Anda di halaman 1dari 9

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!!

| CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

11/19/13

catatan mengenal manhaj salaf


CATATANMMS

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti


!!! Muslimah

102:

1:

71-70 :

Wahai Ukhti MuslimahWahai wanita yang mengalir keimanan di dalam hatinyaWahai


wanita yang mencintai Allah dan Rasul-Nya
1/9

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Engkau yang telah ruku dan sujud, mengharap dan berdoa kepada Allah yang Maha Suci lagi
Maha Agung.
Engkau adalah seorang yang mempunyai peran besar dalam kehidupan laki-laki, baik sebagai
ibu, istri, saudara perempuan maupun anak.
Wahai permata yang terjagaBerlapanglah dengan sebuah pertanyaan ini
Tidakkah kalian menginginkan untuk menjadi wanita yang terpilih oleh Allah karena
kebaikan?!
Tidakkah kalian ingin mendapatkan keutamaan yang Allah berikan?!

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mumin,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar. (Al-Ahzab: 35)
Oleh karena itu saya berpesan kepada kalian sebagaimana yang Allah Taala perintahkan:


Orang mukmin yang laki-laki dan orang mukmin yang perempuan sebagian mereka (adalah)
penolong bagi sebagian (yang lain) mereka menyuruh pada yang maruf dan mencegah dari
yang munkar. (At-Taubah: 71)
Dan Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:

Nasihatilah wanita dengan kebaikan. (Muttafaqun alaihi)[1]


Sungguh Allah Taala senantiasa melihat dan mendengarmuSungguh Allah Taala pasti
mengawasi dan memperhatikanmu
Maka hendaklah engkau takut kepada Allah Taala, hindarilah jalanan dan tempat terbuka,
karena sungguh jika engkau berada dalam tempat yang terbuka sedang kaum laki-laki
melihatmu, haruslah engkau merasa takut dan khawatir terfitnah dan menjadi penyebab fitnah.[2]
Tidakkah engkau perhatikan perkataan sang teladan, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam:

Tidaklah aku tinggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya atas laki-laki melebihi
fitnahnya wanita. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dan An-Nasai)[3]
Sungguh berbahaya wahai Saudariku Muslimah jika engkau berada di tempat terbuka,

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

2/9

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Sungguh berbahaya wahai Saudariku Muslimah jika engkau berada di tempat terbuka,
karena perbuatan itu dapat menjadi perantara bagimu dan lawan jenismu untuk mendustakan
perintah Allah yang Maha Suci lagi Maha Agung yang berfirman:

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya,


dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (An-Nur: 30)

Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan


pandangannya, dan memelihara kemaluannya,
Tidak hanya sampai di situ, bagi wanita, Allah Taala melanjutkan firman-Nya:

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (An-Nur: 31)


Tidakkah engkau lihat wahai Ukhti Muslimah, sesungguhnya wanita itu adalah aurat yang bisa
menjadi alat dan perantara setan untuk menjerumuskan kebanyakan kaum laki-laki.

Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki)
[4]. (HR. At-Tirmidzi)[5]
Tidakkah engkau perhatikan wahai Saudariku Mukminah, sabda Rasulullah shallallahualaihi wa
sallam di atas merupakan peringatan bagi kita terhadap fitnahnya wanita
Tidakkah engkau meninggalkan semua sebab dan wasilah yang membangkitkan gejolak syahwat,
seperti ikhtilath (bercampur) dengan yang berlainan jenis, memandang ke tempat-tempat fitnah
yang ada pada tubuh lawan jenis yang bukan mahram, dan perbuatan lain semisalnya!
Demi untuk menghindari ikhtilat, Nabi shallallahualaihi wa sallam telah memperingatkan kaum
wanita agar tidak berjalan di tengah jalan, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam
Al-Bukhari di dalam Al-Kuna dan Al-Imam Abu Dawud dalamSunan-nya, dari Hamzah bin
Abi Usaid Al-Anshari, dari bapaknyaradhiyallahuanhu:

Bahwa dia mendengar Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda di saat beliau keluar dari
masjid, sedangkan orang-orang laki-laki ikhthilath (bercampur-baur) dengan para wanita di
jalan, maka Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda kepada para wanita: Minggirlah
kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berhak berjalan di tengah jalan, kamu wajib berjalan
dipinggir jalan. Maka para wanita merapat di tembok/dinding sampai bajunya terkait di
tembok/dinding karena rapatnya. (HR. Al-Bukhari dan Abu Daud)

Dan bukankah kita tidak ingin disimpangkan oleh Allah Taala sebagai orang yang memiliki mata3/9

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Dan bukankah kita tidak ingin disimpangkan oleh Allah Taala sebagai orang yang memiliki mata
yang khianat dan hati yang berpenyakit..!

