Anda di halaman 1dari 21

Makalah LKTI ATTG 2012

Trisula Diponegoro Green Strawbale Technology Library (GATEL)

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

LEMBAR PENGESAHAN PESERTA LKTI ATTG 2012 1. Nama Tim 2. Nama Desain 3. Nama Perguruan Tinggi 4. Nama Anggota Tim 1). Nama, NIM 2). Nama, NIM 3). Nama, NIM 5. Alamat Perguruan Tinggi 50275 Telepon Faksimile E-mail : 024-7460038 : 024-7460038 : : Imam Pesuwaryantoro, 21010110120003 : Aedo Redewa Nayapada, 21010110120004 : Moh Nur Sholeh, 21010110120093 : Jl. Prof. H. Soedharto, S.H.. Tembalang - Semarang : Trisula Diponegoro : Green Strawbale Technology Library (GATEL) : Universitas Diponegoro

Semarang, 28 Februari 2012 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil

Ir. Sumbogo Pranoto, MS NIP. 195806041986021001

Menyetujui, Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan

Prof.Dr.Ir.Abdullah,MS ) NIP. 195512311983031014

DATA DIRI PESERTA Nama Tim Nama Desain Asal Perguruan Tinggi Alamat Perguruan Tinggi : Trisula Diponegoro : Green Strawbale Technology Library (GATEL) : Universitas Diponegoro : Jl. Prof. H. Soedharto, S.H. Tembalang - Semarang 50275 Telepon Faksimile E-mail Mahasiswa 1 Nama Lengkap NIM Jurusan/Semester Alamat Rumah E-mail/HP Mahasiswa 2 Nama Lengkap NIM Jurusan/Semester Alamat Rumah : Aedo Radewa Nayapada : 21010110120004 : Teknik Sipil / IV :Jl. Melati No. 12 Kec. Srondol Wetan, Kab. Banyumanik - Semarang E-mail/HP Mahasiswa 3 Nama Lengkap NIM Jurusan/Semester Alamat Rumah : Moh Nur Sholeh : 21010110120093 : Teknik Sipil / IV : Ds. Giling RT 02 RW 02, Kec. Gunungwungkal, Kab. Pati E-mail/HP : nur.sholeh23@yahoo.co.id / 085640248060 : awan_aedo@yahoo.co.id / 081325277272 : Imam Pesuwaryantoro : 21010110120003 : Teknik Sipil / IV : Jl. Taman Bekasi Asri 7 RT.03 RW.01, Bekasi Timur : imam_pesuwaryantoro@yahoo.com / 085717628041 : 024-7460038 : 024-7460038 :

BIODATA PEMBIMBING

Nama Lengkap NIP Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin Bidang Keahlian Kantor/Unit Kerja Alamat Kantor/Unit Kerja Alamat Rumah Telepon/Faksimile/HP E-mail Pendidikan

: Dr. Ilham Nurhuda, ST. MT. : 197602252000121001 : Yogyakarta, 25 Februari 1976 : Laki-laki : Struktur : Fakultas Teknik Sipil - Universitas Diponegoro : Jl. Prof. H. Soedharto, S.H. Tembalang - Semarang : Jl. Bukit kelapaa Hijau 1 / BA 30 BKJ Semarang : 085292111250 : ilham_nurhuda@gmail.com : Doktor Teknik Sipil (S3) The University of Melbourne, Australia (2004)

No. 1 2 3

Perguruan Tinggi Kota Sarjana Teknik Sipil Undip - Semarang Magister Teknik Sipil ITB - Bandung Doktor Teknik Sipil The University of Melbourne - Australia

Tahun Lulus 1998 2001 2004

Bidang Studi Teknik Sipil Teknik Sipil (Rekayasa Struktur) Teknik Sipil

FOR

PERNYATAAN KEIKUTSERTAAN LOMBA DESAIN PERPUSTAKAAN 2012


Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama Lengkap Tempat/Tanggal Lahir NIM Pendidikan Asal Perguruan Tinggi Alamat Perguruan Tinggi Kode Pos Alamat Rumah Telp Dosen Pembimbing Mahasiswa : : Imam Pesuwaryantoro : Jakarta, 11 Februari 1992 : 21010110120003 : S1 Teknik Sipil : Universitas Diponegoro : Jl. Prof. H. Soedharto, S.H. Tembalang - Semarang : 50263 : Jl. Taman Bekasi Asri 7 RT.03 RW.01, Bekasi Timur : 085717628041 : Dr. Ilham Nurhuda, ST. MT.

