Anda di halaman 1dari 18

Presented By Group 5

Pengertian

HUKUM ISLAM

Hukum Islam Adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah swt melalui wahyuNya yang kini terdapat dalam Al-Quran dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw sebagai Rasul-Nya melalui sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits.

Istilah Yang digunakan untuk Hukum Islam

syariat

islam (islamic yurisprudence):dalam bahasa indonesia sering diterjemahkan dengan hukum syariat atau hukum syara.

fikih islam : istilah lain yang sering dipergunakan adalah hukum fikih Dalam praktiknya kedua istilah sering dirangkum dalam kata hukumislam.
Kedua istilah tersebut dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan.

PENGERTIAN SYARIAT & FIQIH

SYARIAT,

ialah hukum-hukum yang disyariatkan Allah unatu hamba-Nya, yang dibawa oleh seo-rang Nabi baik hukum-hukum tersebut berhu-bungan dengan cara mengerjakan perbuatan, yang biasa disebut dengan hukum-hukum far-iyyah amaliyah yang dapat dipelajari melalui ilmu fiqih. Atau berhubungan dengan cara Iti-qodiyah yang biasa disebut dengan hukumhukum pokok dan kepercayaan, yang dapat dipelajari melalui Ilmu Kalam. Syariat (Syara) disebut juga agama (Ad-din atau Al-millah) FIQIH, menurut bahasa adalah faham, atau memahami pembicaraan orang yang ber-bicara. Sedangkan menurut istilah Fiqih ia-lah ilmu yang menerangkan hukum syara yang amaliyah yang diambil dari dalil-dalil nya yang terperinci. Fiqih adalah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad (penelitian) yang memerlukan pemikiran dan perenungan.

Perbedaan Syariah dengan Fiqh

Syariat

Fiqh

Terdapat dalam AlQuran

dan Kitab-Kitab hadits. Bicara syariah berarti bicara tentang wahyu dan sunnah Bersifat fundamental dan luas ketetapanAllahdanRasulNya,berlakuabadi Hanyasatu Menunjukan kesatuan dalam Islam

Terdapat dalam kitab-kitab fiqh Bicara fiqh berarti bicara tentang pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syariat dan hasil pemahamanya itu Bersifat instrumental terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia yang disebut perbuatan hukum. Karya manusia yang tidak berlaku abadi,dapat berubah dari masa ke masa. Mungkin lebih dari satu, hal ini dapat terlihat dengan adanya berbagai madzhab Menunjukan keberagamannya.

1.

2.

HUKUM DALAM USHUL FIQIH

3.

4.

5.

HAKIM, yaitu orang yang menetapkan hukum atau menetapkan baik buruknya satu perbuat-an (dalam hal ini Allah). HUKUM, yaitu sesuatu yang berasal dari ha-kim atau firman pembuat syara yang berhu-bungan dengan perbuatan orang dewasa (mu-kallaf) yang mengandung tuntutan. MAHKUM FIIHI, yaitu perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan hukum. Misalnya wajib, mandub (sunnat), haram, makruh, dan mubah. MAHKUM ALAIHI, yaitu orang mukallaf (dewa-sa), dimana perbuatannya menjadi tempat ber-lakunya hukum Allah dan firman-Nya (subyek hukum). Misalnya wajibnya shalat hanya untuk orang yang telah mukallaf (dewasa) bukan di-peruntukkan bagi anak-anak atau orang gila, dsb. .AZIMAH DAN RUKHSOHAzimah, ialah peraturan agama yang pokok dan berlaku umum sejak dari semula. Sedangkan Rukhsoh, ialah peraturan tambahan yang dijalan kan berhubungan dengan adanya hal-hal yang memberatkan, sebagai pengacualian dari pera-turan-peraturan pokok

Ciri Khusus dari Hukum Islam

Ciri Khusus
1.
Persamaan Prinsif dimaksudkan bahwa hukum Islam berlaku sama bagi semua orang, tidak pandang bulu dan status sosial tertentu. Kemaslahatan 1. Hukum Islam memiliki orientasi menciptakan kemaslahatan, baik untuk pribadi, orang lain dan masyarakat luas, dunia dan akhirat 3.Keadilan HukumIslamharusmampumewujudkankea dilanbagisemuaorang,keadilanekonomima upunkeadilansosial. 4.TidakMemberatkan. HukumIslamdiciptakanbukanuntukmemb animanusia. 5.TanggungJawab Islammengajarkanagarsetiapgerakdanlang kahharusdiikutitanggungjawab
1.

2.

3. 4.

Kewahyuan dasardasarnya yang umum Pendasaran ketentuan dalam hukum islam dengan akhlaq dan agama. Rangkapnya balasan bagi para pelanggarnya. Bersifat collectivisme hukum islam.

DASARDASAR HUKUM ISLAM

1. Tidak memberatkan dan tidak banyaknya beban 2. Sifatnya berangsur-angsur dalam penen-tuan hukum 3. Sejalan dengan kebaikan orang banyak 4. Berdasarkan pada persamaan dan kea-dilan

SUMBER-SUMBER HUKUM DALAM HUKUM ISLAM


Dalil atau sumber hukum dalam hukum Islam terdiri dari 12 macam. Empat diantaranya telah disepakati oleh sebagi besar ulama dijadikan sebagai sumber hukum, yaitu :
Al-Kitab (Al-Quran) As-Sunnah (Al-Hadist) Al-Lima (kesepakatn para ulama)

1. AL-QURAN

Pengertian

menurut bahasa al-quran artinya bacaan atau yang dibaca. sedangkan menurut istilah:kalamallah swt yang merupakan mukjizat yang diwahyukan kepada nabi muhammad saw, yang dapat melemahkan dengan sependek-pendeknya ayat dan menjadi ibadah bagi yang membacanya.

