Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

DASAR TELEKOMUNIKASI

NAMA

: Dananjaya Ariateja

NIM

: 4115211013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2013

PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI GSM & CDMA

KOMPONEN DAN FUNGSI DALAM TELEKOMUNIKASI,


JARINGAN LAN DAN WAN BESERTA CARA KERJA

PENGERTIAN ISDN DAN PSTN BESERTA CARA KERJA

APLIKASI MATEMATIKA DALAM PROSES TRANSMISI DATA


TELEKOMUNIKASI

MODULASI AM, FM, DAN PM BESERTA PENJELASANNYA (BAGAN)

Sejarah dan Perkembangan Telekomunikasi

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan


pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan
Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang
dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi
di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat
regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan
menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja
(tidak bisa melakukan roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan
masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negaranegara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk
menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara
Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori
munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for
Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi
selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992
karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam
untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone

disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam


memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan
jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga
arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi
frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang
semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat
menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap
organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika,
termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS
(Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan
hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan
menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa, Pengguna GSM pun semakin lama
semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5
triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi
seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Arsitektur Jaringan GSM
MSC ekstern HandOver: Pemindahan hubungan antar BTS dari MSC yang berbedaSecara
umum,network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
1. Mobile Station ( MS )
2. Base Station Sub-system ( BSS )
3. Network Sub-system ( NSS ),
4. Operation and Support System ( OSS )
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN
(Public Land Mobile Network).
Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
Mobile Equipment ( ME ) atau hanset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi
pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan
penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
Subscriber Identity Module ( SIM ) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh
informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan
tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM
secara umum, adalah: IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan

penomoran pelanggan. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor
panggil pelanggan.
Base Station System atau BSS, terdiri atas: BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM
yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di
bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC
Network Sub System atau NSS, terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element Central
dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan
untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel
PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi
pelanggan.
Authentication Center atau AUC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang
dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang
tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang
berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration
management, performance management, dan inventory management.
Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh
lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana
penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat
pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain, sifatnya
yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming, dengan teknologi
digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar,
dan video, keamanan sistem yang lebih baik, kualitas suara lebih jernih dan peka.
Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem
telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.

Teknologi ponsel terus berkembang dari waktu ke waktu. Akan tetapi, bukan berarti
yang terbaru adalah yang terhebat. Setiap jenis ada kekurangan dan kelebihan masingmasing. Teknologi telepon selular di Indonesia saat ini telah berkembang begitu pesatnya.
Jangan heran kalau minat konsumen pun makin meningkat. Ujung-ujungnya pengguna
telepon selular pada tahun ini diduga akan bertambah dua kali lipat dibandingkan dengan
tahun lalu.
Jenis telepon selular yang pertama kali masuk di Indonesia adalah jenis NMT (nordic
mobile telephone). Jenis selular ini menggunakan frekuensi 450 mHz, tetapi khusus di
Indonesia digunakan frekuensi 470 mHz. Daerah jangkauan NMT dapat mencapai 60
kilometer, sehingga memungkinkan NMT digunakan di daerah-daerah terpencil yang jauh
dari pusat kota. Namun jenis selular pertama ini mempunyai kekurangan, yaitu bentuknya
yang relatif besar sehingga membuat NMT kurang efektif dan efisien untuk dibawa
bepergian.
Menyusul berkembangnya teknologi NMT, muncul pula teknologi baru selular yaitu
AMPS (advance mobile phone system). Sistem AMPS menggunakan frekuensi 800 mHz dan
daya jangkaunya sekitar 1,5 km sampai 2 km. Karena bentuknya yang ringan dan dapat
dibawa dengan mudah, maka teknologi AMPS menjadi pilihan baru dalam berkomunikasi.
Bahkan teknologi yang berasal dari Amerika Serikat ini pernah menjadi primadona dunia
informasi dunia pada 1980-an sampai menjelang 1990-an.
Setelah berkembangnya AMPS, muncul pula sebuah teknologi selular digital CDMA
(code division multiple access). CDMA adalah teknologi yang dikembangkan oleh militer
Amerika Serikat pada 1989 dan mulai dioperasikan pada 1995. Teknologi CDMA dapat
menggunakan frekuensi yang selama ini dipakai oleh AMPS yaitu 800 mHz. Cuma, CDMA
juga dapat memakai frekuensi 1.700 mHz. Karena menggunakan teknologi yang sama, maka
sistem AMPS yang analog akan dapat dengan sederhana bermigrasi ke sistem CDMA yang
digital.
Pada saat yang hampir bersamaan dengan munculnya CDMA, teknologi GSM (global
system for mobile communication) diperkenalkan. Dengan digunakannya sistem GSM yang
digital, teknologi NMT atau AMPS yang analog praktis tidak dapat digunakan. Bagi para
pengguna kedua sistem itu, hal ini sangat merugikan karena mereka telanjur memakai ponsel
lama yang harganya relatif mahal. Hal ini menyebabkan banyak dari mereka enggan
berpindah ke teknologi GSM. Namun setelah para operator GSM terlihat sangat serius

dengan bisnisnya, maka mereka berlomba-lomba mencicipi teknologi baru tersebut. Hasilnya,
saat ini sistem GSM-lah yang paling banyak digunakan di Indonesia untuk masalah ponsel.
Teknologi GSM yang kita pakai saat ini menggunakan frekuensi 900 mHz dengan
daya jangkau 1,5 km sampai 2 km saja. Akan tetapi, daya jangkau itu dapat diperluas dengan
menggunakan antena payung yang tinggi (umbrella). Dengan penggunaan antena payung,
jarak jangkau GSM dapat mencapai 35 km.
Sebenarnya, ditinggalkannya sistem NMT dan AMPS bukan karena keduanya tidak
dapat digunakan lagi, tetapi lebih karena kedua sistem itu sudah ketinggalan zamanterutama
NMT yang memang kurang nyaman untuk dibawa ke mana-mana. NMT dan AMPS di satu
pihak masih mentransmisikan suara dengan cara analog, sedangkan CDMA dan GSM di
pihak lain menggunakan teknologi digital yang menghasilkan kualitas suara yang jauh lebih
baik. Oleh karena itu, AMPS dan NMT sering disebut sebagai selular generasi pertama,
sedangkan GSM dan CDMA disebut sebagai selular generasi kedua.
Banyak pihak yang membandingkan GSM dengan CDMA dari segi kualitas dan
teknis. Dari segi teknis memang CDMA lebih baik. Misalnya, GSM yang menggunakan
teknologi TDMA (time division multiple access) hanya dapat mengacak suara yang
dipancarkan. Adapun CDMA selain mengacak suara, juga dapat mentransmisikan suara
dalam kode-kode sehingga sama sekali tidak bisa disadap.
Setelah era GSM 900 mHz muncul lagi sebuah teknologi baru dalam dunia telepon
selular yaitu PCS/PCN. Sistem PCS/PCN (personal communication system/network) atau
yang lebih dikenal dengan nama GSM 1800, sebenarnya bukanlah teknologi baru. Pada
dasarnya sistem ini sama dengan GSM, hanya frekuensi yang digunakan lebih tinggi yaitu
1.800/1.900 mHz. Berbeda dengan GSM yang memakai frekuensi 900 mHz, PCN merupakan
nama yang diberikan oleh kalangan operator Eropa yang menggunakan frekuensi 1.800 mHz
atau biasa disebut DCS (digital cellular system). Sementara itu PCS digunakan di Amerika,
dengan frekuensi 1.900 mHz. Di lain pihak, PHS merupakan standar Jepang yang sudah
tersebar ke berbagai negara di dunia.
Mutu pelayanan PCN disinyalir lebih baik dari mutu GSM karena menggunakan pita
berfrekuensi lebih tinggi. Apalagi PCS yang dikembangkan dari teknologi CDMA lebih baik
kualitas dan kapasitasnya daripada GSM.
Akan tetapi, mutu lebih baik yang ditawarkan PCS tidak sebanding dengan daya
jangkaunya yang relatif sempit. Menurut penelitian, daya jangkau teknologi PCS hanya
mencapai 200 meter hingga 8 kilometer. Bahkan sistem PHS mempunyai daya jangkau lebih
sempit, yaitu hanya berkisar pada radius 200 sampai 500 meter saja. Untuk menanggulangi

kekurangan itu perlu dibuat jaringan BTS yang lebih banyak dan rapat sehingga drop call
atau blank spot yang disebabkan oleh jarak jangkau PCS yang sempit dapat tertutupi.
Dengan demikian, proses migrasi dari sistem GSM ke PCN hanya merupakan sebuah
perubahan frekuensi, sedangkan sistemnya tidak berubah. Hal ini berbeda ketika sistem NMT
dan AMPS yang analog diganti dengan sistem GSM yang digital. NMT dan AMPS memang
tidak mempunyai sambungan ke teknologi digital GSM sehingga kedua teknologi itu tidak
dapat digunakan. Adapun teknologi GSM dapat dikatakan masih merupakan satu teknologi
dengan PCS atau GSM 1.800. Yang membedakan keduanya adalah dalam penggunaan
frekuensi. Hal ini memungkinkan kartu SIM (subscriber identification module) GSM 900
juga dapat digunakan pada pesawat PCN. Bahkan saat ini telah tersedia jenis-jenis ponsel
yang dapat digunakan pada kedua frekuensi tersebut. Jadi, jika Anda pengguna GSM 900,
jangan terlalu khawatir dengan munculnya teknologi baru ini.
TABEL
==================================================================
FREKUENSI

DAYA

JANGKAUAN_TRANSMISI

SUARA

==================================================================
NMT

450 MHz

<60 km

analog
AMPS

800 MHz

2-35 km

analog
CDMA

800/1.700 MHz

Tidak terbatas

digital
GSM

900 MHz

2-35 km

digital
PCS/PCN
digital

1.800/1.900

800m-8km

Perbandingan CDMA dan GSM

Perbedaan mendasar teknologi GSM dan CDMA


Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi
CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA
(Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1
sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa
pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda.
Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi
yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya, sehingga
penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien. Kelebihan yang
ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau tarif yang lebih murah,
investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah disadap).
Teknologi GSM dengan GPRS nya akan terlibas dengan content pada CDMA karena
keterbatasan akan lebar data dan aplikasi multimedia pada teknologi GSM. Kelebihan
teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yanga luas dan roaming jelajah yang
sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan CDMA dengan telkomflexi
masih sangat terbatas.

Komponen Dan Fungsi Dalam Telekomunikasi

Kompeter untuk memproses informasi

Terminal atau media input/output lainnya untuk mengirim atau menerima data

Jalur komunikasi, hubungan data atau suara yang dikirim dengan media pengiriman atau
penerimaan dalam suatu jaringan.

Pemroses komunikasi, seperti modem, multiplexer, controller dan front and processor,
yang berfungsi untuk membantu pengiriman

dan penerimaan data.

Perangkat lunak komunikasi yang mengontrol kegiatan

input,

output

data

dan

mengelola fungsi jaringan komunikasi lainnya.


Kompunen dan Fungsi Pada Jaringan LAN Beserta Cara Kerjanya

Repeater/Penguat
Repeater, bekerja pada OSI Layer 1, Fisik jaringan, menguatkan sinyal dan
mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi
yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya
berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal
dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.
Fungsi Repeater
Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server

HUB
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN.Hub adalah repeater
dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan
tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya,
menggunakan mode half-duplex.Hub digunakan pada Topologi Star. Hub merupakan
perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga dia hanya
bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya menguatkan

sinyal di kabel UTP. HUB tdk Mengenal MAC Addressing / Physical Addressing
shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan shingga collision tdk bisa
dihindari dari penggunaan HUB ini.
Fungsi HUB

Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation

Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )

Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet,


Toket ring, FDDI )

Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )

Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)


Bridge
Bridge

adalah

aintelligent

repeatera.

Bridge

menguatkan

sinyal

yang

ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Bridge mampu menentukan tujuan.


Selain itu bridge juga membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan.
Berbeda dengan Hub, Bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Ketika sebuah
komputer mengirim data untuk komputer tertentu, bridge akan mengirim data tersebut
melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja. Namun, ketika belum
menemukan port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, Bridge akan
mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port komputer pengirim).
Setelah port tujuan diketahui, maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan
dikirim data. Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan
untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan
beroperasi di dalam lapisan Data-Link pada model OSI Layer 2. Bridge juga dapat
digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti
halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik
atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda.
Secara umum ada 3 kategori Bridge, yaitu :
Local Bridge

: Menghubungkan beberapa LAN

Remote Bridge

: Menghubungkan LAN dengan WAN

Wireless Bridge

: Menghubungkan LAN dengan remote node

Fungsi Bridge

BRIDGE berfungsi untuk membagi sebuah jaringan hingga menjadi dua buah
jaringan.

BRIDGE mengatur informasi diantara kedua sisi network agar dapat berjalan
dengan teratur .

Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub.
Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode "full-duplex" dan
"mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik".
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link
Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch
mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di
teruskan

ke

mana.

Fungsi Switch

switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan


kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang
lain.

Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu
loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.

Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan
rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa
router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi
dari area yang bermasalah. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan
di memory-nya untuk memutuskan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.
Router dapat memutuskan rute terbaik, oleh karena itu router lebih "cerdas" dibanding
bridge. Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3,
Network Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP
Address, dan router ini berperan penting sebagai penghubung/penerus paket data
antara dua segmen jaringan atau lebih.

Fungsi Router
Fungsi utama Router sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch
adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).
Kompunen dan Fungsi Pada Jaringan LAN Beserta Cara Kerjanya

Wireless Router
Fungsi Wireless Router adalah dapat menghubungkan beberapa jaringan wireless
yang berbeda, menjadi switch / HUB dan sebagai radio indoor dimana menhubungkan
frekuensi 2,4MHz ke DC, dapat membelokkan paket data yang ditujukan ke server
tertentu, layaknya seorang polisi lalu lintas [Port Redirect], apat melakukan NAT,
dimana 1 Public IP yang diberikan oleh ISP anda dapat digunakan oleh lebih dari 1
komputer untuk mengakses internet, dan dapat dapat menggantikan sebuah server
jaringan yang menyediakan akses internet sharing atau bandwidth manager.

Radio Outdoor / indoor


Fungsi Radio Outdoor/indoor untuk menghubungkan proses input/output frekuensi
2,4MHz ke Ethernet Card (ETHO) atau komputer.

HUB/SWITCH
Fungsi HUB/SWITCH sebagai terminal / pembagi sinyal data bagi kartu jaringan
(Network Card).

Router
Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Antena Grid 2,4 atau Omni 19 dbi


Fungsi Antena Grid 2,4 atau Omni 19 dbi dimana antena ini untuk menerima dan
mengirim signal data dengan sistem gelombang radio 2,4MHz. Dimana data tersebut
bisa dalam bentuk intranet atau internet.

Kabel dan Konektor


Fungsi Kabel dan Konektor sebagai media penghubung antara komputer client dengan
komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang di gunakan untuk
membentuk jaringan.

CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)


Fungsi CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) alat pengirim data
dalam format digital melalui jaringan telephone digital.