(1) Imam Pesuwaryantoro (2) Aedo Radewa Nayapada (3) Moh. Nur Sholeh

menyatakan bersedia mengikuti Lomba Desain Perpustakaan 2011 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil FTSP ITS yang berlangsung pada tanggal 22 April 2012 di Jurusan Teknik Sipil, Kampus ITS Sukolilo Surabaya.

Dibuat di Pada tanggal Menyetujui Purek/ Pudir/ Bidang Kemahasiswaan

: Semarang : 16 Maret 2012

Yang Membuat Pernyataan, Ketua Tim

(Prof.Dr.Ir.Abdullah,MS )

(Imam Pesuwaryantoro) NIM. 21010110120003

NIP. 195512311983031014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Hal tersebut mencerminkan bahwa pembanguan nasioanal harus merata baik di kota maupun desa. Jika pembangunan di pedesaan dapat semaksimal yang ada di perkotaan maka sumber daya manusia yang amat potensial dapat bermanfaat dalam mewujudkan bangsa yang beradab. Salah satu pembangunan yang merata aalah di bidang perpustakaan. Indonesia yang terdiri dari 75 ribu desa, baru 19.900 desa yang mempunyai perpustakaan. Ini sangat tidak cukup. Masyarakat di desa pun memerlukan bacan-bacaan untuk membuka pikiran mereka akan dunia luar baik ilmu pengetahuan mapun sekedar cerita. Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi mahasiswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi, serta menyediakan data yang akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangkan ilmu pengetahuan. Dan semua itu hanya bisa di dapatkan dengan cara membaca.

B. Permasalahan Minat baca selama ini menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, saat ini minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di Asia. Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Padahal semakin rendah kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan hanya terjadi pada masyarakat umum, di SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi pun minat baca mahasiswa sangat rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi di Jepang.

Hal yang lebih memprihatinkan adalah minat baca di desa yang masih sangat rendah, bahkan masih ada yang buta huruf. Oleh karena itu perlu dibangun perpustakaan di desa yang memiliki fasilitas memadai agar minat baca masyarakat di desa meningkat.

C. Tujuan Tujuan dari pembangunan perpustakaan desa ini antara lain: a. Mampu memberikan referensi kepada pelajar termasuk khususnya anak SD yang dimana di sebelah kanan perpustakaan ada sebuah gedung SD, supaya apabila ada tugas yang diberikan di sekolah mereka dapat mencari buku panduannya di perpustakaan ini. b. Mampu meningkatkan daya baca masyarakat sekitar, khususnya sesuai dengan berbagai aktifitas kesehariannya. Misalkan peternak, mereka bisa membaca buku-buku peternakan sehingga diharapkan dapat meningkat produktifitas ternaknya. c. Meningkatkan kenyamanan masyarakat saat membaca di perpustakaan dengan desain yang menarik dari perpustakaan tersebut. d. Menciptakan masyarakat yang teratur dan intelek. Sebagaimana budaya masyarakat Jepang yang gemar membaca baik masyarakat kota maupun desa. e. Meningkatkan pengetahuan global masyarakat. Sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara maju. Hal ini sejalan dengan pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah. f. Menyediakan buku-buku yang dapat dipinjam kepada masyarakat desa agar meringankan beban ekonomi mereka yang dimana merka tidak perlu susah payah membeli buku di toko.

BAB II STUDI PUSTAKA Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer). (Wikipedia) Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh minimnya fasilitas-fasilitas pendukung, seperti jumlah perpustakaan yang tidak sesuai dengan jumlah penduduk negeri ini. Jumlah perpustakaan umum di Tanah Air sampai saat ini hanya 2.585 perpustakaan. Jika dihitung secara rasional dengan penduduk Indonesia, maka satu perpustakaan umum harus sanggup melayani 85 ribu penduduk. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Perpustakaan Nasional baru-baru ini, dari 64.000 desa yang ada di Indonesia, ternyata yang mempunyai perpustakaan hanya 22%. Sedangkan Jumlah unit perpustakaan di berbagai

