Anda di halaman 1dari 42

PEDOMAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN AKADEMIK 2012/2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2012

DAFTAR ISI
SK REKTOR UNPAD PROGRAM MAGISTER 1 A. Beban Studi dan Lama Pendidikan 1 B. Pendaftaran dan Registrasi Kegiatan Akademik 1 C. Tim Pembimbing 3 D. Penentuan Ketua dan Anggota Tim Pembimbing 4 E. Penilaian Mata Kuliah 5 F. Seminar Usulan Penelitian 6 G. Penilaian Seminar Usulan Penelitian 7 H. Penelitian 8 I. Karya Ilmiah Akhir : Tesis 8 J. Penilaian Tesis 8 K. Prestasi Akademik dan Perubahan Status Mahasiswa 12 L. Peringatan Akademik 12 M. Pemutusan Studi 13 N. Sanksi Akademik 13 O. Wisuda dan Gelar Akademik 14 PROGRAM DOKTOR 17 A. Beban Studi dan Lama Pendidikan 17 B. Pendaftaran dan Registrasi Kegiatan Akademik 17 C. Tim Promotor 19 D. Penentuan Ketua dan Anggota Tim Promotor 20 E. Penilaian Mata Kuliah 21 F. Ujian Kualifikasi 22 G. Seminar Usulan Penelitian 23 H. Penilaian Seminar Usulan Penelitian (SUP) 24 I. Ujian Naskah Disertasi (UND) dan Sidang Promosi Doktor (SPD) 25 J. Pelaksanaan Sidang Ujian 28

K. Hasil Ujian 30 L. Tata Busana 31 M. Peringatan Akademik 32 N. Pemutusan Studi 32 O. Sanksi Akademik 33 P. Wisuda dan Gelar Akademik 34 TIM PENYUSUN

PEDOMAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN PROGRAM MAGISTER Pendidikan Program Magister (S2) di lingkungan Universitas Padjadjaran diselenggarakan atas dasar Sistem Kredit Semester yang diukur dengan satuan kredit semester (SKS). A. Beban Studi dan Lama Pendidikan 1. Beban studi kumulatif Program Magister ditetapkan oleh Program Studi masing-masing dengan jumlah 36 - 45 SKS, sudah termasuk 1 SKS Seminar Usulan Penelitian dan 6 SKS Tesis. 2. Waktu studi Program Magister dijadwalkan untuk 4 semester,akan tetapi dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 semester dan selama-lamanya 8 semester (4 tahun) termasuk penyusunan tesis. B. Pendaftaran dan Registrasi Kegiatan Akademik 1. Pendaftaran sebagai mahasiswa baru Program Magister melalui mekanisme Seleksi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (SMUP). 2. Mahasiswa baru yang sudah diterima pada Program Magister wajib mendaftarkan diri (registrasi) dan pada tiap semester mahasiswa lama wajib melakukan pendaftaran ulang (herregistrasi). 3. Mahasiswa baru diwajibkan mengikuti kegiatan matrikulasi dalam mata kuliah tertentu yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi S2.

Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

4. Pada tiap awal semester mahasiswa harus mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) berdasarkan kurikulum yang ditetapkan serta disetujui oleh Ketua Tim Pembimbing serta disahkan oleh Ketua Program Studi. Pada pengisian KRS itu mahasiswa dengan persetujuan Tim Pembimbing akademiknya menetapkan mata kuliah yang dipilih di samping mata kuliah yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. 5. Mahasiswa tidak akan mendapat pelayanan akademik apapun selama tidak her-regristrasi pada semester yang berlangsung. 6. Penghentian studi untuk sementara (cuti akademik) atas izin Dekan Fakultas/ Direktur Pascasarjana hanya diperkenankan satu semester, dan waktu cuti tersebut tidak diperhitungkan dalam waktu tempuh studi. 7. Mahasiswa penerima BPPS (Beasiswa Pendidikan Pascasarjana dan BU (Beasiswa Unggulan), tidak diperkenankan cuti akademik, kecuali bagi yang menderita sakit yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter ahli, dan harus diketahui Ketua Tim Pembimbing. 8. Mahasiswa tidak diperkenankan cuti akademik pada 2 (dua) semester awal dan 2 (dua) semester sebelum masa akhir studi. 9. Mahasiswa yang herregistrasi semester VI (enam) dikenakan tarif progresif sebesar 5% (lima persen) setiap semester secara kumulatif sampai batas waktu studi berakhir. 10. Sebelum herregistrasi semester VI (enam) dan semester berikutnya mahasiswa diwajibkan mengajukan permohonan perpanjangan studi kepada Ketua Program Studi.

Program Magister

11. Pendaftaran Kegiatan Seminar Usulan Penelitian, Kolokium, dan Ujian Tesis, paling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan kegiatan. C. Tim Pembimbing Selama mengikuti Program Magister tiap mahasiswa diarahkan dan dibimbing oleh Tim Pembimbing. Ketua Tim Pembimbing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dosen tetap Unpad yang masih aktif, dan 2. Kualifikasi pendidikan akademik doktor, dan 3. Jabatan fungsional akademik sekurang-kurangnya lektor kepala, dan 4. Kualifikasi bidang ilmu yang relevan dengan program studi atau bidang ilmu yang ditempuh mahasiswa. Anggota Tim Pembimbing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dosen tetap dengan kualifikasi: (a) Pendidikan akademik doktor dengan jabatan fungsional akademik lektor, atau (b) Pendidikan akademik magister dengan jabatan fungsional akademik sekurang-kurangnya lektor kepala, atau (c) Guru besar/doktor/magister perguruan tinggi lain yang dipilih berdasarkan spesialisasi/ kepakaran ilmunya. 2. Dosen tidak tetap dengan kualifikasi: (a) Pendidikan akademik doktor, atau (b) Guru besar emeritus, atau

Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

(c) Pendidikan akademik doktor yang telah mengakhiri jabatan fungsional akademik guru besar. D. Penentuan Ketua dan Anggota Tim Pembimbing 1. Tim Pembimbing dapat ditetapkan pada semester ke satu. Ketua Tim Pembimbing menjadi Pembimbing Akademik (Dosen Wali) bagi mahasiswa bimbingannya. Jika tim pembimbing belum ditetapkan maka Pembimbing Akademik mahasiswa adalah Ketua Program Studi/S2. 2. Penetapan Tim Pembimbing dilakukan dengan surat keputusan Dekan Fakultas atau Direktur Program Pascasarjana. 3. Jumlah tim pembimbing adalah 2 (dua) orang, yaitu Ketua Tim Pembimbing dan Anggota Tim Pembimbing. 4. Jika salah seorang tim pembimbing berhalangan tetap (misalnya meninggal dunia, tugas ke luar negeri dalam waktu lama, atau mengundurkan diri): (a) jika terjadi sebelum SUP, maka boleh dilakukan penggantian, (b) jika terjadi sesudah SUP, maka tidak boleh dilakukan penggantian, kecuali jika kedua-duanya berhalangan tetap. (c) penggantian tim pembimbing tidak diperkenankan, jika tidak ada pernyataan tertulis dari tim pembimbing lama (kecuali meninggal dunia). 5. Pembimbingan didasarkan pada kepedulian partisipatif dari mahasiswa dan Tim Pembimbing. 6. Pembimbingan pada dasarnya memperlihatkan citra integritas ilmu, integritas kepribadian dan integritas

