Alat Pelindung Diri Pencegahan Perilaku Tidak Aman Rambu-Rambu Keselamatan dan Kesehatan Tindakan Keselamatan Umum
A. Pencegahan Kebakaran
B. Keamanan Perangkat Listrik C. Pencegahan Kecelakaan yang Diakibatkan Peralatan Tangan D. Penggunaan Tangga yang Aman E. Zat-Zat Berbahaya F. Bahaya Umum di Tempat Kerja i. Jatuh dari Ketinggian ii. Operasi Penanganan Manual iii. Bekerja di Ruang Tertutup iv. Larutan Organik v. Debu / Gas Berbahaya vi. Suara Bising
Daftar Isi
Pengoperasian Mesin yang Aman Pengaman Mesin Peralatan Layar Display Bahaya Biologis Bekerja di Luar Ruangan Kekerasan di Tempat Kerja Stres Akibat Pekerjaan Tanggap terhadap Situasi Darurat
Pendahuluan
Di industri mana pun kita bekerja, kita menemukan berbagai jenis bahaya keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya bekerja di ketinggian, bekerja dalam ruang tertutup, penggunaan mesin atau bahan kimia, atau penggunaan perlatan layar display yang berkepanjangan. Jika tidak ada tindakan keselamatan dan kesehatan, kita dapat cedera di tempat kerja, kehilangan anggota badan atau bahkan meninggal dunia. Menurut "Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja" serta peraturan lain yang terkait, majikan/perusahaan bertanggung jawab menyediakan lingkungan kerja serta fasilitas kerja yang aman dan sehat. Karyawan juga harus bekerja sama dengan majikan, dan menjaga dengan baik kesehatan dan keselamatan diri mereka sendiri maupun karyawan lain. Ini mencakup memperhatikan prosedur dan fasilitas yang berisiko tinggi. Karyawan juga harus memenuhi semua persyaratan keselamatan dan menggunakan perlengkapan pelindung diri yang diperlukan. Buku Panduan keselamatan dan kesehatan Kerja ini memperkenalkan bahaya kesehatan dan keselamatan yang umum di tempat kerja, serta masalah keselamatan yang terkait, untuk membantu karyawan memahami potensi bahaya dalam berbagai proses kerja serta tindakan keselamatan yang diperlukan.
Majikan harus:
1. Menyediakan dan merawat gedung dan sistem kerja yang aman dan tanpa menimbulkan risiko kesehatan. 2. Membuat pengaturan untuk memastikan keselamatan dan ketiadaan risiko kesehatan sehubungan dengan penggunaan, penanganan, penyimpanan atau perpindahan tanaman atau zat kimia. 3. Menyediakan informasi, instruksi, pelatihan dan pengawasan sebagaimana diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. 4. Menyediakan dan memelihara sarana yang aman untuk keluar masuk tempat kerja. 5. Menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Penghuni tempat kerja bertanggung jawab untuk memelihara keselamatan dan kesehatan:
1. Tempat kerja 2. Sarana keluar masuk dari tempat kerja 3. Tanaman atau zat apa pun yang disimpan di tempat kerja
Tempat Kerja
Memiliki tempat kerja yang bersih dan rapih memberikan banyak manfaat, misalnya: 1. Mengurangi biaya operasional. 2. Mengurangi konsumsi bahan dan komponen. 3. Meningkatkan produktivitas. 4. Meningkatkan manajemen produksi. 5. Menggunakan tempat kerja secara lebih efektif. 6. Mengurangi angka kecelakaan. 7. Memperkuat semangat kerja staf. 8. Mengurangi potensi bahaya kebakaran.
