dr. Debby H Harahap, M.Kes Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
NYERI
perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan
Rangsangan Mekanis/Kimiawi Mediator nyeri Reseptor nyeri di ujung saraf bebas SSP Pusat nyeri
ANALGETIK
obat penghilang nyeri zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran senyawa yang pada dosis terapetik meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja anastesi umum
ANALGESIK OPIOID
OPIUM/ Morphin Berikatan dengan reseptor morphin Adiksi SSP Memperpanjang aksi reseptor opioid
RESEPTOR OPIOID
Reseptor Mu Reseptor Kappa Reseptor Sigma Reseptor Delta
Mekanisme kerja
Terikatnya opioid pada reseptor pengurangan masuknya ion Ca2+ ke dalam sel dan peningkatan masuknya ion K+ ke dalam selpengurangan terlepasnya dopamin, serotonin, dan peptida penghantar nyeri transmisi rangsang nyeri terhambat.
Efek Farmakologi
- SSP analgetik dan sedasi - Respirasi Dilatasi bronkus, Konstriksi bronkus, Depresi Pernafasan Nalokson - Sirkulasi barrier plasenta - Lain2 : alergi dan koloik abdomen
MORPHIN
- Getah papaver somniferum - Agen aktif utama yang ditemukan pada opium - SSP - Penurunan kesadaran,euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur - Larut air - Long Acting
Depresi dan Stimulasi Menembus Kulit Luka Sawar Uri Eksresi Ginjal Oral < Parenteral
Infark miokard Neoplasma Kolik renal atau kolik empedu Oklusi akut pembuluh darah perifer, pulmonal atau koroner Perikarditis akut, pleuritis dan pneumotorak spontan Nyeri akibat trauma misalnya luka bakar, fraktur dan nyeri pasca bedah
KODEIN
- Methylmorphine - Nyeri Minor - Dosis tinggi toksisitas sama dengan morphin - Antitussive, dan antidiarrheal.
PETIDIN
- agonis reseptor Mu - Efek analgesia, sedasi, euforia, depresi nafas, suplemen sedasi sebelum pembedahan - Waktu paruh petidin adalah 5 jam. - Efektivitasnya lebih rendah dibanding morfin, tetapi leih tinggi dari kodein. - Durasi analgesinya pada penggunaan klinis 3-5 jam.
METADON
Kerja analgetik mirip morfin, sedatif lebih lemah. Detoksifikas ketergantungan morfin Depresi pernapasan, Konstipasi, Hipotensi ortostatik Mual dan muntah.
FENTANYL
- 100 x morfin - Lebih larut dalam lemak dan lebih mudah menembus sawar jaringan - Resiko Depresi nafas lebih kecil
Nalokson
- Antagonis murni opioid dan bekerja pada reseptor Mu, delta, Kappa, dan Sigma. - Laju nafas meningkat, kantuk menghilang, pupil mata dilatasi, peningkatan TD - 1-2 mikrogram/kgBB intravena dan dapat diulang tiap 3-5 menit, sampai ventilasi dianggap baik. - IM 2x IV - Keracunan opioi d 3-10g/kgBB
TERIMA KASIH