Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitaan
J enis penelitian ini adalah eksplanatory research dengan metode survey,
wawancara dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran dengan
rancangan penelitian case control.
22


B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang berumur 1 sampai <5 tahun yang
berobat di Puskesmas Rembang II pada bulan J uni 2007. Dari data pasien balita
yang berobat di Puskesmas Rembang II rata-rata sebanyak 60 balita per bulan.
2. Sampel
Balita yang diperiksa pada bulan J uni 2007 sesuai diagnosa dokter diambil
seluruh balita yang menderita ISPA sebagai kelompok kasus dan yang tidak
sebagai kelompok kontrol.
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus yaitu :
n =
) ( 1
2
d N
N
+

Keterangan :
N = besar populasi
n =besar sampel
d = tingkat ketepatan yang diinginkan 0,1
maka n =
) 1 , 0 ( 60 1
60
2
+


01 , 0 . 60 1
60
+


6 , 1
60
=37 sampel
3. Tehnik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara quota sampling dengan :
a. Pengambilan kasus
Kasus dalam penelitian ini diambil dari data pasien yang berobat ke
Puskesmas Rembang II yang berumur 1 tahun sampai <5 tahun, pada bulan
J uni 2007 yang di diagnosa dokter menderita ISPA.
b. Pemilihan kelompok kontrol.
Pemilihan kontrol dilakukan terhadap yang berobat ke Puskesmas Rembang II
dan bukan penderita ISPA.

C. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel terikat : Kejadian ISPA pada balita
Definisi operasional.
Kejadian ISPA balita adalah kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan
akut yang ditandai dengan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam yang di
diagnosa oleh dokter ISPA.
Skala : nominal.
2. Variabel bebas :
a. Kelembaban dalam rumah
Kelembaban ruangan adalah kadar uap air dalam ruang yang diukur dengan
hidrometer.
Skala : Interval
b. Pencahayaan dalam rumah
Pencahayaan pada rumah responden yang diukur dengan luxmeter pada waktu
siang hari, sedangkan sumber cahaya dari sinar matahari
Skala : Interval.
a. Kepadatan hunian dalam rumah
Banyaknya penghuni yang tinggal di dalam ruang tidur dibandingkan dengan
luas ruang tidur.
Skala : Rasio.
3.Variabel pengganggu
a. Umur
Adalah anak balita yang berumur kurang dari 1 sampai 5 tahun. Pengaruh
umur dalam hal ini menjadi faktor kendali terjadinya ISPA.
Skala : Rasio.


b. Status gizi
Status gizi adalah kondisi anak balita yang dilihat berdasarkan berat badan
menurut umur. Pada penelitian ini yang di teliti adalah balita yang termasuk
status gizi baik (normal). Untuk mengetahui hasil penelitian dapat dilihat pada
KMS atau data catatan pasien di Puskesmas.
Skala : Ordinal.

D. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan data.
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain :
a. Editing
Menyeleksi data yang diperoleh baik primer maupun sekunder.
b. Coding
Memberi kode pada data penelitian.
ISPA = 0. ISPA
1. Tidak ISPA
Kelembaban = 0.Tidak memenuhi syarat <dari 40 % dan >70 %.
1. Memenuhi syarat berkisar 40 % - 70 %.
Pencahayaan = 0. Tidak memenuhi syarat intensitas cahaya <60 lux
1. Memenuhi syarat intensitas cahaya >60 lux
Kepadatanhunia =0. Tidak memenuhi syarat ruang tidur <4m
2
/orang
1. Memenuhi syarat ruang tidur >4 m /orang
2
c. Entry data
Memasukkan data kedalam program komputer.
d. Tabulating
Data yang telah diberi kode dikelompokkan dalam bentuk tabel.
2. Analisa data
Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis analitik,
dengan menggunakan ODDS Ratio untuk menganalisis besarnya resiko antara
variabel, dan untuk membuktikan hipotesis penelitian, uji statistik yang digunakan
adalah uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara kelembaban,
pencahayaan, kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada anak balita dengan
taraf signifikan 5 %.

Anda mungkin juga menyukai