Anda di halaman 1dari 32

Skenario Medical Compromised Children Skenario 2

Seorang anak umur 4 tahun, mengeluhkan gigi depan atas kanan sakit cekot-cekot bila sedang bermain dan gigi belakang kanan pernah sakit sehingga daerah tersebut tidak bisa digunakan makan. Pada pemeriksaan klinis, terlihat gigi 5.1 mengalami karies yang besar dan perforasi. Pemeriksaan perkusi sakit, druk, tidak sakit. Ronsen foto diketahui terjadi perforasi pulpa, dan benih giginya ada. iagnosa pada gigi tersebut adalah pulpitis. Pada gigi 5.5 mengalami karies dengan perforasi, mahkota tinggal sedikit, sehingga diketahui bah!a gigi tersebut sudah non "ital. Pada anamnesa diketahui bah!a anak tersebut bila terluka darahnya sulit berhenti, sehingga bila terjatuh dan mengalami luka harus diba!a ke dokter, selain itu anak tersebut sering mengalami mimisan bila sedang bermain. Step 1 Identifikasi kata sulit: 1. Medical Compromised Children # $nak % anak dengan kebutuhan dan perhatian khusus dalam bidang medis & ' Pasien anak-anak dengan kelainan fisik atau psikis sehingga dalam penanganan medis membutuhkan perhatian dan tindakan khusus agar tindakan yang dilakukan dalam (edokteran )igi tidak merugikan dan membahayakan pasien. *. +imisan # Epitaksis & ' (eluarnya darah dari hidung dikarenakan gejala dari suatu penyakit.

Step 2 Identifikasi Masalah dan LO 1. Pengertian dan penjelasan Medical Compromised Children *. Penjelasan masing-masing penyakit dan kelainan yang berhubungan dengan Medical Compromised Children beserta Prosedur pera!atan dalam (edokteran )igi ,. (apan seorang dokter gigi melakukan premedikasidilakukan- /agaimana penjelasannya1

an kapan pula melakukan

proflaksis- Pada pasien yang seperti apa tindakan tersebut #premedikasi.profilaksis&

Step 3 Mapping

Medical Compromised Children

Kelainan Sistemik Diagnosa

Kelainan dalam KG Diagnosis dalam

Prosedur Perawatan dalam KG

Step 4 Pem ahasan 3! Pengertian dan pen"elasan Medical Compromised Children Medical Compromised Children # $nak % anak dengan kebutuhan dan perhatian khusus dalam bidang medis & adalah pasien anak-anak dengan kelainan fisik atau psikis sehingga dalam penanganan medis membutuhkan perhatian dan tindakan khusus agar tindakan yang dilakukan dalam (edokteran )igi tidak merugikan dan membahayakan pasien.

4! Pen"elasan masing#masing pen$akit dan kelainan $ang

erhu ungan dengan

Medical Compromised Children eserta Prosedur pera%atan dalam &edokteran 'igi &elainan Perdarahan Pasien dengan kelainan perdarahan herediter seperti hemophilia $ atau /, "on 0illbrand1s disease beresiko mengalami perdarahan hebat jika dilakukan tindakan pera!atan kedokteran gigi yang menyebabkan perdarahan seperti scalling dan root planning. Pasien dengan keadaan semacam ini harus diidentifikasi dan dikonsultasikan dengan dokter spesialis.

(! &lasifikasi &elainan Perdarahan: $da beberapa macam kelainan perdarahan, yaitu sebagai berikut' I! )onthrom o*$topeni* purpuras
3

a.

2ascular !all alterations ' #1& Scur"y #*& 3nfection #,& 4hemicals #4& $llergy

+isorders of platelet fun*tion

#1& )enetic defects #/ernard-Soulier disease& #*& rugs' #a& $spirin #b& 5S$3 s #c& $lcohol #d& /eta-lactam antibiotics #e& Penicillin #f& 4ephalothins #,& $llergy #4& $utoimmune disease #5& "on 0illebrand6s disease #secondary factor 2333 deficiency& #7& 8remia II! ,hrom o*$topeni* purpuras a. Primary9idiopathic

b.

Secondary ' #1& 4hemicals #*& Physical agents #radiation& #,& Systemic disease #leukemia& #4& +etastatic cancer to bone #5& Splenomegaly #7& rugs 5S$3 s, 5onsteroidal antiinflammatory drugs. #a& $lcohol #b& :hia;ide diuretics #c& <strogens #d& )old salts #=& 2asculitis #>& +echanical prosthetic heart "al"es #?& 2iral or bacterial infections

III! +isorders of *oagulation a. 3nherited

#1& @emophilia $ #deficiency of factor 2333& #*& @emophilia / #deficiency of factor 3A& #,& Bthers b. $cCuired

#1& Di"er disease #*& 2itamin deficiency ' #a& /iliary tract obstruction #b& +alabsorption #c& <Ecessi"e use of broad-spectrum antibiotics #,& $nticoagulation drugs ' #a& @eparin #b& 4oumarin #c& $spirin and 5S$3 s #4& isseminated intra"ascular coagulation # 34&

#5& Primary fibrinogenolysis

+ental Management pada pasien +engan &elainan Perdarahan 1. Pengidentifikasian Pasien $da empat metode atau cara yang dapat digunakan seorang dokter gigi untuk dapat mengidentifikasi pasien yang mempunyai masalah pada perdarahannya. ibutuhkan keahlian untuk pengaplikasian seberapa baik seorang dokter gigi dapat menjaga pasien-pasien tersebut dari bahaya perdarahan hebat setelah pera!atan bedah kedokteran gigi. <mpat metode tersebut yaitu sebagai berikut' F F F Ri!ayat yang baik Pemeriksaan G3sik Screening clinical laboratory tests

Penga!asan terhadap perdarahan hebat setelah prosedur bedah

*.

+odifikasi Rencana Pera!atan Persiapan yang baik disajikan untuk pasien-pasien dengan berbagai macam masalah perdarahan. Pasien dengan cacat congenital pembekuan darah harus didukung untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan ronggo mulut pasien, karena sebagian besar pera!atan kedokteran gigi pada pasien sekarang disulitkan dengan kebutuhan untuk mengembalikan faktor yang hilang. Pera!atan kedokteran gigi sering membutuhkan ra!at inap di rumah sakit untuk pasien dengan cacat yang parah. aspirin dan jenis 5S$3 lainnya sebaiknya tidak digunakanuntuk menghilangkan sakit pada pasien yang sedang menerima medikasi antikoagulan. /erbagai senya!a yang terdapat di aspirin antara lain' $nacin, Synalgos- 4, Giorinal, /ufferin, $lka-Selt;er, <mpirin dengan 4odeine, dan <Ecedrin.

,.

(omplikasi dan +anifestasi Pasien dengan kelainan perdarahan pernah mengalami perdarahan gingi"al secara spontan #spontaneous gingi"al bleeding&. Haringan rongga mulut #seperti soft palate, lidah, mukosa pipi& kemungkinan terdapat petechiae, ecchymoses, jaundice, pallor, dan ulser. Spontaneous gingi"al bleeding dan petechiae biasanya ditemukan pada pasien yang menderita trombositopenia. @emarthrosis pada :+H jarang ditemukan dengan kelainan perdarahan dan tidak ditemukan pada pasien yang menderita trombositopenia. Pembesaran kelenjar parotid glands bisa dihubungkan dengan penyakit hati kronis yang paling sering ditemukan pada para pecandu alcohol. 3ndi"idu penderita leukemia bisa ditandai dengan adanya general gingi"al hiperplasi.

+ental Management Pada Pasien -ang Mengkonsumsi .arfarin (tau /oumadin -ang +iren*anakan 0ntuk +ilakukan Prosedur In1asi1e &edokteran 'igi
7

1. F F F F F F

Preoperati1e +edical consult atau konsultasi medis konfirmasi diagnosa Status kondisi kesehatan konfirmasi le"el 35R #3nternational normali;ed ratio& Rencanakan secara rinci yang akan dilakukan menurunkan dosis !arfarin atau coumadin sesuai kebutuhan berdasarkan

le"el koagulasi dan tingginya kemunkinan perdarahan *. F F +ental /ebas dari infeksi akut B@ baik F :ingkat koagulasi dan kebutuhan mengubah dosis untuk menghindari perdarahan hebat F F 35R, *.I-,.I9dosis tidak perlu dinaikkan 35R, ,.I-,.59dosis bisa dinaikkan, biasanya akan ditingkatkan untuk bedah

mulut mayor. F 35R lebih besar dari ,.59tunda pera!atan berat kedokteran gigi sampai

dosis mengalami penurunan. F F F ,. (eputusan dibuat untuk menaikkan dosis medikasi antikoagulasi. dokter spesialis akan menurunkan dosis. <fek penurunan dosis memerlukan ,-5 hari. Operati1e

ental appointment harus dijad!al tida lebih dari * hari, sgera setelah

menunjukan penurunan nilai 35R yang telah dikonfirmasi F F F (onfirmasi status 35R pada hari operasi. )unakan teknik bedah yang baik. (ontrol perdarahan dengan medikasi obat- obat khusus #:opical @emostatic

$gents&. F F @indari penggunaan aspirin dan 5S$3 $cetaminophen dapat digunakan untuk menurunkan dosis dan dapat

dikombinasikan dengan codeine F Sampaikan kepada pasien untuk segera menghubungi apabila terjadi

perdarahan selama *4-4> jam pertama. F F F F F F $mati keadaan pasien selama 4>-=* jam dlam hal berikut ini' Penyembuhan 3nfeksi,sembuhkan jika ada. perdarahan %jika terjadi gunakan :opical @emostatic $gents penggunaan antikoagulan oleh pasien diturunkan dosisnya. Hika bebas komplikasi, hubungi dokter spesialis dan menyarankan kepadanya

untuk mengembalikan kepada dosis normal penggunaan antikoagulannya. F Hika ada komplikasi, hilangkan kemudian hubungi dokter spesialis untuk

memulai menormalkan dosis.