Maka ketika mereka menyimpang, maka Allah pun menyimpangkan hati mereka. (AshShaff: 5)

Dia (Allah) mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disempbunyikan di
dalam dada. (Al-Mukmin: 19)
Padahal Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:

Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengarkan, lidah
zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, dan kaki zinanya adalah
melangkah. (Mutafaq alaih)[6]
Tidakkah engkau ingin mendengar kesungguhan dan keikhlasan wanita muslimah yang
istiqamah melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya yang ia cintai, yaitu ketika Ummu
Humaid istri Abu Humaid As-Saidi radhiyallahuanhuma mendatangi Nabi shallallahualaihi wa
sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku suka shalat bersamamu.
Beliau shallallahualaihi wa sallam bersabda:

Aku tahu bahwa engkau suka shalat bersamaku, tetapi shalatmu di dalam rumahmu (yang
paling dalam) lebih baik daripada shalatmu di dalam kamarmu. Dan shalatmu di dalam
kamarmu, lebih baik daripada shalatmu di dalam rumahmu (yang tengah), dan shalatmu di
dalam rumahmu (yang tengah), lebih baik daripada shalatmu di masjid kaum-mu. Dan
shalatmu di masjid kaum-mu, lebih baik daripada shalatmu di masjidku. Perawi berkata:
Maka Ummu Humaid memerintahkan (membangun tempat shalat-pen), lalu dibangunlah
masjid (yakni tempat untuk shalat) untuknya di ujung rumah di antara rumah-rumahnya, dan
yang paling gelap, demi Allah, dia biasa shalat di sana sampai meninggal. (HR. Ibnu
Khuzaimah, Ahmad dan Ibnu Abdil Barr)[7]
Tidaklah Ummu Humaid radhiyallahuanha melakukannya melainkan karena mengharapkan
kecintaan Allah Taala kepadanya, sebagaimana hal ini telah disabdakan Nabi shallallahualaihi wa
sallam:


Sesungguhnya shalat wanita yang paling dicintai oleh Allah adalah (yang dilakukan)
ditempat paling gelap di dalam rumahnya. (HR. Ibnu Khuzaimah)[8]

4/9
Wahai Ukhti Muslimah perhatikan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu ini, dimana beliau

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Wahai Ukhti Muslimah perhatikan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu ini, dimana beliau
mendengar Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda:

Sebaik-baik shaf pria adalah shaf yang pertama dan sejelek-jelek shaf pria adalah yang paling akhir.
Sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan sejelek-jeleknya yang paling depan. (HR.
Muslim,An-Nasai, Abu Daud dan At-Tirmidzi)[9]
Wahai Ukhti Mukminah tidakkah engkau lihat.., perkara di atas berada dalam tempat shalat,
bagaimana jika hal ini terjadi di jalanan, di kampus, di pasar, atau pun tempat umum lainnya?!
Al-Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan ucapan Aisyah radhiyallahuanha:

Seandainya Rasulullah shallallahualaihi wa sallam sempat menemui apa yang diada-adakan


oleh para wanita (saat ini) niscaya beliau akan melarang mereka sebagaimana dilarangnya
wanita-wanita Bani Israil. (HR. Bukhari dan Muslim)[10]
Dalam riwayat Al-Imam Muslim rahimahullah disebutkan:
Salah seorang rawi bertanya kepada Amrah binti Abdirrahman(murid Aisyah yang
meriwayatkan hadits ini darinya): Apakah para wanita Bani Israil dilarang ke
Masjid? Amrah menjawab: Ya, Adapun hal-hal baru yang diada-adakan oleh wanita Bani
Israil, diantaranya memakai wangi-wangian, berhias, tabarruj, ikhtilath dan kerusakankerusakan lainnya.
Oleh karena itu wahai Ukhti Muslimah, bersungguh-sungguhlah untuk menghindari tempat
terbuka, carilah tempat yang aman dan lebih utama, karena yang demikian itu lebih suci bagi
hatimu dan hati mereka. Hal ini telah dicontohkan kepada kalian oleh istri-istri
Nabi shallallahualaihi wa sallam dan istri-istri para sahabat yang mulia, sebagaimana dalam
firman Allah Taala:

Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka, maka mintalah dari belakang
tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (Al-Ahzab: 53)
Meskipun ayat yang mulia ini berkenaan dengan isteri-isteri Nabi shallallahualaihi wa sallam,
namun ayat ini memberi pelajaran secara umum, baik bagi istri-istri Nabi shallallahualaihi wa
sallam maupun wanita-wanita lain, berdasarkan pendapat paling shahih diantara pendapat para
ulama. Ayat ini dengan tegas menunjukkan diwajibkannya wanita berhijab dari pandangan lakilaki, untuk itu bagaimana pula kiranya jika kaum wanita berada di tempat terbuka yang tidak
memiliki tabir/hijab pembatas?!
Perhatikanlah wahai Saudariku Mukminah, bahwa wajah adalah pusat perpaduan kecantikan
wanita, maka bertaqwalah kepada Allah.
Dari Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahuanhuma, bahwa ia berkata:
Adalah para pengendara melewati kami sedangkan kami bersama

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

5/9

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Adalah para pengendara melewati kami sedangkan kami bersama


Rasulullah shallallahualaihi wa sallam, sedang berihram. Maka jika mereka lewat di samping
kami, maka salah satu di antara kami melabuhkan jilbabnya dari kepalanya agar menutupi
wajahnya. Dan tatkala mereka telah berlalu, kami pun membukanya kembali. (HR. Ahmad,
Abu Dawud, Ibnul Jarud dan Al-Baihaqi)[11]
Dari Asma binti Abu Bakar radhiyallahuanhuma, bahwa ia berkata:

Kami (para sahabat wanita) menutupi wajah-wajah kami dari kaum laki-laki. (HR. AlHakim dan Malik)[12]
Dari Ashim Al-Ahwal rahimahullah, bahwa ia berkata:
Kami mengunjungi (untuk belajar) kepada Hafshah binti Sirinrahimahallah sedangkan ia
menjadikan jilbabnya untuk bercadar, lalu aku katakan kepadanya: Semoga Allah
merahmatimu! Allah Taala telah berfirman: Dan perempuan-perempuan tua yang telah
terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka
dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan
perhiasan. Ashimberkata: Lalu ia (Hafshah binti Sirin) mengatakan kepada kami: Apa
lanjutan ayat tersebut? Kami menjawab: dan berlaku iffah (menjaga kesucian diri) itu
lebih baik bagi mereka. (An-Nuur: 60).
Ia (Hafshah binti Sirin) kemudian berkata: Lanjutan ayat itu adalah penetapan syariat hijab
(bagi wanita tua seperti aku). (Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi)[13]
Alhamdulillah, semoga nasihat ini dapat menjadi kebaikan untuk kalian wahai Saudariku
Muslimah



Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mumin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, (dengan) sesat yang nyata. (Al-Ahzab: 36)
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga,
sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan.

Mata yang penuh ridha akan terpejam dari segala aib yang ia lihat
Sedangkan mata yang penuh kebencian yang ia lihat hanyalah keburukan.

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

6/9

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Mereka melihat dengan mata permusuhan, Kalau saja mereka melihat dengan mata
keridhoan, tentu mereka akan menganggap baik apa yang tadinya mereka anggap buruk.

Segala malapetaka yang terjadi, berhulu dari sebuah pandangan mata,


Seluruh azab di Neraka, berawal dari urusan kecil yang tidak terduga.

Ya Allah, ampunilah semua dosaku, dosa yang kecil dan yang besar, yang pertama maupun yang
terakhir dan yang nampak maupun yang samar. (HR. Muslim)[14]

Penulis: Al-Akh Abu Abdillah Fikri hafizhahullah


Editor: Admin http://nasihatonline.wordpress.com/

Catatan Kaki:
[1] HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir radhiyallahuanhu.
[2] Fitnah wanita maksudnya adalah godaan dan cobaan yang ditimbulkan oleh wanita,
khususnya terhadap laki-laki (ed).
[3] HR. Bukhari 5096, Muslim 2740, At-Tirmidzi 2780, dan beliau berkata: Hadits hasan
shahih. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah 3998 dan Al-Imam AlMizzi juga menisbahkannya kepada An-Nasai.
[4] Al-Imam Abul Ala Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata:
) (