Program Magister

pendidik yang dicerminkan oleh keteladanan dari pembimbing. 7. Pembimbing dipilih berdasarkan spesialisasi keahlian (substansi) dan bertanggungjawab atas proses pembimbingan tesis mahasiswa yang dibimbingnya. 8. Pembimbingan dapat dimulai sejak ditetapkan, intensitasnya makin meningkat setelah mahasiswa mempersiapkan diri untuk seminar usulan penelitian hingga penyelesaian tesis. E. Penilaian Mata Kuliah 1. Nilai akhir (NA) merupakan gabungan dari ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan semua tugas yang diberikan selama semester berlangsung, masing-masing dengan bobot sendiri-sendiri. 2. Nilai akhir diberikan dalam bentuk huruf mutu berdasarkan skor mentah (raw score) menggunakan kisaran antara 0100, dengan pedoman berikut: NA 80 68 NA< 80 56 NA< 68 45 NA< 56 NA < 45 huruf mutu A huruf mutu B huruf mutu C huruf mutu D huruf mutu E angka mutu 4 angka mutu 3 angka mutu 2 angka mutu 1 angka mutu 0

3. Penghitungan indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK), huruf mutu (HM) ini diubah menjadi angka mutu (AM) dengan memperhatikan pedoman di atas, yaitu: A B C D = = = = 4,00 3,00 2,00 1,00

Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

4.

Perolehan nilai di bawah C pada semester I, semester II, dan/atau semester III akan berakibat mahasiswa terkena sanksi pemutusan studi . 5. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai mata kuliah dapat melaksanakannya pada semester percepatan (JuliAgustus) dengan biaya per SKS sesuai dengan ketentuan yang berlaku, atau semester berikutnya dengan menempuh kembali perkuliahan.

F. Seminar Usulan Penelitian 1. Seminar Usulan Penelitian (SUP) merupakan rencana kerja mahasiswa dalam rangka penyusunan tesis, dengan perkataan lain SUP adalah suatu kerangka tesis yang setelah diisi dengan data empirik yang teruji menjadi sebuah Tesis. 2. SUP dilaksanakan paling lambat akhir semester V. 3. SUP dilaksanakan satu kali; apabila tidak lulus diulang paling banyak satu kali. Batas waktu pengulangan adalah maksimum tiga bulan sejak SUP pertama. 4. Penguji SUP terdiri atas 2 (dua) orang tim pembimbing, 3 (tiga) orang pembahas, dan dipimpin oleh 1 (satu) orang pimpinan SUP. 5. SUP dapat dilaksanakan apabila hadir sekurangkurangnya 3(tiga) orang penguji (tim pembimbing dan pembahas terwakili) dan ditambah 1 (satu) orang pimpinan SUP. 6. Pimpinan SUP adalah Ketua/Sekretaris Pengelola Program Studi/S2 atau Ketua Tim Pembimbing. 7. Pimpinan SUP tidak otomatis sebagai pembahas, kecuali sesuai dengan bidang ilmu mahasiswa yang diuji, atau sebagai Ketua Tim Pembimbing.

Program Magister

G. Penilaian Seminar Usulan Penelitian 1. Nilai pada seminar usulan penelitian (SUP) diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score) dengan kisaran 0100 NA 80 68 NA< 80 56 NA< 68 45 NA< 56 NA < 45 2. huruf mutu A huruf mutu B huruf mutu C huruf mutu D huruf mutu E angka mutu 4 angka mutu 3 angka mutu 2 angka mutu 1 angka mutu 0

3.

4.

5. 6.

Tim Penguji mengevaluasi materi/substansi naskah usulan penelitian yang diajukan mahasiswa. Artinya, sebelum dilakukan SUP, tiap anggota penguji sudah memiliki penilaian bahwa naskah usulan penelitian tersebut layak/tidak layak sebagai cikal-bakal karya ilmiah tingkat magister dan sudah tampak kesiapannya untuk dilaksanakan di lapangan. Dalam SUP ini Tim Penguji mengevaluasi pertanggungjawaban mahasiswa atas pertanyaan yang bersifat mengkritisi maupun mencari klarifikasi terhadap materi/substansi usulan penelitian itu. Pada akhir SUP Tim Penguji memberikan penilaian sebagai berikut: (a) mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai rata-rata 68 (b) mahasiswa dinyatakan tidak lulus apabila mahasiswa memperoleh nilai rata-rata < 68. Rata-rata nilai SUP ini diubah menjadi huruf mutu (HM) menggunakan pedoman yang berlaku; Apabila dinyatakan tidak lulus SUP, maka mahasiswa diharuskan mengulang kembali usulan penelitiannya.

Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

Kesempatan mengulang SUP ini hanya diberikan satu kali (paling lama 3 bulan sesudah SUP yang pertama); apabila sampai dua kali SUP dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa dikenakan sanksi pemutusan studi. H. Penelitian 1. Penelitian dilaksanakan setelah mahasiswa lulus SUP dan telah dilakukan perbaikan yang disetujui para Pembimbing dan Pembahas serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai usulan penelitian untuk Tesis. 2. Pembimbing jika diperlukan dapat melakukan supervisi ke lokasi penelitian untuk melihat keabsahan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. I. Karya Ilmiah Akhir: Tesis 1. Tesis adalah karya ilmiah akhir mahasiswa, dibuat berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode dan kaidah keilmuan yang berlaku. 2. Tesis harus mempunyai nilai manfaat untuk pengembangan ilmu, baik teori maupun aplikasinya. 3. Tesis adalah karya ilmiah asli mahasiswa yang ditunjukkan dengan pernyataan bermaterai tentang keasliannya. 4. Penulisan tesis mengikuti pedoman penulisan tesis yang berlaku. J.Penilaian Tesis 1. Penilaian tesis dilakukan melalui Kolokium (seminar naskah tesis) dan Ujian Tesis (UT). 2. Sebelum UT, Tim Pembimbing dan Tim Pembahas mengevaluasi materi/substansi naskah yang diajukan melalui seminar naskah tesis (Kolokium).

