DKI-Bekasi Bahas Pengolahan Sampah: Perkotaan
DKI-Bekasi Bahas Pengolahan Sampah: Perkotaan
PERKOTAAN
ALI Kota Bekasi Rahmat Effendi menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalin koordinasi sinergis demi kepentingan kedua kota, Bekasi dan Jakarta. Beberapa masalah yang dibicarakan, antara lain, terkait dengan rencana pembangunan fasilitas transportasi publik, drainase untuk mencegah banjir, dan pengelolaan sampah. Kita mengharapkan kerja sama jangka menengah dan panjang untuk dapat menyelesaikan semua masalah yang ada di kedua kota ini. Apalagi, ke depannya kita akan bekerja sama dengan Bekasi dalam banyak hal, misalnya monorel, kata Jokowi setelah menggelar rapat, kemarin. Jokowi mengatakan monorel yang dikerjakan BUMN memiliki rute awal Bekasi-JakartaTangerang. Karena itu, harus ada koordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Kota Bekasi sebelum mulai membangun. Saat ini dalam bidang transportasi, Pemprov DKI telah menyediakan transportasi massal angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB)
yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta. Kan sekarang hanya satu. Itu perlu diperbanyak koridornya supaya daya angkut baik, ujar Jokowi. Jokowi juga berharap dapat menjalin kerja sama jangka panjang untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kedua kota. Saya kira Wali Kota Bekasi sangat terbuka, enggak ada masalah. Apa sih yang tidak bisa dikerjasamakan dalam masalah-masalah di perbatasan? kata Jokowi. Di tempat yang sama, Rahmat memaparkan ada tujuh poin penting yang dapat dikerjasamakan antara Bekasi dan Jakarta, yakni di bidang tata ruang, kebersihan, transportasi, kebinamargaan, kependudukan, lingkungan hidup, dan pendapatan. Oleh karena itu, setelah pembahasan dengan Pak Gubernur tadi, tindak lanjutnya ialah kami mengharapkan segera ada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) demi kepentingan Bekasi dan juga Jakarta, ujar Rahmat. Rahmat menuturkan selama ini kerja sama yang sudah terjalin di antara kedua kota tersebut baru mengenai masalah kebersihan sampah, yakni
Jika jadi digusur, bukan hanya hak anak yang dilanggar. Namun, juga hak warga negara dalam mendapatkan pendidikan.
Otto Nur Abdullah
Komisoner Komnas HAM
Karena itu, Komnas HAM mendukung sekolah Master berada di tempat semula. Dengan alasan, fungsi katup sosial memang berada di tengah kota. Kita mendorong agar nantinya menjadi solid. Ini sebagai pusat pengamanan kota, ungkap Otto. Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri Nurrohim menuturkan hingga kini pihaknya masih menunggu nota kesepakatan antara yayasan, pemerintah kota, dan pengembang. Harusnya dengan adanya investor justru menambah harmonis kondisi yang sudah ada. Kami punya cara tersendiri untuk mendidik mereka yang tentunya punya perlakuan berbeda dengan siswa sekolah formal, kata Rohim. (KG/J-3)
MI/IMMANUEL ANTONIUS
TPST BANTAR GEBANG: Pemulung memilah sampah yang dibuang di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa
Barat, beberapa waktu lalu. Pemprov DKI Jakarta bersama Pemkot Bekasi sepakat meneruskan kerja sama pengelolaan sampah di Bantar Gebang.
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang terletak di Bekasi. Kalau masalah sampah ini sudah terjalin sejak 2002. Sampai sekarang kita terus evaluasi kekurangannya. Sebetulnya, dengan metode reduce, reuse, recycle (3R), daya tampung TPST Bantar Gebang masih cukup, tapi kita masih berusaha mencari metode baru yang lebih baik, tutur Rahmat. mengungkapkan Jakarta masih membutuhkan Bantar Gebang sebagai tempat pengolahan sampah terpadu. Namun, jika sistem pengolahan sampah baru atau ITF (integrated treatment facility) telah rampung, sampah di Jakarta dapat dibagi-bagi. ITF merupakan sistem pengolahan sampah terpadu di DKI Jakarta. Menurut rencana, sistem ITF akan diadakan di lima pemerintah kota. Sampah itu akan diolah untuk menjadi biogas dan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Menurut Jokowi, saat ini pemenang tender proyek ITF Sunter akan segera ditentukan sehingga tak lama lagi Jakarta akan memiliki TPS sendiri. Kemudian, setelah itu, kita juga akan bangun lagi di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Kalau semua sampah dibawa ke Bantar Gebang, biaya transportasinya sangat tinggi. Makanya, kita kelola dulu sampahnya sendiri sebagian, sebelum akhirnya dikirim ke Bantar Gebang. Jadi, TPST Bantar Gebang tetap kita perlukan, tambah Jokowi. (J-3)
Bangun TPS
Terkait dengan masalah penanganan sampah, Jokowi
golda@mediaindonesia.com
ANTARA/YUDHI MAHATMA
PROYEK TANGGUL KANAL BARAT: Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan tanggul Kanal Barat di Jalan Latuharhary, Jakarta, kemarin. Dinas PU DKI Jakarta menargetkan proyek tersebut selesai pada akhir 2013, untuk mengantisipasi terjadinya banjir besar pada musim hujan mendatang.
Polisi Kantongi Identitas Telur Ayam Retak Dilirik Masyarakat Preman Tanah Abang
KETIADAAN bantuan pengamanan dari Polda Metro Jaya ditengarai menjadi penyebab sulitnya memberantas para preman yang menjadi beking penyedia jasa parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang. Pernyataan tersebut ditegaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan di Jakarta, kemarin. Kata dia, preman di sana semakin banyak karena berhasil memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan. Pemda masih berupaya lakukan penertiban di Pasar Tanah Abang. Kalau mereka minta back up, kita siap. Tapi, sampai saat ini belum ada permintaan dari Pemprov (DKI Jakarta), kata Rikwanto. Rikwanto mengaku polisi di lapangan sudah merekam profil preman yang kerap menghalangi upaya penertiban di lokasi perkara. Walaupun demikian, polisi enggan bertindak sebelum ada lampu hijau dari eksekutif. Penggunaan bahu jalan oleh para PKL dan jasa parkir terbukti melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Barang siapa yang melakukan pelanggaran semacam itu dapat dijerat dengan pasal tindak pidana ringan. Pihak kepolisian berharap oknum yang memanfaatkan bahu jalan dengan imbalan tertentu bisa dijerat hukum. Dalam menanggapi hal itu, sosiolog Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menjelaskan premanisme timbul karena dua hal, yakni faktor ekonomi dan lemahnya penegakan hukum. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan memenjarakan PKL yang tidak mau dipindahkan. Namun, ancaman itu mendapat kecaman dari Asosiasi PKL DKI Jakarta. Kebijakan Ahok dinilai salah kaprah karena tidak memperhatikan nasib para PKL itu sendiri. Satu-satunya cara agar PKL mau pindah, ya harus dipindah ke tempat yang ada pembelinya. Tidak ada pembeli, ya tidak solutif, ujar Ketua Asosiasi PKL DKI Jakarta Hoiza Siregar. (GG/Bob/J-3) ELUR ayam dalam kondisi cangkang yang sudah retak bahkan pecah belakangan ini seakan telah menjadi primadona bagi masyarakat. Banyak warga kini justru lebih tertarik memburu telur retak ketimbang harus membeli telur yang masih utuh. Bukan tanpa alasan telur itu jadi dicari orang. Dengan kondisi harga kebutuhan pokok terus merangkak pascapenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan memasuki bulan suci Ramadan, harga telur retak itu jauh lebih murah daripada harga telur yang masih utuh. Mutu telur retak itu pun sama baiknya dengan yang masih utuh. Dengan syarat telur itu segera dimasukkan ke lemari es atau segera dimasak. Saat Media Indonesia berkunjung ke pasar tradisional di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, kemarin, memang tidak sulit mencari telur retak. Pemilik toko malah dengan sengaja memajang telur retak bersisian dengan telur yang
masih dalam kondisi bagus di lapak dagangannya. Alasan pedagang pun cukup mengejutkan. Telur retak dirasa lebih banyak membawa keuntungan kepada pedagang lantaran perputarannya lebih cepat ketimbang telur utuh. Sekarang saya lebih banyak belanja telur retak daripada telur yang bagus. Telur rusak atau retak memang lebih banyak yang nyari karena harganya jauh lebih murah dari yang utuh, ungkap Tuti, pemilik agen telur Nova, di pasar tradisional Ciputat. Dikatakannya, harga telur normal terus dikeluhkan banyak konsumen. Dalam kurun satu bulan saja, harganya telah mencapai Rp21 ribu dari harga sebelumnya Rp16 ribu per kilogramnya. Menurut wanita yang telah berjualan telur selama delapan tahun itu, fenomena konsumsi telur retak oleh warga memang baru ramai belakangan ini. Diakui Tuti, sebelumnya konsumen hanya datang dari kalangan pengusaha kue kering dan basah untuk
TELUR RETAK DIMINATI: Pedagang telur menunggu pembeli di Pasar Inpres Senen, Jakarta Pusat,
kemarin. Saat ini telur retak atau rusak banyak diminati pembeli karena harganya miring.
untuk telur retak, menurut Tuti, dalam jangka dua hari saja bisa lebih dari 30 peti terjual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. Harga telur demikian lumayan miring. Kalau telur yang agak retak, cuma Rp15 ribu per kilogram. Sementara kualitasnya sebenarnya masih bagus dan terjaga, cuma agak retak saja kulitnya, ujar Tuti. Tingginya harga telur ayam juga dirasakan Iin. Ibu dua anak warga Pamulang itu harus menyiasati beralih ke telur retak agar kebutuhan keluarganya tetap terpenuhi. Ia mengatakan selisih harga antara telur utuh dan telur rusak lumayan besar. Saat ditanya mengenai kualitas telur yang akan dinikmatinya seperti diketahui dapat dibilang sudah rusak, Iin tidak begitu memikirkannya. Menurutnya, pertimbangan harga barang masih tetap menjadi prioritas dalam berbelanja. Kan lumayan, sisa uangnya bisa buat beli kebutuhan lain kayak bumbu masak dan lainnya, tukasnya.(Deni Aryanto/J-2)
Selisih harga antara telur utuh dan telur rusak lumayan besar.
bahan pembuat kue. Namun, belakangan ini pelanggan telur retak melonjak dari masyarakat umum. Khusus