R/ Ambroxol 3 CTM 3.75 Efedrin 1.8 SL QS Mf pulv dtd no XV S3dd Pro: X Umur: 2th Alamat: Siteba a.

Informasi Obat Ambroxol Indikasi: gangguan saluran nafas akut dan kronik disertai sekresi bronki sub normal, terutama pada heksoserbasi, bronchitis kronik, bronkritis asmatik, asma bronchial Kontraindikasi: hipersensitifitas Perhatian: hati2 saat kehamilan dan menyusui

ES: gangguan GI ringan Dosis: anak 1,2-1,6 mg/kg BB per-hari CTM Indikasi: urtikaria, eksim, alergi, kuritis, asma ES: mengantuk Dosis: anak 0,35 mg/kg BB per-hari dalam 4 dosis terbagi Efedrin indikasi: bronchitis, emphysema, asma Kontaindikasi: hipertiroid, hipertensi, glaucoma ES: takikardi, aritmia, pembesaran prostat, tremor, insomnia Dosis: anak 3 mg/kg BB dalam 4 dosis terbagi b. Diagnnosa : Flu dan Batuk c. DRP : ambroksol digunakan untuk mengencerkan dahak, sedangkan CTM dapat mengentalkan dahak, karena merupakan golongan obat simpatomimetik yang dapat membuat kerja obat ambroksol tidak efektif

R/ INH

100 mg

LX

S 1 dd 2 pc.malam R/ Rifampicin 300 mg XXX

S 1 dd 2 jam ac malam R/ Pirazinamid 500 mg XXX S 1 dd 1 pc malam R/ B6 10 mg XXX

S 1 dd 1 pc malam

a. Informasi Obat INH Indikasi: Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain Kontra indikasi: Drug induced liver disease (obat dapat menginduksi timbulnya penyakit hati), hipersensitivitas terhadap isoniazid atau komponen lain dalam sediaan; penyakit hati akut, riwayat kerusakan hati selama terapi dengan isoniazid. Dosis: Bayi dan anak-anak : - Pengobatan pada LTBI (Laten TB infection) : 10-20 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis terbagi (max 300 mg/hr) atau 20-40 mg/kg (max 900 mg/dosis) dua kali seminggu selama 9 bln pengobatan infeksi TB aktif. - Terapi harian 10-15 mg/kg/hr dalam 1-2 dosis terbagi (max 300 mg/hr) Dua kali seminggu DOT (directly observed therapy) : 20-30 mg/kg (max 900 mg). Dewasa : - Pengobatan pada LTBI (Laten TB Infection) : 300 mg/hr atau 900 mg dua kali seminggu selama 6-9 bulan pada pasien yang tidak menderita HIV (terapi 9 bulan optimal, terapi 6 bulan berkaitan dengan penurunan biaya terapi) dan 9 bulan pada pasien yang pengobatan infeksi TB aktif: - Terapi harian 5 mg/kg/hr diberikan setiap hr (dosis lazim:300 mg/hr): 10 mg/kg/hr dalam 1-2 dosis terbagi pada pasien dengan penyakit yang telah menyebar Dua kali seminggu DOT (Directly Observed Therapy): 5 mg/kg (max 900 mg): terapi 3 kali/minggu : 15 mg/kg (max 900 mg) Efek Samping: mual, muntah, konstipasi; neuritis perifer dengan dosis tinggi, neuritis optic konvulsi, episode psikosis, vertigo; reaksi hipersensitivitas termasuk demam, eritema Multiforma, purpura; gangguan darah termasuk agranulositosis, anemia hemolitik, anemia aplastik. Rifanpisin Indikasi: Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap rifampisin atau komponen lain yang terdapat dalam sediaan; penggunaan bersama amprenavir, saquinafir/rotonavir (kemungkinan dengan proease inhibitor), jaundice (penyakit kuning). Dosis: TB dewasa : 600 mg 1x sehari. Dosis anjuran untuk terapi intermiten yang diawasi ; 600 mg/hari. TB Anak : 10-20 mg/kg BB/hari, max; 600 mg/hari leprosy dewasa: 600-900 mg 1x sehari

Efek Sampin: Efek GI, fungsi hati abnormal, ikterus, demam disertai gejala seperti flu, perubahan fungsi ginjal dan gagal ginjal (karna hipersensitivitas). Reaksi kulit, eosinofilia, leukopenia, trombositopenia, hemolisis, syok. Pirazinamid Indikasi: Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain Kontra indikasi: Kerusakan hati, hiperurisemia & artritis Gout, hamil, menyusui. Dosis: Dewasa : 20-35 mg/kg BB/hari. Max 3 g, dibagi dalam 3-4 dosis Anak : 20 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3-4 dosis.

Efek samping: Mata/ kulit berwarna kuning, atralgia, anoreksia, mual, muntah, disuria, demam. Vit B6 Indikasi: Untuk pengobatan dan pencegahan defisiensi vit B6, untuk mencegah neuritis perifer pada pasien yang sedang mendapat terapi INH. Dapat diberikan bersama dengan vit lain sebagai multivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vit B kompleks. Kontra indikasi: Pasien dengan sejarah sensitivitas pada vitamin, hipersensitivitas terhadap piridoksin atau komponen lain dalam formulasi. Dosis: -Defisiensi vit.B6 ; Dewasa dan anak : 10-20 mg/hari slm 3 minggu, dilanjutkan dengan 1,5-2,5 mg/hari. -Neuritis perifer ; Dewasa dan anak : 50-200 mg/hari. Efek samping :

- SSP: sakit kepala, kejang. - Endokrin dan metabolik : menurunkan sekresi serum asam folat - mual hepatik : meningkatkan ASI neuromuskular dan skeletal - Reaksi alergi. Pemberian Obat: Lebih dianjurkan diberikan bersama makanan

b. Diagnosa: Berdasarkan resep diatas pasien menderita penyakit TBC c. DRP: Interaksi Obat INH dengan obat yang dapat meningkatkan efek/toksisitas contohnya pada penggunaan disulfiram yang dapat menyebabkan reaksi intoleransi akut. Solusinya agar informasi tetang obat yang akan dikonsumsi oleh pasien.