+ental Management pada pasien 2emophilia 1! Preoperati1e

F F F F F F F F inap. F F

(onsultasi kepada ahli hemotologi (onfirmasi diagnose dan derajat keparahan penyakit (ehadiran inhibitor #antibodies untuk factor 2333& 5o inhibitors Do! responder @igh responder +embedakan lokasi.tempat pera!atan Pasien dengan mild sampai moderate hemophilia biasanya dira!at tanpa

Pasien dengan se"ere hemophilia mumnya dira!at di rumah sakit Pada prosedur pera!atan yang lebih in"asi"e lebih baik pasien dira!at di

rumah sakit F F +anajemen Rekomendasi $2P I., mg.kg #maEimal dose, *I to *4 mg&, diberikan secara parenteral,

1 jam sebelum prosedur F F <$4$ 7 g setiap 7 jam, secara oral, selama , - 4 hari Penempatan Gaktor 2333 sampai berefek, I or ,I-4I 8.kg, 32J pemeliharaan,

1I-4I 8.kg, 32 2! F F F +ental Dakukan pera!atan pada semua infeksi mulut akut +eningkatkan kualitas B@ membuat splint untuk pasien dengan moderate sampai se"ere hemophilia

yang telah dilakukan multiple eEtraction.


10

3! F F F sakit

Operati1e )unakan teknik bedah yang baik )unakan )elfoam dengan thrombin untuk mengontrol perdarahan @ematologist akan memonitor pera!atan pasien yang dira!at inap di rumah

4! F

Postoperati1e pasien yang dira!at klinik gigi may membutuhkan dosis $2P atau

replacement factor F Pasien ra!at inap akan membutuhkan dosis tambahan $2P, factor 2333,

dan agen lain F F Pasien yang diberi factor 2333 replacement harus diperiksa kealergiannya. ental office9 entist needs to do thisJ any Cuestions about findings, consult

!ith hematologist F F F F F F +emeriksa pasien *4-4> jam setelah operasi dalam hal' tanda %tanda infeksi,obati jika ada Perdarahan 9lakukan pegontrolan dengan obat khusus (esembuhan @indari aspirin, aspirin-containing compounds, dan 5S$3 s $cetaminophen dengan atau tanpa codeine dianjurkan untuk sebagian besar

pasien.

+ental Management of the Patient .ith 1on .ille rand3s +isease


11

1! F F F

Preoperati1e @ematology consult 4onfirmation of diagnosis9<stablish "ariant and treatment modality :ype 19Partial deficiency of "0GJ $2P usually effecti"e, factor 2333

!ith "0G in a fe! cases F :ype *9Kualitati"e defects in "0GJ $2P usually effecti"e, factor 2333

!ith "0G in some cases F F :ype ,9Se"ere deficiency of "0GJ factor 2333 !ith "0G in all cases :est for $2P response if use is planned #most type 1 and many type *

patients& F F membuat dosis for untuk 2333 replacement dan kebutuhan untuk <$4$ Dokasi9kebanyakan pasien dapat dira!at di dental officepada type , dapat di

ra!at inap di rumah sakit 2! F F F +ental tangani infeksi akut )ood oral hygiene 4onstruct palatal splints for multiple eEtractions in patients !ith type , and

type * 5 "ariants ,. F Operati1e @ematologist. entist

12

gunakan

$2P #1- esamino->- -arginine "asopressin .desmopressin

acetate&J 5S$3 s, nonsteroidal anti-inflammatory drugsJ "0G, "on 0illebrand factor. sebelum prosedur F F 4! F F F 4! F F F 5! F F gunakan <$4$ #L-aminocaproic acid& sebelum prosedur Gactor 2333 replacement prior to procedure9@umate-P or (oate-@P +ental gunakan teknik bedah yang baik Pengontrolan perdarahan dengan obat khusus Place splint #palatal& Postoperati1e @ematologist. entist Pemeriksaan perdarahan dalam !aktu *4-4> hours Pemeriksaan alergi untuk factor 2333 +ental Pasien untuk menghubungi jika terjadi perdarahan setelah tindakan bedah Pemeriksaan perdarahan, infeksi, atau penundaan penyembuhan dalam

!aktu *4-4> jam F F F jika terjadi infeksi, tangani secara local dan sistemik Perdarahan dapat diatasi dengan menggunakan obat khusus. @indari aspirin dan 5S$3 sJ acetaminophen denagn atau tanpa codeine

dapat digunakan.

