronto-striatedcerebellar.

Diagnosa Banding
Autisme Pervasive Developmental Disorders Not Otherwise Specified (PDD-NOS)

Dibandingkan Autisme dan PDD-NOS anak ADHD :


Agresifitas IQ 7-15 dibawah rerata normal Fungsi adaptif dibawah normal Perkembangan bicara dan bahasa terlambat Tidak dapat mengarahkan perilaku sesuai dengan aturan dan instruksi Hambatan dalam internalisasi bahasa Respon emosi terhadap orang lain berlebihan (kebalikan dgn autisme), serta masalah integrasi sensorik/motorik

Ingin bermain Dapat menggunakan alat permainan sesuai fungsinya Tidak dapat berkerjasama, sering merebut permainan atau mengelak Anak lain sering menghindari anak ADHD, karena mengganggu Minat ketrampilan linguistik Rentang perhatiannya pendek Tidak dapat menyelesaikan tugas Tidak mampu menata perilakunya, sulit memahami suatu tugas, tidak pernah dapat menyelesaikan tugasnya

Penanganan
Intervensi sedini mungkin Psikostimulasi merupakan obat pilihan utama : Anak usia 5-16 tahun, Methylphenidate dengan dosis 10-50 mg/hari, hasil perbaikan pada 90% kasus

Autisms

Istilah autisms : masih asing bagi sebagian masyarakat para profesional masih belum banyak mengenali/diagnosa autisms 10 tahun terakhir, kasus autisms meningkat

Pendahuluan
Leo Kanner 1943 : 11 kasus anak dgn kesulitan berkomunikasi Disebut Autisms infantil Tidak berhubungan dgn retardasi mental Anggapan sebenarnya : 75-80% ada retardasi mental

Insidens
10 tahun yg lalu : 4-6 / 10.000 anak usia <15 tahun Sekarang : 10-12 / 10.000 anak usia <15 tahun :4:1

Definisi
Autisms adalah ggn perkembangan yang berat, ditandai dengan : gangguan interaksi sosial gangguan berkomunikasi gangguan perilaku (streotipik/repititif ) dikenal sebelum usia 3 tahun

Etiologi
Faktor genetik : 15 (60%) dari 25 anak kembar monozygot autisms (+) 20 anak kembar dizygot autisms (-) Faktor lingkungan : dicurigai sebagai pencetus : Alergi makanan Imunisasi Keracunan logam berat dsb

Patogenesis
Ada gangguan perkembangan otak Otak tidak mampu mengatur untuk : pengamatan/gerakan belajar/merasakan fungsi vital/tubuh

Dunia autisms berbeda dengan dunia orang normal

Mengalami kesulitan mengenai permasalahan internal serta regulasi diri Terlihat keterbatasan persepsi dan responsivitas

Diagnosis
Belum ada marker yang tepat Digunakan kriteria klinik : Gangguan perkembangan menurut ICD-10 dan DSM IV, meliputi : Kekurangan secara kualitatif dan kuantitatif : berinteraksi sosial berkomunikasi minat terbatas perilaku tidak wajar gerakan streotipik gejala sebelum usia 3 tahun

Tersangka autisms pada praktek sehari-hari adalah : Gangguan sosialisasi yg kita lihat berupa : Sedikit berhubungan dengan orang lain Menyingkirkan tatap muka Bermain lebih suka dgn benda dari pd orang lain Hubungan interpersonal sedikit/tidak ada (cuek), tidak acuh seolah-olah tuli

Gangguan komunikasi yang dikenali sebagai : Belum bisa/pandai bicara Tidak mengerti kita/kita tidak mengerti dia Mengatakan kemauannya dengan menarik tangan (menunjuk)

Gangguan motorik/perilaku terlihat berupa: Gerakan ritualistik : Badan bergoyang-goyang Menepuk-nepuk badan Meloncat-loncat Berputar-putar Menjinjit-jinjit Gerakan menetap

Minat terbatas,dapat kita jumpai berupa :


Sukar mengalihkan kemauannya Tidak dipengaruhi dunia sekitarnya Perhatian sedikit Tidak ada pertimbangan Sering hiperaktif Tidur sedikit Retardasi mental Gejala autistik : Bervariasi Tidak semua gejala sama berat

Diagnosa Banding
Aspergers disorder Retts syndrome Pervasive Developmental Disorders Not Otherwise Specified ( PDD NOS )

Aspergers disorder : Gangguan sosial yang bermakna Perhatian dan minat terbatas Terlihat canggung IQ > 70 Tanpa disertai keterlambatan perkembangan bahasa

Rett syndrome : Gangguan perkembangan berat bahasa ekspresif dan reseptif Retardasi psikomotor berat Gerakan tangan diulang-ulang seperti : Memeras kain Bertepuk tangan Memasukkan tangan ke mulut Gerakan otomatis mencuci tangan Pervasive Developmental Disorders Not Otherwise Specified ( PDD NOS ) : Istilah yang tidak termasuk kategori di atas

Neuroimaging
MRI pengecilan berbagai struktur otak Magnetic Resonance Spectroscopy (MRS) Positron Emission Tomography (PET) Single Photon Emission Complete Sonography Spectroscopy Abnormalitas bermacam-macam PET menemukan abnormalitas metabolisma Monoamfetamin di frontal Penurunan aktifitas metabolisma glukosa di gyrus cingulate anterior

Laboratorium
Perkembangan norepinefrin (NE), dopamin, dan 5 Hydroxy tryptophan dalam keadaan terganggu Kimia monoamin : 5 Hydroxy tryptofamine/ serotonin meninggi dalam darah 20-50% penderita autisme Kimia cathecholamine : adrenaline/epinefrin, dopamine dan noradrenalin, perkembangan terganggu

Penatalaksanaan
Tujuan : mengatasi masalah karena : Kegagalan dalam perkembangan : Bicara Perilaku aneh Tidak mau berteman Tidak bisa bermain yang sesuai Tidak tertarik pada lingkungannya Terapi Applied Behavior Analysis (ABA), Lovaas

DETEKSI DINI GANGGUAN PERKEMBANGAN

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan


1.

Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan,
minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2. Tanya gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner masalah mental emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler) dan Conners untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas

1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)


9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh, tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat

Alat : 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak 2. Kertas, pensil, 3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis, 4. kerincingan, 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, 6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5 -1 cm

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)


Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln

Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln, dst.


atau kuesioner yang lebih muda dari umurnya (kalau datang umur 4 atau 5 bulan gunakan kuesioner umur 3 bulan dulu)

Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua


Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan

Tanyakan isi KPSP sesuai urutan

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN


Tim FKUI-RSCM & Depkes RI, 1986

Sumber : Denver Prescreening Develop. Questionairre (PDQ) Umur : 3 bulan 6 tahun, lama 10 15 menit Isi : 10 pertanyaan untuk tiap umur tertentu dijawab oleh orangtua : ya (bisa) , atau : tidak (tidak bisa) Interpretasi : jawaban ya < 7 mungkin ada gangguan ya 7 8 periksa ulang 1 minggu kemudian ya > 9 umumnya tidak ada gangguan Kelemahan KPSP dibanding Denver II, KPSP terlambat 1 3 bulan (kemungkinan false negatif) pertanyaan tidak imbang antar 4 aspek perkembangan

Interpretasi (penafsiran) KPSP

Ya, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah atau sering atau kadang-kadang. Tidak, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu Bila Ya berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya (S) Bila Ya berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)

Bila jawaban KPSP : Ya 9 10


Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya (S)
beri pujian pada ibu teruskan pola asuh teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU

Bila jawaban KPSP : Ya 7 8


Artinya : perkembangan anak meragukan (M) Beri dukungan ibu Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangan Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP sesuai umur anak

Jika hasil KPSP ulangan Ya tetap 7 - 8, maka kemungkinan ada penyimpangan (P) rujuk ke RS terdekat

Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang


Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P) Segera rujuk ke Rumah Sakit
Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan kemandirian)

CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)


American Academy of Pediatrics Autistic Spectrum Disorder (ASD) > 18 bln 9 pertanyaan untuk orangtua 5 pengamatan oleh pemeriksa Interpretasi :
Kemungkinan besar (severe risk) ASD Kemungkinan (mild risk) ASD Kemungkinan gangguan perkembangan lain Dalam batas normal

Sensitivitas < Pervasive Develop. Dis.

3. Deteksi Dini Gangguan Perilaku


Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru / kader (tidak rutin)
1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme (Checklist for autism in toddlers / CHAT) bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun. 2. Dgn Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak 3 - 6 tahun. 3. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak umur 3 tahun ke atas.

3.1. Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)


Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan. Bila ada keluhan / kecurigaan dari orang tua/ pengasuh / petugas karena ada 1 (satu) atau lebih 1. Keterlambatan bicara. 2. Gangguan komunikasi/ interaksi sosial. 3. Perilaku yang berulang-ulang. Tanyakan dan amati perilaku anak 9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak 5 perintah bagi anak (B) : ya / tidak Interpretasi (penafsiran) CHAT

Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4 rujuk Risiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4 Kemungkinan ggn perkembangan lain : tidak 3 atau lebih A1-4, A6, A8-9, B1, B5

Ringkasan kuesioner Autis (CHAT)


A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang Tertarik memperhatikan anak lain Suka memanjat tangga Suka main ciluk-ba, petak umpet Bermain pura-pura membuat minuman Meminta dengan menunjuk Menunjuk benda Bermain dengan benda kecil Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu Anak memandang mata pemeriksa Anak melihat ke benda yang ditunjuk Bermain pura-pura membuat minum

B. Pengamatan perilaku anak

2.2. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)

Bila ada kecurigaan orangtua / petugas (tidak rutin) anak umur 3- 6 tahun 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah mental - emosional, tiap 6 bulan Tanyakan pada orangtua / pengasuh. Catat jawaban Ya atau Tidak. Hitung jumlah jawaban Ya.

Ringkasan isi kuesioner KMME


1. Sering terlihat marah 2. Menghindar dari teman-teman 3. Perilaku merusak dan menentang lingkungan 4. Takut atau kecemasan berlebihan 5. Konsentrasi buruk / sulit 6. Kebingungan 7. Perubahan pola tidur 8. Perubahan pola makan 9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik 10. Putus asa

Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1atau lebih masalah mental emosional :

Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak. Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada fasilitas tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional, rujuk anak ke Rumah Sakit.

2.

Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan masalah mental emosional yang ditemukan.

3.3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru / kader (tidak rutin) umur > 3 thn 10 pertanyaan Terjadi di mana saja, kapan saja Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering); 3 (selalu) Interpretasi (penafsiran)
Nilai > 13 kemungkinan GPPH

Intervensi :

Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi

Ringkasan kuesioner deteksi Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan Mudah gembira, impulsif Mengganggu anak lain Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus Kurang perhatian, mudah teralihkan Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi Mudah menangis Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga

Bila tidak ada penyimpangan :


Beri pujian pada keluarga Lanjutkan pemenuhan kebutuhan anak :
1. FISIS- BIOLOGIS : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan & lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain 2. KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi, diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman) pola asuh demokratik 3. STIMULASI: sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kerjasama

Anda mungkin juga menyukai