AL-QURAN

Pokok-Pokok Kandungan Al Quran


Tentang Tauhid atau keimanan Tentang tata cara berubadah

KehebatanAl Quran
Isi dan bahasanya sangat luar biasa

Membicarakan peristiwa yang belum

kepada Allah Tentang Muamalah (hubungan dengan sesama manusia) Tentang hukum Tentang Janji dan Ancaman Tentang sejarah umat manusia masa lalu Tentang Ilmu Pengaetahuan

terjadi Di turunkan untuk semua ummat bahkan jin Naskah aslinya tetap terpelihara Mencakup isi kitab yang di turunkan sebelumnya Tidak satupun ayat yang bertentangan dengan akal atau keyakinan alamiah Banyak membicarakan tentang alam dan fenomenanya Bahasa yang dipergunakan terus berjaya

2. SUNNAH
Menurut Bahasa Sunnah berarti jalan. Sedangkan menurut istilah Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw baik yang berupa ucapan, perbuatan dan pengakuan (taqrir). SUNNAH

Sunnah Qauli

Sunnah Fili

SunnahTaqriri

Kaitan Sunnah dengan Al Quran

1. Sunnah Menguatkan Hukum Yang Telah ditetapkan AlQuran Contoh: Hukum haramnya menyekutukan Allah, menyakiti kedua orangtua, dan berkata dusta/jelek, yang ditetapkan melalui ayat-ayat berikut: Artinya: Dan ketika Luqman berkata pada anaknya pada waktu ia mengajarnya:Hai Anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya Mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang besar sekali (Luqman:13) Artinya: Demikianlah (perintah Allah).Barangsiapa mengagungkan apa-apa yang patut dihormati disisi Allah maka itua dalah lebih baik baginya disisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak kecuali yang diterangkan kepadamu haramnya maka jauhilah oleh mu berhala-berhala najis itu dan jauhkanlah perkataan dusta (AlHaj:30) Larangan-larangan tersebut dikuatkan oleh sunnah, yaitu sabda Rasul sebagai berikut: Perhatikanlah! Saya akan menerangkan kepadamu sekalian sebesar-besar dosa besar (diulang tiga kali). Baiklah Hai Rasulullah, sahut Kamisemua [para sahabat]. Mempersekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua. Konon Rasulullah disaat itu sedang bersandar, lalu duduk dan seraya berkata: Ingat! Perkataan dusta dan persaksian palsu. Rasulullah terus-menerus mengulang-ngulanginya sampai Kami berkata: Mudahmudahan beliau menghentikan-nya. (H.R.Bukharidan Muslim)

2. Sunah memberi penjelasan terhadap ayat ayat Al quran. Dalam hal ini ada tiga cara, yaitu: a) Memerinci Ayat yang masih Global. Contoh: Ayat tentang perintah Shalat. Artinya: .. Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman. (An Nisa: 103) Ayat diatas masih bersifat global karena tidak ada penjelasan tentang bagaimana tata cara pelaksanaan shalat dan berpajumlah raakaatnya, kemudian ayat tersebut dirinci dengan bunyi hadits: Salatlah engkau seperti yang engkau lihat bagaimana aku mengerjakan shalat(H.R.Bukhari).

b)Membatasi kemutlakan Yakni sunnah memberikan penjelasan dengan membatasi kemutlakan pengertian yang terkandung dalam redaksi ayat,Misalnya ketetapan AlQuran mengenai wasiat yang masih bersifat mutlaq dibatasi oleh hadits Nabi ketika Saad bin Abi waqash hendak berwasiat dengan 2/3 hartanya tapi Nabi tidak setuju, dan ketika Saad berkata 1/3 nya Nabi baru menyetujuinya.

c) Memberikan Pengecualiaan Yakni Sunnah mengecualikan sebagian yang tercakup dalam pengertian ayat yang bersifat umum Contoh: Ayat yang menghalalkan semua perhiasan dari Allah dalam surat Al Araf:32. Ayat tersebut masih bersifat umum karena pada suatu kesempatan Rasulullah melarang seorang sahabat (laki-laki) memakai cincin emas. 3) Sunnah Menetapkan hukum baru yang tidak ada dlam AlQuran. Misalnya dalam Al Quran Surat Al Maidah : 3 yang diharamkan itu hanya bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih tidak karena Allah. Dan tatkala kita melihat Sunnah kita mendapatkan juga binatang-binatang lain yang diharamkan Allah seperti binatang buas, binatang bertaring, binatang yang hidup didua alam, dan lain-lain.

3. IJTIHAD

Menurut Bahasa berarti sungguh-sungguh. Menurut

Istilah mencurahkan segala kemampuan untuk memperoleh hukum syarI yang bersifat operasional dengan cara istinbath. Lapangan ijtihad mencakup dua hal, yaitu : 1.Amali (cakupan pembahasannya bersifat operasional, sementara hal-hal yang bersifat teoritis tidak termasuk lapangan ijtihad) 2.Zhanni (persoalan ijtihad masih memungkinkan untuk dilakukan interprestasi, bukan suatu yang pasti (qathi)

syarat-syarat ijtihad

memahami al quran dan hadits

menguasai hukum yang telah ditunjukan ijma


menguasai bahasa arab secara komprehensif menguasai ilmu ushul al-fiqh memiliki

pengetahuan

di

bidang

nasikh

dan

mansukh

Thank You

Anda mungkin juga menyukai