Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Anemometer adalah sebuah instrumen yang dapat beroperasi berdasarkan energi yang dihasilkan oleh angin atau pergerakan udara kepada sensor anemometer. Anemometer berfungsi dengan satuan pergerakan udara dengan satuan m/s km/h dan sebagainya tetapi satuan internasional untuk hal ini adalah m/s. Angin adalah pergerakan udara yang dihasilkan oleh perbedaan keadaan udara yang meliputi tekanan dan suhu, antara berbagai daerah. Angin dalam pergerakannya menyimpan energi kinetik yang diperoleh dari massa dan kecepatan pergerakan udara. Anghin juga merupakan perubah iklim yang

berpengaruh terhadap organisme yang hidup di daratan. Terhadap tumbuhan pengaruhnya dalam hal memindahkan serbuk sari saat tumbuhan berkembang biak dalam fase berbunga dan dalam menggerakkan biji agar bergeser dari indukannya. Angin juga ikut mempengaruhi pergerakan serangga dan hama-hama lainnya. Anemometer pertama atau anemometer sederhana yang ditemuakan beratus-ratus tahun yang lalu, memiliki mekanisme sederhana. Kecepatan atau kecepatan angin diukur dengan sejenis cangkir anemometer yg menangkap kecepatan angin, sebuah instrumen, terdiri dari tiga atau empat cangkir berlubang kecil teratur sehingga mereka menangkap angin dan berputar di sekitar batang vertikal. Suatu alat listrik catatan revolusi dari cangkir dan menghitung kecepatan angin. Kata anemometer berasal dari kata Yunani untuk angin, "anemos."

Pada 1450, seniman Italia arsitek Leon Battista Alberti menemukan anemometer mekanis pertama. Instrumen ini terdiri dari disk yang ditempatkan tegak lurus terhadap angin. Disk ini akan memutar dengan kekuatan angin, dan dengan sudut kemiringan disk, kekuatan angin sesaat menunjukkan kecepatannya itu sendiri. Jenis anemometer yang sama kemudian kembali ditemukan oleh kebangsaan Inggris Robert Hooke yang sering dianggap sebagai penemu

anemometer

pertama.

Bangsa

Maya

juga

membangun

menara

angin

(anemometers) pada waktu yang sama seperti Hooke.

Tujuan : Untuk mengukur kecepatan angin Untuk dapat memahami hubungan antara kelembaban dan suhu pada kecepatan angin Untuk dapat menggunakan anemometer.

Alat dan Bahan : Anemometer Tisyu Termometer Karet gelang

Cara Kerja :

Disiapkan peralatan yang akan di gunakan yaitu: Anemometer, Tisyu, Termometre dan karet gelang. Setelah di siapkan peralatan yang akan di gunakan hitung kecepatan angin, kelembaban dan suhu pada lokasi terbuka yaitu di kantin PPLH dan Lorong PPLH. Setelah penghitungan kecepatan angin , kelembaban dan suhu pada lokasi terbukan, lakukan penghitungan kecepatan angin, kelembaban dan suhu pada lokasi tertutup yaitu : Laboratorium PPLH, Ruang Administrasi dan Ruang Analisis. Setelah melakukan perhitungan di catat semua data di lembar kerja individu serta di gambar bagian-bagian dari Anemometer.

Hasil Pengamatan Intensitas Energi Kecepatan 0 m/s 1,36 m/s 0,1 m/s 0,1 m/s 2,03 m/s 0,1 m/s Suhu 27,5 25,6 28,63 28,1 32,4 33,63 Kelembaban 76,6 67,3 69,3 71,3 60

No 1 2 3 4 5 6

Lokasi Ruang Preparasi Ruang Analisis Ruang Administrasi Koridor PPLH Kantin Zea Mays Musolah Darul Hakim

Nb :

pada pengamatan no 1, 2, 3 ( ruang tertutup) pada pengamatan no 4, 5, 6 (ruang terbuka)

Pembahasan Pengamatan dilakukan di ruang tertutup dan ruang terbuka, pada ruang tertutup lokasi pengmatannya meliputi ruang preparasi, ruang analisis dan ruang administrasi. Pada pengamatan di ruang terbuka lokasi pengamatannya yaitu koridor PPLH, kantin Zea Mays dan musolah Darul Hakim, masing-masing ruang dilakukan pengamatan 3x pengulangan. Pengamatan yang pertama dilakukan di ruang tertutup yaitu ruang preparasi, setelah dilakukan pengulang 3x diperoleh rata-rata kecepatan yaitu 0 m/s dengan suhu 27,5 kelembabannya 76,6%. Hal ini di sebabkan karena

tekanan udara kurang jadi tidak terbaca oleh anemometer. Selanjutnya pada ruang analisis terjadi perubahan rata-rata kecepatan yang lebih meningkat dibandingkan ruang preparasi dengan rata-rata 1,36m/s dengan suhu 25,6 dan kelembaban

67,3%. Perubahan juga terjadi pada ruang administrasi dengan rata-rata kecepatan 0,1m/s, suhu 28,63 ,dan kelembabannya 69,3%.

Pada pengamatan ruang terbuka kecepatan dari koridor PPLH dan musolah Darul Hakim itu sama yaitu 0,1m/s. Hal ini di mungkinkan kecepatan udara di ruang terbuka sama, tetapi yang membedakan adalah suhu dan kelembaban pada koridor PPLH suhu 28,1 kelembaban 71,3% dan pada musolah suhunya 33,63

kelembaban 50,3%. Kecepatan yang tertinggi terdapat di kantin Zea Mays karena disana terdapat cerobong pembuangan angin dengan suhu 32,4 kelembabannya 60%. dan

Kesimpulan Dari hasil pengamatan kecepatan angin ditentukan berdasarkan tempat yang
kita amati. Semakin besar kecepatan angin semakin besar niai pada anemometer. Kecepatan angin terbesar terdapat pada ruang terbuka yaitu pada kantin Zea Mays karena disana terdapat tekanan angin yang besar , dan yang paling terkecil terdapat di ruang tertutup yaitu ruang preparasi karena disana tekanan anginnya cukup kecil/sedikit.

Daftar Pustaka

http://inventors.about.com/od/astartinventions/a/Anemometer.html http://amsglossary.allenpress.com/glossary/search?id=wind-speed1.html

Anda mungkin juga menyukai