Program Magister

3. Penguji Tesis (Kolokium dan UT) terdiri atas 2 (dua) orang tim pembimbing, 3 (tiga) orang pembahas, dan dipimpin oleh 1 (satu) orang pimpinan UT. 4. Kolokium dan UT dapat dilaksanakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya 3(tiga) orang penguji (tim pembimbing dan pembahas terwakili) dan ditambah 1 (satu) orang pimpinan UT. 5. Kolokium dan UT dipimpin oleh Ketua/Sekretaris Program S2 atau Ketua Tim Pembimbing. 6. Pimpinan Kolokium dan UT tidak otomatis sebagai pembahas, kecuali sesuai dengan bidang ilmu mahasiswa yang diuji, atau sebagai Ketua Tim Pembimbing. 7. Apabila Ketua Tim Pembimbing berhalangan dapat melimpahkan wewenang secara tertulis kepada anggota Tim Pembimbing. Kolokium 1. Mahasiswa program magisterdapat menempuh kolokium jika telah memenuhi persyaratan berikut: (a) Telah lulus perangkat mata kuliah dengan IPK sekurang-kurangnya 2,75 (b) Telah melaksanakan seminar usulan penelitian dan dinyatakan lulus (c) Naskah tesis telah disetujui oleh Tim Pembimbing (d) Menyerahkan bukti tulisan yang dipublikasikan (yang ditulis selama mengikuti kuliah program magister), dapat berupa : Artikel ilmiah berupa tulisan yang relevan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni atau merupakan bagian tesis, sebagai penulis utama, sekurangkurangnya pada jurnal yang memiliki ISSN dan bisa diakses secara on line; atau

10 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

Artikel Ilmiah di Prosiding seminar yang telah diterbitkan pada lingkup nasional; atau Artikel ilmiah yang diunggah (upload) di e-jurnal Unpad atau Pustaka Ilmiah Unpad, yang sudah disetujui oleh tim pembimbing dan Program Pascasarjana; atau Buku ajar atau buku teks, yang relevan dengan bidang keilmuannya dan memiliki ISBN. 2. Kolokium dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling sedikit 3 (tiga) orang penguji (tim pembimbing dan tim pembahas terwakili) dan 1 (satu) orang ketua sidang. Nilai pada Kolokium diberikan dalam bentuk skor dengan kisaran 0-100. Mahasiswa dinyatakan lulus Kolokium apabila memperoleh sekurang-kurangnya skor 68. Skor dari tim penguji dijumlah dengan persentase tim pembimbing 60%, tim penelaah 40%, tanpa terlebih dahulu dikonversikan ke dalam huruf mutu. Hasil Kolokium dapat berupa : (a) Lulus tanpa perbaikan dan dapat menempuh Ujian Tesis dalam waktu paling cepat 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan kolokium; (b) Lulus dengan perbaikan minor dan dapat menempuh Ujian Tesis paling cepat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan kolokium; (c) Lulus dengan perbaikan mayor dan dapat menempuh Ujian Tesis paling cepat 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan kolokium; (d) Tidak lulus dan harus memperbaiki serta mengulang kolokium paling cepat 6 (enam) bulan kemudian. Apabila hasil kolokium ulangan tetap dinyatakan tidak

3.

4.

5.

Program Magister

11

6.

lulus, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus (drop out)dalam program magister Universitas Padjadjaran. Perbaikan diatas harus mendapat persetujuan tertulis dari seluruh anggota tim penguji yang dibuktikan dengan tanda tangan anggota tim penguji pada lembar persetujuan.

Ujian Tesis (UT) 1. Seorang calon magister boleh menempuh ujian tesis apabila telah lulus kolokium. 2. Telah menyerahkan seluruh persyaratan administrasi dan keuangan. 3. Mahasiswa hanya diberi kesempatan untuk menempuh ujian tesis (UT) masing-masing sebanyak dua kali dalam kurun waktu yang disepakati dengan memperhitungkan batas waktu studi. 4. Nilai pada ujian tesis (UT) diberikan dalam bentuk skor dengan kisaran 0-100. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian tesis (UT) apabila memperoleh sekurang-kurangnya skor 68. 5. Skor dari tim penguji dijumlah dengan persentase tim pembimbing 60%, tim penelaah 40%, tanpa terlebih dahulu dikonversikan ke dalam huruf mutu. 6. Skor akhir tesis adalah nilai rata-rata Kolokium dengan UT. 7. Ujian tesis (UT) dan ujian kuliah diubah menjadi huruf mutu (HM) dengan pedoman berikut: NA 80 68 NA< 80 56 NA< 68 huruf mutu A huruf mutu B huruf mutu C angka mutu 4 angka mutu 3 angka mutu 2

12 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

45 NA< 56 NA < 45

huruf mutu D huruf mutu E

angka mutu 1 angka mutu 0

8.

Yudisium kelulusan didasarkan pada IPK akhir, yaitu rata-rata gabungan angka mutu (AM) perangkat mata kuliah dengan angka mutu (AM) tesis. 2,75 - 3,40 3,41 - 3,70 3,71 4,00 Memuaskan Sangat Memuaskan Dengan Pujian

9.

Predikat Kelulusan Dengan Pujian, memiliki syarat tambahan lain, yaitu: waktu kelulusan program magister (tanggal ujian tesis) memperhatikan masa studi terjadwal ditambah 0,5 tahun (waktu kelulusannya maksimum pada semester V). 10. Setelah ujian tesis dinyatakan lulus, tidak ada lagi perbaikan naskah tesis. K. Prestasi Akademik dan Perubahan Status Mahasiswa Prestasi akademik dinyatakan dalam bentuk IP (Indeks Prestasi) dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Perhitungan IP dan IPK dilakukan tiap akhir semester. L. Peringatan Akademik Peringatan akademik secara tertulis dan sanksi pemutusan studi secara umum diatur sebagai berikut: 1. Peringatan akademik diberikan kepada: (a) mahasiswa yang pada akhir semester I atau II memperoleh IPK di bawah 2,75;

Program Magister

13

(b) mahasiswa yang pada akhir semester IV belum melakukan Seminar Usulan Penelitian; (c) mahasiswa yang pada akhir semester VII belum menempuh Ujian Tesis; (d) Tidak melakukan pendaftaran/pendaftaran ulang (herregistrasi) selama satu semester. M. Pemutusan Studi Pemutusan studi dikenakan terhadap mahasiswa yang: 1. Pada akhir semester III memperoleh IPK di bawah 2,75. 2. Pada akhir semester I, II dan III memperoleh huruf mutu di bawah C. 3. Pada akhir semester V belum melakukan Seminar Usulan Penelitian atau tidak lulus Seminar Usulan Penelitian untuk kedua kali. 4. Tidak dapat menyelesaikan studi pada akhir semester VIII . 5. Dua semester berturut-turut (atau tidak berturut-turut) tidak melakukan her-regristrasi, tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar, tidak mengisi KRS, atau mengundurkan diri dari kegiatan belajar-mengajar. 6. Meninggal dunia. 7. Melakukan hal-hal yang bersifat mencemarkan nama baik almamater (Universitas Padjadjaran) atau melanggar etika keilmuan (misalnya melakukan plagiat). N. Sanksi Akademik 1. Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan tindakan tidak terpuji dalam proses belajarmengajar, baik akademik maupun non-akademik, atau melanggar hukum (misalnya melakukan tindak kriminal) atau melakukan perbuatan tidak bermoral.