13

6! Compromised Medic pada Pasien Pen$akit 'in"al

/iri &linik 'agal 'in"al &ronik: a.4$R 3B2$S48D$R @ypertension 4ongesti"e heart failure 4ardiomyopathy Pericarditis $ccelerated atherosclerosis

b.)$S:RB35:<S:35$D $noreEia 5ausea and "omiting Peptic ulcer and gastrointestinal bleeding @epatitis Peritonitis

c.5<8RB+8S48D$R 0eakness and lassitude ro!siness leading to coma @eadaches

14

isturbance of "ision Sensory disturbances9peripheral neuropathy Sei;ures +uscle cramps

d. <R+$:BDB)34$D Pruritus /ruising @yperpigmentation Pallor 8remic frost

e.@<+$:BDB)34$D /leeding $nemia Dymphopenia and leukopenia Splenomegaly and hypersplenism

f.3++85BDB)34$D Prone to infections

15

g.+<:$/BD34 5octuria and polyuria :hirst )lycosuria +etabolic acidosis Raised serum urea, creatinine, lipids and uric acid <lectrolyte disturbances Secondary hyperparathyroidism +ental Management of the Patient .ith 7nd#Stage 8enal +isease 9In*luding 7mergen*$ +ental /are: (! Pasien di a%ah pera%atan konser1atif

F(onsultasikan dengan physician mengenai status fisik dan le"el kontrol F@indari pera!atan kedokteran gigi jika penyakit tidak stabil #kurang terkontrol atu lebih daripada itu& FPeriksa apakah memiliki bleeding disorder sebelum bedah #bleeding time, platelet count, hematocrit, hemoglobin& Fmemantau tekanan darah secara Fmemerlukan ketelitian yang tinggi untuk melakukan teknik bedah yang baik Fhindari nephrotoEic drugs #acetaminophen dalam dosis yang tinggi, acyclo"ir, aspirin, nonsteroidal antiinflammatory drugs&

16

Fmenyesuaikan dosis obat yang dimetabolisme di ginjal F+engatur secara agresuf infeksi orofacial dengan culture dan sensiti"ity tests dan antibiotics F+empertimbangkan ra!at inap untuk infeksi yang parah atau prosedur mayor F+empertimbangkan tambahan corticosteroid jikalau diindikasikan

6! F F F F F

Pasien $ang men"alani 2emodial$sis Sama seperti pada rekomendasi conser"ati"e care /erhati-hati pada resiko arterio"enous shunt konsultasi dengan physician tentang resiko infecti"e endocarditis hindari manset tekanan darah dan 32 medications pada tangan dengan shunt hindari pera!atan gigi pada hari yang sama melakukan hemodialysis

#khususnya selama 7 jam setelah itu &J paling baik keesokan harinya. F F mempertimbangkan antimicrobial prophylaEis mempertimbangkan corticosteroid supplementation jika diindikasikan

F menilai fungsi hati dan kehadiran opportunistic infection pada pasien karena resiko meningkat untuk carrer stage dari hepatitis / dan 4 serta immunodeficiency "irus #@32& Oral Manifestation dari /hroni* 8enal ;ailure F Pallor of oral mucosa

17

F F F F F F F F F

Aerostomia Pigmentation of oral mucosa Parotid infections ysgeusia 4andidiasis Petechiae and ecchymosis of oral mucosa <namel hypoplasia Bsteodystrophy #radiolucent ja! lesions& 8remic stomatitis MNO

(Modified from Proctor R, et al. Oral and dental aspects of chronic renal failure. J Dent Res 200 !"#$%&&'20"(.. /! Compromise Medic pada Pasien 'angguan Pernapasan

1! DENTAL MANAGEMENT pada Pasien /OP+ Pen*egahan Sebagian besar pasien dengan 4hronic obstructi"e pulmonary disease #4BP & mempunyai ri!ayat pernah merokok tembakau. (esehatan gigi didapatkan dengan menyarankan pasien agar berhenti merokok.

+ental Management of the Patient .ith /OP+

18

+emeriksa ri!ayat dari bukti-bukti bersamaan dengan penyakit jantungJ lakukan tindakan pencegahan secara tepat jika ternyata terdapat penyakit jantung. F @indari pera!atan jikaterdapat infeksi pernapasan bagian atas F Dakukan pera!atan pada posisi kanan atas kursi. F F F F gunakan lokalanestesi jika perlu. hindari menggunakan rubber dam pada kondisi gunakan pulse oEimetry tmemonitor saturasi atau kejenuhan oEygen. gunakan lo!-flo! #* to , D.min& supplemental oEygen ketika oEygen

saturation turun diba!ah ?5PJ itu akan menjadi penting ketika oEygen saturation turun di ba!ah ?1P. F hindari nitrous oEide.oEygen inhalation sedation pada pasien yang se"ere

4BP dan emphysema. F mempertimbangkan dosis rendah oral dia;epam atau jenis ben;odia;epine

lainJ menyebabkan mulut kekeringan. F hindari penggunaan barbiturates, narcotics, antihistamines, dan

anticholinergics. F Supplemental steroids bisa dibutuhkan jika pasien mengkonsumsi steroid dan

akan dilakukan in"asi"e prosedur. F @indari erythromycin, macrolide antibiotics, dan ciprofloEacin untuk pasien

yang mengkonsumsi theophylline. F jangan gunakan general anesthesia.

