Anda di halaman 1dari 154

LESI DESAK RUANG

Quintina Paramina Gadroen 09-150

Kepaniteraan Neurologi
Periode 20 Januari-15 Februari 2014

Definisi
Suatu proses penambahan massa intrakranial Peningkatan TIK

Etiologi
Hematoma (Subdural & epidural hematom) Neoplasma (tumor intrakranial) Abses serebri Tuberkuloma

Tekanan intra kranial


Tekanan dalam rongga kepala

Jumlah tekanan dari struktur-struktur

dalam rongga kepala yang terdiri dari : 1. Otak (parenkim)


2. Darah & pembuluh
3. Cairan serebro spinal

Konstan (N ; 10-15 mmHg)

Hukum Monroe Kellie :


Perubahan volume salah satu komponen intrakranial perubahan volume lainnya

TUMOR INTRAKRANIAL
Tumor intrakranial : Massa intrakranial baik primer maupun sekunder yang memberikan gambaran klinis proses desak ruang dan atau gejala fokal neurologis

Insiden
Tahun 1983 diperkirakan 400.000 orang

meninggal akibat kanker di USA


12.000 pasien meninggal karena tumor

primer otak dan 70.000-80.000 orang meninggal akibat metastase

Etiologi
Antecedent :

Trauma kepala
Infeksi Kelainan metabolik & penyakit sistemik

lainnya Toksin & Radiasi Genetik Sel embriogenik Karsinogen

Tumor berasal dari jaringan vestigial :

Craniopharyngiomas, teratomas, lipomas

and chordomas
Berasal dari glioblast :

Gliomas
Penyakit genetik:

Von Reckling Hausen neurofibromatosis,

tuberousclerosis, hemangioblastomatosis

Tumor yang berasal dari neural tube: Polar spongioblastoma Retinoblastoma Gliomas of optic nerve Hypothalamus Cerebellum and spinal cord.
Tumor berdasarkan usia: Medulloblastoma Polar spongioblastoma (piloid astrocytomas) Pinealomas (< 20 tahun)

Meningioma & glioblastoma sering pada usia

50 tahun Zat karsinogen : Hydrocarbons dan nitrosamins penyebab glioma Konsep patogenesis tumor primer pada SSP :

1. Histogenic theory 2. Neoplastic transformation

Jenis-jenis Tumor Intrakranial


Tumor
Gliomas : Glioblastoma multiforme Astrocytoma Ependymoma Medulloblastoma Oligedendrocytoma Meningioma Pituitary adenoma Neurinoma (Schwannoma) Metastatic carcinoma Craniopharyngioma, teratoma Angiomas Sarcomas Unclassified (mostly gliomas) Miscellaneous(pinealoma, chordoma)

Percent of total
20 10 6 4 5 15 7 7 6 4 4 4 5 3

Gejala Klinis
Tanda umum peningkatan TIK : Sakit kepala Mual & muntah Kejang Penurunan kesadaran

Gejala fokal : Hemianopsia homonim, tidak bisa melokalisir Perubahan status mental & sensasi Perubahan fungsi hormonal

Tumor intra kranial dapat menyebabkan

herniasi: Herniasi falk


Herniasi trans tentorial Herniasi tonsilar Herniasi uncal

Tipe-tipe Tumor
Tumor primer:

90 - 94 % tumor intrakranial berasal

dari sel parenkim, meningen, pembuluh darah, hipofise, sel embrional dan selubung saraf
Tumor sekunder (metastasis)

5%

Berasal dari paru, tulang, tiroid,

mammae, servix dan prostat

Topografi
Supra tentorial:
Hemisfer :
1. 2. 3.

Sellar zone :
1. Pituitary adenoma 2.Craniopharyngioma 3. Meningioma 4. Optic and hypothalamic glioma

4.
5.

Astrocytom a Glioblastom a Metastasis Meningioma Lymphoma

Pineal zone :

1. 2. 3. 4. 5.

Pineocytoma Pineoblastoma Germinoma Astrocytoma Metastasis

Infratentorial tumors : Midline :

Pediatric Medulloblastoma Ependymoma Pontineglioma

Adult Pontine glioma Schwannoma Meningioma CP papilloma Metastasis

Cerebellar hemisphere : Pediatric

Juvenile Astrocytoma Adult 1. Hemangioblastoma 2. Astrocytoma 3. Metastasis 4. Medulloblastoma

Malignant tumors :

1. 2. 3. 4. 5.