14 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

2. Jenis sanksi akademik untuk kasus-kasus tertentu ditetapkan (berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku) oleh suatu Dewan Pertimbangan yang terdiri atas Rektor, Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan,Direktur Program Pascasarjana dan Asisten Direktur Program Pascasarjana. Apabila diperlukan dapat mengundang Dekan dan/atau Wakil Dekan Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Fakultas yang terkait, Ketua Tim Pembimbing, Ketua Program Studi/S2. Hasil ketetapan Dewan Pertimbangan kemudian dapat diteruskan melalui keputusan Rektor Universitas Padjadjaran. Pelaksanaan Sidang Dewan Pertimbangan di bawah koordinasi Program Pascasarjana. O. Wisuda dan Gelar Akademik 1. Untuk mendapatkan ijazah dan mengikuti wisuda, mahasiswa program magister yang dinyatakan lulus, harus segera menyerahkan buku tesis yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh Tim Pembimbing, serta dijilid tebal (hard cover) berwarna hitam, dan hal lainnya yang telah ditetapkan. 2. Bagi mahasiswa program magister yang telah dinyatakan lulus, tetapi masih belum menyerahkan buku tesis, selama tiga bulan sejak dinyatakan lulus, maka kelulusan yang bersangkutan dibatalkan. Kepada lulusan Program Magister diberikan hak menggunakan gelar akademik Magister dalam Program sesuai dengan Program yang ditempuh, yaitu: No Nama Program Studi Gelar Akademik

Program Magister

15

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

Ilmu Hukum Kenotariatan Ilmu Ekonomi Manajemen Ekonomi Terapan Ilmu Manajemen Akuntansi Ilmu Kedokteran Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Kebidanan Ilmu Kimia Statistika Terapan Ekonomi Pertanian Agronomi Ilmu Tanah Ilmu Sosial Administrasi Publik Administrasi Bisnis Ilmu Politik Sosiologi Ilmu Antropologi Kesejahteraan Sosial Ilmu Sastra Kajian Budaya Psikologi Profesi Psikologi Ilmu Peternakan Ilmu Komunikasi Ilmu Keperawatan Teknologi Agroindustri Magister Farmasi

M.H. M.Kn. M.Si. M.M. M.E. M.I.M. M.Ak. M.Kes. M.I.KM. M.Keb. M.Si. M.Stat. M.EP. M.P. M.P. M.Si. M.AP. M.AB. M.Ipol. M.Sos. M.Ant. M.Kesos. M.Hum. M.Hum. M.Si. M.Psi. M.S. M.I.Kom. M.Kep. M.P. M.Pharm.

16 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

32. 33.

Teknik Geologi Ilmu Lingkungan

M.T. M.I.L

PROGRAM DOKTOR Pendidikan Program Doktor(S3) di lingkungan Universitas Padjadjaran diselenggarakan atas dasar Sistem Kredit Semester yang diukur dengan satuan kredit semester (SKS). A. Beban Studi dan Lama Pendidikan Beban Studi (a) Beban SKS studi program doktor yang sebidang ilmu dengan program yang sudah ditempuh satu tingkat di bawahnya adalah minimal 49 SKS (sudah termasuk disertasi 30 SKS). (b) Beban SKS studi program doktor yang tidak sebidang ilmunya dengan program yang sudah ditempuh satu tingkat di bawahnya adalah minimal 61 SKS sudah termasuk disertasi 30 SKS). Lama Pendidikan (a) Batas waktu studi program doktor yang sebidang ilmu dengan program yang sudah ditempuh satu tingkat di bawahnya adalah 10 (sepuluh) semester. (b) Batas waktu studi program doktor yang tidak sebidang ilmunya dengan program yang sudah ditempuh satu tingkat di bawahnya adalah 11 (sebelas) semester. B. Pendaftaran, Registrasi, Her-regristrasi dan Kegiatan Akademik 1. Pendaftaran sebagai mahasiswa baru Program Doktor melalui mekanisme Seleksi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (SMUP).

18 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

2. Mahasiswa baru Program Doktor wajib mendaftarkan diri (registrasi) dan pada tiap semester mahasiswa lama wajib melakukan pendaftaran ulang (her-registrasi). 3. Mahasiswa baru diwajibkan mengikuti kegiatan matrikulasi dalam mata kuliah tertentu yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi S3. 4. Pada tiap awal semester mahasiswa harus mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) berdasarkan kurikulum yang ditetapkan serta disetujui oleh Ketua Tim Promotor serta disahkan oleh Ketua Program Studi. Pada pengisian KRS itu mahasiswa dengan persetujuan Tim Promotor menetapkan mata kuliah yang dipilih di samping mata kuliah yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. 5. Mahasiswa tidak akan mendapat pelayanan akademik apapun selama tidak her-regristrasi pada semester yang berlangsung. 6. Penghentian studi untuk sementara (cuti akademik) atas izin Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana hanya diperkenankan satu semester, dan waktu cuti tersebut tidak diperhitungkan dalam waktu tempuh studi. 7. Mahasiswa penerima BPPS dan BU (Beasiswa Unggulan), tidak diperkenankan cuti akademik, kecuali bagi yang menderita sakit yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter ahli dan harus diketahui Ketua Tim Promotor. 8. Mahasiswa tidak diperkenankan cuti akademik pada 2 (dua) semester awal, dan 2 (dua) semester sebelum masa akhir studi. 9. Sebelum herregistrasi semester VIII (delapan) mahasiswa diwajibkan mengajukan permohonan perpanjangan studi kepada Ketua Program Studi. 10. Mahasiswa yang herregistrasi semester VIII (delapan) dikenakan tarif progresif sebesar 5% (lima persen) setiap