Pakaian Kerja
1. Jenis kerja yang berbeda memerlukan pakaian yang berbeda pula. Karena itu, karyawan harus mengenakan pakaian kerja yang sesuai. 2. Pakaian kerja harus dijaga agar tetap bersih, jika tidak, pakaian dapat menimbulkan penyakit kulit. 3. Lengan baju yang longgar, dasi dan syal dapat dengan mudah tersangkut oleh mesin, sehingga menyebabkan kecelakaan. 4. Rambut panjang dapat mudah tersangkut mesin, menyebabkan cedera kepala. 5. Jika ditentukan bahwa alat perlindung diri harus dikenakan, seperti gogel kacamata keselamatan, pelindung telinga, sarung tangan, serta respirator, maka karyawan harus mengenakannya dengan benar. 6. Jika terdapat bahaya benda jatuh di tempat kerja, maka helm keselamatan dapat memberikan perlindungan hingga tingkat tertentu. 7. S e p a t u k e s e l a m a t a n d a p a t melindungi jari kaki, dan mencegah alas kaki agar tidak tertusuk benda tajam. Sepatu juga dapat mencegah tergelincir pada lantai yang basah dan licin. 8. Jika pakaian kerja terkontaminasi bahan kimia, harus segera diganti dan dicuci dengan seksama.
B. Cara Penggunaan
Penggunaan alat pelindung diri yang benar dapat mencegah kecelakaan atau mengurangi cedera karyawan hingga tingkat minimum, jika sampai terjadi kecelakaan. 1. Pemilihan dan cara penggunaan harus sesuai dengan instruksi dari pabrik dan dari majikan. 2. P e r l e n g k a p a n p e l i n d u n g d i r i y a n g dibagikan tidak boleh diubah tanpa izin, misalnya dengan membuat lubang pada helm keselamatan. 3. P e r h a t i k a n j u g a m a s a b e r l a k u p e r l e n g k a p a n t e r s e b u t . J i k a perlengkapan pelindung diri cacat, majikan harus diberi tahu agar dapat diganti.
Mendekati atau memasuki zona berbahaya, misalnya area di bawah objek yang sedang diangkat dan area tempat mesin-mesin beroperasi. Membersihkan, mengisi bahan bakar, atau memperbaiki mesin yang sedang beroperasi. Melakukan tindakan berbahaya tanpa memberi tahu orang lain, misalnya menghidupkan mesin atau kendaraan secara mendadak. Salah memilih mesin yang diperlukan, atau menggunakan mesin yang tidak memenuhi spesikasi atau rusak. Meninggalkan tempat kerja pada saat mesin masih beroperasi, atau menempatkan mesin atau bahan di tempat yang tidak aman. Merusak atau melepaskan instalasi keselamatan, misalnya peralatan penjaga mesin. Menggunakan peralatan yang tidak tepat sewaktu bekerja. Menolak menggunakan alat perlindung diri, atau mengenakannya secara salah, atau mengenakan pakaian kerja yang tidak sesuai. Bekerja di bawah pengaruh obat / alkohol, atau bermain-main sewaktu bekerja.
DILARANG MEROKOK
KENAKAN GOGEL
KELUAR
PEMADAM API
10
11
2. Penyimpanan bahan kimia menyimpan di tempat dengan ventilasi yang baik mengunci ruang penyimpanan dan diawasi oleh personel yang kompeten orang-orang yang tidak terlatih menangani bahan kimia tidak diperbolehkan masuk mematuhi peraturan yang terkait dengan "Peraturan Barang Berbahaya" dari Departemen Pemadam Kebakaran serta "Peraturan Kegiatan Parbrik dan Industri (Bahan Berbahaya)" dari Departemen Tenaga Kerja. 3. Label Bahan Kimia dan Lembar Data Keamanan Bahan wadah bahan kimia harus diberi label yang sesuai. label harus menunjukkan nama bahan kimia, bahayanya serta tindakan keselamatan yang diperlukan. Sediakan Lembar Data Keamanan Bahan (Material Safety Data Sheet atau MSDS) bahan kimia tersebut agar dapat digunakan pengguna untuk mengetahui tindakan pengamanan yang diperlukan. 4. Persiapan untuk situasi darurat instalasi perlengkapan darurat, termasuk pencuci mata, shower (pancuran air), dan perlengkapan untuk menangani kebocoran
12
13
3. Perkirakan bobot dan ukuran objek tersebut. Jika bentuk atau ukurannya terlalu berat atau sulit dipegang, mintalah bantuan orang lain. 4. Periksa objek untuk memastikan tidak ada paku atau ujung tajam yang dapat menyebabkan cedera. 5. Perjelas rute yang harus dilalui dan singkirkan penghalang sejauh mungkin.