departemen dan perusahaan baru sekitar 31%. Rendahnya minat baca di kalangan siswa pun tidak terlepas dari persoalan perpustakaan sekolah yang tidak mencukupi dan memadai. Hal ini terlihat dari 110 ribu sekolah yang ada di Indonesia teridentifikasi hanya 18% yang mempunyai perpustakaan. Dari 200 ribu unit Sekolah Dasar di Indonesia, hanya 20 ribu yang memiliki perpustakaan standar. Demikian pula dengan SLTP, dari 70 ribu unit SLTP, hanya 36% yang memenuhi standar. Untuk SLTA, hanya 54% yang punya perpustakaan berkualitas standar. Sementara itu, dari 4 ribu Perguruan Tinggi di Indonesia, hanya 60% yang memenuhi standar. Sedangkan dari sekitar 1.000 instansi diperkirakan baru 80-90% yang memiliki perpustakaan dengan kualitas standar. Badan Penelitian dan Pengembangan Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa dari 3.000 jumlah SD dan SLTP di Indonesia, hanya 5% yang memiliki perpustakaan. Dari data-data di atas, lembaga pendidikan formal di Indonesia sangat sedikit sekali memfasilitasi perpustakaan sebagai sarana yang meyakinkan pentingnya ilmu pengetahuan. Perpustakaan belum dijadikan tempat atau sumber ilmu yang sangat menunjang terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan, sehingga perpustakaan belum diperhatikan secara serius. Kedepan, diperlukan kesungguhan dari berbagai pihak terkait untuk lebih memberi perhatian dan langkah nyata demi kemajuan perpustakan di Indonesia. Karena potret buram perpustakaan sama dengan potret buram dunia pendidikan sekaligus potret buram bangsa ini (Parid

Ridwanuddin:2009)

BAB III PERANCANGAN A. Konsep atau Gagasan 1. Desain Bangunan

2. Batako Jerami (Material Ramah Lingkungan) Pemakaian batako jerami untuk dinding perpustakaan sangat membantu dalam mengurangi pencemaran akibat pembakaran jerami oleh petani. Selain itu pemakaian batako jerami memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dan memanfaatkan bahan tidak terpakai.

Gambar 1 : Batako Jerami dan Penyusunannya Gambar tersebut menunjukkan bagaimana keindahan batako jerami yang mampu digunakan sebagai pengganti dinding dari bata. Bangunan perpustakaan yang terletak di desa dengan lokasi sebelah kanan adalah Sekolah Dasar, sebelah kiri adalah rumah tangga, dan belakang adalah sawah pastinya membutuhkan suatu bangunan yang tidak mengganggu lingkungan sekitar. Gangguan tersebut bisa diseabkan oleh suara yang bising. Karena perpustakaan didesain untuk anak-anak SD, maka diperlukan tempat yang mampu kedap suara. Batako jerami salah satu bahan yang selain ramah lingkungan juga mampu menahan suara yang cukup baik. Selain itu juga dengan adanya sawah di belakang lokasi perpustakaan ini, sangat mendukung untuk mendapatkan material komposisi pembentuk batako jerami. Dimana kita dapat mendapatkan bahan jerami dari sisa panen padi yang dilakukan oleh petani tanpa harus mencari di tempat lain. 3. Sumur Resapan Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah.

Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan bangunan, karena dengan pertimbangan : a. Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar. b. Tidak memerlukan biaya yang besar c. Bentuk konstruksi SRA sederhana Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air yang kami ketahui dari beberapa referensi yang telah kami dapat antara lain : a. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi. b. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air c. Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan

Gambar 2 : Gambar Contoh Bentuk Sumur Resapan 3. Bak Penampung Air Hujan Bak penampung air hujan adalah salah satu cara agar air yang turun dari air hujan dapat ditampung dan diolah kembali. Dalam pemanfaatan maksimal dari air, pembuangan dan penyimpanannya harus dijalankan

dengan baik agar medukung kesinambungan kehidupan dan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pada daerah-daerah tertentu yang tidak / sedikit memiliki sumber air, air hujan dapat dimanfaatkan untuk persediaan air bersih, untuk keperluan air minum dan keperluan sehari-hari yang lain terutama pada musim hujan, disamping juga untuk persediaan air pada waktu musim kemarau. Untuk penyimpannya air hujan ditampung dalam suatu bejana / bak Penampung Air Hujan (PAH). Bak penampungan air hujan ini juga dapat digunakan untuk penyediaan air bersih secara komunal di perpustakaan minimalis kita. Secara umum displit penyediaan air bersih secara komunal dapat digambarkan sebagai berikut :

Saluran Transmisi Air Baku

Sumber Air

Instalasi penjernihan Air

Jaringan Distribusi Air Bersih

B. Green Construction Untuk menjadikan kesan lingkungan perpustakaan yang sehat, indah dan nyaman, kita perlu mengembangkan dan menciptakan suatu perpustakaan yang ramah lingkungan. Perpustakaan ramah lingkungan ini adalah perpustakaan yang dimana bahan-bahannya ramah lingkungan.