Program Doktor

19

semester secara kumulatif sampai batas waktu studi berakhir. 11. Pendaftaran Kegiatan Seminar Usulan Penelitian, Ujian Naskah Disertasi (UND), dan Sidang Promosi Doktor (SPD), paling lambat dilaksanakan dua minggu sebelum kegiatan berlangsung. C. Tim Promotor Pembimbingan dilaksanakan oleh sebuah tim promotor yang terdiri atas seorang promotor sebagai ketua tim promotor dan dua kopromotor sebagai anggota tim promotor. Ketua Tim Promotor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dosen tetap Unpad yang masih aktif dan. 2. Kualifikasi akademik doktor, dan 3. Jabatan fungsional guru besar, dan 4. Kualifikasi bidang ilmu yang relevan dengan program studi atau bidang ilmu yang ditempuh mahasiswa, dan 5. Pada kondisi tertentu, misalnya karena beban guru besar atau spesialisasi keilmuan, diperbolehkan kualifikasi akademik doktor dan jabatan fungsional lektor kepala. Ko-promotor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dosen tetap dengan kualifikasi: (a) Pendidikan akademik doktor dengan jabatan fungsional akademik sekurang-kurangnya lektor, atau

20 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

(b) Guru besar/doktor perguruan tinggi lain yang dipilih berdasarkan spesialisasi/ kepakaran ilmunya. 2. Dosen tidak tetap dengan kualifikasi: (a) Pendidikan akademik doktor, atau (b) Guru besar emeritus, atau (c) Pendidikan akademik doktor yang telah mengakhiri jabatan fungsional akademik guru besar D. Penentuan Ketua dan Anggota Tim Promotor 1. Tim Promotor ditetapkan pada awal semester ke dua. Ketua Tim Promotor menjadi Pembimbing Akademik (Dosen Wali) bagi mahasiswa bimbingannya. Pada semester pertama Pembimbing Akademik mahasiswa adalah Ketua Program Studi S3. 2. Penetapan Tim Promotor dilakukan dengan surat keputusan Direktur Program Pascasarjana. 3. Jumlah Tim Promotor adalah 3 (tiga) orang, yaitu Ketua Tim Promotor dan 2 (dua) Anggota Tim Promotor. 4. Jika salah seorang Tim Promotor berhalangan tetap (misalnya meninggal dunia, tugas ke luar negeri dalam waktu lama, atau mengundurkan diri): (a) jika terjadi sebelum SUP, maka boleh dilakukan penggantian, (b) jika terjadi sesudah SUP, maka tidak boleh dilakukan penggantian, kecuali jika ketiga-tiganya berhalangan tetap, (c) jika terjadi sesudah SUP, Ketua Tim Promotor berhalangan tetap, maka salah seorang Anggota Tim Promotor menggantikannya, tanpa perlu penambahan anggota tim.

Program Doktor

21

(d) penggantian seorang anggota Tim Promotor tidak diperkenankan, jika tidak ada pernyataan tertulis dari anggota Tim Promotor lama (kecuali meninggal dunia). 5. Pembimbingan didasarkan pada kepedulian partisipatif dari mahasiswa dan Tim Promotor. 6. Pembimbingan pada dasarnya memperlihatkan citra integritas ilmu, integritas kepribadian dan integritas pendidik yang dicerminkan oleh keteladanan dari promotor. 7. Pembimbingan dimulai sejak ditetapkan Tim Promotor, intensitasnya makin meningkat setelah mahasiswa mempersiapkan diri untuk seminar usulan penelitian hingga penyelesaian disertasi.

E. Penilaian Mata Kuliah 1. Nilai akhir (NA) merupakan gabungan dari ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan semua tugas yang diberikan selama semester berlangsung, masing-masing dengan bobot sendiri-sendiri. 2. Nilai akhir ini diberikan dalam bentuk huruf mutu berdasarkan skor mentah (raw score) menggunakan kisaran 0-100, dengan pedoman berikut: NA 80 68 NA< 80 56 NA< 68 45 NA< 56 NA < 45 huruf mutu A huruf mutu B huruf mutu C huruf mutu D huruf mutu E angka mutu 4 angka mutu 3 angka mutu 2 angka mutu 1 angka mutu 0

22 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

3.

Penghitungan indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK), huruf mutu (HM) ini diubah menjadi angka mutu (AM) dengan memperhatikan pedoman di atas, yaitu: A B C D = = = = 4,00 3,00 2,00 1,00

4.

5.

Perolehan nilai di bawah C pada semester I, semester II, dan/atau semester III akan berakibat mahasiswa terkena sanksi pemutusan studi . Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai mata kuliah dapat melaksanakannya pada semester percepatan (Juli-Agustus) dengan biaya per SKS sesuai dengan ketentuan yang berlaku, atau semester berikutnya dengan menempuh kembali perkuliahan.

F. Ujian Kualifikasi 1. Ujian kualifikasi merupakan ujian komprehensif yang harus ditempuh seorang mahasiswa program doktor untuk memperoleh status kandidat doktor. 2. Ujian kualifikasi dilaksanakan selambat-lambatnya akhir semester ke-5 dengan persyaratan telah memperoleh nilai bahasa Inggris setara Institusional Toefl minimal 550 dan lulus pada semua mata kuliah. 3. Ujian kualifikasi dilaksanakan secara tertulis mulai semester ke-3 secara terjadwal oleh suatu tim yang diakui keahliannya sehingga dapat menilai mahasiswa dalam hal-hal berikut: a. filsafat ilmu b. materi bidang ilmu

Program Doktor

23

4.

5.

6.

7.

8.

c. materi mengenai topik penelitian untuk penyusunan disertasi. Untuk ujian kualifikasi mahasiswa perlu lebih dahulu berkonsultasi dengan ketua tim promotor dalam rangka menentukan topik disertasi dan menyusun konsep awal usulan penelitian yang mencakup topik, tema sentral, metode penelitian. Sejalan dengan tujuannya, materi ujian kualifikasi terdiri atas tiga bagian : a. Filsafat Ilmu - tiga soal b. Materi Bidang Ilmu - delapan soal c. Materi yang berkaitan dengan konsep awal usulan penelitian disertasi - lima soal. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian kualifikasi doktor apabila minimal dua belas dari enam belas soal tersebut di atas memperoleh nilai minimal 75 dari rentang 0-100. Untuk masing-masing bagian materi ujian, paling sedikit satu soal yang lulus. Apabila salah satu bagian materi tidak lulus, maka seluruhnya dinyatakan tidak lulus. Mahasiswa yang tidak lulus diwajibkan mengulang keseluruhan ujian kualifikasi. Apabila mahasiswa tidak lulus setelah menempuh tiga kali ujian kualifikasi, jika diperlukan dibentuk panitia khusus yang bertugas menyelenggarakan ujian kualifikasi lisan bagi mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa yang lulus ujian kualifikasi secara administratif berstatus kandidat doktor. Mahasiswa yang tidak lulus ujian kualifikasi pada butir (7) dikenakan sanksi putus studi atau gagal dari Program Doktor.

24 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

G. Seminar Usulan Penelitian 1. Seminar Usulan Penelitian (SUP) merupakan rencana kerja mahasiswa dalam rangka penyusunan disertasi, dengan perkataan lain SUP adalah suatu kerangka disertasi yang setelah diisi dengan data empirik yang teruji menjadi sebuah disertasi. 2. SUP dilaksanakan satu kali; apabila tidak lulus diulang paling banyak satu kali lagi. Batas waktu pengulangan adalah maksimum tiga bulan sejak seminar pertama. 3. Penguji SUP terdiri dari 3 (tiga) orang tim promotor, 3 (tiga) orang tim pembahas, dan dipimpin oleh 1 (satu) orang pimpinan SUP. 4. SUP dapat dilaksanakan apabila dihadiri sekurangkurangnya 4 (empat) orang penguji (tim promotor dan pembahas terwakili), ditambah 1 (satu) orang pimpinan SUP. 5. Pimpinan SUP adalah Ketua/Anggota Pengelola Program Studi/S3 atau Ketua Tim Promotor. 6. Pimpinan SUP tidak otomatis sebagai pembahas, kecuali sesuai dengan bidang studi mahasiswa yang diuji atau sebagai Ketua Tim Promotor. H. Penilaian Seminar Usulan Penelitian (SUP) 1. Penilaian SUP diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score) dengan kisaran 0-100. NA 80 68 NA< 80 56 NA< 68 45 NA< 56 NA < 45 huruf mutu A huruf mutu B huruf mutu C huruf mutu D huruf mutu E angka mutu 4 angka mutu 3 angka mutu 2 angka mutu 1 angka mutu 0

Program Doktor

25

2.

3.

4.

5. 6.

Tim Penguji mengevaluasi materi/substansi SUP yang diajukan mahasiswa, artinya sebelum dilakukan SUP, tiap penguji sudah memiliki penilaian bahwa naskah usulan penelitian tersebut layak/tidak layak sebagai cikal-bakal karya ilmiah tingkat doktor dan sudah tampak kesiapannya untuk dilaksanakan di lapangan. Dalam SUP ini Tim Penguji mengevaluasi pertanggungjawaban mahasiswa atas pertanyaan yang bersifat mengkritisi maupun mencari klarifikasi terhadap materi/substansi usulan penelitian itu. Pada akhir seminar Tim Penguji memberikan penilaian sebagai berikut: (a) mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai rata-rata68 (b) mahasiswa dinyatakan tidak lulus apabila mahasiswa memperoleh nilai rata-rata < 68 Rata-rata nilai SUP ini diubah menjadi huruf mutu (HM) sesuai pedoman; Apabila dinyatakan tidak lulus dari SUP, maka mahasiswa diharuskan mengulang kembali usulan penelitiannya. Kesempatan mengulang SUP ini hanya diberikan satu kali; apabila sampai dua kali SUP dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa dikenakan sanksi pemutusan studi.

I. Ujian Naskah Disertasi (UND) dan Sidang Promosi Doktor (SPD) 1. Mahasiswa program doktor dapat menempuh Ujian Naskah Disertasi (UND) jika telah memenuhi persyaratan berikut: (a) Telah lulus perangkat mata kuliah dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00 (b) Telah lulus ujian kualifikasi

26 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

(c) Telah melaksanakan seminar usulan penelitian (SUP) dan dinyatakan lulus (d) Naskah disertasi telah ditelaah oleh 3 orang oponen yang jika diperlukan salah seorang di antaranya berasaldari luar Unpad dalam bidang/sub-bidang ilmu yang sama. (e) Mahasiswa diwajibkan membuat matriks hasil penelahaan dan disetujui oleh penelaah (oponen) yang bersangkutan. (f) Naskah disertasi telah disetujui kelayakannya oleh tim penguji,yaitu seluruh anggota tim promotor dan tim oponen. (g) Untuk menguji kelayakan naskah disertasi, Ketua Program Studi dapat mempertemukan mahasiswa dalam forum diskusi yang dihadiri tim promotor secara lengkap. (h) Menyerahkan bukti tulisan yang dipublikasikan (yang ditulis selama mengikuti kuliah program doktor),dapat berupa : Artikel ilmiah berupa tulisan yang relevan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni atau merupakan bagian dari disertasi, sebagai penulis utama, sekurang-kurangnya pada jurnal yang memiliki ISSN dan bisa diakses secara on line; atau Artikel Ilmiah di Prosiding Seminar yang telah diterbitkan, pada lingkup internasional; atau Artikel ilmiah yang diunggah (upload) di e-jurnal Unpad atau Pustaka Ilmiah Unpad, yang sudah disetujui oleh tim promotor dan Program Pascasarjana; atau

Program Doktor

27

2.

3.

4.

5.

Bukuajar atau buku teks, yang relevan dengan bidang keilmuannya dan memiliki ISBN. Mahasiswa program doktor dapat menempuh Sidang Promosi Doktor (SPD) apabila telah memenuhi persyaratan berikut: (a) Telah melaksanakan ujian naskah disertasi dan dinyatakan lulus dengan nilai 68. (b) Telah melaksanakan revisi setelah UND dan memperoleh persetujan dari semua penguji untuk Sidang Promosi Doktor (SPD). (c) Naskah disertasi dinyatakan layak dan diterima secara bulat oleh tim penguji. Pimpinan Sidang Promosi Doktor adalah : (a) Ketua Sidang yaitu Rektor/Ketua Senat Universitas Padjadjaran atau pejabat lain yang diberi kewenangan yaitu Sekretaris Senat, Wakil Rektor I, Direktur Program Pascasarjana atau Dekan yang memiliki jabatan fungsional guru besar; (b) Sekretaris Sidangyaitu Sekretaris Komisi I Senat Universitas, Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas, Dekan non-guru besar, atau Ketua Program Studi terkait; Panitia Ujian Naskah Disertasi dan Panitia Promosi Doktor terdiri dari : (a) Pimpinan Sidang : Ketua dan Sekretaris Sidang (b) Tim Promotor : Ketua dan anggota (3 orang) (c) Tim Oponen : Oponen ahli (3 orang) dan representasi guru besar Unpad (1 orang). Tim penguji terdiri dari tim promotor dan tim oponen.