14
15
3. Berdasarkan rekomendasi dari penilaian risiko, dikeluarkan "izin kerja" untuk membuktikan bahwa semua tindakan keselamatan yang diperlukan telah dilakukan, dan untuk menetapkan berapa lama pekerja dapat berada dalam ruang tertutup tersebut. 4. Pastikan bahwa hanya pekerja yang kompeten saja yang dapat memasuki ruang tertutup tersebut, dan sediakan sarana keluar masuk yang aman. 5. Selama periode kerja, aturlah agar sedikitnya ada satu orang yang berada di luar ruang tertutup yang tetap berkomunikasi dengan pekerja di dalam ruang. 6. Berikan sarana penyelamatan yang sesuai, termasuk alat pernapasan resmi (bersertikat), harnes keselamatan, lifeline, alat bantu resusitasi, penerangan darurat, kotak P3K, tandu usungan (stretcher), tripod dan kerekan, dan tetapkan prosedur darurat serta pengaturan penyelamatan yang sesuai. 7. Jika ada pekerja yang sakit atau menghadapi situasi yang tidak biasa ketika bekerja dalam ruang tertutup, segera evakuasi dan beri tahu atasan. 8. Jika ada orang yang pingsan dalam ruang tertutup, segera jalankan prosedur darurat. Jika Anda tidak mengenakan alat pernapasan dan perlengkapan penyelamatan yang memadai serta belum terlatih, jangan sekali-kali memasuki ruang tertutup untuk melakukan penyelamatan.
Work it Perm
Ass Risk essm e nt
16
Ciri-ciri:
1. Mudah menyala atau mudah meledak. 2. Bersifat membius. 3. Menimbulkan iritasi pada kulit atau mata. 4. Merusak hati dan ginjal.
Tindakan pencegahan:
1. Wadahnya harus ditutup. 2. Jangan sekali-kali digunakan untuk mencuci tangan. 3. Jangan sekali-kali menempatkannya di dekat sistem ventilasi. 4. Harus digunakan perlengkapan pelindung yang sesuai.
THINNER
THINNER
- Highly ammable - Irritant to skin and respiratory track - Wear goggles, face shield, chemical resistant gloves and apron - Exhaust ventilation
Tindakan pencegahan:
1. Cobalah mengontrol sumber debu dan gas berbahaya. 2. Aktifkan sistem pembuangan lokal untuk menyingkirkan debu dan gas berbahaya. 3. Apabila sistem ventilasi gagal mengontrol debu atau gas berbahaya secara efektif, pekerja harus mengenakan respirator yang memadai. 4. Respirator dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis - jenis penyaring dan alat pernapasan yang dilengkapi pasokan udara.
17
5. Saat menggunakan alat pernapasan, pastikan pasokan udara tidak terkontaminasi. 6. Secara teratur pelihara kebersihan dan fungsionalitas respirator.
Tingkat kebisingan
Ti n g k a t t i n d a k a n pertama
Pemaparan kebisingan perorangan harian sebesar 90 dB(A) atau lebih Tingkat tekanan suara tertinggi sebesar 140 dB atau tekanan suara tertinggi sebesar 200 Pa.
Ti n g k a t t i n d a k a n kedua
Ti n g k a t t i n d a k a n puncak
Bagi karyawan, jika mereka perlu bekerja di dalam zona perlindungan telinga, mereka harus mengenakan pelindung telinga yang disetujui.
18
C. Sinyal kontak
Di lingkungan kerja yang penuh orang atau bising, sering kali digunakan sinyal manual untuk berkomunikasi. Karyawan harus paham sepenuhnya arti sinyal-sinyal tersebut, dan menggunakannya pada saat yang tepat.
E. Masalah khusus
Jika muncul masalah khusus sewaktu bekerja, misalnya mesin perlu diperbaiki, diperiksa atau dites, Anda perlu memberi tahu atasan, yang akan meminta bantuan dari personel yang kompeten.
19
Pengaman Mesin
Bahaya mesin mencakup tubuh pekerja tertabrak atau tersangkut oleh bagian mesin yang bergerak dan terbawa ke zona berbahaya, atau pekerja terluka karena serpihan yang ditimbulkan mesin. Fungsi pengaman mesin adalah memisahkan tangan operator atau bagian lain tubuh operator dari bagian-bagian mesin yang berbahaya. 1. Untuk memastikan pengaman mesin beroperasi dengan normal, jangan sekali-kali melepaskan atau merusak pengaman mesin karena ingin mempercepat pekerjaan. 2. Pemeliharaan dan pemeriksaan yang teratur juga dapat memperpanjang masa penggunaan pengaman mesin. 3. Jika pengaman mesin rusak, beri tahu atasan agar diperbaiki. 4. Sebelum memperbaiki pengaman atau bagian lain dari mesin, Anda harus mematikan sumber listrik dan memastikan mesin telah benarbenar berhenti. Kuncilah sakelar/tombol dan pasang tanda yang sesuai agar orang lain tidak menghidupkan mesin secara tidak sengaja.
20
A. Baris pertama di layar berada pada atau sedikit di bawah ketinggian mata B. Jarak pandang yang nyaman (350-650 mm) C. Lengan atas dan lengan bawah kurang lebih membentuk sudut siku-siku D. K e t i n g g i a n d a n k e m i r i n g a n s a n d a r a n punggung dapat disesuaikan E. Ketinggian kursi dapat disesuaikan sehingga pengguna dapat menumpukan pahanya pada bantalan kursi dan kaki bertumpu di lantai F. Alas kursi kokoh dengan roda yang lancar sehingga mudah digerakkan
G. Sandaran kaki kokoh jika diperlukan H. Jarak kelonggaran kaki memadai I. Penyokong pergelangan tangan memadai J. Posisi layar membentuk sudut siku-siku dengan garis pandang K. Pemegang dokumen yang dapat disesuaikan L. Pergelangan tangan dijaga agar tetap sedikit miring Penyokong layar dapat dirotasikan dan dimiringkan M. N. Tepi bantalan kursi berbentuk bulat atau digulung O. Tinggi meja dapat disesuaikan, jika mungkin
21
Bahaya Biologis
Bunga, semak atau tempat-tempat yang mengandung air yang tidak bergerak dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Selain berdampak pada higiene lingkungan, nyamuk dapat menyebarkan radang otak japanese encephalitis Jepang, demam berdarah dan penyakit lainnya. Selain menjadi tempat berkembang biak nyamuk, tempat pengumpulan sampah yang tidak higienis juga dapat menarik tikus. Sentuhan dengan kotoran tikus dapat menyebabkan leptospirosis, dan jika digigit oleh tikus, manusia juga dapat terkena demam gigitan tikus. Karena itu, pekerja harus berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah bahaya biologis. 1. Jagalah lingkungan agar tetap bersih dan berventilasi baik. 2. Singkirkan air yang tidak bergerak dari tempat kerja. Untuk wadah yang menyimpan air seperti vas bunga, air di dalamnya harus diganti sedikitnya sekali seminggu. 3. Buanglah sampah sesegera mungkin agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. 4. Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dengan saksama setelah bekerja dan sebelum makan. 5. Gunakan perlengkapan alat diri yang sesuai, seperti krim pengusir nyamuk, masker, serta pakaian berlengan panjang. 6. Jika nyamuk berkembang biak, atau terlihat adanya tikus, sewalah perusahaan kontrol hama profesional untuk mengatasi situasi tersebut. Jika pekerja perlu bekerja di tempat di mana pasien penyakit menular (seperti influenza) dirawat (misalnya bangsal rumah sakit dan ruangan karantina), tindakan pencegahan berikut perlu dilakukan untuk mencegah menularnya penyakit melalui infeksi: 1. Harus digunakan perlengkapan pelindung diri yang sesuai. Ini termasuk masker, gogel/tameng wajah, pakaian pelindung, sarung tangan, penutup sepatu, dll.
