Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Gambar 1. Lesi mukositis oral pada mukosa (A) bukal dan (B) laterallidah yang terjadi pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa di lidahyang menerima radiasi dan kemoterapi.Mukositis oral terjadi akibat efek inflamasi dan sitotoksik dari pemberian radioterapi dan atau kemoterapi. Mukositis oral akibatradioterapi secara patofisiologis merupakan efek langsung sitotoksik terhadap epitel dan respon inflamasi lokal. Selain itu, radiasi juga akanmengenai struktur fasial dan oral termasuk kelenjar saliva mayor. Salivamembantu mengatur homeostasis oral dengan perannya sebagai pelembab, pelumas, bufer, dan antimikroba. Perubahan kuantitas dan kualitas salivaakan berefek pada fisiologi, pertahanan, dan ekologi mikrobial orofaring,sehingga menurunkan kemampuan proteksi mukosa mulut (Leung, 2003).Insidensi mukositis oral biasanya ditemukan cukup tinggi pada pasien dengan tumor primer di rongga mulut, orofaring atau nasofaring, pasien dengan perawatan kemoterapi konkomitan, pasien yangmenerima radiasi lebih dari 5000 cGy dan pasien yang menerima terapiradiasi fraksinasi (Lalla, 2008).Beberapa faktor diketahui mempunyai peran dalam membedakantimbulnya mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapi dan/ atauradiasi untuk kanker di regio kepala dan leher. Faktor-faktor tersebutadalah usia, jenis kelamin, penyakit sistemik, ras dan faktor spesifik yang terkait dengan jaringan. Faktor spesifik jaringan meliputi jenis

9 jaringan epitel, kebersihan rongga mulut yang terkait dengan mikrobaoral dan fungsi jaringan (Lalla, 2005).Penatalaksanaan Mukositis Oral:Sampai saat ini, terapi paliatif merupakan pilihan untuk menatalaksana pasien dengan mukositis oral. Beberapa upaya penatalaksanaan dengan intervensi terapi saat ini sedang dikembangkan.Berdasarkan rekomendasi dari MASCC/ISOO, penatalaksanaan klinis mukositis oral yang disebutkan dalam Panduan Mukositis Oral mencakup: asupan nutrisi yang adekuat, kontrol rasa sakit, kontrolmikroorganisme oral, mengatasi keluhan mulut kering, mengatasi perdarahan oral dan terakhir adalah intervensi dengan upaya terapi (Lalla,2005).Menurut Eilers (2004), beberapa intervensi yang dapat dilakukanuntuk mukositis akibat kemoterapi atau radiologi adalah:1. Oral care protocolOral care atau perawatan mulut merupakan salah satu tindakanyang bertujuan menjaga kesehatan mulut. Oral care protocol dapatmembantu meminimalkan efek mukositis akibat kemoterapi,karena dapat mengurangi jumlah mikroflora, nyeri dan perdarahan,serta mencegah infeksi.2.

Agen kumur Agen kumur sering digunakan dalam pencegahan mukositis.Secara umum, agen kumur digunakan untuk membilas debris danmembantu mulut tetap lembut dan lembab. Agen kumur harusmemiliki karakteristik sebagai pembersih non-iritatif dan tidak membuat mulut kering. Zat yang dapat berperan sebagai pembersihmulut antara lain normal saline, sodium bikarbonat, campuran normal saliine dengan sodium bikarbonat, madu, dan beberapa jenis herbal tertentu. 10 3. Pelindung mukosaPelindung mukosa diharapkan dapat meningkatkan proses penyembuhan dan regenerasi sel.4. Agen antiseptik Yang termasuk dalam agen anti septik antara lain chlorhexidine,hidrogen peroksida, dan povidone iodine. 5. Agen anti inflamasiAgen anti inflamasi berfungsi untuk mengurang inflamasi yangterjadi akibat mukositis. Beberapa agen anti inflamasi diantaranya kamilason liquid, chamomile, dan kortikosteroid oral.6. Agen topikalAgen topikal adalah agen yang diberikan untuk memberikan proteksi mukosa secara topikal, diantaranya adalah lidocaine,capsaicine, dan morfin topikal

Anda mungkin juga menyukai