2! DENTAL MANAGEMENT pada Pasien (sma

19

Penyebab paling umum dari sesak nafas pada penderita asma adalah serangan asma akut. Rasa cemas, terutama pada anak-anak dapat menjadi pendorong terjadinya episode asma akut seperti juga alergi atau infeksi. +erupakan tindakan yang bijaksana untuk menghindari pera!atan pada penderita asma yang emosional yang baru sembuh dari infeksi pada daerah dada atau pada !aktu yang paling buruk bagi penderita asma yang alergi #musim hujan&. 'e"ala &linis (sma $sma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas dengan sejumlah sel dan elemen sel yang berperan. 3nflamasi kronik hipereakti"itas saluran napas meningkat episodik berulang ' sesak napas, mengi, dada terasa berat dan batuk terutama pada malam atau dinihari. )ejala episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang difus dengan derajat ber"ariasi dan bersifat re"ersibel baik secara spontan atau dengan pengobatan. tanda % tanda sumbatan jalan nafas % sesak napas, bunyi mengi yang keras dan memakai otot-otot tambahan untuk bernapas. (adang-kadang begitu sedikitnya udara yang masuk sehingga bunyi mengi tidak jelas terdengar takikardia lebih dari 1*I.menit sianosis ispnoe yang parah, dimana pasien menjadi sangat susah bernapas dan bicara

Strategi penatalaksanaan' Pendidikan penderita 3dentifikasi dan menghindari faktor pencetus Bbat-obatan untuk mengontrol asma Penentuan klasifikasi asma Penatalaksanaan eksaserbasi akut yang adekuat Pemantauan dan pengobatan asma jangka panjang

20

Datihan fisik atau kebugaran jasmani 2al#hal $ang 2arus +iperhatikan pada Pasien (sma 1&Posisikan pasien harus tenang dan rileks *&+empersiapkan bronkodilator pada penderita asma bronchial ,&Pada asma kardial dihindarkan penambahan "asokonstriktor &ega%atdaruratan pada Pasien (sma +empersiapkan 3 : #3nhaler osis :erukur& aerosol 3 : dikocok, tutup dibuka 3nhaler dipegang tegak, ekspirasi pelan-pelan

3nhaler di antara bibir yang rapat, inspirasi pelan-pelan, kanester ditekan tarik napas dalam-dalam :ahan napas sampai 1I detik atau hitung 1IE 1& 5aikkan dosis inhaler * kali lipat saat kambuh. 4ara ini bisa tidak berhasil

dan karena itu lakukan segera langkah % langkah berikut ' /erikan segera injeksi hidrokortison suksinat *II mg 32, dan tambahkan prednisolon oral dengan dosis *I mg. /erikan oksigen +intalah bantuan medis dan ambulans Qang perlu diingat ' berikan adrenalin sebab pasien mungkin menerima bahan stimulan R* adrenoseptor #contoh ' salbutamol berupa inhaler&. *& +enempatkan pasien dalam posisi senyaman mungkin dengan menegakkan tubuh pasien dengan tangan terlentang.

3! DENTAL MANAGEMENT pada Pasien 'agal <antung 'e"ala &linis 'agal <antung :anda dan gejala utama dari gagal jantung adalah nafas pendek, edema pulpo, kongesti "ena sistemik dan edema. :idak semua penderita akan mempunyai semua perubahan dan sangat penting mengenal gejala pada anakanak dan orang usia lanjut yang mungkin sedikit berbeda.
21

enyut nadi tidak terkontrol #kurang dari 5IE per menit saat serangan&. 2al#hal $ang 2arus +iperhatikan pada Pasien 'agal <antung enyut nadi, sangat penting dalam tanda klinis gagal jantung. Respiratory #R&, pernafasan pasien juga perlu diperhatikan. &ega%atdaruratan pada Pasien 'agal <antung Hika pasien kehabisan nafas bisa diberikan bantuan oksigen. Hika keadaan semakin parah dan pasien pingsan karena kecemasan pera!atan dapat segera diteruskan, tapi jika karena kondisi klinis penurunan denyut nadi dan pernafasan maka pera!atan harus segera dihentikan.

4! DENTAL MANAGEMENT pada Pasien Iskemi = Infark Miokard 'e"ala &linis : 1. *. ,. 4. Rasa sakit pada dada yang parah dan menekan pada daerah dada +eluas ke lengan bagian kiri enyut melambat Demah, pusing, dan berdebar-debar

Penatalaksanaan : 1. *. iberi )lyceril :rimitate *II mikrogram yang dilarutkan di ba!ah lidah $pabila tidak segera mereda maka segera ' /aringkan pasien terlentang di lantai Panggil bantuan medis instruksikan untuk memangil ambulans an beritahu diagnosa sementaranya #agar petugas ambulan mempersiapkan peralatan yang cukup lengkap& Hangan diberikan makan dan minum

22

4! DENTAL MANAGEMENT pada Pasien 2iatus 2ernia 'e"ala &linis : 1. *. Sakit pada bagian tengah dan dasar sentrum :idak ada perluasan ke lengan

Penatalaksanaan : 1. *. pinggang& ,. udukkan pasien (urangi tekanan dari luar pada daerah perut #misal ' melepas ikat iberi antacid oral

5! DENTAL MANAGEMENT pada Pasien ,rakeitis 'e"ala &linis : 1. Sakit pada bagian tengah dada

*. ilengkapi dengan tanda-tanda infeksi pada saluran pernafasan bagian atas #batuk kering& ,. 5yeri di belakang sternum