Astrocytoma grade III & IV Ependymoma grade I - IV Oligodendroglioma Medulloblastoma Neuroastrocytoma

Benign tumors :

1. Meningioma 2. Craniopharyngioma 3. Neurolemoma

Foster-Kennedy Syndrome

Fronto basal tumor symptom :

1. Papil atrophy ipsilateral 2. Anosmia ipsilateral 3. Papil oedema contralateral

Pemeriksaan Penunjang
Foto polos Schaedel

Erosi bagian posterior dorsum sella Ballooning sella

Impression digitate
Angiografi CT Scan

MRI

Diagnosis Banding
Abses serebri

Subdural hematoma
Tuberkuloma Pseudotumor serebri

Terapi
Medikamentosa Kortikosteroid Manitol Antikonvulsan Operatif

Radiasi Kuratif: Medulloblastoma Mencegah eksaserbasi : Astrocytoma, oligodendroglioma, ependymoma, chordoma, metastasis Kemoterapi

PROGNOSIS
Tumor ganas : Tidak memuaskan
Tumor jinak : Baik

Abses otak
Abses otak dapat terjadi akibat penyebaran

perkontinuitatum dari fokus infeksi di sekitar otak Dapat hematogen dari tempat yang jauh secara langsung seperti trauma kepala dan operasi kraniotomi. Abses yang terjadi oleh penyebaran hematogen dapat pada setiap bagian otak

Abses otak
Dibagi dalam 4 stadium yaitu :

Stadium serebritis dini (Early Cerebritis)


Stadium serebritis lanjut (Late Cerebritis) Stadium pembentukan kapsul dini (Early Capsule

Formation) Stadium pembentukan kapsul lanjut (Late Capsule Formation)

Abses dalam kapsul substansia alba dapat makin

membesar dan meluas ke arah ventrikel sehingga bila terjadi ruptur, dapat menimbulkan meningitis.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinik,

pemeriksaan laboratorium disertai pemeriksaan penunjang lainnya pemeriksaan neurologis mengevaluasi: status mental, derajat kesadaran, fungsi saraf kranialis, refleks fisiologis, refleks patologis, tanda rangsang meningeal untuk memastikan keterlibatan meningen.

Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan:

peninggian lekosit
Peningkatan laju endap darah.

Pemeriksaan cairan serebrospinal pada umumnya memperlihatkan gambaran yang normal.


Bisa didapatkan kadar protein yang sedikit meninggi

dan sedikit pleositosis, glukosa dalam batas normal atau sedikit berkurang. kecuali bila terjadi perforasi dalam ruangan ventrikel

EEG memperlihatkan perlambatan fokal yaitu

gelombang lambat delta dengan frekuensi 13 siklus/detik pada lokasi abses CT scan dapat mengetahui lokasi abses juga dapat membedakan suatu serebritis dengan abses.

Gambaran CT-scan pada abses :

Early cerebritis (hari 1-3): fokal, daerah inflamasi

dan edema. Late cerebritis (hari 4-9): daerah inflamasi meluas dan terdapat nekrosis dari zona central inflamasi.

Early capsule stage (hari 10-14): gliosis post

infeksi, fibrosis, hipervaskularisasi pada batas pinggir daerah yang terinfeksi. Pada stadium ini dapat terlihat gambaran ring enhancement. Late capsule stage (hari >14): terdapat daerah sentral yang hipodens (sentral abses) yang dikelilingi dengan kontras - ring enhancement (kapsul abses)

Tatalaksana
Penatalaksanaan

Terapi definitif untuk abses melibatkan :


1. Penatalaksanaan terhadap efek massa

(abses dan edema) yang dapat mengancam jiwa 2. Terapi antibiotik dan test sensitifitas dari kultur material abses 3. Terapi bedah saraf (aspirasi atau eksisi) 4. Pengobatan terhadap infeksi primer 5. Pencegahan kejang 6. Neurorehabilitasi

TOXOPLASMOSIS
Disebabkan toxoplasmosis gondii

Toxoplasma gondii dapat menyerang semua sel

yang berinti sehingga dapat menyerang semua organ dan jaringan tubuh hospes kecuali sel darah merah Kelainan kelainan pada SSP umumnya berupa nekrosis + kalsifikasi sedangkan terjadinya penyumbatan aquaductus sylvii akibat ependymitis dapat mengakibatkan hydrocephalus pada bayi.

Candidiasis
Flora normal

Infeksi oportunistik
Infeksi pada susunan saraf pusat terjadi pada

50% dari infeksi candidiasis sistemik Manifestasi dapat berupa gejala meningitis atau menyebabkan makro abses

Oleh karena angka kejadian infeksi ke susunan

saraf pusat cukup tinggi, maka pada kasus kandidiasis sistemik harus dilakukan pemeriksaan CT Scan dan lumbai fungsi segera CT Scan : densitas rendah tanpa penyangatan dan ini ditemukan pada individu yang immunocompromised. Gambaran LCS sama dengan meningitis bakterialis lain, tetapi pada abses otak ec candida LCSnya normal.