Switch ATM
Fungsi Switch ATM Sebagai alat penyedia transfer data berkecepatan tinggi antara
LAN dan WAN dan sebagai alat penerima frame data dari salah satu port, source dan
destination address dari frame tersebut akan dicek.

Switch X.25 / Frame Relay


Fungsi Switch X.25 dan Frame Relay adalah untuk menghubungkan data lokal/private
melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM,
tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

Multiplexer
Fungsi Multiplexer antara lain mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui
sebuah sirkit (circuit) dan mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus),
seperti video, sound, text, dan lain-lain.

Modem (MOdulator DEModulator)


Fungsi modem adalah mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital begitu juga
sebaliknya dan dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local
loop.

Communication Server
Communication Server adalah server khusus dial in/out, fungsinya adalah untuk
dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.

Pengertian PSTN
PSTN (Public Switched Telephone Network) merupakan suatu jaringan telepon yang
menggunakan perantara kabel atau media lainnya. Jaringan ini biasanya menggunakan kawat
tembaga agar dapat menghantarkan sinyal yang kuat dan jelas, tidak mudah karatan, kuat, dan
tahan terhadap cuaca.
Jaringan telepon yang pertama tidak digunakan secara pribadi, tetapi berupakabel
yang disambungkan berpasangansecara bersama-sama. Sehingga bila adapengguna yang
ingin berbicara dengan banyak orang yang berbeda, maka dia mempunyai telepon sebanyak
sambungan ke orang yang dia inginkan dan dering telepon dengan cara pelanggan yang ingin
berbicara bersiul ke telepon sampai mendapat respon dari penjawab.

Setelah itu ditambahkan bel untuk memberikan sinyal, dan kemudian switchhook, dan
telepon mengambil keuntungan dari prinsip pertukaran, yang sudah bekerja dalam jaringan
telegraf. Setiap pensinyalan termasuk multi-frequency yang akhirnya berpuncak pada
teknologi network SS7 yang paling banyak digunakan pada akhir abad 20.
Pada tahun 1970-an industry telekomunikasi mulai mengimplementasikan paket
switching jaringan layanan data telepon dihubungkan dengan kabel ke sentral telepon, dan
sentral di sambungkan dengan kabel ke cabang. Jaringan dihubungkan bersama secara
heirarki sampai hubungan tersebut membentang kota, Negara, benua, dan lautan. Ini adalah
awal dari PSTN.
Meskipun

istilah

ini

tidak

diketahui

selama

beberapa

decade.

Otomasi

memperkenalkan hubungan antara telepon dan sentral, dan antar sentral, diikuti dengan lebih
canggihnya alamat menggunakan X.25 protokol dipakai di sebagian besar peralatan PSTN
saat itu.
Pengertian ISDN
ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah suatu sistem telekomunikasi
dimana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang
menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup
pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan
penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh lebih murah
apabila menggunakan sistem yang terpisah.
Sebelum terciptanya ISDN, ada juga beberapa jaringan konvensional yang digunakan
dalam masyarakat, yaitu:
1. Jaringan Telepon (PSTN = Public Switched Telephone Network)
2. Jaringan komunikasi data (PDN = Public Data Network)
3. Jaringan Telex (PSTX)
Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang
terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringanjaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga
pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah
jaringan
terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir.

Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN


merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau
kabel untuk sarana koneksinya. Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini
mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital.
Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband
rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun
yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai
oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani
bidang standardisasi telekomunikasi.
Modulasi AM