Penatalaksanaan : 1. *. ,. /aringkan Pasien dengan !ajah di b!ah /erikan oksigen Panggil bantuan medis dan ambulans

+! Compromise Medic pada Pasien 'angguan Saraf 7pilepsi


23

'e"ala &linis 7pilepsi <pilepsi terbagi atas dua bentuk yang umum, yaitu' #1& )rand mal /iasanya mengakibatkan kekejangan dengan hilangnya koordinasi. #*& Petit mal +engakibatkan hilangnya kesadaran tetapi tanpa kekejangan dan kehilangan kontrol yang nyata. Pasien dalam keadaan berdiri, bahkan tidak akan kehilangan keseimbangan, hanya kelihatan memeiliki ekspresi kosong selama beberapa saat. (edua bentuk epilepsi ini umumnya berakhir dengan sendirinya dan yang dibutuhkan hanyalah menunggu sampai kesadaran muncul kembali. ,anda#tanda &linis @ilangnya kesadaran petit mal (ontraksi otot-otot secara umum #tahap kronis& (ejang-kejang tubuh yang tidak dapat dikontrol #tahap kronis& grand mal interkontinen

Pen*egahan serangan 1& Penderita epilepsi yang dikontrol dengan baik dapat dira!at sama seperti pasienpasien lain tanpa pencegahan yang khusus *& <dukasi mengenai pera!atan yang dilakukan kepada pasien. ,& +engkondisikan ruangan senyaman mungkin agar pasien tidak ner"ous, karena ner"ous dapat memicu kambuhnya epilepsi. 4& Pera!atan diberikan ?I menit setelah pasien makan.
24

5& @arus selalu menyedikan sendok atau handuk 7& Hikan pasien sangat ner"ous, sebaiknya diberikan obat penenang tambahan sebelum tiba di rumah sakit. Penatalaksanaan Proses penyembuhan pada serangan petit mal berlangsung cepat, dan tidak ada pencegahan khusus yang perlu dilaksanakan. Hika pera!atan gigi sudah dimulai, maka dapat dilanjukan kembali dan semua peralatan disekitar penderita harus disingkirkan. Penanganan pada serangan grand mal adalah seperti pada pasien tidak sadar. Sangat penting untuk mengangkat seluruh benda-benda yang lepas dari dalam mulut, terutama geligi tiruan penuh, dan melindungi lidah dari kerusakan. Semua peralatan disekitar penderita harus disingkirkan. apat memberikan alat bantu pernafasan /rook. :ahap klonik. kejang jarang berakhir lebih dari beberapa menit dan diikuti dengan keadaan mengantuk yang akan berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam, dimana selama masa tersebut pasien akan berbicara dengan ucapan yang tidak jelas, mengeluh sakit kepala dan umumnya merasa tidak sehat. Hika pera!atan gigi sudah dimulai, maka sebaiknya dipersingkat. (adang-kadang pada epilepsi yang tidak stabil, serangan mungkin berlangsung lama atau diikuti dengan serangan lain dalam !aktuy yang cepat. $pabila hal ini terjadi, dengan fase klonik berlangsung lebih dari 1I menit, maka diperlukan ad"is medis dari dokter ahli atau bantuan ambulans. Hika bantuan yang diharapkan belum datang, persediaan ben;odia;epines pada praktik dapat diberikan secara intra"ena. ia;epam atau mida;olam 1Img yang diberikan secara intra"ena, secara perlahan dapat menggagalkan serangan. (adang-kadang bila dibutuhkan dosis yang lebih besar, mintalah ad"is medis dari dokter ahli sebelum memberikan dosis yang melebihi jumlah ini.

7! Compromise Medic pada Pasien 'angguan 2ormon


25

&oma dia etik Pasien diabetes dapat mengalami hilang kesadaran karena hiperglikemia, atau hipoglikemia. @iperglikemia berkembang perlahan-lahan selama beberapa jam atau beberapa hari, sedangkan hipoglikemia timbul secara mendadak dan berbahaya, sehingga membutuhkan penanganan secara mutlak dan segera.

2ipoglikemia Pasien diabetes dapat menerima injeksi insulin atau pil #sulphonyl urea& untuk mengontrol kondisi mereka. /eberapa penderita bias dikontrol hanya diet makanan saja, dan tidak berisiko terkena hipoglikemia. /eberapa yang membutuhkan injeksi insulin kurang stabil dibandingkan dengan yang menerima obat-obatan hipoglikemia, dan cenderung mudah mengalami hipoglikemia. Pasien yang telah berpengalaman akan mengenali gejala-gejalanya ' a. Pasien merasa lapar. b. Pasien mudah marah. c. Pasien akan menyadari risiko % umpamanya, dia tidak atau terlambat makan. :anda-tanda lain yang timbul pada pasien yang kurang tanggap ' d. Pasien mudah gelisah, irasional dan mungkin disorientasi. ia dapat saja agresif dan memberikan kesan seperti peminum. Sebelum memanggil polisi, beritahukan hasil pengamatan $nda dan pertimbangkan bah!a dia mungkin menderita hipoglikemia diabetes. e. Hika diikuti dengan hilangnya kesadaran, periksa apakah terdapat takikardia, pupil mata melebar, dan kulit yang lembab.. Penatalaksanaan 1. Hika pasien sadar, bujuklah agar minum minuman yang mengandung gula. Pilihan yang baik adalah sari buah jeruk dengan tambahan gula. *. Hika pasien dengan cepat kehilangan kesadaran, berikan injeksi glukagon 1 mg 3+. 3ni akan menaikkan gula darah sampai batas normal dalam beberapa menit, dengan mengaktifkan glikogen hati. Sebaiknya sediakan satu ampul glucagon pada setiap praktik dokter gigi. ,. Segera setelah pemberian glukagon, mintalah bantuan medis.
26

