Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGKIT ENERGI

LISTRIK

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pusat listrik tenaga air merupakan
pembangkitan energi listrik yang merubah
energi dari air bergerak menjadi energi listrik
dengan mempergunakan penggerak mula
(turbin) yang terpasang pada generator listrik.

SKEMA PLTA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS


(PLTG)
PLTG adalah salah satu jenis pembangkit
listrik yang menggunakan turbin sebagai prime
mover-nya dengan gas sebagai fluida
kerjanya. Dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya, turbin gas merupakan
pembangkit sederhana yang terdiri atas empat
komponen utama yaitu kompresor, ruang
bakar, turbin gas dan generator.

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama


seperti : Turbin Gas(Gas Turbine), Kompresor (Compressor), Ruang Bakar
(Combustor).

Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan


beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses
siklus turbin gas berjalan dengan baik, seperti :
Sistem Pelumas
Sistem Bahan Bakar
Sistem Pendingin
Sistem Udara Kontrol
Sistem Hidrolik
Sistem Udara Tekan
Sistem Udara Pengkabutan

PLTD
Seorang insinyur jerman bernama Otto,
membuat sebuah mesin berdasarkan prinsip ini
dalam tahun 1876. Oleh karena itu maka
proses kerja ini sering juga dinamakan siklus
otto pembakaran campuran bahan bakar dan
udara menghasilkan terjadinya suatu gas denga
suhu tinggi yang mengembang dan
menggerakkan sebuah piston.

Gambar 2.13 memperlihatkan prinsip kerja


sebuah motor bensin 4- langkah. Gerakan
piston yang lurus melalui suatu mekanik
engkol di ubah menjadi suatu kopel putar. Pada
cara ini di pergunakan busi guna memercikkan
api sehingga campuran bahan bakar dan udara
menjadi terbakar.

Analisa Kelayakan PLTU Pada


Kab. Kepulauan Selayar
Kabupaten selayar adalah satu-satunya yang secara
geografis terpisah dari daratan pulau sulawesi.
Secara geografis, Selayar terletak antara 5 042-7035
Lintang Selatan dan 120015 - 122030 Bujur Timur
Luas wilayah Kabupaten Selayar adalah 903,35 km 2 .
namun berdasarkan pengukuran secara manual oleh Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Selayar luas wilayah
selayar tercatat 1.188,28 km2 Wilayah Daratan (5,321%)
dan 21.138,41 km2 (94,68%) wilayah lautan yang diukur
4mil keluar pada saat air surut terhadap pulau-pulau terluar.

Sistem Kelistrikan di Kabupaten


Kepulauan Selayar
Jaringan listrik yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar
adalah Jaringan Tegangan Menengah 20 KV dan Jaringan
Distribusi Tegangan Rendah 380/220Volt. yang berkapasitas 4
x 1.224 kW,Jumlah trafo distribusi yang terpasang di daratan
selayar sebanyak 89 unit, terdiri dari trafo 3 phasa sejumlah 37
unit dan trafo 1 phasa sejumlah 52 unit. Kapasitas trafo
distribusi yang digunakan khusus untuk dalam kota Benteng
digunakan jenis trafo 3 phasa yakni 50 KVA, 100 KVA dan
160 KVA. Letak survei di Kecamatan Benteng yang terdiri
dari 3 kelurahan, Kelurahan Benteng Utara, Kelurahan
Benteng dan Kelurahan Benteng Selatan

Pembangkit listrik tenaga uap


(PLTU)
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit
yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan
energi listrik.
Bahan Bakar
Bahan bakar yang di gunakan dapat berupa batubara (padat),
minyak (cair) atau gas. Ada kalanya PLTU menggunakann
kombinasi beberapa bahan bakar.
Batu bara dibagi dalam berbagai kategori dan sub kategori
berdasarkan nilai panas karbonnya, dimulai dengan lignit, yang
kadar karbon padatnya terendah, melalui berbagai tingkatan batu
bara muda, batu bara sub-bituminus, batu bara bituminus, hingga
kepada antrasit.