Tidak seperti infeksi jamur lain, pada candidiasis

dapat terjadi keadaan sembuh sendiri secara spontan. Obat pilihan pertama tetap ampoterisin B, kemudian obat gabungan antara ampoterisis B (0.3 mg/koagulan) dengan flusitosin oral 100- 150 mg/koagulan/hari, terbagi dalam 4 kali pemberian.

Prognosis
Angka kesembuhan pada meningitis candida

mencapai 90%, tetapi pada kasus abses otak, angka kematian tinggi dan ini disebabkan oleh kegagalan banyak organ (multi-organ failure

PRESENTASI KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. J. C. S Masuk Tanggal : 23Januari 2014 Jenis Kelamin: Laki-laki Keluar Tanggal : 30 Januari 2014 Usia : 32 tahun Meninggal Tanggal : Pekerjaan : Wiraswasta Dokter : dr. AY, SpS Agama : Kristen Ko-Ass : quintina paramina gadroen Alamat : . Sutomo I no. 15 Cawang No. MR : 33.21.05.00

ANAMNESIS
Autoanamnesis

: Pasien sendiri Alloanamnesis : Kakak pasien Keluhan Utama : nyeri kepala hebat Keluhan Tambahan : munta, lemas, lemah separuh badan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri kepala hebat hingga ke leher,

nyeri kepala sudah dirasakan cukup lama 5 bulan yang lalu secara hilang timbul dan nyeri terasa lebih hebat pada pagi hari, dan pasien mengeluh semakin hari nyeri yang dirasakan semakin hebat. Nyeri kepala dirasakan seperti tertusuk-tusuk, hingga membuat pasien cenderung ingin berbaring. Pasien sudah sering minum obat warung untuk sakit kepala, keluhan berkurang namun kambuh kembali. Berat badan pasien turun 8 kilogram sejak 4 bulan SMRS. Keluarga pasien menyatakan bahwa mata kanan pasien juling 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh badan bagian kanan melemah secara berangsur 1 bulan yang lalu. 3 hari SMRS, pasien mulai muntah secara mendadak, pasien mengatakan muntahnya menyemprot, berisi makanan tanpa didahului rasa mual. Pasien terlihat semakin lemas, nafsu makan berkurang, mulai menolak untuk makan, minum dan setiap kali diberi makan pasien muntah. Pasien semakin sulit berdiri. Selain keluhan tersebut di atas, pasien juga mengeluh nyeri ulu hati. Riwayat penurunan kesadaran, pelupa,

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit hipertensi disangkal. Riwayat kolesterol tinggi, asam urat dan kencing manis disangkal. sebelumnya pasien belum pernah sakit seperti ini.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat stroke dalam keluarga disangkal Riwayat kencing manis disangkal Riwayat darah tinggi di keluarga disangkal

Riwayat Kebiasaan Pribadi


Riwayat merokok sejak usia muda

PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : sopor Nadi : 73 x/menit Tekanan Darah : 160/90 mmHg Suhu : 36,8 C Respirasi : 20 x/menit Umur klinis : 30 an Bentuk Badan : normal Gizi : Cukup Kulit : Sawo matang KGB : Tidak teraba membesar

Kepala Mata Hidung


: Normochepali : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : Bentuk biasa, lapang +/+, sekret -/-, deviasi septum Mulut : Mukosa bibir kering, lidah kering (putih, tepi tidak hiperemi) Telinga : Bentuk biasa, serumen -/Leher : Dalam batas normal Toraks : - Paru-paru : Pergerakan simetris, BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/- Jantung : BJ I dan II normal, murmur -, gallop Abdomen : Datar, supel, BU (+) normal, hepar dan lien tidak membesar. Vesika Urinaria: Bulging -

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk

: Brudzinski I : Brudzinski II : -/ Laseque : >70/ >70 (tidak ada tahanan) Kernig : -/-

Nervus Kranialis
N I (OLFAKTORIUS) cavum nasi : sulit dinilai tes penghidu : sulit dinilai N II (OPTIKUS) Visus kasar : sulit dinilai Lihat warna : sulit dinilai Lapangan pandang : sulit dinilai Funduskopi : Tidak dilakukan

N III, IV, VI (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS, ABDUSEN) gerakan bola mata : baik ptosis : -/ strabismus : -/ eksoftalmus : -/ endoftalmus : -/ diplopia :+ deviasi konjugee : Tidak ditemukan

pupil

: bentuk : bulat ukuran : 3mm/3mm letak : tengah tepi : rata isokor/anisokor: isokor RCL : +/+ RCTL : +/+

N V (TRIGEMINUS) motorik : buka tutup mulut:baik gerakan rahang : baik menggigit :baik sensorik : baik rasa raba : baik rasa nyeri : baik rasa suhu :tidak dilakukan refleks :
refleks kornea refleks maseter : +/+ :+