Qang perlu diingat ' jika ada keraguan, berikan glukagon. 3ni tidak akan menimbulkan kerusakan.

2iperglikemia (eadaan yang mendekati koma, melalui tahap pra-koma, berlangsung lambat, dan dapat berlangsung selama berhari-hari. Hika ada infeksi yang parah, akan mempercepat koma dalam beberapa jam sehingga dapat dikenali pada praktek dokter gigi. :anda-tandanya adalah sebagai berikut ' a. Pasien akan merasa ngantuk dengan cepat. b. :erdapat tanda-tanda kekurangan cairan % kulit yang kering dan kendur, hipotensi #tensi rendah& dengan terasa pusing se!aktu sendiri, dan takikardi #denyut nadi cepat&. :erdapat gejala-gejala poliuria. c. :erdapat tanda-tanda asidosis % pernapasan yang dalam dan panjang mungkin dengan foetor atau ketosis. Penatalaksanaan 1. @iperglikemia pra-koma atau koma yang sebenarnya tidaklah merupakan keadaan yang sangat darurat, tidak seperti hipoglikemia. Hika ada keraguan akan bantuk diabetes yang diderita, berikan glukosa secara oral seperti telah diterangkan di atas, karena tidak akan menimbulkan gangguan pada diabetes hiperglikemia, namun bisa menyelamatkan pasien hipoglikemia dari kerusakan yang permanen. *. Hika infeksi adalah factor pencetus, pastikan bah!a infeksi ini dira!at dengan baik. ,. Rujuk segera pasien ke dokter ahli melalui telepon. :idak ada risiko melalui pera!atan gigi pada pasien diabetes yang terkontrol dengan baik. Sebaiknya diberikan dosis normal insulin atau obat-obatan hipoglikemia dan makanan yang normal. $da beberapa keuntungan bila mera!at pasien diabetes di pagi hari sebab diabetes umumnya terkontrol paling baik pada !aktu ini. 3nfeksi akan mengganggu kadar gula darah, dan bila terjadi infeksi harus dira!at dengan segera dan mutlak

27

3! &apan seorang dokter gigi melakukan premedikasi> +an kapan pula melakukan proflaksis> Pada pasien $ang seperti apa tindakan terse ut 9premedikasi=profilaksis: dilakukan> 6agaimana pen"elasann$a> Premedikasi merupakan suatu pemberian obat pendahuluan sebelum dilakukan pera!atan utama. Premedikasi dilakukan jika seorang dokter ingin menghilangkan keadaan.gejala yang dapat menghambat keberhasilan pera!atan utama. +isalkan, pasien yang mengalami anEiety atau merasa takut untuk dilakukan prosedur pera!atan kedokteran gigi maka dapat diberikan oral premedication dengan anEyolitic atau obat sedatif satu jam sebelumnya, atau dapat juga diberikan pada maam hari sebelum pera!atan agar pasien dapat tidur lelap.beberapa contoh obatnya antara lain sebagai berikut' :ria;olam ia;epam BEa;epam 3ora;epam, atau @ydroEy;ine 3stilah profilaksis yang saya tahu ditujukan untuk antibiotik profilaksis. Sedangkan antibiotic profilaksis digunakan sebagai pencegahan agar tidak terjadi infeksi dalam tingkat yang lebih berat yaitu untuk mencegah terjadinya bactermia atau infecti"e dalam suatu tindakan pera!atan.

Pasien (edokteran )igi yang direkomendasikan Prosedur untuk tindakan ProphylaEis'


28

F Semua prosedur kedokteran gigi yang melibatkan manipulasi jaringan gingi"al atau daerah periapikal gigi atau pun perforasi mukosa F 3ni termasuk semua prosedur kedokteran gigi kecuali pada keadaan'

F 3njeksi anestesi rutin melalui jaringan yang tidak terinfeksi F Pengambilan foto dental radiografi F +enggunakan alat-alat prostodontik atau ortodontik lepasan maupun cekat.permanen

Penyesuaian alat ortodontik

Pemilihan profilaksis anti iotik Sebelum pemberian antibiotik profilaksis, penting untuk memeriksa bah!a pasien tidak memiliki ri!ayat alergi terhadap obat yang dipilih dan bah!a obat yang sama atau antibiotik lainnya belum baru-baru ini ditentukan. $ntibiotik profilaksis yang akan digunakan harus dilengkapi dengan penggunaan obat kumur chlorheEidine glukonat I,*P 5 menit sebelum pengobatan. @al ini akan dapat membunuh ?IP organisme plak rongga mulut, sehingga mengurangi jumlah dari setiap bakteremia potensial. Qang dipilih #bakterisida& antibiotik harus diberdasarkan resep dokter gigi. 8ntuk prosedur in"asif gigi menggunakan atau tidak analgesia lokal, pasien yang belum menerima lebih dari satu dosis tunggal penisilin pada bulan sebelumnya, harus diresepkan amoksisilin oral , , g 1 jam sebelum prosedur. $nak-anak di ba!ah 5 tahun harus memiliki seperempat dari dosis de!asa, yaitu =5I mg, dan 5-1I tahun anak, setengah dari dosis de!asa, yakni 1,5 g. Pasien yang baik alergi terhadap penisilin atau yang telah menerima lebih dari satu dosis tunggal dari penisilin pada bulan sebelumnya harus diresepkan klindamisin oral, 7II mg 1 jam sebelum pengobatan. $nak-anak di ba!ah 5 tahun harus

29

menerima klindamisin 15I mg atau *II mg a;itromisin dan anak-anak 5-1I tahun, klindamisin ,II mg atau a;itromisin ,II mg. 8ntuk prosedur in"asif gigi ba!ah anestesi umum, pasien tidak ada risiko khusus #termasuk mereka yang belum menerima lebih dari satu dosis tunggal penisilin pada bulan sebelumnya& dapat diberikan baik' S 3ntra"ena amoksisilin, 1g di induksi diikuti oleh amoksisilin oral, 5II mg 7 jam kemudian. S oral amoksisilin, , g 4 jam sebelum induksi, kemudian amoksisilin oral, , g secepat pemulihan berikut mungkin dari analgesia umum. S $nak di ba!ah 5 tahun harus memiliki seperempat dan setengah tahun yang 5-1I dari dosis de!asa. (husus pasien yang berisiko adalah mereka dengan katup jantung buatan dan mereka dengan ri!ayat endokarditis infektif yang harus menerima' S amoksisilin 3ntra"ena, 1 g, dan gentamisin intra"ena, 1*I mg di induksi, kemudian amoksisilin oral, 5II mg 7 jam kemudian. S $nak di ba!ah 5 tahun direkomendasikan untuk memiliki dosis de!asa seperempat dari amoksisilin dan gentamicin * mg . kg berat badan, 5-1I tahun-tahun itu, juga setengah dosis de!asa amoksisilin dengan gentamisin * mg . kg berat badan. Hika pasien alergi terhadap penisilin atau telah menerima lebih dari satu dosis tunggal penisilin pada bulan sebelumnya' S 3ntra"ena "ankomisin, 1 g selama setidaknya 1II menit, kemudian gentamisin intra"ena, 1*I mg di induksi atau 15 menit sebelum pengobatan.

30

S :eicoplanin, 4II mg, dan gentamisin, 1*I mg di induksi atau 15 menit sebelum pengobatan. S 3ntra"ena klindamisin ,II mg selama setidaknya 1I menit pada induksi atau 15 menit sebelum kemudian oral atau intra"ena pengobatan klindamisin 15I mg 7 jam kemudian. 8ntuk prosedur multistage, maksimal dua dosis tunggal penisilin bisa diberikan dalam satu bulanJ obat alternatif harus digunakan untuk pera!atan lebih lanjut dan penisilin tidak boleh digunakan lagi selama ,-4 bulan. Hika klindamisin digunakan, lain multistage prosedur atau periodontal tidak harus diulang pada inter"al kurang dari * minggu.

Step ? &esimpulan

1. Pada Pasien dengan Medical Compromised Children, yaitu pasien anak-anak dengan kelainan fisik atau psikis, dalam penanganan medisnya membutuhkan perhatian dan tindakan khusus agar tindakan yang dilakukan dalam (edokteran )igi tidak merugikan dan membahayakan pasien. *. Penyakit dan kelainan yang berhubungan dengan Medical Compromised Children yang memiliki peranan penting dalam mempertimbangkan rencana pera!atan dalam (edokteran )igi, antara lain ' kelaianan perdarahan, kelainan ginjal, kelainan pernapasan, dan kelainan hormone. ,. (ita harus mengetahui gejala klinis dari setiap penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan Medical Compromised Children, karena setiap penatalaksanaan dari setiap penyakit atau kelainan berbeda, sehingga kita dapat mempertimbangkan rencana pera!atan dimulai dari pre'operatif, operatif, dan pasca operatif, sehingga pasien tidak dirugikan dan dibahayakan keselamatannya.

31

4. Premedikasi merupakan suatu pemberian obat pendahuluan sebelum dilakukan pera!atan utama. Premedikasi dilakukan jika seorang dokter ingin menghilangkan keadaan.gejala yang dapat menghambat keberhasilan pera!atan utama. Sedangkan, antibiotic profilaksis digunakan sebagai pencegahan agar tidak terjadi infeksi dalam tingkat yang lebih berat yaitu untuk mencegah terjadinya )actermia atau infecti*e dalam suatu tindakan pera!atan.

32

Anda mungkin juga menyukai