Bila wanita keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki), maknanya adalah setan
menghiasinya di mata laki-laki. Juga dikatakan, maknanya, setan melihat wanita tersebut untuk
menyesatkannya dan menyesatkan (manusia) dengannya. Dan makna asal ( )adalah
mengangkat pandangan untuk melihat sesuatu. [Tuhfatul Ahwadzi, 4/283] (ed).
[5] HR. At-Tirmidzi 1173, Al-Imam As-Suyuti rahimahullah mengatakan dalam tafsirnya AdDurrul Mantsur 6/600 bahwa hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syaibah dari Ibnu Masud radhiyallahuanhu, dan Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan:
Sanadnya shahih. Lihat Misykatul Mashabih dengan tahqiq beliau no. 3109.
[6] HR. Al-Bukhari dan Muslim, lafaz ini menurut Muslim, dari Abu

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

7/9

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

[6] HR. Al-Bukhari dan Muslim, lafaz ini menurut Muslim, dari Abu
Hurairah radhiyallahuanhu.
[7] HR. Ibnu Khuzaimah 1689, Ahmad 6/371, Ibnu Abdil Barr dalam Al-Istiab, dan hadits ini
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Ahmad Syakir dalam komentarnya terhadap Al-Muhalla.
[8] HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya dari Abdullah bin Masudradhiyallahuanhu.
[9] HR. Muslim no. 440, An-Nasai 2/93, Abu Daud no. 678, At-Tirmidzi no. 224, dan ia
berkata: Hadits hasan shahih. Ibnu Majah juga meriwayatkan hadits ini no. 1000.
Faidah: Berkata Al-Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarah Muslim: Adapun shaf pria
maka secara umum selamanya yang terbaik adalah shaf yang pertama dan yang paling jelek
adalah yang terakhir. Adapun shaf wanita maka yang dimaksudkan dalam hadits adalah shaf-shaf
wanita yang shalat bersama kaum pria. Sedangkan bila mereka (kaum wanita) shalat terpisah
tidak bersama kaum pria maka mereka sama dengan pria, yakni sebaik-baik shaf mereka adalah
yang paling depan dan seburuk-buruknya adalah yang paling akhir. Yang dimaksud dengan
jeleknya shaf bagi pria dan wanita adalah yang paling sedikit pahalanya dan keutamaannya serta
paling jauh dari tuntutan syari. Sedangkan shaf yang paling baik adalah sebaliknya. Shaf yang
paling akhir bagi jamaah wanita yang hadir bersama jamaah pria dikatakan memiliki keutamaan
karena jauhnya para wanita itu dari bercampur (ikhtilath) dengan pria, dari melihat pria dan
tergantungnya hati tatkala melihat gerakan kaum pria serta mendengar ucapan (pembicaraan
mereka) dan semisalnya. Dan celaan bagi shaf yang terdepan bagi jamaah wanita (yang hadir
bersama pria) adalah sebaliknya dari alasan di atas, wallahu alam.
[10] HR. Al-Bukhari no. 869 dan Muslim no. 445.
[11] HR. Ahmad IV/30, Abu Dawud dan Ibnul Jarud no. 418, serta Al-Baihaqi dengan sanad
hasan lihat Al-Irwa 1023 dan 1024
[12] HR. Al-Hakim I/454 dan ia mengatakan: Ini adalah hadits shahih menurut syarat
Syaikhani. Hal ini disepakati oleh Adz-Dzahabi dengan syarat Muslim saja, dan hadits ini
diriwayatkan juga oleh Malik I/305 dari Fathimah binti Al-Mundzir.
[13] Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi, VII/93 dan isnadnya dikatakan shahih oleh Asy-Syaikh AlAlbani. Lihat kitab Jilbab Al-Marah Al-Muslimah Fil Kitabi Was Sunnah.
[14] HR. Muslim no. 483
http://nasihatonline.wordpress.com/2011/06/19/surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/
December 9, 2011 catatanmms
Categories: Muslimah
Blog at WordPress.com. | The Dark Wood Theme.
Follow

Follow CATATAN Mengenal Manhaj Salaf


catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

8/9

11/19/13

Subhanallaah. Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah !!! | CATATAN Mengenal Manhaj Salaf

Powered by WordPress.com

catatanmms.wordpress.com/2011/12/09/subhanallaah-surat-terbuka-untuk-ukhti-muslimah/

9/9

Anda mungkin juga menyukai