22
2. Hindari kontak dengan mata, hidung atau mulut selama bekerja. 3. Hindari kontak sik dengan pasien kecuali jika perlu. 4. Alat pelindung diri harus dibuang dengan benar atau dibersihkan dan disterilkan (jika bukan jenis sekali-pakai) setelah digunakan. 5. Setelah bekerja, gunakan metode cuci tangan yang benar untuk membersihkan tangan dengan saksama. 6. Jika muncul gejala infeksi, beri tahu atasan dan carilah bantuan medis.
23
5. Minumlah lebih banyak air. 6. Gunakan alat pelindung diri: kenakan pakaian kerja yang sesuai, kaca mata hitam, topi dan gunakan losion/cairan pelindung kulit, dll. Selain itu, pekerja harus waspada terhadap ular, anjing liar atau binatang berbahaya lain di lingkungan tersebut. Jika terlihat ada binatang tersebut, segera berhenti bekerja dan mintalah bantuan dari departemen yang sesuai. Jika muncul cuaca buruk (seperti angin kencang dan hujan badai) sewaktu bekerja, pekerja harus mengikuti panduan yang sesuai dengan yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan, atau tanyakan kepada atasan untuk menentukan apakah akan melanjutkan pekerjaan atau tidak. Jika ditentukan bahwa pekerjaan akan dihentikan sementara, segera berlindung di tempat aman, dan pastikan bawah sebelum meninggalkan area kerja, tindakan pengamanan telah dilakukan (misalnya, mengamankan rak bergerak, menurunkan benda berat yang masih tergantung, dll.). Jangan sekali-kali mengambil risiko melanjutkan pekerjaan dalam lingkungan berbahaya walaupun pekerjaan mendesak untuk diselesaikan.
24
25
Karyawan dapat mencegah dan mengelola stres pekerjaan dalam cara berikut: 1. Terapkan gaya hidup sehat dan diet seimbang. 2. Kembangkan kesejahteraan psikologis dan nilai-nilai positif. Bersikap optimis dan mempelajari cara menghadapi kesuksesan dan kegagalan, dan menghindari mengejar materi secara berlebihan. 3. Jagalah suasana hati (mood) yang bahagia, dan jangan buang waktu memelihara rasa khawatir yang tidak perlu.
26
4. Sampaikan pendapat Anda kepada manajemen, hilangkan atau kurangi sumber tekanan, dan bahas bersama atasan serta rekan kerja bagaimana cara memecahkan masalah. 5. Rencanakan pekerjaan Anda dan tetapkan prioritas, kemudian perbaiki manajemen waktu Anda. 6. Relaks, tenang dan luangkan waktu untuk rehat sejenak jika mungkin. 7. Bina hubungan yang baik dengan rekan kerja, anggota keluarga dan teman, kemudian buatlah jaringan dukungan sosial. 8. Apabila terkena masalah atau bingung, ungkapkan perasaan Anda kepada orang yang Anda percayai, atau cari konseling profesional. 9. Jika Anda memiliki gejala kecemasan dan depresi, segera cari bantuan medis.
27
1. Tutup semua pintu dan jendela. 2. Matikan semua perangkat listrik yang beroperasi. Unit Darurat Kebakaran harus mematikan sakelar listrik utama (namun penerangan harian harus tetap menyala). 3. Ikuti petunjuk Unit Darurat Kebakaran untukk mengevakuasi bangunan melalui rute yang ditentukan, dan berkumpul di pintu keluar XXX. 4. Melapor ke Unit Darurat Kebakaran.
Perhatikan:
JANGAN menggunakan lift. JANGAN berkeliaran untuk mengumpulkan barang-barang Anda JANGAN memasuki lagi bangunan hingga pihak berwenang mengumumkan bahwa bangunan sudah dapat dimasuki dengan aman. Unit Darurat Kebakaran petugas yang bertanggung jawab: XXX Anggota: XXX XX Alamat: XX XXXX XX
28