Anda di halaman 1dari 4

Tugas Psikologi Sosial 1 Evaluasi

KELOMPOK 7 Disusun oleh: Rosalia Stefani Making Chlara Rekaastha Indahgraha I Gede Sudana Sunarapudja Olivia Christina Dewi 129114095 129114098 129114134 129114166

EVALUASI I. DEFINISI

Menilai kebaikan atau keburukan orang lain , objek atau konsep. Melihat apakah kita menyukai seseorang atau tidak,evaluasi merupakan salah satu dimensi penting yang mengatur kesan kita tentang orang lain. Dan juga menilai tentang diri sendiri sehingga kita memperoleh kesan tentang diri kita sendiri. II. UNSUR-UNSUR Negativity effect Kesan yang dipengaruhi lebih banyak oleh ciri ciri negatif ketimbang ciri ciri karena karateristik negatif itu lebih menonjol. Bias positivitas Orang lebih sering memandang orang lain secara positif ketimbang negatif. Emotional information Memperhatikan informasi yang bermuatan emosi dan menggunakannya untuk membuat penilaian terhadap orang lain. Kita sering mendapatkan kesan dari orang lain berdasarkan emosi yang mereka ekspresikan.Informasi emotional merupakan salah satu sumber informasi yang sulit diabaikan saat membentuk esan tentang orang lain.Orang yang kelihatan senang atau ekspresif dapat dengan cepat ditangkap kesannya.Jika orang tampak netral proses pembentukan kesannya lebih lambat. Prinsip rata rata Kebanyakan kesan yang kita bentuk adalah pencampuran dari nilai nilai positif dan nilai negatif . Seringkali kita membentuk kesan tentang orang lain dengan mengikuti averaging principle (prinsip rata rata).Orang membentuk kesan keseluruhan dengan membuat rata- rata untuk semua ciri yang ada tetapimemberi perhatianlebih pada ciri yang mereka anggap paling penting. Mempertalikan makna Pemahaman tentang informasi yang baru akan bergantung pada informasi lain yang sudah ada.contoh

o Cerdas yang dimiliki seorang ilmuwan akan berkesan positif,tetapi cerdas yang dimiliki oleh teroris akan berkesan negatif. Kesan kita tentang sifat orang lain mungkin mengalami shift of meaning (pergeseran makna) ketika dilatakkan dalam konteks yang baru. Menghubungkan konsistensi Orang cenderung membentuk karakterisasi evaluatif yang konsisten, bahkan ketika mereka hanya punya sedikit informasi. Kita mungkin cenderung memandang ciri-ciri lainnya adalah konsisten dengan evaluasi dasar ini. Tendensi kearah konsistensi evaluatif ini dinamakan hallo effect. 1) Memecahkan Inkonsistensi Terkadang informasi tentang oranglain isinya tidak konsisten. Seseorang akan memahami informasi yang tidak konsisten berperan lebih besar ketimbang informasi yang konsisten dalam membentuk keseluruhan kesan. 2) Skema Kita sering memproses informasi tentang oranglain dengan menggunakan skema kita yang mendefinisikan oranglain. Skema adalah seperangkat kognisi yang tertata, mencakup pengetahuan tentang beberapa kategori, hubungan antara pengetahuan, dan beberapa contoh spesifik. Skema seseorang adalah semacam struktur tentang oranglain. Kita menyusun skema tentang individu lain untuk membantu kita mengumpulkan informasi tentang individu itu dan untuk memandu interaksi sosial kita dengan individu tersebut. (Skema sama dengan stereotip atau prakonsepsi). Saat mengambil kesimpulan tentang seseorang lain, kta sering mengunakan prototipe skema. Prototipe adalah sebuah gagasan ideal dalam suatu skema.

III. PROSES PEMBENTUKAN KESAN MENURUT EVALUASI Proses pembentukan kesan bermula ketika kita melihat seseorang atau suatu objek baik secara langsung ataupun melalui sebuah media tertentu. Dengan mengamati subjek atau objek tersebut, kita dapat mengumpulkan informasi tertentu, kemudian menggabungkan informasi yang kita peroleh tersebut dengan skema atau stereotip yang telah kita miliki sebelumnya. Dan memunculkan sebuah penilaian atau kesan tertentu mengenai subjek atau objek tersebut.

IV. KASUS Ada dua orang anak, yaitu Adi dan Ani yang sedang mengobrol sambil menunggu kelas dimulai. Mereka membicarakan tentang desas-desus kasus pencurian yang sedang marak terjadi di lingkungan sekolah mereka. Mereka saling bercerita dan berargumentasi tentang kebenaran kasus tersebut karena selama ini mereka hanya mendengar dari mulut ke mulut dan tidak mengetahui fakta sebenarnya mengenai kasus tersebut.

V. ANALISIS KASUS Dalam kasus diatas, mereka saling mengevaluasi dan memunculkan kesan tentang kepribadian dan pandangan satu sama lain. Saat Adi berbicara, Ani mengevaluasi ketepatan atau kebenaran dari apa yang dikatakan oleh Adi. Ani juga menilai Adi dari apa yang dia dengar dari Adi, dan membandingkannya dengan anak laki-laki lain yang ia kenal. Adi juga melakukan hal yang sama saat Ani berbicara. Saat Ani berbicara, ia memperhatikan muka Adi untuk mencari petunjuk/clue mengenai reaksi Adi terhadap apa yang sudah Ani katakan, dan Adi juga melakukan hal yang sama ketika ia berbicara.

Daftar Pusaka
Lindgren, Henry Clay & Harvey, John H. 1981. An introduction to social psychology. Mosby Company. Myers, David G. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika Sarwono, Sarlito W. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai