Anda di halaman 1dari 13

LISTRIK Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.

Listrik,dapat juga diartikan sebagai berikut: Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron danproton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik adalah sumber energi yangdisalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme.Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik. Sifat-sifat listrik Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frasa "jumlah listrik" digunakan juga dengan frasa "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik. Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb". Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam). Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.. FENOMENA ALAM LISTRIK Salah satu fenomena listrik yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari adalah petir. Petir terjadi akibat adanya beda potensial yang sangat tinggi antara awan dengan bumi. Awan di angkasa penuh dengan muatan negatif (elektron), sedangkan bumi penuh dengan muatan positif. Oleh karena beda potensial yang sangat tinggi antara awan dengan bumi menyebabkan kuat medan antara awan dengan bumi sangat besar. Kuat medan yang sangat besar ini akan memberikan energi bagi elektron untuk mencari muatan positif yang ada di bumi.

Apakah petir Berbahaya? Petir sebagai fenomena listrik alam jelas berbahaya. Sambaran petir tidak lain adalah loncatan elektron yang sangat banyak dalam waktu yang sangat singkat. Ingatlah kembali konsep arus listrik, di mana arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satu satuan waktu. Oleh karena jumlah muatan listrik (elektron) yang menjalar sangat benyak dalam waktu yang relatif singkat, maka arus yang ditimbulkan pada sambaran petir sangatlah besa, bisa mencapai 200 amper. Arus Listrik yang sangat besar ini dapat membakar apa saja yang terkena sambaran petir, termasuk manusia.

Rangkaian Listrik Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka. Berikut adalah ilustrasi rangkaian listrik

Dari simulasi rangkaian listrik di atas, lampu akan menyala apabila rangkaian berada dalam kondisi tertutup (tersambung dengan saklar). Lampu menyala karena dalam rangkaian tersebut mengalir arus listrik sebesar I. Berdasarkan susunan komponen komponennya, rangkaian listrik dibedakan manjadi 3, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran (seri-paralel). Sedangkan menurut kompleksitas rangkaian, rangkaian listrik dibedakan menjadi rangkaian listrik sederhana dan rangkaian listrik majemuk Rangkaian Listrik Paralel Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati. Perhatikanlah gambar susunan paralel tiga lampu berikut ini RUMUS RUMUS Kuat Arus Listrik Jumlah Muatan Listrik Yg Lewat Suatu Penghantar Tiap Detik. I=Q/t I Kuat Arus Listrik ( Ampere ) Q Jumlah Muatan ( Coulomb ) t Waktu ( Detik ) Daya Usaha Per Satuan Waktu. P=W/t P = Daya ( Watt ) W = Usaha ( Joule ) t = Waktu ( Detik ) Hambatan Jenis Hambatan Yg Terdapat Pd Penghantar Tiap Satu Satuan Panjang. =R.A/L = Hambatan Jenis ( Ohm ) R = Hambatan ( Ohm ) A = Luas Penampang Penghantar ( m2 ) L = Panjang Penghantar ( m ) Hambatan Pada Suatu Kawat Penghantar Tergantung Pada : a. Luas Penampang Penghantar. b. Panjang Penghantar. c. Hambatan Jenis. R=.L/q = Hambatan Jenis ( Ohm ) R = Hambatan ( Ohm ) q = Luas Penampang Penghantar ( mm2 ) L = Panjang Penghantar ( m ) Hambatan Listrik Hambatan Yg Terjadi Pd Rangkaian Listrik.

HUKUM OHM. Besarnya Hambatan Listrik ini Sebanding Dg Beda Potensialnya ( VOLT ), Serta Berbanding Terbalik Dg Kuat Arusnya. R=V/I I=V/R V=I.R Impedansi Jumlah Hambatan Secara Vektor Pd Rangkaian Arus Bolak Balik / AC. 1. Impedansi Rangkaian Seri R & L : Z = R2 + XL2 2. Impedansi Rangkaian Seri R & C : Z = R2 + XC2 3. Impedansi Rangkaian Seri R L & C : Z = R2 + ( XL XC ) 2 Kapasitas Kapasitor Perbandingan Antara Besarnya Muatan Salah Satu Keping Kapasitor Dg Beda Potensial Antar Keping Keping tsb. C=q/V C = Kapasitas Kalor ( Coulomb / Volt ) q = Muatan ( Coulomb ) V = Beda Potensial ( VOLT ) Reaktansi Induktif Hambatan Yg Ditimbulkan Oleh Kumparan / Induktor Pd Arus Bolak-Balik ( AC ) XL = .L XL = 2..f.L = 2..f Reaktansi Kapasitif Hambatan Yg Ditimbulkan Oleh Kapasitor Pd Arus Bolak Balik. XC = 1 / .C XC = 1 / 2..f.C = 2..f RUMUS DASAR LISTRIK V = I x R ( Volt ). P ( 1 phasa ) = V x I x cos = I x R x cos ( Watt ). P ( 3 phasa ) =3 x VL x IL x cos ( Watt ). Keterangan : V = Tegangan ( Volt ) misal : 220 volt. I = Arus ( Ampere ).

R = Resistance ( Ohm ). P = Daya ( Watt ). VL = Tegangan antar phasa ( volt ) misal : 380 volt. IL = Arus Line ( Ampere ). RUMUS MENGHITUNG TITIK LAMPU Menurut data dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang lampu, daya pencahayaan maksimum untuk rumah tidak lebih dari 10watt/m2, begitu juga menurut data Krido Leksono, Executive Lighting Fixture Sales Group ECM project, PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia. Pencahayaan standar yang pasti. Kebutuhannya tergantung pemilik rumah dan tiap ruang berbeeda pencahayaan. Hanya, jika distandarkan, kebutuhan lampu untuk rumah biasanya 10watt/m2. Jumlah lampu pada suatu ruang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: N=ExLxW Q x LLF x CU x n Keterangan : N = Jumlah titik lampu E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux L = Panjang ruangan W = Lebar ruangan Q = Total lumen lampu (w x L/w: daya lampu x luminous efficacy lamp dapat dilihat pada box lampu yg dibeli) LLF (Light Loss Factor) = Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen standardnya 0,7-0,8 CU (Coeffesien of utilization) = Faktor pemanfaatan rumah atau apartemen (50% - 65%) n = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1) Contoh Perhitungan : Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan adalah tipe TL 25watt, berapa titik lampu yang harus dipasang? Diketahui : E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux. L : 8m; W:4m; LLF:0,8; CU:65%; n:1 Q : Untuk lampu TL 25watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61Lm/w (ada di box lampu) Q : w x Lm/w : 25 x 61 : 1.525 lumen Jawab : N=ExLxW Q x LLF x CU x n N = 250 x 8 x 4 1525 x 0,8 x 65% x 1 N = 8000 793 N = 10,08 Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 10buah. Catatan: Apabila secara desain jumlah titik lampu kebanyakan, anda dapat menaikkan watt, hingga jumlah titik lampu berkurang atau anda dapat mengganti jenis lampu, misal dari flourecent ke

lampu hemat energi, anda juga dapat menggabungkan titik lampunya. RUMUS-RUMUS DASAR ELEKTRIKAL (DAYA) 36 Votes Daya Listrik Seperti yang telah diketahui daya listrik dibagi dalam tiga macam daya sebagai berikut : 1. Daya Nyata (P) Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya. Line to netral / 1 fasa P = V x I x Cos Line to line/ 3 fasa P = 3 x V x I x Cos Ket : P = Daya Nyata (Watt) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper) Cos T = Faktor Daya 2. Daya Semu (S) Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar. Line to netral/ 1 fasa S=VxI Line to line/ 3 fasa S = 3 x V x I Ket : S = Daya semu (VA) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper) 3. Daya Reaktif (Q) Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya. Line to netral/ 1 fasa Q = V x I x Sin Line to line/ 3 fasa Q = 3 x V x I x Sin Ket : Q = Daya reaktif (VAR) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Amper)

Sin T = Faktor Daya Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini : MOTOR LISTRIK Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1), yaitu: Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/ loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok: , adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah

conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. , adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan). , adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin. Transformator Transformator atau sering disebut trafo adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik bolak balik (AC) menjadi lebih besar atu lebih kecil dari semula.Apakah anda pernah melihat trafo? Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar trafo berikut Transformator/trafo mengikuti prinsip kerja induksi elektromagnetik. Di kedua ujungnya terdapat dua jenis lilitan, yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Bagaimanakah karakteristik kedua jenis lilitan tersebut? Lilitan primer trafo terhubung dengan input listrik AC. Adanya lilitan primer pada besi lunak ini menyebabkan tejadinya induksi elektromagnetik, yang merupakan peristiwa timbulnya ggl akibat perubahan medan megnetik. ggl yang ditimbulkan pada proses induksi ini berada pada lilitan sekunder, yang siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik alat-alat elektronika. Besarnya tegangan listrik pada ujung-ujung kumparan sekunder/lilitan sekunder dapat ditentukan dengan mengatur perbandingan jumlah lilitan sekunder terhadap jumlah lilitan primer. Untuk lebih jelas terkait dengan cara menentukan besarnya ggl di lilitan sekunder, perhatikanlah persamaan-persamaan berikut ENERGI Seperti yang kita ketahui bahwa energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan usaha. Terkait dengan listrik, untuk memindahkan sejumlah muatan potensial yang satu ke potensial lainnya, di mana kedua potensial memiliki nailai berbeda, maka dibutuhkan energi. Perhatikanlah gambar berikut "SOLAR CELL" Solar Cell adalah salah satu jenis sensor cahaya photovoltaic, yaitu sensor yang dapat mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan tegangan pada outputnya. Apabila solar cell menerima pancaran cahaya maka pada kedua terminal outputnya akan keluar tegangan DC sebesar 0,5 volt hingga 0,5 volt. Dalam aplikasinya solar cell lebih sering digunakan sebagai pembangkit listrik DC tenaga surya (matahari). Dalam skala kecil solar cell sering kita jumpai sebagai sumber tegangan DC pada peralatan elektronika seperti kalkulator atau jam. Prinsip Kerja Solar Cell Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensilogamlogam tersebut juga mudah lepas olehadanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya "Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD)" Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar

rotor generator. PLTD merupakan suatu instalasi pemabangkit listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik dan dikeluarkan oleh Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya. Untuk mempermudah dalam melakukan pemeliharaan Mesin Diesel para teknisi harus mempunyai dasar-dasar pengetahuan mengenai Mesin Diesel yang baik, agar setiap melakukan pemeliharaan para teknisi dapat memperlakukan setiap komponen yang berada dalam mesin, sesuai dengan konstruksinya. Yang dimaksud dengan Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya.dan seterusnya tenaga mekanis tersebut oleh generator diubah menjadi tenaga listrik Pengertian PLC Plc merupakan kepanjangan dari programmer logic control,sedangkan pengertian Plc adalah suatu alat elektronika digital yang diprogram melalui seperangkat komputer yang dapat menyimpan suatu perintah sehingga dalam mengerjakan suatu pekerjaan akan menjadi lebih cepat dan praktis. Di era modern ini rata-rata perusahaan banyak yang memakai sistem Plc agar seluruh pekerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan dapat berjalan dengan cepat, karena Plc memiliki beberapa kelebihan. Diantara kelebihannya adalah sebagai berikut: 1.jumlah kabel yang dibutuhklan sangat minimal 2.tidak membutuhkan suku suku cadang yang banyak 3.dapat mendeteksi kesalahan dengan lebih mudah dan cepat 4.konsumsi daya plc lebih rendah bila dibandingkan yang lain. TEORI PLC Kontrol logika terprogram (Bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi. 5 Hal Penting Instalasi Listrik Penerangan Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang instalasi listrik penerangan mulai dari pemasangan alat sampai dengan penggunaan alat tersebut, memang itu sepele tapi ada baiknya kita lakukan peraturan yang sudah di buat oleh PLN (PUIL) demi keselamatan penggunanya dan mencegah hal hal yang tidak di inginkan, gak usah banyak omong lagi, kita mulai saja, 5 hal penting instalasi penerangan yang perlu anda perhatikan adalah sebagai berikut: 1. Stop kontak Perhatikan jarak ideal titip stop kontak dari lantai, yaitu antara 1-2 meter. Pastikan Anda tidak memberi beban berlebih, karena satu stop kontak idealnya dapat dicabang dengan satu Tsteker hingga 4 percabangan. 2. Kabel Jangan asal membeli kabel, sebab perlu disesuaikan dengan daya yang dihantarkan. Kabel listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah Anda harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A. Selain itu, gunakan kabel berukuran 4 mm2. Jika arus listrik berada di antara 10A - 16A. 3. Grounding (pentanahan) Grounding atau arde pada instalasi listrik berguna sebagai pencegah terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang terekspos akibat

terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah Anda terpasang dengan dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir. Dua sistem grounding ini memang harus dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 meter. Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN.???? 4. Hujan dan kebocoran Saat memasuki musim hujan, ada baiknya Anda tidak melakukan perbaikan, apalagi ketika hujan lebat atau terjadi kebocoran atap rumah. Hal tersebut erat kaitannya dengan air sebagai penghantar listrik, sehingga sering terjadi hubungan arus pendek atau konsleting. Selain itu, jangan melakukan perbaikan instalasi listrik saat terjadi petir dan kilat yang menyambar-nyambar. 5. Pengecekan periodik Lakukan pengecekan instalasi listrik secara periodik dengan menggunakan jasa petugas atau biro terpercaya. Jika dikemudian hari terdapat permasalahan instalasi, Anda dapat menghubungi mereka kembali untuk melakukan perbaikan, atau melakukan penambahan terhadap instalasi yang ada.

>>SAKLAR<< Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah. Tiga macam saklar tekan/tombol Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan. Sakelar listrik berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Terdapat bermacam-macam sakelar listrik, diantaranya adalah sakelar tunggal, sakelar deret (seri), sakelar tukar dan lain-lain. Stop Kontak dan Tusuk Kontak Stop kontak atau kotak kontak adalah kotak tempat sumber tegangan listrik yang siap pakai. Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam yaitu stop kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah dan stop kontak tahan air (tetesan air). Berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri dari stop kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stop kontak yang harus dipasang di permukaan dinding atau kayu. Tusuk Kontak merupakan pasangan yang lengkap dengan stop kontak. Dengan menggunakan kontakkontak tusuk peralatan listrik dapat dihubungkan ke sumber listrik melalui stop kontak. Pada umumnya tusuk kontak dibuat dengan dua cabang, cabang yang satu untuk kawat fasa, sedangkan cabang yang satunya untuk kawat Nol (netral). Apabila dijumpai tusuk kontak yang bercabang tiga, cabang yang ketiga merupakan cabang untuk hubungan ke tanah. Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan cahaya dengan memanaskan serabut pijar (filamen) di dalamnya. Di dalam serabut pijar inilah tenaga listrik diubah menjadi panas dan cahaya. Terdapat beberapa ukuran daya untuk lampu pijar misalnya: 10W, 15W, 25W, 40W, 60W dan lain-lain. Semakin besar daya sebuah lampu pijar, maka akan semakin terang lampu tersebut. Lampu tabung fluoresen atau TL terdiri dari beberapa komponen pokok, berupa: tabung, sepasang fitting, starter, dan balas (ballast). Untuk lampu TL juga terdapat bermacam-macam ukuran dayanya, misalnya; 10W, 15W, 20W, 40W dan lain-lain. Fitting atau dudukan lampu adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik secara aman. Berdasarkan pemakaiannya bentuk fitting terdapat beberapa macam, yaitu fitting tempel (fitting duduk), fitting gantung, fitting bayonet, gabungan antara fitting dengan stop kontak dan lain-lain. Fuse/sekering. Pada dasarnya sebuah sekering merupakan alat pemutus rangkaian karena adanya pemakaian arus listrik yang berlebihan. Terjadinya arus yang berlebihan dalam suatu rangkaian dapat disebabkan adanya hubungan singkat. Jadi, pada prinsipnya sekering digunakan sebagai pengaman. Di dalam beberapa sekering dipasang kawat perak yang sedemikian kecil sebagai sambungan sekering sehingga kawat tersebut mudah meleleh (putus) bila teraliri arus yang melebihi kapasitasnya.Pipa Listrik berfungsi untuk melindungi kabel-kabel instalasi listrik. Terdapat beberapa jenis pipa diantaranya pipa union dan pipa pvc. Ukuran pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan instalasi rumah adalah 5/8. Untuk pemasangan pipa pada instalasi rumah biasanya dilengkapi dengan bahan-bahan pendukungnya, seperti klem pipa, dan pipa penyambung. Berikut adalah contoh dari beberapa bentuk pipa dan penyambungnya serta klem pipa.

"MACAM MACAM SAKLAR" Saklar Adalah alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan seharihari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya. Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan. Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi: 1. Saklar manual 2. Saklar magnetik (MC) 3. Saklar otomatis Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya. Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk: 1. Instalasi penerangan. 2. Instalasi tenaga. Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain: 1. Saklar tunggal 2. Saklar seri 3. Saklar silang 4. Saklar tukar 5. Saklar kelompok 6. Saklar kutub dua 7. Saklar kutub tiga 8. Saklar tarik 9. Saklar tombol tekan Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah: 1. Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW 2. Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW Adabeberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain: 1. Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu. 2. Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1). 3. Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua saklar dalam keadaan terhubung: Jika tangkai saklar didorong ke atas atau. Jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1) 1. Pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga tidak mungkin akan terhubung sendiri oleh pengaruhgayaberatnya. 2. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai dengan alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 A (Puil 1977 Pasal 630 C61).

RUMUS MENGHITUNG TITIK LAMPU Menurut data dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang lampu, daya pencahayaan maksimum untuk rumah tidak lebih dari 10watt/m2, begitu juga menurut data Krido Leksono, Executive Lighting Fixture Sales Group ECM project, PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia. Pencahayaan standar yang pasti. Kebutuhannya tergantung pemilik rumah dan tiap ruang berbeeda pencahayaan. Hanya, jika distandarkan, kebutuhan lampu untuk rumah biasanya 10watt/m2. Jumlah lampu pada suatu ruang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: N=ExLxW Q x LLF x CU x n Keterangan : N = Jumlah titik lampu E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux L = Panjang ruangan W = Lebar ruangan Q = Total lumen lampu (w x L/w: daya lampu x luminous efficacy lamp dapat dilihat pada box lampu yg dibeli) LLF (Light Loss Factor) = Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen standardnya 0,7-0,8 CU (Coeffesien of utilization) = Faktor pemanfaatan rumah atau apartemen (50% - 65%) n = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1) Contoh Perhitungan : Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan adalah tipe TL 25watt, berapa titik lampu yang harus dipasang? Diketahui : E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux. L : 8m; W:4m; LLF:0,8; CU:65%; n:1 Q : Untuk lampu TL 25watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61Lm/w (ada di box lampu) Q : w x Lm/w : 25 x 61 : 1.525 lumen Jawab : N=ExLxW Q x LLF x CU x n N = 250 x 8 x 4 1525 x 0,8 x 65% x 1 N = 8000 793 N = 10,08 Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 10buah. Catatan: Apabila secara desain jumlah titik lampu kebanyakan, anda dapat menaikkan watt, hingga jumlah titik lampu berkurang atau anda dapat mengganti jenis lampu, misal dari flourecent ke lampu hemat energi, anda juga dapat menggabungkan titik lampunya. "Tips Mencegah Bahaya Kebakaran Akibat Konsleting Listrik" Penyebab terjadinya kebakaran banyak disebabkan oleh korsleting listrik. Untuk itu ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk mencegah bahaya kebaran yang disebabkan korsleting listrik.

Di bawah ini kami informasikan tips mencegah bahaya kebakaran akibat korsleting listrik: 1. Percayakan pemasangan instalasi rumah/bangunan anda pada instalatir yang terdaftar sebagai anggota AKLI (Assosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) dan terdaftar di PLN. Secara legal instalatir mempunyai tanggung jawab terhadap keamanan instalasi. 2. Jangan menumpuk steker atau colokan listrik terlalu banyak pada satu tempat karena sambungan seperti itu akan terus menerus menumpuk panas yang akhirnya dapat mengakibatkan korsleting listrik. 3. Jangan menggunakan material listrik sembarangan yang tidak standar walaupun harganya murah. Tetapi memiliki sertifikat Sistim Pengawasan Mutu (SPM) yang berlabel tulisan atau, 4. Jika sering putus jangan menyambungnya dengan serabut kawat yang bukan fungsinya karena setiap sekring telah diukur kemampuan menerima beban tertentu. 5. Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi isolasi pembungkus kabel, bila ada isolasi yang terkupas atau telah menipis agar segera dilakukan penggantian. Gantilah instalasi rumah/bangunan anda secara menyeluruh minimal lima tahun sekali. Pekerjaan pemeriksaan dan penggantian sebaiknya dilakukan oleh instalatir anggota AKLI dan terdaftar di PLN. 6. Gunakan jenis dan ukuran kabel sesuai peruntukan dan kapasitas hantar arusnya. 7. Bila terjadi kebakaran akibat korsleting listrik akibat pengaman Mini Circuit breaker (MCB) tidak berfungsi dengan baik, matikan segera listrik dari kWh meter. Jangan menyiram sumber kebakaran dengan air bila masih ada arus listrik. 8. Anda juga perlu mengetahui bahwa hubungan arus pendek atau korsleting adalah kontak langsung antara kabel positif dan negatif yang biasanya dibarengi dengan percikan bunga api, dan bunga api inilah yang memicu kebakaran. PLN telah memasang MCB yang terpadu dengan kWh dan OA Kast yang berfungsi sebagai pembatas bila pemakaian beban melebihi kapasitas daya sekaligus sebagai pengaman bila terjadi hubungan arus pendek. 9. Hindari pemakaian listrik secara illegal karena disamping membahayakan keselamatan jiwa, tindakan itu juga tergolong tindak kejahatan yang dipidanakan.

Anda mungkin juga menyukai