Bahan-bahan ramah lingkungan yang dipakai diantaranya: 1. Batako Jerami Batako jerami merupakan salah green construction baru yang belum banyak dimanfaatkan. Dengan pemakain ini diharapkan mampu

mengurangi emisi udara akibat pembakaran jerami seperti yang sering dilakukan petani ketika selesai panen.

Gambar 4 : Batako Jerami

2. Baja Ringan Material baja ringan itu bahannya sama. Teknologi ini dikembangkan oleh Wei Wen Yu, istilahnya cold-form steel. Material pembentuk kuda2 ini ada 3 jenis yang beredar di Indonesia : 1. Galvanized (BJLS), ini zinc coated. 2. Galvalume, ini 55% aluminium coating+ 43.5% zinc coating. 3. ZAM, ini galvalume, yang di coating magnesium. Kekuatan bahan yg digunakan rata2 G 550, ini maksudnya yield strength nya 550 MPa. Meski banyak yg menggunakan dibawah ini, mungkin faktor harga. Dari 3 jenis bahan ini, yang paling banyak digunakan adalah galvanized. Pemilihan 3 jenis material ini, mempengaruhi ketahanannya terhadap karat. Galvanized rata2 standar dengan garansi antikarat 10 tahun, galvalume 25 tahun, dan ZAM setahu saya hanya 1 perusahaan di Indonesia yg menggunakan bahan ini, dengan garansi anti karat seumur hidup. Dengan penggunaan material baja ringan yang juga tahan lama dan anti karat ini kita jadi tidak perlu menggunakan kayu lagi sebagai bahan pembentuk kuda-kuda dalam pembuatan atap bangunan. Karena sekarang hutan sangat dipelukan sebagai paru-paru dunia untuk kelestarian hidup kita dan bumi.

Gambar 5 : Contoh Baja Ringan pada Kuda-Kuda Bangunan

4. Jendela Alumunium Kusen Aluminium sebagaimana kita ketahui adalah salah satu bagian dari komponen bangunan yang penting. Penggunaan kusen alminium telah menggeser popularitas kusen kayu yang seharusnya tidak digunakan lagi , karena kita harus menyelamatkan hutan sebagai paru-paru dunia. Jika kita mengurangi penggunaan kayu untuk kusen, maka penebangan hutan akan berkurang, dan akhirnya kualitas udara kita akan semakin bersih dengan kandungan oksigen yang semakin tinggi. Dengan tidak menggunakan kusen kayu dan beralih ke kusen aluminium, maka kita secara tidak langsung kita telah menyelamatkan bumi tempat kita berteduh ini. Kusen aluminium bahan dasarnya adalah almunium, yang merupakan komponen mineral tambang terbesar kedua yang ada di bumi. Alumunium adalah material yang anti karat, tidak mudah korosi dan mempunyai berat jenis yang ringan. Aluminium juga mudah di daur ulang, sehingga tidak ada barang bekas kusen aluminium yang tidak bisa dipakai atau di daur ulang menjadi barang lainnya. Barang bekas aluminium masih tergolong barang yang mahal, sehingga mudah untuk dijual oleh pemulung. Oleh sebab itu jarang kita lihat adanya sampah aluminium. Yang sering kita lihat adalah sampah plastik, sampah kayu dan lain-lain. Oleh sebab itu dengan menggunakan kusen aluminium, maka saya

beran katakan bahwa kita telah ikut menjaga kelestarian dan ke asrian lingkungan.

Gambar 6 : Contoh Jendela Alumunium

C. Perhitungan Kekuatan Bangunan Untuk menghitung kekuatan bangunan bangunan perpustakaan kami, kami menggunakan software SAP 2000 ver. 14 . Dan dapat dilihat penampang perpustakaan & perhitungannya di halaman berikut :

BAB IV PERHITUNGAN BIAYA WAKTU

A. Perhitungan Volume Tabel 1 : Perhitungan Volume


Pondasi Tinggi Lebar (m) (m) 0,8 0,8 Kolom Luas Volume

Bentang (m) 60 Panjang (m) 0,3 Panjang 0,2

Panjang Atas (m) 0,3 Lebar (m) 0,3 Lebar 0,2

Panjang Bawah (m) 0,8 Tinggi (m) 3,5

Luas (m2) 0,44 Jumlah Kolom

Volume (m3) 0,352

Volume Total (m3) 21,12 Volume Total

(m2) (m3) 0,09 0,315 13 Dinding Tinggi Luas Volume Bentang 3,5 0,04 0,14 51,25 Volume Bangunan (m3)

4,095 Volume Total 7,175 32,39

Dari tabel tersebut volume bangunan perpustakaan adalah 32,39 m3

B. Analisa Produktivitas Analisa Produktivitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu bangunan. Penentuan produktivitas suatu perpustakaan ini sangat dipengaruhi oleh : Minat orang terhadap suatu perpustakaan Alasan berminat dan tidak berminat pengunjung terhadap perpustakaan Manfaat yang diperoleh dari perpustakaan tersebut terhadap suatu

masyarakat di lingkungan daerah tersebut Jenis perustakaan yang tepat untuk daerah tersebut

Dengan adanya beberapa opsi di atas dapat diketahui seberapa besar produktivitas perpustakaan untuk daerah tersebut. Untuk lebih rincinya berikut

adalah contoh analisa yang dapat dilakukan pada saat akan merencanakan konsep perpustakaan daerah tersebut : Analisa Minat Produktivitas Terhadap Perpustakaan No 1 Uraian Minat responden terhadap perpustakaan
Minat Terhadap Perpustakaan

A. Prosentase yang berminat terhadap perpustakaan sebesar 80% dengan rincian :


1. Siswa SD : 40 orang (80 %) 2. Siswa SMP & SMA : 40 orang (80 %) 3. Masyarakat Umum : 80 orang (80%)

4. Guru : 20 orang (80%) B. Prosentase yang tidak berminat terhadap perpustakaan sebesar 20 % dengan rincian :
1. Siswa SD : 10 orang (20 %) 2. Siswa SMP & SMA : 10 orang (20 %) 3. Masyarakat Umum : 20 orang (20%)

4. Guru : 5 orang (20%) 2 Alasan berminat dan tidak berminat pengunjung terhadap perpustakaan A. Alasan yang berminat : 1. Menambah Ilmu Pengetahuan : 120 orang ( 48 %) 2. Suka Membaca Buku : 60 orang ( 24 %) 3. Hiburan Alternatif untuk Anak : 40 orang ( 16 %) 4. Tempatnya Nyaman & Asyik : 30 orang ( 12 %) B. Alasan tidak berminat : 1. Tidak Bisa Baca ( Buta Huruf ) : 10 orang ( 25 %) 2. Tidak Suka Membaca Buku : 8 orang ( 20 %) 3. Tempatnya Sempit : 22 orang ( 0,55%) 3 Jenis Perpustakaan yang diinginkan responden Jenis Perpustakaan : 1. Perpustakaan Umum : 95 orang ( 63 %) 2. Perpustakaan Sekolah : 48 orang (32 %) 3. Perpustakaan Khusus : 7 orang (5 %)

NB :

Analisa diatas hanyalah sebagai contoh saja apabila kita akan membangun perpustakaan yang benar-benar efektif dan berguna di daerah tersebut.

C. Perencanaan Durasi dan Sequencing Suatu proyek yang akan dilaksanakaan harus dijadwalkan dahulu, dengan demikian akan dapat diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut, termasuk kegiatankegiatan yang ada di dalamnya.

Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja

- Tidak mudah didapatkan - Mahal - Menimbulkan Masalah

Penjadwalan & Perencanaan Proyek


Proyeksi Kebutuhan Material

Hubungan Jadwal Biaya Ekonomis Jadwal Tenaga Kerja Pemakaian Sumberdaya

Ketepatan Jadwal Penyerahan

Fungsi Penjadwalan Waktu Proyek


Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan. Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda

pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.


Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek. Dasar penghitungan cashflow proyek. Dasar penjadualan sumberdaya proyek lain, seperti tenaga, material, dan peralatan.

Alat pengendalian proyek.

Penjadwalan (Scheduling) Tujuan penjadwalan adalah:


Menetapkan jenis (kelompok) kegiatan atau pekerjaan dalam suatu proyek. Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu proyek. Merencanakan lama atau durasi (duration) suatu kegiatan atau pekerjaan.

Merencanakan kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan pekerjaan tersebut harus selesai.

Tabel Pengerjaan Bangunan Perpustakaan


No

Jenis Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Tanah Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Struktur Pekerjaan M/E Finishing

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3 4 5 6

D. Rencana Anggaran Biaya

E. Kurva Biaya Waktu

BAB V PENUTUP Green Strawbale Technology Library (GATEL) ini didesain sebagai alternatif terbarukan untuk mencukupi kebutuhan perpustakaan di desa. Dengan desain yang menarik untuk semua kalangan terutama anak-anak, perpustkaan ini juga memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar dalam pembangunannya. Selain itu pemanfaatan jerami untuk bahan dasar pembuatan batako juga dapat meningkatkan aplikasi teknologi tepat guna.

Anda mungkin juga menyukai