Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEMESTER PENGEMBANGAN LAHAN

Disusun Oleh : Nama NIM : Noto : 13/353706/PTP/01289

PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
1.

1. a. - Ciri pengembangan lahan adalah adanya nilai tambah dari lahan itu. Nilai tambah dapat berupa nilai tambah ekonomi, sosial dan lingkungan - Pendekatanyang ditempuh adalah pendekatan lingkungan sosial ekonomi. Contoh nya adalah pengembangan lahan dikawasan dieng dimana lahan hutan pegunungan dibuka menjadi lahan pertanian kentang yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dieng b. Kaidah yang menyertai pengembangan lahan adalah kaidah keberlanjutan dan kaidah kesesuaian lahan, kaidah keberlanjutan yaitu pengembangan lahan harus memperhatikan masadepan , resiko/ kerusakan yang terjadi setelah lahan itu dikembangkan, contohnya jika akan mengembangkan lahan di pegunungan menjadi lahan ertanian maka perlu diperhatikan bahaya kelongsoran yang terjadi. Kaidah kesesuaian yaitu mengidentifikasi komponen lahan apakah sesuai digunakan untuk dikembangkan untuk hal tertentu atau tidak , contohnya tanah kapur apakah cocok untuk dikembangkan menjadi sawah. Perbedaan antara pengembangan lahan dan pengembangan tanah 2. a. - Pengembangan lahan merupakan memberi nilai tambah dengan teknologi terhadap suatu kesatuan sistem antara tanah, kehidupan di atasnya, dan atmosfir atau sebagai fungsi tanah, kehidupan, dan atmosfir sehingga akan diperoleh nilai tambah dari lahan tersebut. - Pengembangan tanah merupakan proses penambahan nilai suatu tanah dengan bantuan teknologi, penambahan tersebut dapat berupa kesuburan tanah baik secara fisik, kimia, dan biologi. Berdasarkan uraian di atas, pengembangan tanah merupakan bagian dari pengembangan lahan yang cakupannya lebih luas b. Kaitan antara pengembangan lahan dan evaluasi lahan yaitu evaluasi lahan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan lahan. Hasil evaluasi berupa unit lahan sesuai dan kurang sesuai. Untuk lahan yang kurang sesuai, dapat dikelola dengan adanya teknologi sehingga lahan dapat dikembangkan. Dalam evaluasi lahan juga harus diperhitungkan

dampak dari pengembangan lahan yang akan dilakukan, terutama dampak terhadap lingkungan

3.

Land unit, land characteristic, dan land requirement a. Land unit (unit lahan) adalah suatu areal yang dipetakan dengan karakter spesifik, satu unit lahan dibatasi oleh sumber daya alam yang diketahui dari survey, seperti survey tanah dan inventarisasi hutan. Land characteristic (karaktristik lahan) adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diistemasi atau parameter yang bersifat kuantitatif, yang dapat diukur atau diestimasi di lapangan secara langsung. Contohnya kemiringan lahan, curah hujan, tekstur tanah, kedalaman efekrif, dan sebagainya Land requirement (syarat lahan) adalah parameter diterapkan yang menjadi prasyarat penerapan di suatu lahan atau parameter yang disyaratkan bila lahan tersebut akan digunakan untuk penggunaan tertentu (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dll) Kaitan antara unit lahan, karakteristik lahan, dan syarat lahan adalah kriteria tersebut digunakan sebagai dasar untuk evaluasi pengembangan suatu lahan. Dalam evaluasi, perlu adanya pencocokan antara syarat lahan dengan karakter lahan tersedia sehingga akan diperoleh unit lahan. b. Data yang diperlukan dalam evaluasi lahan: 1) Tanah yang meliputi jenis tanah, topografi, kemiringan, dan kedalaman tanah 2) Iklim yang meliputi curah hujan, suhu, kelembaban udara, dan lama penyinaran, kecepatan angin. 3) Vegetasi dan tata guna lahan 4) Kondisi lingkungan atau Kehidupan yang meliputi syarat tumbuh suatu komoditas yang akan dibudidayakan

4. Evaluasi lahan diperlukan dalam pengembangan lahan longsoran untuk mengetahui karakteristik lahan longsoran sehingga dapat ditentukan usaha konservasi dan rekayasa yang tepat untuk pengembangan lahan longsoran sehingga pengembangan lahan tersebut

memenuhi asas kesesuaian dan keberlanjutan. Contoh pengembangan yang dapat dilakukan adalah pembuatan terasering 5. Pengembangan wilayah lahan kering

Lahan kering

Survey awal

pemetaan

Pengambilan data tanah

perencanaan

Melakukan teknologi untuk menyuburkan tanah

Pembuatan PAH (misal embung)

Pemilihan tanaman yang sesuai dan hemat air (misal singkong)

Lahan pertanian singkong

Lahan kering yaitu lahan yang ketrsediaan airnya terbatas dan tergantung pada hujan. Pengembangan daerah kekeringan dapat dilakukan dengan rekayasa penyediaan air. Sebagai

contoh dibuat PAH (penampung air hujan) untuk menampung air di saat hujan dan dapat digunakan pada musim kemarau. Selain itu, dapat juga dengan membuat embung. Untuk pertanian, dipilih komoditas pertanian yang mempunyai kebutuhan air sedikit. Contohnya tanaman palawija seperti singkong.

Anda mungkin juga menyukai