28 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

6. Panitia Ujian Naskah Disertasi dan Panitia Promosi Doktor terdiri dari tenaga akademik yang memiliki gelar doktor dan/atau jabatan fungsional guru besar. 7. Tugas Pimpinan Sidang dan Tim Penguji (Tim Promotor dan Tim Oponen) : (a) Pimpinan Sidang bertugas memandu seluruh acara sidang; (b) Tim Promotor selain bertugas mengantarkan promovendus mempertanggungjawabkan disertasinya di hadapan Tim Penguji juga memberikan penilaian tentang performa akademik promovendus; (c) Tim Oponen bertugas memberikan penilaian secara komprehensif tentang performa akademik promovendus. J. Pelaksanaan Sidang Ujian 1. Sidang Ujian Naskah Disertasi (UND) dapat dilaksanakan di fakultas terkait atau di Program Pascasarjana Universitas; 2. Sidang Promosi Doktor (SPD) dilaksanakan oleh Program Pascasarjana Universitas. 3. UND dan SPD dapat dilaksanakan, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 5 (lima) orang tim penguji (tim promotor dan tim oponen terwakili) dan 2 (dua) orang pimpinan sidang (ketua dan sekretaris). 4. Sidang UND dilaksanakan secara tertutup, di mana promovendus menyajikan dan mempertahankan hasil-hasil penelitian dan kelayakan naskah disertasinya atas pertanyaan dan sanggahan dari Tim Penguji, dengan materi penilaian sebagai berikut : (a) Kedalaman ilmu, baik tertulis maupun lisan yang secara filosofis jelas;

Program Doktor

29

(b) Orisinalitas penelitian; (c) Alur pikir yang jernih, sistematis, dan rasional; (d) Ketajaman analisis terhadap permasalahan dan memberikan pemecahan/solusi; (e) Kecermatan dan kerapian tata bahasa, teknik penulisan, serta format disertasi. 5. Susunan acara Sidang UND adalah sebagai berikut : (a) Penyampaian ringkasan disertasi oleh promovendus; (b) Tanya jawab; (c) Rapat Panitia UND Disertasi untuk menilai hasil penelitian dan kelayakan disertasi promovendus untuk diajukan pada Sidang Promosi Doktor; (d) Pengumuman hasil ujian. (e) Sidang UND ini berlangsung maksimal 3 jam. 6. SPD dilaksanakan secara terbuka untuk diketahui masyarakat ilmiah dan umum tentang kelayakan promovendus mendapatkan gelar doktor sesuai dengan disiplin ilmunya; 7. SPD dapat dihadiri oleh keluarga, kerabat, mahasiswa, sivitas akademika dan anggota masyarakat lain yang diundang secara khusus. 8. Setelah SPD dan kandidat dinyatakan lulus, tidak ada lagi perbaikan naskah disertasi. 9. SPD berlangsung maksimal 2 jam. 10. Susunan acara SPDadalah sebagai berikut : (a) Kata pengantar dari Ketua Tim Promotor tentang latar belakang dan kelayakan disertasi promovendus untuk dipertahankan di depan SPD; (b) Penyampaian ringkasan disertasi oleh promovendus; (c) Tim Penguji menyampaikan pertanyaan atau sanggahan secara komprehensif sesuai dengan alokasi waktu yang disepakati Panitia Ujian;

30 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

(d) Tanya jawab tidak bersifat polemik ataupun arahan yang bersifat bimbingan; (e) Pertanyaan, komentar atau saran terhadap hal-hal yang tidak bersifat substantif seperti perubahan atau perbaikan judul, tata bahasa, teknik penulisan dan lainlain disampaikan secara tertulis kepada promovendus; (f) Tanggapan Tim Penguji terhadap jawaban promovendus dapat dinyatakan dengan kata-kata pujian, ketidakpuasan, atau ketidaksetujuan; (g) Rapat Panitia SPD untuk menilai kelayakan promovendus menjadi Doktor dan pengumuman hasil ujian SPD; (h) Pesan, kesan, dan harapan dari Ketua Tim Promotor; (i) Ungkapan rasa syukur dari promovendus berkenaan dengan selesainya pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran; (j) Penyerahan Surat Tanda Kelulusan SPD, yang ditandatangani Ketua Sidang dan Ketua Tim Promotor; (k) Pemberian ucapan selamat. 11. Promovendus yang telah lulus ujian promosi doktor,dapat hadir pada upacara wisuda yang telah ditetapkan untuk dilantik sebagai lulusan Unpad. K. Hasil Ujian 1. Seorang promovendus dapat menempuh sidang promosi doktor (SPD) apabila telah lulus ujian naskah disertasi (UND); 2. Hasil UND dapat berupa : (a) Lulus tanpa perbaikan dan dapat menempuh sidang promosi doktor dalam waktu paling cepat 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan ujian naskah disertasi;

Program Doktor

31

(b) Lulus dengan perbaikan minor dan dapat menempuh sidang promosi doktor paling cepat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan ujian naskah disertasi; (c) Lulus dengan perbaikan mayor dan dapat menempuh sidang promosi doktor paling cepat 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan ujian naskah disertasi; (d) Tidak lulus dan harus memperbaiki serta mengulang ujian naskah disertasi paling cepat 6 (enam) bulan kemudian; (e) Apabila hasil ujian naskah disertasi ulangan tetap dinyatakan tidak lulus, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus (drop out) dalam program Doktor Universitas Padjadjaran. 3. Perbaikan di atas harus mendapat persetujuan tertulis dari seluruh anggota tim penguji yang dibuktikan dengan tanda tangan anggota tim penguji pada lembar persetujuan; 4. Bobot nilai untuk Ujian Naskah Disertasi (UND) dan Sidang Promosi Doktor (SPD) adalah 60% nilai dari tim promotor, 40% nilai dari tim oponen ahli dan nilai dari representasi guru besar. 5. Penilaian Disertasi adalah rata-rata nilai UND dengan SPD atau (UND+SPD)/2, kemudian dikonversikan ke dalam nilai huruf mutu A, B, C, D, E dan angka mutu 4,3,2,1, dan 0. NA 80 68 NA< 80 56 NA< 68 45 NA< 56 NA < 45 huruf mutu A huruf mutu B huruf mutu C huruf mutu D huruf mutu E angka mutu 4 angka mutu 3 angka mutu 2 angka mutu 1 angka mutu 0

32 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

6. Yudisium kelulusan didasarkan pada Indeks Kumulatif (IPK) promovendus sebagai berikut : 3,00 - 3,49 3,50 - 3,79 3,80 4,00 Memuaskan Sangat Memuaskan Cum laude

Prestasi

7. Predikat Kelulusan Cumlaude, memiliki persyaratan tambahan lain, yaitu: a. waktu kelulusan program doktor (tanggal sidang promosi doktor) memperhatikan masa studi terjadwal ditambah 1 tahun (waktu kelulusannya maksimum pada semester 8); dan b. selama masa studi telah mempublikasikan karya ilmiah yang terkait dengan disertasi minimal 1 artikel pada Jurnal berskala Internasional dan/atau minimal 2 karya ilmiah pada Jurnal berskala Nasional yang terakreditasi dan/atau karya ilmiah lain yang memperoleh HKI. Untuk jurnal internasional harus ada disertai bukti artikel atau acceptance letter, sedangkan untuk jurnal terakreditasi nasional dapat diunggah secara online pada portal garuda dan portal unpad atau portal perguruan tinggi lainnya. L. Tata Busana 1. Pada Sidang Ujian Naskah Disertasi, Ketua dan Sekretaris Sidang, serta anggota Panitia Ujian Naskah Disertasi lakilaki memakai kemeja dan dasi serta celana panjang warna gelap, sedangkan wanita menyesuaikan;

Program Doktor

33

2. Pada Sidang Promosi Doktor, Panitia Promosi Doktor yang memiliki jabatan : (a) Guru besar: memakai toga, baret, dan kalung jabatan sesuai dengan atribut Senat Universitas; (b) Guru besar dari luar Unpad : memakai toga dan baret sesuai atribut Perguruan Tinggi asal atau bila perlu dapat menggunakan toga dan baret Universitas Padjadjaran tanpa kalung Senat Universitas; (c) Panitia non-guru besar : memakai toga dan baret tanpa memakai kalung Senat Universitas; 3. Pada Sidang UND maupun SPD; promovendus laki-laki memaki jas dan dasi serta celana panjang warna gelap, sedangkan promovendus wanita menyesuaikan; M. Peringatan Akademik Peringatan akademik diberikan kepada : (1) Mahasiswa Program Doktor/Kandidat Doktor yang melalaikan kewajiban administrasi (tidak melakukan pendaftaran ulang) untuk satu semester. (2) Mahasiswa yang pada akhir semester ke-3 tidak mencapai IPK 3,00. (3) Mahasiswa yang pada akhir semester ke-4 belum lulus ujian kualifikasi. (4) Kandidat Doktor yang pada akhir semester ke-6 belum melaksanakan seminar usulan penelitian. (5) Kandidat Doktor yang pada akhir semester ke-9 belum melaksanakan ujian naskah disertasi. N. Pemutusan Studi Putus studi (drop out) berarti mahasiswa dikeluarkan dari Pogram Doktor karena hal-hal sebagai berikut :

34 Pedoman Akademik Pendidikan Magister dan Doktor di Lingkungan Unpad

(1) Tidak mengikuti kegiatan proses belajar-mengajar pada semester ke-1 dan/atau semester ke-2, (2) Tidak mengisi KRS (tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar) dua semester berturut-turut atau secara terpisah, (3) Mengundurkan diri dari satu atau beberapa mata kuliah setelah lewat batas waktu perubahan KRS dua semester berturut-turut atau secara terpisah. (4) Menghentikan (tidak her-registrasi) studi dua semester berturut-turut atau dalam waktu berlainan. (5) Pada akhir semester ke IV tidak mencapai IPK 3.00. (6) Pada akhir semester ke V belum lulus ujian kualifikasi. (7) Pada akhir semester ke VII belum lulus seminar usulan penelitian. (8) Pada akhir semester ke X belum melaksanakan SPD (semester XI bagi mahasiswa yang tidak sebidang ilmu). (9) Meninggal dunia (10) Melakukan hal-hal yang bersifat mencemarkan nama baik almamater (Universitas Padjadjaran) atau melanggar etika keilmuan (misalnya melakukan plagiat). O. Sanksi Akademik 1. Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan tindakan tidak terpuji dalam proses belajarmengajar, baik akademik maupun non-akademik, atau melanggar hukum (misalnya melakukan tindak kriminal) atau melakukan perbuatan tidak bermoral 2. Jenis sanksi akademik untuk kasus-kasus tertentu ditetapkan (berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku) oleh suatu Dewan Pertimbangan yang terdiri atas Rektor, Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan,Direktur Program Pascasarjana dan

Program Doktor

35

Asisten Direktur Program Pascasarjana. Apabila diperlukan dapat mengundang Dekan dan/atau Wakil Dekan Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Fakultas yang terkait, Ketua Tim Pembimbing, Ketua Program Studi/S3. Hasil ketetapan Dewan Pertimbangan kemudian dapat diteruskan melalui keputusan Rektor Universitas Padjadjaran. Pelaksanaan Sidang Dewan Pertimbangan di bawah koordinasi Program Pascasarjana. P. Wisuda dan Gelar Akademik 1. Untuk mendapatkan ijazah dan mengikuti wisuda, mahasiswa program doktor yang dinyatakan lulus, harus segera menyerahkan buku disertasi yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh Tim Promotor, serta dijilid tebal (hard cover) berwarna kuning, dan hal lainnya yang telah ditetapkan. 2. Bagi mahasiswa program doktor yang telah dinyatakan lulus, tetapi masih belum menyerahkan buku disertasi, selama tiga bulan sejak dinyatakan lulus, maka kelulusan yang bersangkutan dibatalkan. Kepada lulusan Program Doktor diberikan hak menggunakan gelar akademik Doktor, disingkat Dr., yang ditempatkan di depan nama.

A. SOP Penyerahan Artikel Ilmiah untuk program S2:

B. SOP Penyerahan Artikel Ilmiah untuk program S3:

Program Doktor

37

C. BUKTI PENYERAHAN PUBLIKASI ILMIAH 1. Bukti penerbitan artikel ilmiah dapat berupa bukti reprint jurnal, copy jurnal berikut URL-nya atau alamat Web yang bisa diakses secara online, atau surat persetujuan

penerbitan artikel dari jurnal yang bersangkutan) 2. Bukti penerbitan artikel ilmiah dalam prosiding dapat berupa bukti copy artikel, cover prosiding, jadwal acara, daftar pemakalah, dan alamat websitenya. 3. Bukti penerbitan artikel ilmiah di e-jurnal Unpad dapat berupa surat dari pengelola yang memuat judul dan alamat URL-nya. 4. Bukti penerbitan buku dapat berupa bukti copy buku, atau surat persetujuan penerbitan buku dari penerbit yang bersangkutan.

TIM PENYUSUN Mahfud Arifin Engkus Kuswarno Memed Sueb Ponpon S. Idjradinata Richata Fadhil Sadeli Natasasmita Ahmad M. Ramli Budi Nurani R. Tuhpawana P. Sendjaja Nurpilihan Bafdal Oekan S. Abdoellah Soeparna

Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai