Anda di halaman 1dari 23

Unsur-Unsur Radioaktif

4
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Peta Konsep
Tidak Stabil
(Unsur Radioaktif)
Unsur Lain
Unsur
Buatan
Stabil (Bukan
Unsur Radioaktif)
Alami
Unsur Lain
Sinar Radioaktif
(o, |, dan )
- Membunuh Sel Kanker
- Menghambat Perkembangbiakan
dan Teknik Jantan Mandul
- Mengukur Ketebalan
- Perunut
- Membuat Bibit Unggul
- Terjadi di Matahari
- Terbentuknya
14
C sebagai Dasar
Penentuan Umur Suatu
Fosil/Sejenisnya
- Dasar Penentuan Umur Bumi
bersifat
bersifat
dibedakan
berubah
menjadi
digunakan
untuk
+
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
A. Partikel-Partikel yang Dipancarkan Zat Radioaktif
Radiasi
Massa
Pendekatan ()
Muatan Simbol Tipe
Alfa 4 +2 o
Partikel
Beta 0 -1 |
Partikel
Gama 0 0
Radiasi
elektromagnet
Neutron 1 0
Partikel
Proton 1 +1
Partikel
Positron 0 +1
Partikel
( ) He
4
2
( ) e
0
1
n
1
0
( ) H p
1
1
1
1
e
0
1
Jenis Emisi Radiasi oleh Inti Radioaktif
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Radiasi o, |, dan dari sumber uranium dipisahkan dalam
medan elektrostatis, sinar o bermuatan positif, sinar |
bermuatan negatif, dan sinar tidak bermuatan.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Daya tembus radiasi isotop radioaktif. Sinar dapat
menembus kertas dan kayu, tetapi tidak dapat menembus
beton. Sinar | dapat menembus kertas, tetapi tidak dapat
menembus kayu. Sinar o tidak dapat menembus kertas.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Nuklida yang mempunyai jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron
berbeda disebut isotop.
Nuklida yang mempunyai jumlah (proton + neutron) sama, tetapi
jumlah protonnya berbeda disebut isobar.
Nuklida yang mempunyai jumlah neutron yang sama disebut isoton.
B. Struktur Inti
Inti atom terdiri atas proton ( ) dan neutron ( ). n
1
0
p
1
1
Partikel penyusun inti ini disebut nukleon.
Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan
neutron tertentu disebut nuklida.
A
y
x
jumlah (proton + neutron)
jumlah proton
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
1. Stabilitas
Nuklida stabil, perbandingan n/p
mendekati 1, membentuk pita
kestabilan.

Nuklida-nuklida yang perbandingan
n/p-nya di luar pita kestabilan (di
luar titik-titik) adalah tidak stabil dan
disebut nuklida radioaktif.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
a. Mengubah neutron menjadi proton dengan emisi |
c. Emisi alfa (o)
Unsur-unsur yang nomor atomnya lebih dari 83 dengan jumlah
(proton + neutron) lebih dari 208 umumnya mengemisi alfa (o).
2. Nuklida di Atas Pita Kestabilan
Nuklida di atas pita kestabilan mempunyai kelebihan neutron dan
kekurangan proton. Agar stabil:
b. Emisi neutron (

) n
1
0
) e( N C
0
1
14
7
14
6
| +

n I I
1
0
136
53
137
53
+
) He( Pb Po
4
2
212
82
216
84
o +
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Nuklida di bawah pita kestabilan kelebihan proton dan kekurangan
neutron. Agar stabil:
b. Menangkap elektron (electron capture)
3. Nuklida di Bawah Pita Kestabilan
a. Emisi positron ( ) e
0
1 +
e B C
0
1
11
5
11
6 +
+
Li e Be
7
3
0
1
7
4
+

Ar e K
40
18
0
1
40
19
+

Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Proses perubahan dari nuklida radioaktif menjadi nuklida lain.
Emisi alfa (o) akan mengakibatkan nomor atom berkurang 2
dan massa inti berkurang 4.
Emisi beta (|) mengakibatkan nomor atom naik 1, sedangkan
massa intinya tetap.
Emisi gama () tidak mengakibatkan perubahan baik nomor
atom maupun massa intinya. Jadi, pada emisi gama hanya
penyusunan kembali keadaan energi dalam inti setelah
pemancaran o atau |.
4. Peluruhan
Selama proses peluruhan, unsur-unsur akan mengemisi radiasi.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
A = aktivitas (atau jumlah atom) nuklida radioaktif X pada saat t
(t = waktu peluruhan)
A
0
= aktivitas (atau jumlah atom) nuklida radioaktif X mula-mula
k = konstanta peluruhan
Untuk t = t

maka A = A
0
berlaku
kt
A
A
=
0
log 303 , 2
kt
A
A
=
0
log 303 , 2
atau
2
1
693 , 0
t
k =
5. Kecepatan Peluruhan
Kecepatan peluruhan nuklida radioaktif mengikuti kinetika orde
satu dan tidak dipengaruhi, baik perubahan temperatur maupun
tekanan, tetapi hanya bergantung pada banyaknya nuklida yang
tidak stabil.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Sebanyak 0,02 gram
210
Bi
disimpan sehingga sisanya
tinggal 0,01 gram. Jika waktu
paruh
210
Bi adalah 5 hari,
tentukan lama
210
Bi telah
disimpan.
02 , 0
2
1
01 , 0
hr 5

|
.
|

\
|
=
t
5
2
1
2
1
t
|
.
|

\
|
=
hari 5 = t
0
2
1
2
1
A A
t
t
|
.
|

\
|
=
Jika suatu zat radioaktif X mula-mula banyaknya = A
0
dan waktu paruh =
t

setelah zat X tersebut meluruh selama t maka zat X yang tinggal = A.


Contoh: Jawab:
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
C. Memperkirakan Umur Batuan
Umur benda yang berasal dari organisme hidup, misalnya fosil,
dapat diketahui dengan menggunakan metode radiokarbon.
Contoh:
Suatu sampel kayu dianalisis. Ternyata, 1 gram karbon pada
kayu tersebut mempunyai aktivitas 8,5 disintegrasi per menit.
Berapa umur kayu tersebut? (Waktu paruh t

14
C = 5.770 tahun
dan aktivitas
14
C dalam tumbuh-tumbuhan hidup = 15,3
disintegrasi per menit).
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Waktu paruh (t

)

14
C = 5.770 tahun
Aktivitas 1 gram
14
C mula-mula = 15,3 disintegrasi per menit (A
0
)
Aktivitas 1 gram
14
C pada kayu = 8,5 disintegrasi per menit (A)
1 4
th 10 2 , 1
th 770 . 5
693 , 0 693 , 0
2
1

= = =
t
k
kt
A
A
=
0
log 303 , 2
( )t th 10 1,2
menit per si disintegra 5 , 8
menit per si disintegra 3 , 15
log 303 , 2
1 4
=
|
|
.
|

\
|
( ) ( ) ( )t th 10 1,2 2553 , 0 303 , 2
1 4
=
Jadi, umur kayu tersebut diperkirakan 4.900 tahun.
Jawab:
t = 4.900 th
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Reaksi inti dapat digolongkan menjadi 3, yaitu
a. transmutasi,
b. reaksi fisi, dan
c. reaksi fusi.
D. Reaksi Inti
1. Transmutasi
Perubahan suatu isotop menjadi isotop lain disebut transmutasi.
Contohnya:
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Reaksi pembelahan inti menjadi dua spesies yang hampir sama.
2. Reaksi Fisi
Reaksi fisi uranium
235
U.
Reaksi fisi yang tidak terkendali akan mengakibatkan reaksi berantai
yang menghasilkan energi sangat besar, misalnya bom atom.
Reaksi berantai dapat dikendalikan dan energi yang terjadi dapat
digunakan untuk sumber tenaga (pembangkit listrik, PLTN).
Bom atom
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Reaksi penggabungan inti-inti kecil menjadi inti yang lebih besar.
3. Reaksi Fusi
Sumber energi bintang (termasuk matahari) merupakan contoh
reaksi fusi yang kompleks.
Fusi hidrogen membentuk helium di matahari.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
4. Bom Hidrogen
Pada dasarnya, bom hidrogen merupakan reaksi fusi dari isotop
hidrogen ( = proton, = deuterium, dan = tritium) dengan
bantuan reaksi fisi
235
U atau Pu.
H
2
1
H
1
1
H
3
1
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
E. Penggunaan Isotop Radioaktif
1. Radioisotop untuk Analisis
Bermacam-macam zat dalam jumlah sedikit dapat dianalisis
dengan pengaktifan neutron. Penyinaran neutron pada sampel
dapat mengubah beberapa atom menjadi isotop radioaktif.
Contoh: untuk analisis rambut kepala Napoleon lebih dari 100
tahun setelah Napoleon meninggal.
a. Analisis Pengaktifan
b. Analisis dengan Metode Pelarutan Isotop
Isotop radioaktif tritium (
3
H), sebagai tritium oksida, digunakan
untuk mengetahui kelarutan air dalam benzena atau
hidrokarbon yang lain dengan cara mengukur aktivitasnya.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
Radioisotop yang biasa digunakan sebagai perunut antara lain
3
H,
11
C,
13
N,
15
O,
22
Na,
24
Na,
32
P,
45
Ca,
59
Fe,
60
Co,
64
Cu,
82
Br,
131
I, dan
203
Hg.
a. Reaksi Esterifikasi
2. Radioisotop sebagai Perunut (Pelacak)
Pada reaksi esterifikasi antara asam karboksilat dan alkohol, atom
oksigen yang membentuk air berasal dari asam karboksilatnya.
O O

RCOH + HOR RCOR + H
2
O
Asam karboksilat Alkohol Ester
b. Fotosintesis
Oksigen yang diperlukan untuk pembentukan karbohidrat dari CO
2

dan H
2
O pada reaksi fotosintesis berasal dari H
2
O, bukan dari CO
2
.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
c. Teknik Perunut untuk Kedokteran
1. Radioisotop
131
I untuk menentukan volume darah, volume
plasma, aktivitas hati, dan metabolisme lemak.
2. Radioisotop
24
Na digunakan untuk mengetahui penyempitan
atau gangguan sistem peredaran darah.
3. Radioisotop sebagai Sumber Energi
Radiasi energi tinggi yang dipancarkan oleh radioisotop dapat
digunakan untuk sterilisasi dan pengawetan bahan makanan.
Dalam bidang kedokteran,
60
Co (pemancar gama) digunakan
untuk menghancurkan pertumbuhan kanker.
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
4. Radioisotop dalam Bidang Industri dan Bidang Lainnya
a. Mengukur tebal dan rapat jenis dengan metode absorpsi (serap)
b. Metode Radiografi
Digunakan untuk
1) mengevaluasi sambungan las;
2) mengevaluasi mutu beton dan besi cor;
3) mengevaluasi isi kopor penumpang pesawat udara.
c. Mengukur tinggi permukaan
Menggunakan radioisotop pemancar gama berenergi tinggi,
misalnya
60
Co. Alat ini digunakan di pabrik pengecoran baja.
d. Penyediaan benih unggul dan pengawetan bahan makanan
Bab 1
Bab 2 Bab 3
Bab 4 Bab 5
e. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaktor nuklir ditransfer untuk
mendidihkan air dalam ketel. Uap yang dihasilkan ketel dialirkan
ke turbin untuk menggerakkan generator listrik.
Skema pembangkit listrik tenaga nuklir Magnox.

Anda mungkin juga menyukai