Pengangkutan Batubara
Cara pengangkutan batubara ke
tempat batubara tersebut akan
diangkut dengan menggunakan
kapal laut.

Pemilihan Lokasi PLTU


Kondensor memerlukan air pendingin untuk mengembunkan uap yang
keluar dan turbin tekanan rendah. Oleh karena itu, banyak PLTU dibangun
di pantai, karena dapat menggunakan air laut sebagai air pendingin
kondensor dalam jumlah yang besar. Di lain pihak, penggunaan air laut
sebagam air pendingin menimbulkan masalah-masalah sebagai benikut:
Material yang dialiri air laut harus material anti korosi (tahan air laut).
b. Binatang laut ikut masuk dan berkembang biak dalam sa1uran air
pendingin yang memerlukan pembersihan secana periodik.
Selain binatang laut, kotoran air laut juga ikut masuk dan akan
menyumbat pipa-pipa kondensor sehingga diperlukan pembersihan pipa
kondensor secara periodik
Ada risiko air laut masuk ke dalam sirkuit uap. Hal ini berbahaya bagi
sudu-sudu turbin uap. Oleh karena itu, harus dicegah.

Bagian-Bagian Utama PLTU (1)

Bagian-Bagian Utama PLTU (2)

Skema PLTU

MASALAH OPERASI
Untuk menstart PLTU dari keadaan dingin sampai operasi
dengan beban penuh, di butuhkn waktu 6-8 jam.
Apabila turbin sedang berbeban penuh kemudian terjadi ganguan
yang menyebabkan pemutus tenaga generator yang di gerakkan
turbin trip, maka turbin kehilangan beban secara mendadak. Hal
ini menyebabkan putaran turbin akan naik secara mendadak dan
apabila hal ini tidak di hentikan, maka akan merusak bagianbagian yang berputar pada turbin maupun pada generator, seperti
bantalan, sudu jalan turbin dan kumparan arus searah yang ada
pada rotor generator . untuk mencegah hal ini, aliran uap ke
turbin harus di hentikan, yaitu dengan cara menutup katup uap
turbin.

Pemeliharaan
Bagian-bagian PLTU yang memerlukan
pemeliharaan secara periodik yaitu pipa-pipa
air ketel uap dan pipa-pipa air pendingin
termasuk pipa-pipa kondensor.

Penyimpanan Bahan Bakar


Karena banyaknya bahan bakar yang ditimbun di PLTU, maka
perlu perhatian khusus mengenai pengelolaan penimbunan
bahan bakar agar tidak terjadi kebakasan. Seharusnya di
sekeliling tangki BBM dibangun bak pengaman yang berupa
dinding tembok. Volume bak pengaman ini harus sama dengan
volume tangki sehingga kalau terjadi kebocoran besar, BBM
ini tidak mengalir ke mana-mana karena semuanya tertampung
oleh bak pengaman tersebut
Pada penimbunan batubara, harus dilakukan pembalikan serta
penyiraman batubara agar tidak terjadi penyalaan sendiri.

Masalah Lingkungan
Gas buang yang keluar dan cerobong PLTU mempunyaj
potensi mencemari lingkungan. Oleh karena itu, ada
penangkap abu agar pencemaran Iingkungan dapat dibuat
minimal. Selain abu halus yang ditangkap di cerobong, ada
bagian-bagian abu yang relatif besar, jatuh dan ditangkap di
bagian bawah ruang bakar. Abu dari PLTU, baik yang halus
maupun yang kasar, dapat dimanfaatkan untuk bahan bangun
sipil. Walaupun abunya telah ditangkap, gas buang yang
keluar dan cerobong masih mengandung gas-gas yang kurang
baik bagi kesehatan manusia, seperti SO2, NOx, dan CO2.

Anda mungkin juga menyukai