Mosulasi FM

Modulasi Phase
Modulasi Phase (PM), digunakan dalam banyak aplikasi baik untuk membawa sinyal
analog maupun digital. Menjaga sinyal amplitudo konstan , fase bervariasi untuk membawa
informasi yang diperlukan.
Fase modulasi adalah bentuk modulasi yang dapat digunakan untuk sinyal radio yang
digunakan untuk berbagai aplikasi komunikasi radio. Seperti akan terlihat nanti, modulasi
fase, dan modulasi frekuensi terkait erat bersama-sama dan sering digunakan di banyak
pemancar dan penerima digunakan untuk berbagai aplikasi komunikasi radio dari link
komunikasi radio dua arah, komunikasi radio mobile dan komunikasi radio bergerak bahkan
maritim .
Phase Modulasi

juga merupakan dasar untuk berbagai bentuk modulasi

berbasis digital di sekitar Phase shift keying, PSK yang merupakan bentuk modulasi fase.
Seperti berbagai bentuk pergeseran fasa keying adalah bentuk disukai untuk modulasi digital
untuk transmisi atau data, ini membuat modulasi fase sangat penting.
Dasar modulasi fasa
Sebelum melihat modulasi fase pertama-tama perlu untuk melihat fase itu sendiri.
Sebuah sinyal frekuensi radio terdiri dari sinyal osilasi pembawa dalam bentuk dasar dari
sinyal gelombang sinus. Amplitudo sesaat mengikuti kurva ini, yaitu bergerak dari positif ke
negatif kemudian, kembali ke titik awal setelah satu siklus lengkap - itu mengikuti kurva dari
gelombang sinus. Hal ini juga dapat dinyatakan oleh pergerakan satu titik di sepanjang

lingkaran, fase pada suatu titik tertentu adalah sudut antara titik awal dan titik tersebut berada
seperti yang ditunjukkan pada waveform.
Modulasi fasa bekerja dengan jalan memodulasi fase sinyal, yaitu mengubah tingkat
posisi bergerak titik di sepanjang lingkaran. Hal ini akan mengubah fase sinyal asal
seandainya tidak ada modulasi diterapkan. Dengan kata lain kecepatan rotasi di sepanjang
lingkaran tersebut dimodulasi dengan nilai rata-rata. Untuk mencapai hal ini perlu untuk
mengubah frekuensi sinyal untuk waktu yang singkat. Dengan kata lain ketika fase modulasi
diterapkan pada sinyal ada perubahan frekuensi dan sebaliknya. Fase dan frekuensi tak dapat
dipisahkan sebagai fase adalah integral dari frekuensi. Modulasi frekuensi dapat diubah ke
fase modulasi dengan hanya menambahkan jaringan CR ke sinyal modulasi yang
mengintegrasikan sinyal modulasi. Dengan demikian informasi tentang sidebands, bandwidth
dan sejenisnya juga berlaku bagi modulasi fasa seperti yang mereka lakukan untuk modulasi
frekuensi, mengingat hubungan mereka.
Bentuk modulasi fasa
Meskipun modulasi fase digunakan untuk beberapa transmisi analog, namun jauh
lebih banyak digunakan untuk modulasi digital. Hal ini dikenal sebagai pergeseran fasa
keying, PSK.. Hal ini bahkan dimungkinkan untuk menggabungkan fase shift keying dan
amplitudo keying dalam bentuk modulasi dikenal sebagai kuadratur amplitudo modulasi,
QAM.
Daftar di bawah ini memberikan beberapa bentuk pergeseran fasa keying yang digunakan:
PM - Phase Modulation
PSK - Phase Shift Keying
BPSK - Binary Phase Shift Keying
QPSK - Quadratur Phase Shift Keying
8 PSK - 8 Titik Phase Shift Keying
16 PSK - 16 Titik Phase Shift Keying
QAM - Quadrature Amplitude Modulation
16 QAM - 16 Titik Quadrature Amplitude Modulation
64 QAM - 64 Titik Quadrature Amplitude Modulation
MSK - Minimum Shift Keying
GMSK - Gaussian disaring Minimum Shift Keying

Ini hanya beberapa bentuk utama fase modulasi yang banyak digunakan dalam
aplikasi komunikasi radio hari ini. Dengan beradaptasi sistem saat ini sangat lunak radio
komunikasi, adalah mungkin untuk beralih antara berbagai jenis modulasi terbaik untuk
memenuhi kondisi yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai