Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno.MS Ir. Titik Dwi Sulistiyati. MP Ir. Yunita E P. MS Ir. Angga WP FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
Pokok Bahasan
1. Pendahuluan 2. Bahan kemasan 3. Kebutuhan kemasan ikan 4. Kerusakan dan pembusukan dgn kemasan 5. Pendinginan ikan dan kemasan ikan beku 6. Mekanisme kerusakan dan kemasan yg dibutuhkan lemak atau minyak 7. Evaluasi kemasan
Arti Pengemasan
Adalah Perlindungan produk dari segala kerusakan menggunakan wadah Pengepakan Pengaturan individu atau bbrp produk dalam suatu wadah untuk tujuan transportasi Fungsi Pengemasan 1. Sbg wadah utk diisi 2. Melindungi dan mengawetkan produk sampai ketangan konsumen dlm keadaan baik 3. Alat takar 4. Media informasi (nama produk, produsen, komposisi produk) 5. Promosi
Pengemasan
1. Modern a. Variasi atmosfir b. Kemasan aseptik c. Kemasan transportasi dgn suhu rendah 2. Tradisional. Gunakan bhn alami utk wadah bahan pangan (buluh bambu, pelepah kulit pohon, kulit binatang, tanah liat, tulang)
Mencegah Kerusakan Melindungi dr cemaran Daya tarik Memudahkan Penyimpanan Pengangkutan, Distribusi
Sejarah
Sejarah pertukaran barang Niaga antara Mesir, Mesopotamia Cina dan India
Klasifikasi Kemasan
1. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian 2. Tingkat Kesiapan Pakai 3. Sifat Perlindungan Konsumen 4. Sifat Kekakuan Bahan Kemasan 5. Struktur Sistem Kemasan
Kemasan
Fungsi
1. Menjaga Produk tetap bersih 2. Proteksi produk thd kerusakan fifik, Perubahan kadar air, cahaya 3. Berfungsi lebih efisien ekonomis 4. Memudahkan membuka menutup Penanganan pengangkutan 5. Menampakan identifikasi,informasi promosi
Sekunder : Kemasan melindungi kelompok kemasan Contoh kotak karton wadah susu, kotak kayu ikan asin
Tersier, Kuarterner : Jika masih diperlukan lagi kemasan Setelah primer. Biasa untuk pengangkutan
Tahan CahayaTdk Transparan Hermitis.Tahan Uap, Contoh Logam Kertas Foil gas, bakteri,debu Utk bhn berlemak, Contoh Kaleng, fermented botol,gelas Sifat Perlindungan Thd Lingkungan
Glasin
Minyak
Karton Gelombang
Karton
Lilin
Ketebalan
Kraf : Kuat, diperoleh dgn proses sulfat shg warna kecoklatan. Digunakan kantong, sak, pembungkus, tebal 10-180 g/m2 Kertas Minyak : Warna agak coklat, agak temus pandang, diperoleh dgn proses sulfat, permukaan agak licin, tebal 20-40 g/m2, tahan lemak, utk pengemasan dlam.
Kertas Glasin : Hampir sama dengan kertas minyak, permukaan lebih licin dan mengkilat Kertas Lilin : Hampir semua jenis kertas dapat dijadikan kertas lilin yaitu diberi lapisan lilin sehingga tahan air dan lemak Kertas Lapis : Permukaan dilapisi bahan plastik, aluminium foil, lilin,
Karton Gelombang
1. Konstruksi bergelombang, tujuan untuk meredam getaran atau tekanan
2. Terdiri bagian bergelombang yg kedua sisinya ditutup karton yg direkatkan. Bagian ini disebut liner. Kedua lner tebal harus sama kalau tidak akan melengkung kesalah satu sisi.
Dos ada 3 jenis 1.Karton lipat 2. Dos siap pakai 3. Dos karton gelombang BENTUK KEMAS KERTAS DAN KARTON
Kantong dan sak Terbuka satu ujungnya Kapasitas 25 kg dsb sak Dpt dibuat satu atau bbrp Lapis bhn.Panjang lebar 2:1 atau 1,5 :1
Karton
1. Wadah dibuat dgn melipat karton dgn pola ttt shg bbtk kotak 2. Karton ini saat kosong dpt dilipat pipih dan dibuka saat akan diisi 3. Utk meningkatkan daya guna karton dpt dilapisi lilin, plastik, foil shg proteksi thd chy, gas, mikroba. Contoh kotak karton teh, susu, sari buah dll
1. Wadah terbuat dari karton 2. Berbentuk kotak jadi 3. Tidak dapat dipipihkan sebelum dipakai Contoh dos rokok, dos makanan ringan
RSC. (Regulated Slotted Container) yaitu dos yg ukuran flapnya sama dan flap (cuping) luarnya bertemu di tengah dos Ukuran Dos dinyatakan panjang x lebar x tinggi (2:1:2)
KEMAS KACA
1. Scr fisik kaca ad cairan viskositas tinggi yg mengalami pendinginan
2.
Scr kimia kaca ad campuran oksida anorganik 70-75% Na dan Ca silikat. 6-12% Ca dan Mg oksida, oksida Al dan Ba Komponen utama : SiO2, Na2O, CaO, Al2O3 Bahan dasar : pasir, silika, batu kapur, soda abu, remukan kaca. Dipanaskan 500 oC kemudian dicetak sesuai keinginan
3. 4.
5. Kaca benda amorf (tdk kristal), inert (tdk reaksi dng senyawa kimia)
BENTUK KEMASAN KACA 1. Botol. Bagian leher bulat dan sempit utk memudahkan isi. Lubang mulut sempit utk memperkecil ukuran tutup. 2. Jar. Bagian leher pendek. Diameter mulut besar 3. Tumbler. Seperti jar. Tdk memiliki fasilitas penutupan khusus shg spt gelas minum 4. Vial. Botol kecil (botol obat), kemasan masakan, rempah2, zat warna, esense
1. Tutup normal. dgnk saat tekanan di dlm dan luar wdh setelah penutupan tdk bbd 2. Tutup vakum. Mempertahankan kondisi vakum wdh stlh isi produk, rapat, kedap udara 3. Tutup tekanan. Mempertahan tekanan dlm wdh. Minuman bergas CO2
KALENG
1. Kemasan kondisi bahan yang steril (sanitary can) 2. Kemasan kondisi bahan yang tdk steril (nonsanitary can) Kaleng adalah wadah yg dibuat dari baja dilapisi timah (Sn) 1,0-1,25 % dari berat kaleng
SANITARY CAN
1. Ditutup kedap udara. thn sterilisasi. Tutup dan badan kaleng keadaan doble seam 2. Tdk tembus air, udara, mo. Hermitis (rapat) 3. Penemu Nicolas Appert (Tentara Perancis perang Napoleon Bonaparte), bs dibawa kemana2,enak,sehat,bergizi 4. Konstruksi :Three piece can (dasar, badan, tutup),Two piece can (dasar+badan, tutup)
3. ALUMINIUM
1. Lunak sehingga dapat dicetak /pres 2. Korosif jika kena asam, basa, garam 3. Supaya kuat ditambah Mg 4. Tebal 0,3-0,5 mm, tdk dpt disolder 5. Stabil oksidasi 6. Ringan tahan karat, daya thn pendek dp kaleng, dpt memucatkan produk 7. Tidak ternoda oleh Sulfida
KEUNTUNGAN ALUMINIUM
1. Thermalkonduktifitas baik 2. Mudah dibentuk 3. Lebih ringan KELEMAHAN ALUMINIUM 1. Mahal 2. Kurang kekakuan 3. Tdk dpt disolder
SPESIFIKASI KALENG
1.Kekuatan Wadah. Kecepatan pengolahan, kondisi alat penutup kaleng, kevakuman
2. Medium Korosif. Ikan, jeruk, sayuran, daging 3. Sedikit Korosif. Susu, tepung, bir, non pangan
ENAMEL FENOLIK
1. Baik sekali utk ikan or sea food 2. Berdaya tahan kimia 3. Impermeabilitas lebih tinggi dbd oleoresin 4. Pengaruh thd citarasa dan aroma makanan kecil 5. Lapisan ini tdk dpt dilarutkan lemak 6. Pelapisan ZnO Utk hindari noda, sulfida tdk diperlukan
ENAMEL OLEORESIN
1. F (fruit) enamel, lindungi pigmen alami buah berwarna 2. C (corn) enamel, cegah blacksulfida (FeS). Produk jagung, daging ayam, ikan laut. mgd 15% ZnO 3. Enamel epoksi. Tahan panas tinggi, cegah perubahan warna dan citarasa. Dpt dimodifikasi phenol utk bahan yg tinggi lemaknya 4. Enamel vinil. Utk doubel coating.kombinasi dng enamel fenolik or oleoresin.Utk bhn sangat korosif
METODE PENUTUPAN KALENG Penutupan sambungan ganda ada 2 langkah a. Pinggir tutup kaleng dilipat shg membentuk kait tutup (cover hook) disekeliling bibir badan b. Kait tutup dan bibir atas badan kaleng dilipat kebawah kearah dinding kaleng shg membentuk kait badan (body hook) yang rapat.Menjadi 5 lapis yaitu 3 lipatan tutup dan 2 lipatan badan kaleng
6. Pemotongan daging. Setelah daging bersih dilakukan pemotongan menurut jenis kaleng. Dgn mesin, pisau 7.Pengisian dalam kaleng a. Solid pack (padatan). Potongan loin utuh. Satu kaleng isi 1-3 potong b. Chunk pack (potongan). Tuna loin atau serpihan daging putih diiris dgn ukuran ttt. Dimasukkan klg ditekan hingga ketinggian ttt c. Flake pack (serpihan) sama dgn chunk pack tapi besar potongan tdk seragam d. Grated pack (hancuran). Sblm msk klg daging digiling dan pengisian dipadatkan utk memenuhi berat netto dan head space ttt
8. Pengisian medium Klg diletakan pada klonveyor scr otomatis. Medium keluar dr pipa2 diata konveyor.Medium minyak, garam encer (perbaikan rasa dan tekstur)
9. Penutupan kaleng 10. Pencucian kaleng. Hilangkan sisa medium yg nempel kaleng 11. Sterilisasi.Hilangkan Clostridium 120oC 4 menit. 115oC 10 menit.
12.Cooling. Setelah sterilisasi hrs cpt didinginkan suhu 37-45oC. Hindari overcooking.Air yg digunakan diklorinasi utk cegah kontaminasi Syarat mutu tuna dalam kaleng
a. b. c. d. e. f. g. h. i. Oranoleptik minimal 6 Bakteri aerob, anaerob negatip Sn maksimal 250 ppm Pb maks 5 ppm As maks 1 ppm Hg maks 0,5 ppm Histamin maks 5 mg/100 g Fisik kaleng baik Bobot 70%
2. Cut Over. Cacat cut over pada tutup sebabkan bocor shg busuk 3. Droop. Tonjolan halus kebawah dibagian dasar double seam 4. Sharf Vee atau Lip. Bentuk abnormal krn tdk ada overlap akibat tdk cukupnya cover hook dan body hook 5. Dead head atau spinner. Terjadi krn gagalnya oprasi kedua tdk menyentuh seluruh seam atau akibat chuk meleset 6. False Seam. Body hook atau cover hook tdk mengunci. Bisa sepanjang seam or sebagian 7. Knock down flange (KDF). Mrp false seam yg terkoyak atau tertekuk shg tdk dpt mengunci (interlock) dgn cover hook
b. Persiapan kaleng
Kerusakan umum terjadi adalah sambungan kaleng antara lain : 1. Menggantung or berbibir (droop or lips) 2. Kedalaman countersink berlebihan 3. Sambungan melompat 4. Lipatan badan kaleng panjang 5. Lipatan tutup kaleng panjang 6. Lipatan badan kaleng pendek 7. Lipatan tutup kaleng pendek
Seam hight disebut juga seam length mrp dimensi maksimal dari seam yg diukur sejajar dgn lipatan seam. Seam thickness mrp indikasi kekencangan double seam Countershink mrp tinggi bibir seaming chuck diukur mulai ujung
Seam sampai ujung atas double seam pada ujung bawah panel tutup dekat dinding samping
Hal yg berkaitan kaleng korosif a. Perforasi Timbul lubang tembus kaleng krn korosif b. Detinning Pelarutan timah putih (Sn) pada permukaan tin plate c. Enamel Lifting Terjadi gelembung permukaan kaleng dan terkelupasnya lapisan kaleng shg korosif
Penyusutan kuantitatif yi hilang jumlah or bobot krn penanganan kurang baik or gangguan biologis (proses fisiologi, insect, tikus) Penyusutan kualitatif dan kuantitatif penting dalam pengemasan yg lebih berperan dlm pengemasan adalah kualitatif
Pengemasan sbg bagian proses produksi dan pengawetan bahan pangan dpt pengaruhi mutu
a. Perubahan fisik dan kimia krn migrasi zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosif)
b. Perubahan aroma (flavour), warna, tekstur yg dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan oksigen
Bentuk keracunan
1. Mual2 2. Muntah2 3. Pusing2 dan keluar keringat dingin berlebihan
Korosif dipengaruhi : 1. Asam organik 2. Kadar Nitrat 3. Lama simpan 4. Suhu 5. Kelembaban 6. Ada tidaknya bahan pelapis (enamel)
Vinil asetat timbulkan kanker tyroid, uterus dan liver pada hewan. Vinil klorida dan vinil sianida bsf mutagenik thd Salmonella typhimurium Akrilonitril menimbulkan cacat lahir pada tikus yg memakannya Akrilat, stirena dan metakrilat serta turunannya vinil asetat, polivinil klorida,Kaprolaktam, formaldehide, kresol, isosianat organik, heksametilendiamin,Melamin, epidilorohidrin, bispenol dan akrilonitril sebabkan iritasi saluran pencernaan (mulut, tenggorokan,lambung).
Plasticizer (ester posporik, ester ptatik dan glikolik chlorinated aromatic serta ester as alipatik sebabkan iritasi
Pemlastik (dibutil ptalat=DBP dan dioktil ptalat=DOP pada PVC termigrasi banyak pada minyak zaitun, minyak jagung, minyak biji kapas dan minyak kedelai pada suhu 30 oC selama 60 hari kontak) Jumlah DOP dan DBP yg migrasi 155-189 mg Pemlastik jenis DEHA (di-2-etilheksil adipat) pada PVC migrasi ke daging yg dibungkus. Daging kadar lemak 20-90 % DEHA yg migrasi 14,5-23,5 mg tiap dm2 pada suhu 4 oC selama 72 jam.
Plasticizer yg tdk bahaya utk kemasan makanan 1. Heptil ptalat 2. Dioktil adipat 3. Dimetil heptil adipat 4. Di-N-Desil adipat 5. Benzil aktil adipat 6. Ester dari as stearat, oleat, sitrat
Toleransi Maksimal
1.Belanda. 60 ppm migran dlm makanan atau 0,12 mg per cm2 permukaan plastik 2.Jerman Barat. 0,06 mg per cm2 lembaran plastik 3. Bahan berbahaya setingkat monomer vinil klorida 0,05 ppm 4. Swedia monomer vinil klorida 0,01 ppm 5. Jepang monomer vinil klorida 0,05 ppm
dCp
Kpc
Cc
Dimana :
pada plastik
Cc = konsentrasi migran dalam makanan
Kerusakan Mikrobiologis
Kerusakan karena mo menentukan pilihan jenis kemasan yang cocok untuk suatu produk Kemasan yang baik akan mencegah pencemaran mo dan menekan pertumbuhan mo dalam kemasan Hal ini terkait dgn aktifitas air (aW)
Kerusakan Mekanis
1. Faktor mekanis Stress atau tekanan fisik. Disebabkan dropping (jatuhan) dan shunting (gesekan) atau tumbukan yang mengakibatkan kerusakan produk
2.
Vibrasi (getaran) Vibrasi dpt sebabkan kerusakan kemasan dlm perjalanan dan distribusi (penyok, isi berhamburan). Penggunaan bahan anti getaran sangat diperlukan untuk menaggulanginya.
Tumpukan barang atau kemasan, jenis transportasi (darat, laut, udara) dan jenis barang sangat tentukan macam perlindungan yang harus diberikan untuk cegah hancurnya bahan. Selain itu perlu perlindungan thd debu, sengatan panas, serangga.
Perpindahan air Dalam pengemasan bahan pangan, karakterisasi hidratasi sangat penting dinyatakan dalam bentuk 1. Aktifitas air(aW)
P=tekanan uap air pada suhu tertentu Po=tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama
Jika tdk terjadi kesetimbangan, misal tdp perbedaan kelembaban relatif antara produk dgn lingkungannya atau antara satu produk dgn produk lainnya maka akan terjadi perpindahan uap air.
Perpindahan uap air ini terjadi dari produk yg tekanan uap air tinggi ke produk yang bertekanan rendah. Disamping itu sifat hidrofilik dan hidrofobik berpengaruh juga. Produk yg hidropilik tdk mungkin melepas air sedangkan hidropobik dapat melepas air bebasnya dgn mudah.
Aktifitas air berperan sangat penting dlm kerusakan mikrobiologis.
20 ERH (%)
70
Daerah Monolayer
Daerah pada kisaran 0-20 % RH Air yang tdp air terikat Disebut daerah ambang batas ketengikan, air sgt Terbatas hanya utk lindungi produk dari serangan O2 Jika air dikurangi polar grup produk terbuka shg O2 Bereaksi dan menyebabkan ketengikan
4x10.3
<10 % RH 3x10.3
14,5 % RH
27,7 % RH
20
40
60
Waktu (jam)
80
100
Jika produk pangan disimpan pada kelembaban relatif dibawah daerah monolayer akan terjadi
1. Kenaikan peroksida karena dekomposisi ikatan hidroperoksida dgn ikatan hidrogen 2. Hilangnya warna merah muda (pink) krn rusaknya pigmen 3. Berkurangnya air yg tersedia utk membentuk hidrasi dari trace metal shg reaksi katalisa aktif Contoh produk yg hrs dijaga pada daerah monolayer (egg albumin tepung putih telur, pangan semi basah, spray dried produk tepung susu)
Daerah multilayer
1. Berada kisaran RH 20-70 %. Daerah teraman 20-55 % 2. Kenaikan RH tdk berpengaruh nyata thd ERH 3.Produk pangan disimpan pada multilayer teraman bebas maillard begitu RH naik lebih 60 % aktifitas maillard naik 4. Kenaikan uap air disertai suhu tinggi akan menaikan maillard 5. Daerah lebih 60 % RH kemungkinan tjd hidrolisis lemak karena adanya air dan suhu tinggi akan mudah oksidasi lemak (lipase, lipoksidase)
75 % RH 0,6
50 % RH
32 % RH
0,5
0,4 0,3
0,2
0,1 2 6 10 14 18 22 26 30
Penyimpanan (hari)
Mencegah msknya uap air. Produk hidrofil (kering) hrs dilindungi thd msk air Produk ini ERH rendah shg hrs dikemas kontainer yg permeabilitas air rendah Utk cegah produk kdr gula tinggi merekat, produk tepung basah shg tdk bsf Mawur (free flowing)
Mengontrol uap air Produk2 yg berkeringat Jika hari panas dan berkondensasi Jika dingin maka kontrol uap air hrs Dijaga. IMF dikemas dgn jenis Pengemas semipermeabel
Cegah keluarnya uap air.produk KA tinggi (buah,sayur,daging) Penguapan air bahan hrs dijaga Supaya tetap segar
Perubahan suhu 1. Arhaenius. Setiap kenaikan suhu 10 oC terjadi kenaikan kecepatan reaksi sebanyak dua kali 2. Pengaruh suhu dapat dihindari dgn memberi isolator (penghambat panas) pada kemasan
Produk yg peka hrs simpa -18 0,5 oC.cegah kristal Dan psikrofilik kemas foil o
Produk konfeksioneri (cok Simpan kering utk cegah b Kumpulnya gula di permu
Produk kaleng atau botol Kering dan suhu rendah u Pembentuk spora yg taha
Perpindahan Oksigen
1. O2 sebabkan oksidasi produk berlemak dan vit yg peka oksidasi (A+C). Permeabilitas o2 dpt melalui pori2 film atau laminat. 2. Oksidasi dpt dicegah dgn cara a. Pengaturan kadar O2 Produk peka oksidasi susu, minyak, lemak disimpan dgn mengatur konsentrasi O2 3-5 %. Ambang batas respirasi bahan segar perlu O2 2 %.Dibawah 2 % produk rusak
b. Pengaturan kadar CO2. Beberapa komoditi dapat disimpan segar dgn mengatur CO2 5-10 %, kecuali Apel, tomat, jeruk. Pada apel terjadi reaksi pencoklatan. Tomat dan jeruk terjadi Pembusukan c. Pengemasan dalam GAS TIGHT PAKS Komoditi keju, makanan bayi sebaiknya dikemas hermitis, dan vakum untuk Menekan seminimal mungkin kandungan oksigen
1. CA, Controll Atmosphere, penyimpanan atmosfir Terkendali 2. MA, Modified atmosphere,atmosfir termodifikasi 3. Penyimpanan hipobarik
Teknik penyimpanan dengan atmosfir terkendali dan atmosfir termodifikasi hampir sama. Perbedaan hanya pada ketepatan pengendalian karena pada teknik atmosfir terkendali perubahan komposisi atmosfir lebih bersifat spontan karena aktifitas fisiologi (respirasi) dari produk hasil pertanian (produk segar).
Sistem hipobarik adalah juga teknik memodifikasi atmosfir dengan mengontrol kombinasi tekanan rendah, suhu rendah, kelembaban tinggi disertai sistem aerasi.
Produk yang memiliki komponen aromatik perlu kemasan yg dpt menahan keluarnya komponen Volatil. Karena komponen ini sgt pengaruhi rasa Aroma sehingga perlu kemasan yg kedap
Tujuan sifat kedap adalah 1. Kedap thd migrasi komponen volatil produk (komponen aromatik) 2. Kedap terhadap migrasi komponen volatil dari material kemasan
Hasil penelitian menunjukkan kantung PE dan botol gelas memberikan perlindungan Yang baik terhadap aroma.
Perlindungan thd UV disimpan teduh, gunakan Botol berwarna coklat atau hijau
Pemudaran warna
Browning
2.Kemasan Kaku Bahan kemasan bsf keras, kaku, tdk tahan lentur, patah jika dibengkokkan. Relatif lebih tebal dibanding kemasan fleksibel Contoh. Kayu, gelas, logam
Primer
Bahan kemasan langsung membungkus produk Contoh kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe Sekunder Kemasan yg fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lain. Contoh kotak karton utk wdh susu dlm kaleng, kotak kayu ikan asin, kotak karton ikan kaleng Tersier.kuarterner. Jika msh perlu kemasan lagi setelah primer atau tersier. Umumnya utk transport pengangkutan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
JENIS KERTAS PENGEMAS KRAFT GLASIN LILIN KARTON KARTON GELOMBANG MINYAK
KERTAS KRAFT
Artinya Kuat (Bahasa Jerman) Kuat karena diperoleh dgn proses sulfat tanpa ada pemucatan sehingga warna kecoklatan Digunakan kantung, sak, pembungkus Ketebalan 10-180 gam/m2
KERTAS MINYAK
Warna agak kecoklatan Agak tembus pandang Dibuat dgn proses sulfat Permukaan agak licin Ketebalan 20-40 gram/m2 Tahan lemak Untuk pengemas dalam
Kertas Glasin
Hampir sama dgn kertas minyak Permukaan lebih licin dan mengkilap KERTAS LILIN 1. Hampir semua jenis kertas dpt dijadikan kertas lilin yaitu dilapisi lilin sehingga tahan air dan lemak
KERTAS LAPIS
Permukaan dilapisi bahan lain misal lilin, plastik, aluminium foil Contoh aluminium foil polietina KARTON Diproduksi lembaran utk pembuatan dos
KARTON GELOMBANG
Konstruksi bergelombang bertujuan untuk meredam getaran atau tekanan Terdiri dari bagian bergelombang yg kedua sisinya ditutup karton yg direkatkan bagian ini dsb liner Kedua liner ketebalan harus sama kalau tdk sama akan melengkung kesalah satu sisi
JENIS KEMASAN
1. LOGAM 2. PLASTIK 3. GELAS 4. KERTAS 5. KARTON
JENIS DOOS
1. Karton Lipat (Karton) 2. Dos siap pakai (Set up boxes) 3. Dos karton gelombang
KARTON
Btk wdh yg dibuat dgn melipat karton dgn pola ttt shg tbtk kotak Karton wkt kosong dpt dilipat pipih dan dibuka saat diisi Utk meningkatkan daya guna karton dpt dilapisi lilin, plastik, aluminium foil shg ada proteksi thd chy, gas, mikroba Contoh kotak karton teh, susu, sari buah
DOS KARTON GELOMBANG Mrp dos karton lipat yg dibuat dari karton gelombang