N VII (FACIALIS) sikap wajah : simetris mimik : biasa kerut dahi : baik angkat alis : baik kembung pipi : baik menyeringai : sulcus nasolabialis simetris lagoftalmus :-/ f. chovstek : -/ rasa kecap 2/3 depan lidah: tidak dilakukan

N VIII (VESTIBULOKOKHLEARIS) vestibularis nistagmus :vertigo : kokhlearis tes berbisik : tidak dilakukan gesekan jari : baik tes rinne : tidak dilakukan tes weber : tidak dilakukan tes swabach : tidak dilakukan

N IX, X (GLOSOFARINGEUS, VAGUS) arkus faring : Simetris uvula : Di tengah palatum molle : Intak disatria : disfoni : disfagia : r. okulokardiak : +/+ r. sinus karotikus:+/+ r. faring : tidak dilakukan

N XI (AKSESORIUS) menoleh : baik angkat bahu : baik

N XII (HIPOGLOSUS) sikap lidah : simetris tenaga otot lidah : baik julur lidah : tidak ada deviasi fasikulasi : tremor : atrofi :-

Motorik
derajat kekuatan otot tonus otot
4444 : 5555

: normotoni trofi otot : eutrofi gerakan spontan abnormal: -

4444

5555

Statis

Koordinasi
Duduk Berdiri

Berjalan Dinamis Telunjuk Hidung : sulit dinilai Jari-jari

: sulit dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan

: sulit dinilai Tumit lutut : sulit dinilai Disdiadokinesis : sulit dinilai Tes Romberg : tidak dapat dinilai

Refleks Tendo
Biseps

Refleks

Refleks Patologis
Babinski
Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Mendel Bechterew Rossolimo Hoffman Trommer Klonus lutut Klonus kaki

: +/+ Triseps : +/+ Knie Pees Reflex : +/+ Achilles Pees Reflex : +/+

: +/: +/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

Sensibilitas
Eksteroseptif

- Rasa raba - Rasa nyeri - Rasa suhu


Propioseptif
- Rasa sikap

: kanan=kiri : kanan=kiri : tidak dilakukan


: kanan=kiri : kanan=kiri

- Rasa getar

Vegetatif
Miksi

: Baik

Defekasi

: Baik

Fungsi Luhur
Memori

: baik Bahasa : tidak ada gangguan Afek dan emosi: serasi Visuospatial : tidak dilakukan Kognitif : baik

Tanda Regresi

Refleks Menghisap Refleks Menggigit Refleks Memegang Snout reflek

: (-) : (-) : (-) : (-)

Palpasi Saraf Tepi N. Ulnaris teraba membesar N. Aurikularis Magnus tidak membesar

: tidak

: teraba

RESUME
Pasien seorang laki-laki usia 32 tahun datang

dengan keluhan utama sakit kepala bagian kanan hingga ke tengkuk kanan sejak 5 bulan yang lalu. Pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 8 kilogram sejak 4 bulan yang lalu. Kemudian keluarga pasien menyatakan bahwa mata kanan pasien juling dan pasien merasa badanya semakin lemas bagian kanan secara berangsur. 3 hari SMRS pasien muntah secara mendadak tanpa didahului rasa mual, sulit berdiri dan pusing setiap perubahan posisi. Selain keluhan tersebut pasien juga mengeluh nyeri ulu hati.

Pemeriksaan Fisik

KU

Kesadaran (E4V5M6) Tekanan darah : 170/100mmHg Nadi : 73 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,8 0C

: TSS : compos mentis 15

Pemeriksaan Regional : tidak ada kelainan


Pemeriksaan Neurologis

Rangsang meningeal: Refleks patologis Babinski +/- chaddock +/Motorik


4444 4444

:
5555 5555

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

Tanggal 23-1-2014 HB : 15,8 g/dL Leukosit : 9,1 rbu/uL Hematokrit : 39,5% Trombosit : 314 rbu/uL GDS : 91 mg/dL Ureum darah : 17 mg/dL Kreatinin : 0.9 mg/dL AST 14u/L ALT 14u/L

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparesis dekstra + parese

N VI dextra + cepalgia

Diagnosis Topis : korteks serebri sinistra Diagnosis Etiologis : SOL

DD

Neoplasma
Abses otak Metastasis Ca

PENATALAKSANAAN
Diet : Lunak IVFD : I Kolf Ringer Laktat + 3 ampul Ketorolac (per 24 jam)
Medikamentosa:
Sucralfat 3 x IIC Tramadol 3 x 50mg

Dexametason 1 x 10mg (IV)


Citicoline 2 x 500mg Eperisone HCl 1 x 50mg

PROGNOSIS
AD VITAM

: dubia ad malam : dubia ad malam : malam

AD SANATIONUM AD FUNGSIONUM

Follow Up hari ke 1 (27/1/14)


S: Nyeri kepala hingga tengkuk

O:STATUS GENERALIS
Kesadaran GCS Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu

: Compos mentis : E4 V5 M6 (15) :160/90 mmHg : 73x/menit : 20x/menit : 36,8C

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk

: Brudzinski I : Brudzinski II : -/ Laseque : >70/ >70 (tidak ada tahanan) Kernig : -/-

Nervus Kranialis
N I (OLFAKTORIUS) cavum nasi : sulit dinilai tes penghidu : sulit dinilai N II (OPTIKUS) Visus kasar : sulit dinilai Lihat warna : sulit dinilai Lapangan pandang : sulit dinilai Funduskopi : Tidak dilakukan

N III, IV, VI (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS, ABDUSEN) gerakan bola mata : baik ptosis : -/ strabismus : -/ eksoftalmus : -/ endoftalmus : -/ diplopia :+ deviasi konjugee : Tidak ditemukan

pupil

: bentuk : bulat ukuran : 3mm/3mm letak : tengah tepi : rata isokor/anisokor: isokor RCL : +/+ RCTL : +/+

N V (TRIGEMINUS) motorik : buka tutup mulut:baik gerakan rahang : baik menggigit :baik sensorik : baik rasa raba : baik rasa nyeri : baik rasa suhu :tidak dilakukan refleks :
refleks kornea refleks maseter : +/+ :+

N VII (FACIALIS) sikap wajah : simetris mimik : biasa kerut dahi : baik angkat alis : baik kembung pipi : baik menyeringai : sulcus nasolabialis simetris lagoftalmus :-/ f. chovstek : -/ rasa kecap 2/3 depan lidah: tidak dilakukan

N VIII (VESTIBULOKOKHLEARIS) vestibularis nistagmus :vertigo : kokhlearis tes berbisik : tidak dilakukan gesekan jari : baik tes rinne : tidak dilakukan tes weber : tidak dilakukan tes swabach : tidak dilakukan

N IX, X (GLOSOFARINGEUS, VAGUS) arkus faring : Simetris uvula : Di tengah palatum molle : Intak disatria : disfoni : disfagia : r. okulokardiak : +/+ r. sinus karotikus:+/+ r. faring : tidak dilakukan

N XI (AKSESORIUS) menoleh : baik angkat bahu : baik

N XII (HIPOGLOSUS) sikap lidah : simetris tenaga otot lidah : baik julur lidah : tidak ada deviasi fasikulasi : tremor : atrofi :-

Motorik
derajat kekuatan otot tonus otot
4444 : 5555

: normotoni trofi otot : eutrofi gerakan spontan abnormal: -

4444

5555

Statis

Koordinasi
Duduk Berdiri

Berjalan Dinamis Telunjuk Hidung : sulit dinilai Jari-jari

: sulit dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan

: sulit dinilai Tumit lutut : sulit dinilai Disdiadokinesis : sulit dinilai Tes Romberg : tidak dapat dinilai

Refleks Tendo
Biseps

Refleks

Refleks Patologis
Babinski
Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Mendel Bechterew Rossolimo Hoffman Trommer Klonus lutut Klonus kaki

: +/+ Triseps : +/+ Knie Pees Reflex : +/+ Achilles Pees Reflex : +/+

: +/: +/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

Sensibilitas
Eksteroseptif

- Rasa raba - Rasa nyeri - Rasa suhu


Propioseptif
- Rasa sikap

: kanan=kiri : kanan=kiri : tidak dilakukan


: kanan=kiri : kanan=kiri

- Rasa getar

Vegetatif
Miksi

: Baik

Defekasi

: Baik

Fungsi Luhur
Memori

: baik Bahasa : tidak ada gangguan Afek dan emosi: serasi Visuospatial : tidak dilakukan Kognitif : baik

Tanda Regresi

Refleks Menghisap Refleks Menggigit Refleks Memegang Snout reflek

: (-) : (-) : (-) : (-)

Palpasi Saraf Tepi N. Ulnaris teraba membesar N. Aurikularis Magnus tidak membesar

: tidak

: teraba

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparesis dekstra + parese

N VI dextra + cepalgia

Diagnosis Topis : korteks serebri sinistra Diagnosis Etiologis : SOL

PENATALAKSANAAN
Diet : Lunak IVFD : I Kolf Ringer Laktat + 3 ampul Ketorolac (per 24 jam)
Medikamentosa:
Sucralfat 3 x IIC Tramadol 3 x 50mg

Dexametason 1 x 10mg (IV)


Citicoline 2 x 500mg Eperisone HCl 1 x 50mg

Follow Up hari ke 2 (28/1/14)


S: Nyeri kepala hingga tengkuk

O:STATUS GENERALIS
Kesadaran GCS Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu

: Compos mentis : E4 V5 M6 (15) :150/80 mmHg : 80x/menit : 19x/menit : 36,5C

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk

: Brudzinski I : Brudzinski II : -/ Laseque : >70/ >70 (tidak ada tahanan) Kernig : -/-

Nervus Kranialis
N I (OLFAKTORIUS) cavum nasi : sulit dinilai tes penghidu : sulit dinilai N II (OPTIKUS) Visus kasar : sulit dinilai Lihat warna : sulit dinilai Lapangan pandang : sulit dinilai Funduskopi : Tidak dilakukan

N III, IV, VI (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS, ABDUSEN) gerakan bola mata : baik ptosis : -/ strabismus : -/ eksoftalmus : -/ endoftalmus : -/ diplopia :+ deviasi konjugee : Tidak ditemukan

pupil

: bentuk : bulat ukuran : 3mm/3mm letak : tengah tepi : rata isokor/anisokor: isokor RCL : +/+ RCTL : +/+

N V (TRIGEMINUS) motorik : buka tutup mulut:baik gerakan rahang : baik menggigit :baik sensorik : baik rasa raba : baik rasa nyeri : baik rasa suhu :tidak dilakukan refleks :
refleks kornea refleks maseter : +/+ :+

N VII (FACIALIS) sikap wajah : simetris mimik : biasa kerut dahi : baik angkat alis : baik kembung pipi : baik menyeringai : sulcus nasolabialis simetris lagoftalmus :-/ f. chovstek : -/ rasa kecap 2/3 depan lidah: tidak dilakukan

N VIII (VESTIBULOKOKHLEARIS) vestibularis nistagmus :vertigo : kokhlearis tes berbisik : tidak dilakukan gesekan jari : baik tes rinne : tidak dilakukan tes weber : tidak dilakukan tes swabach : tidak dilakukan

N IX, X (GLOSOFARINGEUS, VAGUS) arkus faring : Simetris uvula : Di tengah palatum molle : Intak disatria : disfoni : disfagia : r. okulokardiak : +/+ r. sinus karotikus:+/+ r. faring : tidak dilakukan

N XI (AKSESORIUS) menoleh : baik angkat bahu : baik

N XII (HIPOGLOSUS) sikap lidah : simetris tenaga otot lidah : baik julur lidah : tidak ada deviasi fasikulasi : tremor : atrofi :-

Motorik
derajat kekuatan otot tonus otot
4444 : 5555

: normotoni trofi otot : eutrofi gerakan spontan abnormal: -

4444

5555

Statis

Koordinasi
Duduk Berdiri

Berjalan Dinamis Telunjuk Hidung : sulit dinilai Jari-jari

: sulit dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan

: sulit dinilai Tumit lutut : sulit dinilai Disdiadokinesis : sulit dinilai Tes Romberg : tidak dapat dinilai

Refleks Tendo
Biseps

Refleks

Refleks Patologis
Babinski
Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Mendel Bechterew Rossolimo Hoffman Trommer Klonus lutut Klonus kaki

: +/+ Triseps : +/+ Knie Pees Reflex : +/+ Achilles Pees Reflex : +/+

: +/: +/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

Sensibilitas
Eksteroseptif

- Rasa raba - Rasa nyeri - Rasa suhu


Propioseptif
- Rasa sikap

: kanan=kiri : kanan=kiri : tidak dilakukan


: kanan=kiri : kanan=kiri

- Rasa getar

Vegetatif
Miksi

: Baik

Defekasi

: Baik

Fungsi Luhur
Memori

: baik Bahasa : tidak ada gangguan Afek dan emosi: serasi Visuospatial : tidak dilakukan Kognitif : baik

Tanda Regresi

Refleks Menghisap Refleks Menggigit Refleks Memegang Snout reflek

: (-) : (-) : (-) : (-)

Palpasi Saraf Tepi N. Ulnaris teraba membesar N. Aurikularis Magnus tidak membesar

: tidak

: teraba

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparesis dekstra + parese

N VI dextra + cepalgia

Diagnosis Topis : korteks serebri sinistra Diagnosis Etiologis : SOL

PENATALAKSANAAN
Diet : Lunak

IVFD : I Kolf Ringer Laktat + 3 ampul Ketorolac (per 24 jam)


Medikamentosa: Sucralfat 3 x IIC Tramadol 3 x 50mg Dexametason 1 x 10mg (IV) Citicoline 2 x 500mg Eperisone HCl 1 x 50mg Omeprazole 1 x 40mg (drip) BD Grad 1x 1tab Ceftriaxone 2 x 1g (IV) Mycostatin 3 x 150mg (PO)

CT Brain tanpa kontras

Follow Up hari ke 3 (29/1/14)


S: Nyeri kepala hingga tengkuk

O:STATUS GENERALIS
Kesadaran GCS Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu

: Compos mentis : E4 V5 M6 (15) :140/80 mmHg : 86x/menit : 20x/menit : 36,8C

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk

: Brudzinski I : Brudzinski II : -/ Laseque : >70/ >70 (tidak ada tahanan) Kernig : -/-

Nervus Kranialis
N I (OLFAKTORIUS) cavum nasi : sulit dinilai tes penghidu : sulit dinilai N II (OPTIKUS) Visus kasar : sulit dinilai Lihat warna : sulit dinilai Lapangan pandang : sulit dinilai Funduskopi : Tidak dilakukan

N III, IV, VI (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS, ABDUSEN) gerakan bola mata : baik ptosis : -/ strabismus : -/ eksoftalmus : -/ endoftalmus : -/ diplopia :+ deviasi konjugee : Tidak ditemukan

pupil

: bentuk : bulat ukuran : 3mm/3mm letak : tengah tepi : rata isokor/anisokor: isokor RCL : +/+ RCTL : +/+

N V (TRIGEMINUS) motorik : buka tutup mulut:baik gerakan rahang : baik menggigit :baik sensorik : baik rasa raba : baik rasa nyeri : baik rasa suhu :tidak dilakukan refleks :
refleks kornea refleks maseter : +/+ :+

N VII (FACIALIS) sikap wajah : simetris mimik : biasa kerut dahi : baik angkat alis : baik kembung pipi : baik menyeringai : sulcus nasolabialis simetris lagoftalmus :-/ f. chovstek : -/ rasa kecap 2/3 depan lidah: tidak dilakukan

N VIII (VESTIBULOKOKHLEARIS) vestibularis nistagmus :vertigo : kokhlearis tes berbisik : tidak dilakukan gesekan jari : baik tes rinne : tidak dilakukan tes weber : tidak dilakukan tes swabach : tidak dilakukan

N IX, X (GLOSOFARINGEUS, VAGUS) arkus faring : Simetris uvula : Di tengah palatum molle : Intak disatria : disfoni : disfagia : r. okulokardiak : +/+ r. sinus karotikus:+/+ r. faring : tidak dilakukan

N XI (AKSESORIUS) menoleh : baik angkat bahu : baik

N XII (HIPOGLOSUS) sikap lidah : simetris tenaga otot lidah : baik julur lidah : tidak ada deviasi fasikulasi : tremor : atrofi :-

Motorik
derajat kekuatan otot tonus otot
4444 : 5555

: normotoni trofi otot : eutrofi gerakan spontan abnormal: -

4444

5555

Statis

Koordinasi
Duduk Berdiri

Berjalan Dinamis Telunjuk Hidung : sulit dinilai Jari-jari

: sulit dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan

: sulit dinilai Tumit lutut : sulit dinilai Disdiadokinesis : sulit dinilai Tes Romberg : tidak dapat dinilai

Refleks Tendo
Biseps

Refleks

Refleks Patologis
Babinski
Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Mendel Bechterew Rossolimo Hoffman Trommer Klonus lutut Klonus kaki

: +/+ Triseps : +/+ Knie Pees Reflex : +/+ Achilles Pees Reflex : +/+

: +/: +/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

Sensibilitas
Eksteroseptif

- Rasa raba - Rasa nyeri - Rasa suhu


Propioseptif
- Rasa sikap

: kanan=kiri : kanan=kiri : tidak dilakukan


: kanan=kiri : kanan=kiri

- Rasa getar

Vegetatif
Miksi

: Baik

Defekasi

: Baik

Fungsi Luhur
Memori

: baik Bahasa : tidak ada gangguan Afek dan emosi: serasi Visuospatial : tidak dilakukan Kognitif : baik

Tanda Regresi

Refleks Menghisap Refleks Menggigit Refleks Memegang Snout reflek

: (-) : (-) : (-) : (-)

Palpasi Saraf Tepi N. Ulnaris teraba membesar N. Aurikularis Magnus tidak membesar

: tidak

: teraba

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparesis dekstra + parese

N VI dextra + cepalgia

Diagnosis Topis : korteks serebri sinistra Diagnosis Etiologis : SOL

PENATALAKSANAAN
Diet : Lunak IVFD : I Kolf Ringer Laktat + 3 ampul Ketorolac (per 24 jam) Medikamentosa: Sucralfat 3 x IIC (PO) Dexametason 3 x 2 amp (5mg) (IV) Omeprazole 1 x 40mg (drip) BD Grad 1x 1tab Ceftriaxone 2 x 1g (IV) Mycostatin 3 x 150mg (PO) CT brain dengan kontras

Follow Up hari ke 4 (30/1/14)


S: Nyeri kepala hingga tengkuk

O:STATUS GENERALIS
Kesadaran GCS Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu

: Compos mentis : E4 V5 M6 (15) :140/70 mmHg : 64x/menit : 18x/menit : 37C

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Kaku kuduk

: Brudzinski I : Brudzinski II : -/ Laseque : >70/ >70 (tidak ada tahanan) Kernig : -/-

Nervus Kranialis
N I (OLFAKTORIUS) cavum nasi : sulit dinilai tes penghidu : sulit dinilai N II (OPTIKUS) Visus kasar : sulit dinilai Lihat warna : sulit dinilai Lapangan pandang : sulit dinilai Funduskopi : Tidak dilakukan

N III, IV, VI (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS, ABDUSEN) gerakan bola mata : baik ptosis : -/ strabismus : -/ eksoftalmus : -/ endoftalmus : -/ diplopia :+ deviasi konjugee : Tidak ditemukan

pupil

: bentuk : bulat ukuran : 3mm/3mm letak : tengah tepi : rata isokor/anisokor: isokor RCL : +/+ RCTL : +/+

N V (TRIGEMINUS) motorik : buka tutup mulut:baik gerakan rahang : baik menggigit :baik sensorik : baik rasa raba : baik rasa nyeri : baik rasa suhu :tidak dilakukan refleks :
refleks kornea refleks maseter : +/+ :+

N VII (FACIALIS) sikap wajah : simetris mimik : biasa kerut dahi : baik angkat alis : baik kembung pipi : baik menyeringai : sulcus nasolabialis simetris lagoftalmus :-/ f. chovstek : -/ rasa kecap 2/3 depan lidah: tidak dilakukan

N VIII (VESTIBULOKOKHLEARIS) vestibularis nistagmus :vertigo : kokhlearis tes berbisik : tidak dilakukan gesekan jari : baik tes rinne : tidak dilakukan tes weber : tidak dilakukan tes swabach : tidak dilakukan

N IX, X (GLOSOFARINGEUS, VAGUS) arkus faring : Simetris uvula : Di tengah palatum molle : Intak disatria : disfoni : disfagia : r. okulokardiak : +/+ r. sinus karotikus:+/+ r. faring : tidak dilakukan

N XI (AKSESORIUS) menoleh : baik angkat bahu : baik

N XII (HIPOGLOSUS) sikap lidah : simetris tenaga otot lidah : baik julur lidah : tidak ada deviasi fasikulasi : tremor : atrofi :-

Motorik
derajat kekuatan otot tonus otot
4444 : 5555

: normotoni trofi otot : eutrofi gerakan spontan abnormal: -

4444

5555

Statis

Koordinasi
Duduk Berdiri

Berjalan Dinamis Telunjuk Hidung : sulit dinilai Jari-jari

: sulit dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan

: sulit dinilai Tumit lutut : sulit dinilai Disdiadokinesis : sulit dinilai Tes Romberg : tidak dapat dinilai

Refleks Tendo
Biseps

Refleks

Refleks Patologis
Babinski
Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Mendel Bechterew Rossolimo Hoffman Trommer Klonus lutut Klonus kaki

: +/+ Triseps : +/+ Knie Pees Reflex : +/+ Achilles Pees Reflex : +/+

: +/: +/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/: -/-

Sensibilitas
Eksteroseptif

- Rasa raba - Rasa nyeri - Rasa suhu


Propioseptif
- Rasa sikap

: kanan=kiri : kanan=kiri : tidak dilakukan


: kanan=kiri : kanan=kiri

- Rasa getar

Vegetatif
Miksi

: Baik

Defekasi

: Baik

Fungsi Luhur
Memori

: baik Bahasa : tidak ada gangguan Afek dan emosi: serasi Visuospatial : tidak dilakukan Kognitif : baik

Tanda Regresi

Refleks Menghisap Refleks Menggigit Refleks Memegang Snout reflek

: (-) : (-) : (-) : (-)

Palpasi Saraf Tepi N. Ulnaris teraba membesar N. Aurikularis Magnus tidak membesar

: tidak

: teraba

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparesis dekstra + parese

N VI dextra + cepalgia

Diagnosis Topis : korteks serebri sinistra Diagnosis Etiologis : SOL

PENATALAKSANAAN
Diet : Lunak

IVFD : I Kolf Ringer Laktat + 3 ampul Ketorolac (per 24 jam) Medikamentosa: Sucralfat 3 x IIC (PO) Dexametason 3 x 2 amp (5mg) (IV) Omeprazole 1 x 40mg (drip) BD Gard 1x 1tab Ceftriaxone 2 x 1g (IV) Mycostatin 3 x 150mg (PO) Citicoline 2 x 500mg (PO) Ondancentron 3 x 4mg (PO) Manitol 3 x 150cc (IV)

CT brain dengan kontras

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai